GERONTIK
“Ditunjukkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
DOSEN PENGAJAR:
Dameria Saragih, M. Kep
Disusun Oleh :
3B
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi
merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada
penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti
biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes, 2018),
orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan
semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Gejala yang sering
dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak
nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. &
Kusuma H., 2016). Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko.
obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit
sebagian besar orang-orang paruh baya atau lansia berisiko terkena hipertensi.
Hipertensi pada lansia disebabkan oleh penurunan elastisitas dinding aorta, penebalan
pembuluh darah perifer (Nurarif A.H. & Kusuma H., 2016). Penyebab lansia
yang kurang. Pada makanan junkfood yang tinggi kalori, tinggi lemak, rendah serat,
dan tinggi natrium atau garam (Ridwan & Nurwanti, 2013). Tinggi lemak dan natrium
atau garam merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi, kemudian pada rokok
terdapat kandungan nikotin yang memicu kelenjar adrenal melepaskan epinefrin atau
jantung memompa lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi (Murni dalam Andrea
G.Y., 2013). Konsumsi alkohol dapat meningkatkan keasaman darah yang membuat
darah menjadi lebih kental dan jantung menjadi lebih berat dalam memompa
(Komaling J.K., Suba B., Wongkar D., 2013), sedangkan olahraga yang kurang
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis dan secara keseluruhan
yang diperkirakan dapat menyebabkan kematian secara global (Iswahyuni S., 2017).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Lansia
Aspiani,2014).
B. Batasan Lansia
3. Lansia resiko tinggi : seseorang yang berusia 70 tahun ke atas atau usia
panutan.
2. Tipe mandiri
Lansia yang dengan konflik lahir batin menentang proses menua, yang
4. Tipe pasrah
5. Tipe bingung
D. Proses Menua
dihindari, yang dialami oleh setiap orang. Menua merupakan suatu proses
kehilangan jaringan pada otot, susunan syaraf, dan jaringan lain sehingga
1. Teori biologi
sudah tua atau telah usang yang menghasilkan ikatan yang kuat,
2. Teori psikososial.
psikososial diantranya :
di hari tua. Aktivitas dalam teori ini dipandang sebagai sesuatu yang
asumsi bahwa: (1) Aktif lebih baik dari pada pasif (2) Gembira lebih
baik daripada tidak gembira (3) Orang tua adalah orang yang baik
untuk mencapai sukses dan akan memilih alternatif pilihan aktif dan
langsung.
b. Teori Kontinuitas
c. Disanggement Theory
Dalam teori ini dijelaskan orang yang digolongkan dalam usia tua
e. Jung Teory
dengan usianya.
3. Teori Lingkungan
diantaranya:
a. Teori Radiasi
Setiap hari manusia terpapar oleh radiasi, baik dari sinar ultraviolet
b. Teori Stres
membran sel.
15
c. Teori Polusi
d. Teori Pemaparan
1. Perubahan Fisik
a. Sel
cairan intra seluler, porposi protein di otak, ginjal, dan hati menurun,
b. Sistem Persyarafan
sentuhan.
16
c. Sistem Penglihatan
d. Sistem Pendengaran
e. Sistem Kardivaskuler
pada posisi dari tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa
g. Sistem Respirasi
h. Sistem Gastrointestinal
i. Sistem Genitourinaria
buang air kecil meningkat, pada wanita sering terjadi atrofi vulva,
j. Sistem Endokrin
perubahan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh,
l. Sistem Muskuloskeletal
mental akut, merasa terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut
3. Perubahan Psikososial
yang berguna.
19
meliputi :
a. Pensiun
terbatas
pendengaran
lansia diantaranya :
elastisitas jaringan paru dan dinding dada makin berkurang. Dalam usia
bernafas.
Pada orang lansia, besar jantung akan sedikit mengecil. Yang paling
jumlah sel darah merah menurun. Kondisi ini disebut anemia. Anemia
terjadi karena produksi sel darah merah oleh sum-sum tulang berkurang
penegakan diagnosis.
lebih sukar.
pegal, dan kadang terasa seperti nyeri. Biasanya yang terkena yaitu
akibat sisa air seni dalam vesika urinaria (kandung kemih). Keadaan ini
tumor yang menyumbat saluran kemih. Pada pria sisa seni dalam
pria lanjut usia banyak terjadi kasus kanker pada kelenjar prostat.
A. Pengkajian
(Wahyuni, 2016).
