OLEH:
CANDRA RETA FRANCHESKA
201903059
PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI
KABUPATEN MOJOKERTO
2019-2020
LEMBAR PENGESAHAN
NIM. 201903059
Mengetahui,
( ) ( )
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan distoliknya diatas
killer karena sesorang yang mengidap hipertensi yang bahkan sudah bertahun-
organ vital yang cukup berat yang bisa mengakibatkan kematian. Sebanyak 70 %
mengalami tanda dan gejala seperti pusing, kencang di tengkuk, dan sering
untuk umur 55-64 tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur >75 tahun.
umur ≥18 tahun adalah sebesar 25,8%. Ada banyak faktor yang menyebabkan
hipertensi, faktor risiko tersebut antara lain yaitu umur, jenis kelamin, riwayat
keluarga, obesitas, kadar garam tinggi, kebiasaan merokok dan minum alkohol
(Baradero, 2008). Usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi
yang tidak dapat diubah. Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan darah
meningkat, hal ini disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh darah seperti
Lansia merupakan orang yang mempunyai faktor risiko umur dan juga
mungkin di sertai faktor-faktor risiko yang lain, yang harus diwaspadai dengan
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hipertensi
C. Manfaat
terutama lansia.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Lansia
Proses menua adalah proses alamiah kehidupan yang terjadi mulai dari
awal seseorang hidup, dan memiliki beberapa fase yaitu anak, dewasa, dan tua
(Kholifah, 2016).
Lansia adalah tahap akhir dalam proses kehidupan yang terjadi banyak
penurunan dan perubahan fisik, psikologi, sosial yang saling berhubungan satu
disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun
(Dewi, 2014).
normal, ketahanan terhadap injury (termasuk infeksi) tidak seperti pada saat
syaraf dan jaraingan lain sehingga tubuh ‘mati’ sedikit demi sedikit.
3. Tipe Lansia
1) Tipe arif bijaksana, Lanjut usia ini kaya dengan hikmah pengalaman,
3) Tipe tidak puas, Lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin,
4) Tipe pasrah, Lanjut usia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik,
(Nugroho, 2008).
Teori proses menua menurut Potter dan Perry (2005) yaitu sebagai berikut :
Teori Biologis
penuaan. Radikal bebas tidak mengandung DNA. Oleh karena itu, radikal
2. Teori cross-link
terpisah (Ebersole & Hess, 1994 dalam Potter & Perry, 2005).
3. Teori imunologis
pengalihan integritas sistem tubuh untuk melawan sistem imun itu sendiri.
Teori Psikososial
Teori ini menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran masyarakat
yang lebih muda. Manfaat dari pengurangan kontak sosial bagi lansia
pencapaian yang telah dialami dan untuk menghadapi harapan yang belum
dicapai.
2. Teori Aktivitas
Teori ini berpendapat apabila seorang lansia menuju penuaan yang sukses
cara yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya
3. Teori Kontinuitas
kelanjutan dari perilaku yang sering dilakukan klien pada usia dewasa.
3. Status kesehatan
4. Pengalamn hidup
5. Lingkungan
6. Stress
Menurut Patricia Gonce Morton dkk, 2011 tugas perkembangan keluarg yaitu:
umurnya.
teman
status
12. Menemukan arti hidup setelah pension dan saat menghadapi penyakit diri
dan pasangan hidup dan kematian pasangan hidup dan orang yang
Peningkatan radikal
bebas
Kerusakan sel-seDNA
(sel-sel tubuh)
Sistem dalam tubuh mulai
terganggu spti : penglihatan
menurun, rambut beruban,
stamina & enegi berkurang,
wanita (menopause),pria
(andopause).
