Anda di halaman 1dari 4

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang, karena atas izinnya, saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keseimbangan Dunia dan Akhirat melalui hadits abu Hurairah”.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari banyak menemukan kesulitan,
terutama dalam pengumpulan data, yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan
pengalaman yang saya miliki. Namun dengan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
penulisan makalah ini dapat terselesaikan walaupun mungkin jauh dari kesempurnaan,
sehingga tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.

Pada kesempatan ini, saya berterima kasih kepada ibuk Rindu Risnawati spd
yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini dan bapak Bima
Putra spd sebagai pemateri.

LUBUK ALUNG, 5 FEBRUARI 2024

YUSUF EVENDI

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Islam mengajarkan pentingnya menyeimbangkan dunia dan akhirat. Banyak
ayat-ayat di Al Quran yang mengajarkan tentang konsep ini, semisal dalam QS.
Albaqoroh:201. Dalam kenyataannya, tidak sedikit muslim cenderung untuk
lebih sadar dan semangat dalam mengejar kenikmatan duniawi dan menjalankan
kewajibannya di dunia. Walau tidak semua muslim melupakan kewajiban
mereka terhadap Allah SWT, akan tetapi beberapa di antara mereka juga tidak
mengutamakannya. Padahal, seorang muslim yang beriman dan bertakwa
selayaknya menjadikan dunia sebagai tempat untuk mempersiapkan akhirat.
Oleh karena itu penting untuk mengenalkan, mengajarkan, dan mengingatkan
pentingnya menyeimbangkan dunia dan akhirat kepada kaum muslim.
Pada usia remaja, terutama saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi,
kontrol dan pengawasan dari orang tua akan mulai berkurang, sehingga mereka
akan mulai belajar untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab. Salah satu hal
yang perlu mereka pelajari adalah bagaimana mengelola kehidupan mereka
sendiri, seperti manajemen waktu, uang, atau kesehatan. Dalam hal inilah
terkadang mereka lebih mengutamakan kewajiban duniawi mereka daripada
kewajiban akhirat. Padahal sebagai generasi muda muslim, mereka justru
diharapkan untuk menjadi penerus perjuangan Islam di masa depan.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan penciptaan dari Allah SWT.
Allah SWT memrintahkan kita untuk mencari rezeki yang halal sebagaimana

firman-Nya ‫ َو َج َع ْل َنا ال َّن َه ا َر َم َع ا ًش ا‬yang artinya “Dan Kami jadikan siang untuk

mencari penghidupan.”(An-Naba’:11). Namun disisi lain Allah SWT berfirman:


‫َّد اَر اٰاْل ِخ َر َة َلِهَي اْلَحَي َو اُۘن َل ْو َك اُنْو ا َيْع َلُم ْو َن‬EEE‫ُّد ْنَيٓا ِااَّل َلْه ٌو َّو َلِع ٌۗب َو ِاَّن ال‬EEE‫“ َو َم ا ٰه ِذِه اْلَح ٰي وُة ال‬Dan
sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya” (Al-Ankabut: 64). Di
sini terlihat dengan jelas bahwa yang harus kita kejar adalah kebahagiaan hidup
akhirat, karana di sanalah kehidupan abadi yang tidak ada mati lagi setelah itu.
Untuk itulah perlunya pemahaman antara pentingnya menyeimbangkan antara
dunia dan akhirat.

Untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya


keseimbangan dunia dan akhirat, diperlukan solusi yang menarik dan tepat
dengan karakteristik remaja. Mengajarkan konsep dunia akhirat dengan program
yang sudah-sudah bisa terasa membosankan buat mereka, dan mengajarkannya
dalam pengajian baru efektif jika mereka rajin untuk mengikuti pengajian.

B. Rumussan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun rumusan masalah yang dibahas
dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa tujuan penciptaan manusia?
2. Apa dasar hukum perintah menjaga keseimbangan antara dunia dan
akhirat?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Mengetahui dari tujuan penciptaan manusia
2. Mengetahui dalil tentang keseimbangan dunia dan akhirat

D. Manfaat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Penciptaan Manusia
Segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan penciptaan dari Allah yang
maha kuasa. Termasuk dari segala apa yang diciptakannya tidak satu pun
memiliki tujuan dan manfaat. Semut hewan kecil saja terdapat manfaat
diciptakannya semut dalam islam. Termasuk terhadap proses penciptaan manusia
yang ada di muka bumi ini beserta segala isi alam semesta. Ada tiga tujuan
utama manusia diciptakan, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengabdi atau beribadah
“Dan tidakkah aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk
beribadah kepada-Ku”(Qs Adzariyat : 54). Allah adalah zat yang Maha
Agung yang menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia dan
kekuasaannya dan kemaha dahsyatannya membuat manusia tidak ada
pilihan selain dari mengabdi dan melakukan apa yang Allah inginkan.
Bahkan ketika memilih untuk tidak taat dan patuh pun manusia lah yang
akan merugikan. Allah telah memberikan jalan yang terbaik dan dampak
yang baik akan didapatkan oleh manusia. Untuk itu akan sangat banyak
manfaat beriman kepada Allah SWT yang akan menyelamatkan bukan
menyesatkan kita.

Konsep manusia menurut islam semata-mata untuk mengabdi atau


melaksanakan ibadah kepada Allah. Ibadah sendiri berasal dari kata abada yang
artinya sebagai budak untuk itu manusia hakikatnya adalah sebagai budak atau
hamba dari Allah. Seorang budak atau hamba tidak lain pekerjanya adalah
mengikuti apa kata majikannya, menguntungkan hidup pada majikannya, dan
senantiasa menjadikan perkataan majikannya sebagai tuntunannya hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai