Bab 1
ALLAH BERKARYA MELALUI IPTEK
Pertemuan Ke 1 & 2
I. INFORMASI UMUM
A. Identitas Sekolah
Nama Penyusun : Institusi : ....................
Tahun : 2022 Mata : Pendidikan Agama Kristen & Budi
Pembuatan Pelajaran Pekerti
Jenjang : SMP Kelas/ : VII / Ganjil
Semester
Kode Fase : Fase D
Tema/Bab : Bab 1 Allah Berkarya Melalui Iptek
Bacaan Alkitab: Kejadian 1:27-28; Kejadian 6:14-15; Amsal 1:1-7; Efesus 5:15-
18
Topic/Konten : Arti IPTEK, Perkembangan IPTEK, Pandangan Alkitab terhadap IPTEK, Sikap
Pelajar Kristen terhadap IPTEK
Kata Kunci : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Alokasi Waktu
: 2 Pertemuan X 2Jp X 40 Menit ( 160 Menit)
Capaian Pembelajaran Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII dan IX SMP/MTs/Program
Paket B)
Fase D (Umumnya untuk kelas VII, VIII dan IX SMP/Program Paket B)
Peserta didik memahami karya Allah dalam Yesus Kristus yang menyelamatkan umat manusia dan
dunia. Manusia berada dalam kuasa pemeliharaan Allah. Allah memelihara, menyelamatkan manusia
melalui pengorbanan Yesus Kristus, dan memperbarui oleh kuasa Roh Kudus. Peserta didik
menyadari bahwa karya Allah yang dirasakan dalam hidupnya harus diwujudkan dalam ucapan
syukur. Pernyataan syukur diwujudkan dalam bentuk kasih terhadap Allah dan sesama manusia.
Peserta didik mempraktikkan sikap hidup sebagai orang benar, beriman, dan berpengharapan. Pada
fase ini peserta didik mampu mewujudkan pemahaman iman melalui pengakuan akan Allah
Penyelamat yang berkarya dalam seluruh aspek kehidupan. Sikap hidup sebagai orang yang telah
diselamatkan mewujud dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23).
Sebagai implementasi dari keselamatan, manusia terhisap dalam persekutuan dengan Allah,
terpanggil untuk bersaksi dan melayani. Hal ini tampak ketika peserta didik hidup sebagai manusia
yang dapat mempertanggungjawabkan pikiran, perkataan dan perbuatan sebagai pribadi dan bagian
dari komunitas di sekolah, keluarga, gereja, dan masyarakat. Peserta didik mampu memahami karya
Allah melalui dan dalam pertumbuhan gereja. Dalam interaksi antar sesama dan berkarya dalam
berbagai situasi, peserta didik akan memelihara lingkungan hidup sebagai amanah untuk menjaga
keutuhan ciptaan dan wujud tanggung jawab umat yang diselamatkan.
Fase D Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen
Fase D Berdasarkan Elemen
Elemen
Sub Elemen Capaian Pembelajaran
Allah Berkarya Mensyukuri perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Allah sebagai anugerah Allah dan mewujudkan tanggung jawabnya
Pencipta dalam memanfaatkan teknologi.
F. Jumlah siswa
Maksimum 25 - 35 Siswa
G. Model Pembelajaran
1. Model pembelajaran yang digunakan model problem based learning dan project based learning,
2. Pembelajaran tatap muka
3. Ada dua model pendekatan pembelajaran, yaitu model pendekatan yang berpusat pada guru (teacher
centered) dan pendekatan yang berpusat pada peserta didik atau peserta didik (student centered).
C. Pemanasan/Pemantik
1. Berdasarkan gambar di bawah ini, apa yang terlintas dalam pikiran kalian?
D. Persiapan Pembelajaran
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Membaca kembali Rencana Pembelajaran yang sebelumnya telah dipersiapkan.
2. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
3. Menyiapkan alat pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Menyiapkan rubrik penilaian.
Pertemuan Kedua: Pandangan Alkitab terhadap IPTEK, Sikap Pelajar Kristen terhadap IPTEK
( 2JP X 40 Menit)
Alokasi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 10
Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa sebelum memulai menit
pembelajaran, kemudian memeriksa kehadiran peserta didik;
Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan di dalam kelas
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian
Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, Capaian pembelajaran, Tujuan
Pembelajaran , serta model dan metode belajar yang akan ditempuh,
Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti
Guru memberikan stimulus berupa masalah untuk diamati dan disimak peserta didik 60
melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar, dan lain-lain Menit
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca materi secara
cermat dan mencatat kosakata sulit pada catatan khususnya akan membantu peserta
didik dalam penguasaan materi ini. (Literasi)
Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan hasil pengamatannya dan mencatat
fakta-fakta yang ditemukan, serta menjawab pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan
yang ada pada buku siswa misalnya :
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari
berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah di identifikasi melalui kegiatan
diskusi dan saling tukar informasi atau kegiatan lain guna menemukan solusi
masalah.
Penilaian/Asesmen
Dalam pembelajaran ini, penilaian berlangsung selama proses pembelajaran melalui setiap kegiatan pada
pembahasan pokok materi. Bentuk penilaian adalah penilaian kinerja dan penilaian tertulis.Bentuk
penilaian dan permintaan yang diharapkan terdapat pada kegiatan 1-5 serta refleksi. Guru dapat
mengumpulkan nilai peserta didik dari setiap tugas atau kegiatan yang diberikan pada setiap akhir
pembahasan materi pembelajaran. Guru dapat memberikan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda atau
uraian, sesuai dengan yang diharapkan guru dan kondisi peserta didik.
Ketercapaian pembelajaran dinilai menggunakan dua asesmen sebagai berikut.
Asesmen individu.
Asesmen kelompok.
Jenis Asesmen
Kompetensi yang dinilai:
Proyek.
Lisan, saat berdiskusi
Tertulis
Kriteria Penilaian
Penilaian sikap.
Penilaian pengetahuan.
Penilaian keterampilan.
RUBRIK PENILAIAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
1. Asesmen Diagnostik
Asesmen ini dilakukan di awal unit sebagai alat bagi guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik
berdasarkan pencapaian tujuan pembelajaran sebelumnya (prior knowledge). Asesmen ini membantu
guru untuk menentukan titik awal kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik dalam
kegiatan belajar di kelas. Bisa saja untuk anak yang telah mencapai pemahaman lebih tidak memperoleh
kegatan dari awal, melainkan lanjut kepada kegiatan berikutnya. Beberapa bentuk, asesmen diagnostik
yang dapat dilakukan, antara lain:
- Mengajukan pertanyaan atau pernyataan pada kegiatan pendahuluan di awal unit atau awal
kegiatan untuk mengukur pengetahuan peserta didik, bentuknya dapat berupa respon tunjuk jari
atau ceklis. Asesmen awal yang dilakukan guru ini tidak harus dinilai dengan rubrik, tetapi dapat
langsung dicek dari hasil jawaban peserta didik. Guru dapat melakukan tindak lanjut pembelajaran
terhadap respon peserta didik.
- Memberikan kegiatan menggambar atau membentuk karya menggunakan bahan yang mudah dicari
untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengomunikasikan gagasannya dalam bentuk
visual. Asesmen ini dapat dilakukan dalam waktu sesingkat singkatnya maksimal 5 menit.
- Mendesain permainan (game) di kelas untuk melihat kemampuan peserta didik dalam memahami
prosedur ataupun sebuah situasi.
Asesmen ini dapat dikreasikan oleh guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
No Pertanyaan Ya Tidak
1
2
3
4 ...............
5 .................
2. Penilaian Sikap
Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian/perkembangan sikap peserta didik sesuai butir-butir
nilai sikap sesuai elemen Profil Pelajar Pancasila. Berikut ini contoh format penilaian sikap untuk
observasi/pengamatan (dilakukan oleh guru), penilaian diri (dilakukan oleh peserta didik), dan penilaian
antarpeserta didik (dilakukan oleh peserta didik).
a. Penilaian Berdasarkan Observasi Guru
Nama Peserta Kreatif Mandiri Bergotong Bernalar Jumlah Skor yang
Didik diperoleh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Dst
Keterangan Skor:
1 = Kurang Baik
2 = Cukup Baik
3 = Baik
4 = Sangat Baik
Skor maksimum 16
Rubrik Penilaian
N Aspek Indikator Nilai
o. yang
Dinilai
1 Kreatif Fokus pada proses berpikir sehingga mampu memunculkan ideide unik 4
dan kreatif.