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
terasa pegal, kaku dan sakit. Keluhan yang dirasakan dapat hilang
tajam/nyeri tertusuk-tusuk.
23
dengan menggunakan :
i. Skala Deskriptif
menetap.
antihipertensi (Aspiani,2014).
2014).
25
3. Status Fisiologis
a. Nutrisi
b. Eliminasi
c. Istirahat/tidur
d. Aktivitas Sehari-hari
e. Personal Hygiene
2. Pemeriksaan Fisik
Somnolen.
>20x/menit.
b. Sistem respirasi
c. Sistem Cardiovaskuler
sianosis.
d. Sistem Neurosensori
disorientasi.
e. Sistem Pencernaan
lembab.
28
f. Sistem Metabolisme-integumen
g. Sistem Muskuloskeletal
gaya berjalan.
h. Sistem genitourinaria
ke ginjal.
B. Diagnosa Keperawatan
dan iskemia.
C. Perencanaan Keperawatan
2016).
E. Implementasi Keperawatan
selama dan sesudah dilakukan tindakan, serta menilai data yang baru.
F. Evaluasi Keperawatan
BAB III
TINJAUN KASUS
A. Kasus
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan gerontik ini dilaksanakan di kel. Mangga dua
selatan pada tanggal 24-29 Mei 2021, perawata mengadakan kunjungan rumah
sebanyak 3 lansia dengan usia lansia 60-70 tahun. Klien Ny.S berusia 67 tahun
beragama islam memiliki riwayat hipertensi sejak 35 tahun yang lalu dan klien
mengatakan sering pusing, badan terasa berat dan klien mengatakan sudah
mengetahui riwayat hipertensi tetapi klien tetap mengkonsumsi makan-makanan yang
gurih-gurih dan asin, klien Ny.J berusia 68 tahun beragama islam memiliki riwayat
hipertensi sejak 30 tahun yang lalu mengeluh kaki sering sakit, terkadang timbul nyeri
pada tengkuk, pandangan matanya kabur, lemas dan klien mengatakan sering kontrol
setiap 3 bulan sekali tetapi semejak pandemi jarang kontrol, klien Ny.E berusia 61
tahun beragama islam, klien mengatakan sering pusing, kakinya sering sakit, klien
mengatakan stress semenjak anak-anaknya tinggal dengan suaminya dan klien
mengatakan suka mengkonsumsi yang gurih.
badan terasa berat. Klien Ny.J mengeluh kaki sering sakit, terkadang timbul nyeri
pada tengkuk, pandangan matanya kabur. Ny.E mengatakan sering pusing dan
kakinya sering sakit.
3. KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Biologi
1. Pola makan
Kebiasaan keluarga untuk makan dan minum setiap anggota keluarga
tidak sama Ny.S dan, Ny.J mengatakan mempunyai kebiasaan makan
tidak tentu kadang 2x bisa lebih tetapi porsi dikit, klien mengatakan
sudah mengetahui ada hipertensi tetapi suka makan-makanan yang
gurih dan asin. Klien Ny.E makan seadanya 3x sehari, dan klien
mengatakan suka mengkonsumsi yang gurih .
2. Pola minum
Klien mengatakan minum ±8 gelas/hari.
3. Pola tidur
Ny.S jarang sekali tidur siang, karena sulit untuk tidur, dan untuk
malam hari kadang terganggu jika nyeri kakinya timbul. Klien Ny.J
sering tidur siang 1-2 jam, untuk malam biasanya tidur pukul 22.00
sampai dengan 05.00 dan setelah itu tidak tidur lagi. Klien Ny.E
mengatakan sesekali kadang tidur siang. Dan untuk tidur malam
biasanya jam 22.30
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Ny.S mengatakan di malam hari sering BAK , klien Ny.J dan Ny. E
tergantung banyaknya air yang diminum kalau minumnya banyak
BAK bisa lebih 4x sehari. Klien BAB minimal 1x dalam sehari.
5. Aktifitas sehari-hari
Klien mengatakan aktifitas sehari-harinya hanya tidur, mengobrol, dan
menonton tv.
6. Rekreasi
Klien mengatakan setiap hari hanya menonton TV dan jalan jalan
kalau ada acara
33
b. Psikologis
1. Keadaan emosi
Masalah emosional negatif (-)
c. Sosial
1. Hubungan antar keluarga
Ny.S mengatakan tinggal bersama anak bontotnya tetapi anak
bontotnya kerja berangkat pagi pulang malam dan jarang ada waktu.