Penyakit degeneratif
(DM, osteoporosis,
hipertensi, penyakit
jantung koroner)
manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga kognitif, perasaan, sosial
ikat paru, kapasitas total paru tetap tetapi volume cadangan paru
Perubahan Kognitif
2. IQ (Intellegent Quotient)
7. Kebijaksanaan (Wisdom).
8. Kinerja (Performance).
9. Motivasi.
Perubahan Mental
Faktor-faktor yang menpengaruhi perubahan mental:
2. Kesehatan umum.
3. Tingkat pendidikan.
4. Keturunan (hereditas).
5. Lingkungan.
family.
Perubahan Spiritual
semakin matang (mature) dalam kehidupan keagamaan, hal ini terlihat dalam
1. Definisi
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
2. Etiologi
yaitu:
tidak tidak diketahui penyebabnya. Ini merupakan jenis hipertensi yang paling
Hipertensi primer ini sering tidak disertai dengan gejala dan biasanya gejala
baru muncul saat hipertensi sudah berat atau sudah menimbulkan komplikasi.
kondisi masyarakat yang memiliki asupan garam cukup tinggi, lebih dari 6,8
gangguan pembuluh darah atau organ tubuh tertentu, seperti ginjal, kelenjar
dari penyakit ginjal, dan sekitar 1-2% karena kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Penyebab lain yang jarang
(Junaidi, 2010).
pada :
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah selain penentuan tekanan ateri oleh dokter yang memeriksa. Hal
ini berarti arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekakan arteri tidak terukur.
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dan kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
2) Lemas kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epistaksis
8) Kesadaran menurun.
4. Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
Keterangan:
- Kategori normal dapat diterima jika individu tersebut tidak mengkonsumsi
- Jika TD sistolik atau diastolik jatuh kekategori yang berbeda, maka yang
derajat 3.
>140 mmHg dan tekanan darah diastolik <90 mmHg. Misal: tekanan
derajat 2.
5. Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang
pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
keadaan hipertensi.
tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi
distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar
6. Pathway
7. Komplikasi
1. Stroke
atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami
hal ini akan mati dan tidak bisa berfungsi lagi. Pada hal ini hipertensi dapat
otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa
melalui pembulu darah tersebut menjadi kurang ntrisi dan akhirnya mati.
Darah yang tersembur dari pembuluh darah yang pecah tersebut juga dapat
2. Penyakit jantung
dan arteriosklerosis.
Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
dinding pembuluh darah yang disebut disfungsi endotel. Hal ini memicu
dinding pembuluh.
8. Pemeriksaan Penunjang
fungsi ginjal.
hipertensi).
hipertensi.
dan hipertensi.
(penyebab).
ada DM.
j. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko
hipertensi.
l. Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan
pembesaran jantung.
yang pertama):
perbaikan ginjal.
pasien
9. Penatalaksanaan
obatan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan
darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup
Perbanyak minum air putih. Cara makan yang baik adalah sedikit-
sedikit tapi sering, bukan banyak tapi jarang. Selain itu atur pola makan
Diet rendah garam diperlukan terutama pada orang yang punya potensi
kurangi garam.
beralkohol
Alkohol dapat merusak fungsi saraf pusat maupun tepi. Seseorang yang
terlalu berat
berat badan.
daerah yang terkena asap rokok. Jika anda seorang perokok, kurangilah
Jika anda pernah merokok, berhentilah merokok sama sekali dengan niat
penuh.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Kerja utama menurunkan volume darah, aliran darah, ginjal dan curah
c. Vasodilator
d. Penghambat ACE
& 10 mg (Tenase).
e. Antagonis Kalsium
A. Pengkajian
1. Anamesis
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Umur :
( ) Middle Age ( ) Elderly ( ) Old ( ) Very old
Status :
( ) Menikah ( ) Tidak menikah ( ) Janda ( ) Duda
Agama :
( ) Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha
Suku :
( ) Jawa ( ) Madura ( ) Lain-lain, sebutkan ......
Tingkat Pendidikan :
( ) Tidak tamat SD ( ) Tamat SD ( ) SMP
( ) SMU ( ) PT ( ) Buta huruf
Sumber Pendapatan :
( ) Ada, jelaskan dari anka anaknya
Keluarga yang Dapat Dihubungi :
( ) Ada yaitu anaknya
Riwayat Pekerjaan :
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini :
( ) Nyeri dada ( ) Pusing(mbliyur) ( ) Batuk
( ) Panas ( ) Sesak ( ) Gatal
( ) Diare ( ) Jantung berdebar
( ) Nyeri sendi ( ) Penglihatan kabur
Biceps
Triceps
Knee
Achiles
Keterangan:
Refleks + : Normal
Refleks - : Menurun/meningkat
k. Integumen
Kebersihan :
Warna :
Kelembaban :
Gangguan pada kulit : ;jelaskan……
9. Pengkajian Psikososial
Motivasi penghuni panti
( ) Kemampuan sendiri
( ) Terpaksa
Frekwensi kunjungan keluarga
( ) 1 kali/bulan
( ) 2 kali/bulan
( ) Tidak pernah
Hubungan dengan orang lain dalam wisma :
( ) Tidak dikenal
( ) Sebatas kenal
( ) Mampu berinteraksi
( ) Mampu kejasama
Hubungan dengan orang lain diluar wisma didalam panti
( ) Tidak dikenal
( ) Sebatas kenal
( ) Mampu berinteraksi
( ) Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti
( ) Selalu
( ) Sering
( ) Jarang
( ) Tidak pernah
APGAR KELUARGA
(Skrinning singkat mengkaji fungsi SOSIAL Lansia)
Tidak
No Fungsi URAIAN Selalu Kadang
Pernah
1. Adapta-tion Saya puas bahwa saya
dapat kembali pada
keluarga (teman2)
saya untuk membantu
pada waktu saya
susah.
2. Partner-ship Saya puas dengan cara
keluarga (teman2)
saya membicarakan
sesuatu dengan saya
dan mengungkapkan
masalah dengan saya.
3. Growth Saya puas bahwa
keluarga (teman2)
menerima saya untuk
melakukan aktifitas
atau arah baru.
4. Affec-tion Saya puas dengan cara
kelaurga (teman2)
saya mengekspresikan
afek dan berespon
terhadap emosi saya
seperti marah, sedih
atau mencintai.
5. Resol-ve Saya puas dengan cara
teman2 saya dan saya
menyediakan waktu
bersama2.
INTERPRETASI HASIL :
Fungsional :
Disfungsional :
Jelaskan :
Stabilitas emosi
( ) Labil
( ) Stabil
( ) Iritabel
( ) Datar
Jelaskan :
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
( ) Apakah klien mengalami susah tidur
( ) Ada masalah atau banyak pikiran
( ) Apakah klien murung atau menangis sendiri
( ) Apakah klien sering was-was atau kuatir
Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya 1
atau lebih
Pertanyaan tahap 2
() keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam 1 bulan
() ada gangguan ata masalah dengan orang lain
() menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
() cenderung mengurnug diri
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban iya ,
maka masalah emosional ada atau ada gangguan
emosional
Ganggaun emosional
1. Kesediaan
0. Saya tidak merasa sedih
1. Saya merasa sedih
2. Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
3. Saya sangat sedih/tak bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya
2. Pesimisme
0. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
1. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
2. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
3. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
3. Rasa kegagalan
0. Saya tidak merasa gagal
1. Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
2. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
3. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
4. Ketidakpuasan
0. Saya tidak merasa tidak puas
1. Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan
2. Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
3. Saya tidak puas dengan segalanya
5. Rasa bersalah
0. Saya tidak kecewa dengan diri sendiri
1. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
2. Saya merasa sangat bersalah
3. Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
6. Tidak menyukai diri sendiri
0. Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
1. Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
2. Saya muak dengan diri saya sendiri
3. Saya benci diri saya sendiri
7. Membahayakan diri sendiri
0. Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri
1. Saya merasa lebih baik mati
2. Saya mempunyai rencana pasti tentang rencana bunuh diri
3. Saya akan membunuh saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
8. Menarik diri dari sosial
0. Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
1. Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
2. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka
3. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada
mereka semuanya
9. Keragu-raguan
0. Saya membuat keputusan yang baik
1. Saya berusaha mengambil keputusan
2. Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
3. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
10. Perubahan Gambaran Diri
0. Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumya
1. Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
2. Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam
penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
3. Saya merasa bahwa saya jelek dan tampak menjijikkan
11. Kesulitan Kerja
0. Saya tidak bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
1. Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
2. Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan untuk melakukan sesuatu
3. Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
12. Keletihan
0. Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
1. Saya merasa lelah dari yang biasanya
2. Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
3. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
13. Anoreksia
0. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
1. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
2. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
3. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya
0–4 : Depresi tidak ada atau minimal
4– 7 : Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
16 ke atas : Depresi berat
Jelaskan:
2. Tingkat kerusakan intelektual
Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :
Benar Salah Nomo Pertanyaan
r
JUMLAH
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Jelaskan :
IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF
Total nilai 30
Interpretasi hasil :
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 - 17 : Gangguan kognitif berat
Jelaskan :
Pola BAK
Frekwensi BAK
( ) 1 – 3 kali sehari
( ) 4 – 6 kali sehari
( ) > 6 kali sehari
Warna urine
( ) Kuning jernih
( ) Putih jernih
( ) Kuning keruh
Gangguan BAK
( ) Inkontinensia urine
( ) Retensi urine
( ) Tidak ada
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
( ) Membantu kegiatan dapur
( ) Berkebun
( ) Pekerjaan rumah tangga
( ) Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi
( ) 1 kali sehari
( ) 2 kali sehari
( ) 3 kali sehari
( ) < 1 kali sehari
Memakai sabun
( ) ya ( ) tidak
Sikat gigi
( ) 1 kali sehari
( ) 2 kali sehari
( ) Tidak pernah, alasan pasien malas untuk sikat gigi.
Menggunakan pasta gigi
( ) ya ( ) tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih
( ) 1 kali sehari
( ) > 1 kali sehari
( ) Tidak ganti
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari:
Indeks Barthel
Pengkajian Fungsional berdasar Barthel Indeks :
NILAI
NO AKTIVITAS
BANTUAN MANDIRI
1. Makan
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat
tidur dan sebaliknya, termasuk
duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka,
menyisir, mencukur dan mengosok
gigi
4. Aktivitas toilet
5. Mandi
6. Berjalan di jalan yang datar ( jika
tidak mampu berjalan lakukan
dengan kursi roda )
7. Naik turun tangga `
8. Berpakaian termasuk mengenakan
sepatu
9. Mengontrol defekasi
10. Mengontrol berkemih
JUMLAH
Penilaian :
0 – 20 : Ketergantungan sangat berat
21 – 61 : Ketergantungan berat / sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan sedang
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Jelaskan :
Indeks KATZ :
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan untuk
keseimbangannya) Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari
orang lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
Mata Tertutup
Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
Kesimetrisan langkah
Panjangnya langkah yang tidak sama
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dri sisi ke sisi.
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan memegang obyek untuk
dukungan.
6. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
( ) Rumah ( ) Petak ( ) asrama ( ) paviliun
Jenis bangunan :
( ) Permanen ( ) Semi permanen ( ) non permanen
Atap rumah
( ) Genting ( ) seng ( ) ijuk
( ) kayu ( ) asbes
Dinding
( ) Tembok ( ) Kayu ( ) bambu ( ) lainya ....