Cukup fokus pada proses berpikir sehingga mampu memunculkan ideide 3
unik dan kreatif sederhana.
Kurang fokus pada proses berpikir sehingga kurang mampu 2
memunculkan ideide unik dan kreatif.
Tidak fokus pada proses berpikir sehingga tidak memunculkan ideide 1
unik dan kreatif.
2 Mandiri Tidak bergantung dengan teman atau orang lain dalam menyelesaikan 4
tugas.
Cukup bergantung dengan teman atau orang 3
lain dalam menyelesaikan tugas.
Sedikit bergantung dengan teman atau orang lain dalam menyelesaikan 2
tugas.
Sangat bergantung dengan teman atau orang lain dalam menyelesaikan 1
tugas.
3 Bergoton Mampu bekerja sama dengan sangat baikdan toleransi terhadap pendapat 4
g Royong teman
Mampu bekerja sama dengan baik dan toleransi terhadap pendapat 3
teman.
Mampu bekerja sama dengan baik, namun kurang toleransi terhadap 2
pendapat teman.
Tidak mampu bekerja sama dengan baik dan tidak toleransi terhadap 1
pendapat teman.
4 Bergoton Mampu bekerja sama dengan sangat baik dan toleransi terhadap 4
g Royong pendapat teman.
Mampu bekerja sama dengan baik dan toleransi terhadap pendapat 3
teman.
Mampu bekerja sama dengan baik, namun kurang toleransi terhadap 2
pendapat teman.
Tidak mampu bekerja sama dengan baik dan tidak toleransi terhadap 1
pendapat teman.
3. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan adalah penilaian untuk mengukur kemampuan peserta didik, meliputi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta kecakapan berpikir tingkat
rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan diperoleh dari tes tertulis (penugasan dan lembar
kegiatan). Berikut contoh format penilaian pengetahuan
a. Penilaian Diskusi
Berani Toleransi dan Berani Mampu
Nama Jumlah
Mengemukakan Bekerja Sama Menjawab Memecahran
Peserta Skor yang
Pendapat (Gotong Pertanyaan Masalah
Didik Diperoleh
(Mandiri) Royong) (Bernalar Kritis) (Kreatif )
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rubrik Penilaian
No. Aspek yang Indikator Nil
Dinilai ai
1 Berani Peserta didik aktif mengemukakan pendapat dengan jelas sesuai topik 4
Mengemuka serta menunjukkan sikap menghargai pendapat temannya.
kan Peserta didik mampu mengemukakan pendapat, meskipun kurang jelas 3
Pendapat dengan topik yang dibahas. Akan tetapi, mampu menunjukkan sikap
(Mandiri) menghargai pendapat temannya.
Peserta didik mampu mengemukakan pendapat, meskipun kurang jelas 2
dengan topik yang dibahas. Tidak menunjukkan sikap menghargai
pendapat temannya.
Peserta didik tidak mampu menjalin komunikasi dengan temannya dan 1
hanya diam saja.
2 Toleransi Peserta didik mampu bekerja sama dengan sangat baik dan toleransi 4
dan Bekerja terhadap pendapat teman.
Sama Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik dan toleransi terhadap 3
(Gotong pendapat teman.
Royong) Peserta didik mampu bekerja sama dengan baik, namun kurang 2
toleransi terhadap pendapat teman.
Peserta didik tidak mampu bekerja sama dengan baik dan tidak 1
toleransi terhadap pendapat teman.
3 Berani Peserta didik aktif menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat. 4
Menjawab Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat. 3
Pertanyaan Peserta didik mampu menjawab pertanyaan, meskipun kurang tepat. 2
(Bernalar Peserta didik tidak mampu menjawab pertanyaan. 1
Kritis)
4 Mampu Peserta didik mampu memecahkan masalah dengan benar dan hasilnya 4
Memecahka tepat.
n Masalah Peserta didik mampu memecahkan masalah dengan cara benar, namun 3
(Kreatif ) kurang tepat.