Klien Ny.J mengatakan tinggal bersama anak, mantu dan cucu dan
Ny.E mengatakan tinggal sediri anak anaknya sekarang sudah mencar
di bawa suaminya.
2. Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sering mengobrol dengan teman-teman ngaji dan
tetangga rumah. Klien mengatakan senang bergaul dengan orang lain.
d. Spiritual/kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Klien mengatakan selalu melaksanakan ibadah shalat 5 waktu sering
mengikuti pengajian.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan sudah takdir ia menderita penyakit seperti ini, dan ia
hanya akan berserah kepada tuhan. Klien mengatakan tidak ada nilai-
nilai yang bertentangan dengan kesehatan.
I. PEMERIKSAAN FISIK
4. Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
cairan yang keluar cairan yang cairan yang keluar
dari dalam telinga keluar dari dalam dari dalam telinga
telinga
5. Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
benjolan benjolan benjolan
6. Mulut Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
stomatitis stomatitis stomatitis
9. Ekstremitas Kaki sering sakit Kaki sering sakit Kaki sering sakit
dan pegel
10 Kesimpulan Keluhan pada kaki Kaki sering sakit Sering pusing kaki
sering sakit dan pandangan mata sering sakit dan
kepala sering kabur Riwayat stress
pusing, terkadang Hipertensi
timbul nyeri pada
tengkuk dan lemas
Riwayat hipertensi
A. Intervensi Acara
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan mengenai teknik relaksasi dan distraksi
selama 1x30 menit. Diharapkan seluruh klien mampul mengerti dan memahami
serta dapat menerapkan teknik relaksasi dan distraksi dengan bener.
2. Tujuan Khusus
a) Menjelaskan pengertian teknik relaksasi dan distraksi
b) Menyebutkan tujuan teknik relaksasi dan distraksi
c) Menyebutkan manfaat teknik relaksasi dan distraksi
d) Meredemonstrasikan teknik distraksi dan relaksasi dengan benar
B. Waktu dan Tempat
C. Metode
Metode yang digunakan dalam TAK ini adalah
D. Media dan alat
37
1) Lembar balik
2) Leaflet
E. Setting Tempat
F. Pembagian tugas
1. T.cader
a) Menyiapkan dan menyusun proposal kegiatan TAK
b) Memimpin jalannya TAK dengan baik dan tertib
c) Membuka kegiatan TAK
d) Leader memperkenalkan diri
e) Menyampaikan tujuan dari kegiatan TAK
f) Menyebutkan peraturan/tata tertib selama kegiatan TAK
g) Menjelaskan permainan yang akan dilakukan selama kegiatan TAK
h) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok selama kegiatan
TAK
Waktu : 30 menit
a. Ceramah
b. Tanya jawab/Diskusi
c. Demonstrasi dan redemonstrasi
V. Media Penyuluhan
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat
1. Buku cerita
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. SAP dan media telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum pelaksanaan
b. Pemberi materi telah menguasai seluruh materi
c. Tempat dipersiapkan H-1 sebelum pelaksanaan
d. Mahasiswa berada ditempat sesuai kontrak waktu yang telah disepakati
2. Evaluasi Proses
a. Proses pelaksanaan sesuai rencana
b. Anggota lansia aktif dalam diskusi dan tanya jawab
c. Anggota lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 60% peserta dapat menyebutkan pengertian, tujuan,manfaat teknik distraksi.
b. Peserta memiliki keinginan untuk melakukan teknik distraksi
41
VIII. Sumber
Ari, Kunto. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Aspiani, Reny, Yuli. (2010). Buku ajar asuhan keperawatan klien gangguan
kardiovaskular. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Carpenito. (2013). Diagnosa keperawatan : Aplikasi pada praktek klinik. Jakarta : EGC.
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
Teknik distraksi adalah mengalihkan perhatian kita dari sesuatu seperti nyeri.
Kita menggunakan metode ini tanpa menyadari ketika kita menonton televisi atau
mendengarkan radio,mengalihkan pikiran kita dari kekhawatiran atau cemas suatu
masalah atau mungkin rasa sakit yang kita alami.
2. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukainya atau suara burung, serta
gemercik air, individu dianjurkan memilih musik yang disukai dan musik tenang
seperti musik dangdut, dan diminta untuk berkonsentrasi pada lirik dan irama
lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu
seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
44
3. Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran
ditempat tidur seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.