Lantai
( ) semen ( ) tegel ( ) keramik
( ) tanah ( ) lainnya, ……
Ventilasi
( ) < 15 % luas lantai ( ) >15 % luas lantai
Pencahayaan
( ) Baik ( ) kurang
Jelaskan, karena terdapat genting kaca dan lampu yang memadai
Pengaturan penataan perabot
( ) baik ( ) kurang
Kelengkapan alat rumah tangga
( ) lengkap ( ) tidak lengkap
SANITASI
Kebersihan lingkungan
( ) baik ( ) kurang
Penyediaan air bersih (MCK) :
( ) PDAM ( ) Sumur ( ) Mata air
( ) sungai ( ) lainnya, ………
Penyediaan air minum
( ) air rebus sendiri ( ) Beli (aqua) ( ) air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban
( ) bersama ( ) kelompok ( ) pribadi ( ) lainnya,...
Jenis jamban :
( ) Leher angsa ( ) cemplung terbuka
( ) Cemplung tertutup ( ) Lainnya
Jarak dengan sumber air
( ) < 10 meter ( ) > 10 meter
Sarana pembuangan air limbah (SPAL) :
( ) Lancar ( ) Tidak lancar
Petugas sampah
( ) ditimbun ( ) dibakar ( ) daur ulang
( ) dibuang sembarang tempat ( ) dikelola dinas
Polusi udara
( ) Pabrik ( ) Rumah tangga ( ) industri ( ) Lainnya, ......
Pengelolaan binatang pengerat
( ) tidak ( ) ya,
(*) dengan racun ( ) dengan alat (*) lainnya, ……………….
FASILITAS
Peternakan
( ) ada ( ) tidak Jenis, Unggas
Perikanan
( ) ada ( ) tidak Jenis, Ikan hias
Sarana olahraga
( ) ada ( ) Tidak Jenis, senam, terapi remautik
Taman
( ) ada ( ) tidak Luasnya, 20 m2
Ruang pertemuan
( ) ada ( ) tidak Luasnya, 30 m2
Sarana hiburan
( ) ada ( ) tidak Jenis radio, televisi
Sarana ibadah
( ) ada ( ) tidak Jenis, Musholla
Transportasi
Kondisi jalan masuk panti
( ) rata ( ) tidak rata ( ) licin ( ) tidak licin
Jenis transportasi yang dimiliki
( ) Mobil ( ) sepeda motor ( ) lainnya, ……………
Jumlah : 2
Komunikasi
Sarana komunikasi
( ) ada ( ) tidak ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti :
( ) telphon ( ) kotak surat ( ) fax ( ) lainnya ....
Cara penyebaran informasi :
( ) Langsung ( ) tidak langsung ( ) Lainnya ....
7. INFORMASI PENUNJANG
(1) Diagnosa Medis :
(2) Laboratorium :
(3) Terapi Medis :
B. Analisa Data
pengkajian. Dari data pengkajian yang diperoleh bisa jadi ditemukan beberapa
ditemukan masalah keperawatan. Dan dibagi menjadi 2 yaitu subjektif (DS) dan
data objektif (DO). DS merupakan data yang diperoleh dari keluhan pasien /
didapatkan oleh perawat. Dari data DS dan DO, dapat ditarik masalah
C. Diagnosa Keperawatan
nutrisi inadekuat
vasokontriksi pembuluhdarah.
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
bantuan) ketidaknyama
2) Melaporkan nan.
berkurang teknik
dengan komunikasi
menggunakan terapeutik
manajemen untuk
nyeri. mengetahui
3) Mampu pengalaman
intensitas, pengalaman
4) Menyatakan 5) Kontrol
berkurang. mempengaruhi
normal. pencahayaan
dan
kebisingan.
6) Tingkatkan
istirahat.
7) Kolaborasi
dengan dokter
untuk
pemberian
analgesik
D. Implementasi
E. Evaluasi
terus-menerus untuk menilai setiap hasil yang telah di capai.Dan bersifat sumatif
yaitu dilakukan sekaligus pada akhir dari semua tindakan keparawatan yang telah
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. (2009). Cara Murah Memahami Dan Menghindari Hipertensi, Jantung Dan
Yogyakarta. 2011
Medika.
ELSAVIER - Mocomedia.
NANDA (2015). Aplikasi Nanda Nic Noc Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta: Media Action.
EGC.