Peserta didik mampu memecahkan masalah, namun masih kurang 2
tepat.
Peserta didik tidak dapat memecahkan masalah sama sekali. 1
PENILAIAN TES TERTULIS
Evaluasi
Nama :
Kelas :
Tanggal Kegiatan :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Menurut kalian, bagaimana seharusnya kita mengembangkan IPTEK agar berguna secara benar?
2. Mengapa kita perlu pengenalan akan Tuhan dalam menanggapi perkembangan IPTEK saat ini?
3. Hal apa yang akan kalian lakukan, jika temanmu tidak bijak dalam menggunakan IPTEK?.
4. Apa yang dikehendaki Allah dari manusia ketika menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
menurut Amsal 1:7? Jelaskan!
5. Apa nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Kristen di Efesus berdasarkan Efesus 5:15-17 dalam
hubungannya dengan penggunaan dan pemanfaatan IPTEK? Jelaskan!
Kunci Jawaban
Nomor
Skor
Soal
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Skor 100
Penskoran Soal Uraian
Skor
Nomor Soal Kriteria Yang Dinilai/ Alternatif Pertanyaan
Maksimal
4. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan capaian pembelajaran
Nama :
Tanggal Lahir :
Nama Orang tua :
Hobi :
Nama Guru PAK :
Hal-hal yang perlu Hal-hal yang perlu Tindakan dalam Masa depan yang saya
diubah dalam hidup saya miliki dalam rangka perubahan harapkan
saya termasuk sikap hidup saya termasuk
sikap
Sikap malas Menjadi anak rajin Mengubah sikap malas. Kelak saya ingin
Melaksanakan menjadi Insinyur yang
tanggungjawab di membangun daerah
rumah dan disekolah saya
Tidak disiplin Menjadi anak yang Berusaha tepat waktu
disiplin
Tidak setia berdoa, Setia berdoa, membaca Selalu mengingatkan Menjadi manusia
membaca Alkitab dan Alkitab dan beribadah diri sendiri untuk setia beriman yang setia
beribadah berdoa, membaca berdoa, membaca
Alkitab dan beribadah Alkitab dan beribadah.
Dst
Pengayaan
Untuk peserta didik dengan kecepatan belajar tinggi (advanced learner) kegiatan pengayaan dapat
diberikan untuk memperdalam dan memperluas kompetensi yang telah dimiliki oleh peserta didik
tersebut. Kegiatan ini dilakukan ketika guru masih memiliki waktu untuk melaksanakan pembelajaran
sehingga peserta didik yang masuk dalam kategori cepat dapat belajar secara optimal. Kegiatan
pengayaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya penugasan, tutorial sebaya, proyek, dan
pemecahan masalah. Fitur-fitur dalam buku siswa yang dapat digunakan untuk keperluan kegiatan
pengayaan antara lain Proyek, Ayo Bekerja Sama, Ayo Berdiskusi, Ayo Berpikir Kritis, dan Ayo
Berpikir Kreatif. Misalnya
- Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pembelajaran pengayaan perluasan dan atau pendalaman materi, antara lain dalam bentuk tugas
mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dan juga mewawancarai nara sumber.
- Materi/Tugas Pengayaan : Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mewawancarai
Pendeta, Majelis Gereja dan atau remaja terkait dengan penggunaan IPTEK di gereja masing-
masing.
Peserta didik mewawancarai Pendeta, Majelis Gereja dan atau Remaja terkait penggunaan IPTEK
di gereja masing-masing dengan terlebih dahulu menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan
kepada Pendeta, Majelis Gereja dan atau Remaja, lalu Peserta didik menghubungi orang-orang
yang akan diwawancarai untuk menentukan waktu untuk wawancara. Setelah peserta didik
melakukan wawancara, peserta didik membuat hasil laporan wawancara yang dituliskan dalam
buku tugas.
MATERI POKOK:
Nama :
Kelas :
Tanggal Kegiatan :
Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini dengan benar
A. Petunjuk Umum
1. Perhatikan penjelasan dari guru
2. Amati lembar kerja ini dengan seksama
3. Baca dan diskusikan dengan teman kelompokmu dan tanyakan kepada guru jika ada hal yang
kurang dipahami.
4. Setiap kelompok akan mendapatkan alat dan bahan dalam mengerjakan LK ini.
5. Gunakan alat dan bahan tersebut untuk memahami bilangan bulat.
B. Tugas/ Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Sebelum mengerjakan soal, telitilah terlebih dahulu jumlah soal dan nomor halaman yang
terdapat pada naskah.
3. Tuliskan nama, nomor peserta, dan kelengkapan identitas peserta pada lembar jawaban.3.
4. Tulis jawaban secara sistematis dan jelas
5. Tuliskan jawaban Anda pada lembar jawaban yang tersedia
Penugasan
Peserta didik mewawancarai Pendeta, Majelis Gereja dan atau Remaja terkait penggunaan IPTEK di gereja
masing-masing dengan terlebih dahulu menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada Pendeta, Majelis
Gereja dan atau Remaja, lalu Peserta didik menghubungi orang-orang yang akan diwawancarai untuk
menentukan waktu untuk wawancara. Setelah peserta
didik melakukan wawancara, peserta didik membuat hasil laporan wawancara yang dituliskan dalam buku
tugas.
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK (Bahan Ajar)
Arti IPTEK
Apa itu IPTEK? Secara umum, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil dari
penyelidikan atau penelitian pada suatu hal tertentu yang disusun secara sistematis. Untuk dapat
tersusun secara sistematis diperlukan metode-metode, seperti metode semiotik (berhubungan dengan
sistem tanda dan lambang dalam kehidupan manusia), aksiomatik (kebenaran yang dapat diterima tanpa
pembuktian), dan analisis (mengetahui keadaan yang sebenarnya). Sedangkan teknologi adalah
kemampuan teknik yang didasarkan pada ilmu pengetahuan eksakta berdasarkan proses teknis yang
ditujukan untuk menolong dan membantu manusia demi kesejahteraannya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online mengartikan bahwa ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan gabungan berbagai pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat, sedangkan menurut Soejarno, ilmu pengetahuan timbul karena
adanya dorongan ingin tahu dalam diri manusia (Soekanto, 2006). Dengan kata lain, ilmu pengetahuan
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia, di mana segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan- rumusan yang pasti. Sedangkan teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Jadi, IPTEK adalah
suatu ilmu yang mempelajari mengenai berbagai informasi dan pengetahuan terkait dengan teknologi
dalam berbagai bidang.
Melalui IPTEK, pengetahuan masyarakat mengenai teknologi akan berkembang dan masyarakat akan
paham dengan berbagai teknologi yang ada saat ini. Tidak hanya itu, adanya IPTEK merupakan suatu
pendukung untuk menyebarkan segala informasi dan pengetahuan mengenai berbagai teknologi yang
ada saat ini dan kemungkinan teknologi yang akan diciptakan pada masa depan.
Perkembangan IPTEK
Sejarah peradaban manusia memperlihatkan kepada kita bahwa perkembangan teknologi selalu selaras
dengan ilmu pengetahuan yang berkembang. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dua abad terakhir
ini sangat menakjubkan, hal ini terlihat apa yang sebelumnya masih merupakan misteri bagi para
ilmuan, kini terbuka luas, dan telah melahirkan teknologi yang semakin mutakhir. Sebaliknya, sebagai
dampak dari pemanfaatan teknologi yang semakin pesat dan meluas, maka ilmu pengetahuan semakin
berkembang.
Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik
kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Tujuan utama pengembangan IPTEK adalah perubahan
kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, dan cepat. Pengembangan IPTEK juga
menunjukkan berkembangnya tingkat kemajuan berpikir dan berkreasi.
Seiring berjalannya waktu, teknologi terus mengalami perubahan. Perubahan ini tentu didasari dengan
kebutuhan manusia yang terus berubah. Berikut perkembangan teknologi dari awal kehidupan sampai
saat ini.
1. Teknologi zaman pra-sejarah
Zaman pra-sejarah merupakan masa dimana manusia hidup belum mengenal tulisan. Ilmu saat itu
berkembang dan dapat dilihat dari cara manusia mulai mampu mengamati, membedakan, memilih,
mencoba, dan menyadari kesalahan. Menurut Mark Moore seorang akreolog dari University of
New England Armidale, Australia, ia mengemukakan bahwa batu telah dimanfaatkan manusia
untuk mempermudah keseharian manusia saat itu.
2. Teknologi zaman kuno
Zaman kuno adalah zaman setelah prasejarah sebelum abad pertengahan. Zaman ini mempunyai
rentan waktu yang cukup lama, termasuk peradaban kuno. Banyak penemuan-penemuan pertama
yang menjadi dasar untuk penemuan selanjutnya, sebagai contoh peradaban Mesir Kuno yang kita
kenal dengan piramida dan pada zaman ini manusia sudah mengenal tulisan.
3. Teknologi zaman pertengahan
Perkembangan yang terjadi pada zaman pertengahan dapat dilihat dari banyaknya kesenian-
kesenian baru muncul. Jika dilihat dari letak geografis, perkembangan teknologi hampir semua
dipelopori benua Eropa. Ilmu pengetahuan mulai berkembang pesat dengan ditemukannya rumus-
rumus matematika dan teori-teori fisika.
4. Teknologi era revolusi industri
Pada abad ke XVII, perkembangan teknologi pada revolusi industri mengalami kemajuan dalam
bidang teknologi tenaga. Teknologi tenaga yaitu penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi
tenaga mesin uap. Dengan ditemukannya mesin uap, mesin pemintal kapas, kincir angin dan listrik
produksi di sektor industri menjadi cepat meningkat dan dengan ditemukannya mesin uap maka
terjadi kemajuan di bidang transportasi (misalnya kereta api, kapal laut) dan komunikasi (dengan
ditemukannya listrik maka diciptakanlah alat komunikasi telepon).
5. Perkembangan teknologi abad 20 – sekarang
Pada abab XX, kemajuan IPTEK di bidang elektronika berkembang sangat pesat dan hal ini
dirasakan mulai dari masyarakat sederhana sampai kepada masyarakat kelas atas. Perkembangan
yang terjadi pada abad ini ialah sarana komunikasi yang semakin berkembang, tidak hanya sebatas
lokal, regional, nasional, maupun global tetapi juga mampu menembus sampai di luar Bumi.
Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiaran televisi menjadi semakin luas dan informasi
semakin cepat tersebar secara global. Di akhir abad ke-XX, internet mulai diperkenalkan untuk
kepentingan sipil dan komersial, arus informasi pun berkembang dengan sangat cepat. Terlebih lagi
setelah diperkenalkannya telepon genggam. Sedangkan abad XXI disebut juga sebagai abad digital
karena masifnya digitalisasi di segala bidang. Adapun keberhasilan teknologi abad ini di bidang
medis ialah pembentukan DNA buatan, penyelesaian proyek genom manusia dan pengembangan
vaksin kanker serviks, sedangkan keberhasilan teknologi di bidang teknologi informasi ialah
pengembangan teknologi layar sentuh, jaringan 3G dan 4G Long Term Evolution (LTE), dan
pengaplikasian internet di segala bidang. Masih banyak perkembangan IPTEK lainnya yang terus
tercipta yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Pandangan Alkitab terhadap IPTEK
Sejak awal, manusia berupaya untuk menggali pengetahuan dan menciptakan teknologi demi
meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraannya. Melihat semua kemajuan IPTEK dari awal
kehidupan sampai saat ini, ternyata ada juga yang memanfaatkannya untuk hal-hal yang menghancurkan
kemanusiaan itu sendiri, sehingga tidak lagi menolong dan membantu kesejahteraan manusia.
Perkembangan IPTEK selalu dibarengi dengan perkembangan penyalahgunaan IPTEK itu sendiri, dan
penyalahgunaan tersebut bertujuan untuk kepentingan yang bersifat egoistis.
Sejak kejatuhan manusia dalam dosa, akal budi manusia pun telah dikuasai oleh dosa, hal ini dapat
dilihat dalam Kejadian 4:22-24. Demikian pula dalam Kejadian 11:1-9, manusia menggunakan
teknologi untuk membangun suatu menara yang tinggi. Namun pembangunan menara babel tersebut
dilandasi oleh kesombongan dan ketidaktaatan terhadap perintah Allah, sehingga Allah kemudian
menggagalkannya dengan mengacaukan bahasa mereka. Di sisi lain kita melihat bagaimana dalam
keataatannya kepada Allah, Nuh dengan kemampuan akal yang dimilikinya berhasil membuat sebuah
kapal untuk menyelamatkan dia dan keluarganya dari ancaman air bah (Kejadian 6:9-22).
Dalam cerita tersebut Allah memerintahkan Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan Nuh dan
keluarganya dari kebinasaan akibat air bah, serta menyelamatkan mereka dari kebobrokan moral dunia
pada waktu itu. Dimensi atau ukuran ruang dalam kapal ataupun bahan yang akan digunakan ditentukan
oleh Allah sendiri. Allah menentukan bahan kapal dibuat dari kayu gofir dan ukuran kapal yang akan
dibuat panjangnya tiga ratus hasta, lebarnya lima puluh hasta, dan tingginya tiga puluh hasta. Kedua
contoh diatas merupakan bukti bahwa IPTEK telah ada sejak awal sejarah manusia.
Kitab Amsal 1:5 mengingatkan bahwa sumber ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Allah, oleh
karena itu haruslah dipergunakan dengan dengan baik dan benar. Kitab Amsal 1:5 mengatakan:
“Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan.” Ayat ini hendak mengatakan bahwa Allah menghendaki kita agar
mengembangkan diri, menambah ilmu, serta pengertian dengan memanfaatkan IPTEK secara baik dan
tepat.
Amsal 1:1-7 berisi nasihat-nasihat perilaku untuk pendidikan orang muda. Amsal 1:7 menasihati bahwa
untuk memperoleh iman sejati, pertama-tama orang harus mempunyai rasa hormat dan takut kepada
TUHAN. Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari menuliskan Amsal 1:7 sebagai berikut: Orang bodoh
tidak menghargai hikmat dan tidak mau diajar. Ayat ini hendak mengajarkan bahwa untuk menerima
didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, dan untuk memberi
pengetahuan serta kebijaksanaan, orang muda harus memiliki sikap hormat dan taat kepada TUHAN.
Itulah sumber hikmat.
Dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita perlu memperhatikan nasihat
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus 5:8, memberi nasihat agar jemaat Kristen harus
hidup sebagai anak- anak terang. Paulus mengajak jemaat Kristen di Efesus untuk tidak mengikuti orang
yang bodoh tetapi orang yang mengerti kehendak Tuhan (Efesus 5:17).
Sekarang ini banyak orang pintar dalam IPTEK namun kalau kita tidak taat kepada Tuhan dan berusaha
mengerti kehendak-Nya, maka kita sebenarnya bodoh di mata Tuhan. Orang yang taat pada Tuhan dan
berusaha mengerti kehendak-Nya akan memanfaatkan IPTEK dengan arif.
Sikap pelajar Kristen terhadap IPTEK
Tantangan bagi orang percaya, secara khusus bagi pelajar Kristen pada masa kini, di tengah
kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini perlu diwaspadai. Tidak jarang kemajuan
teknologi bisa berdampak negatif dan merugikan bahkan membahayakan kehidupan manusia. Lalu
bagaimana seharusnya seorang pelajar Kristen menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini?
1. Allah adalah sumber pengetahuan (Amsal 1:7)
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan
didikan.” Dalam ayat ini menjelaskan bahwa pengetahuan bersumber dari Tuhan dan sikap diri
takut akan Tuhan, akan menghasilkan pengetahuan yang benar serta dapat menggunakan dengan
bijak untuk mengabdi kepada Tuhan dan sesama.
…………………………………… …………………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.