Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEURAXA
Jl. Sultan Iskandar Muda Gp. Blang Oi Kec. Meuraxa

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEURAXA
NOMOR :800 / /SK/PKM-MRX /2023

TENTANG
KODE ETIK PEGAWAI PUSKESMAS
DI UPTD PUSKESMAS MEURAXA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA UPTD PUSKESMAS MEURAXA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi


Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, anti diskriminasi sesuai dengan standar pelayanan,
diperlukan pegawai yang berintegritas dan menjunjung
tinggi prinsip pelaksanaan tugas pelayanan yang baik (good
governance);
b. bahwa untuk mewujudkan prinsip-prinsip penyelenggaraan
pelayanan yang baik sebagaimana dimaksud pada huruf a,
diperlukan kode etik bagi pegawai di UPTD Puskesmas
Meuraxa;
c. bahwa untuk memenuhi kepentingan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b, maka ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Meuraxa tentang Kode Etik Pegawai Puskesmas
UPTD Puskesmas Meuraxa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2023 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 105, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6887)
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun
2012 tentang sistem kesehatan nasional, Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2012 no 193;
Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan
harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada
aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan,
kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
tentang Pedoman Manajement Puskesmas:
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
Tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat
Praktik Mandiri Dokter;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MEURAXA


TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI UPTD PUSKESMAS
MEURAXA.
KESATU : Menetapkan Kode Etik Pegawai di UPTD Puskesmas
Meuraxa.
KEDUA : Kode etik pegawai UPTD Puskesmas Meuraxa adalah pedoman
tertulis yang berisi norma atau etika yang mengatur perilaku
maupun ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang
atau tidak patut dilakukan oleh pegawai dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, wewenang, kewajiban dan
tanggungjawab maupun dalam pergaulan sehari-hari.
KETIGA : Kode etik pegawai UPTD Puskesmas Meuraxa sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Meuraxa.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banda Aceh


Pada tanggal : 30 Mei 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEURAXA,

ZAIRINA
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MEURAXA
NOMOR : 800/ /PKM-MRX/2023
TANGGAL : 30 MEI 2023
TENTANG : KODE ETIK PEGAWAI DI UPTD
PUSKESMAS MEURAXA

KODE ETIK PEGAWAI PUSKESMAS


UPTD PUSKESMAS MEURAXA

A. KETENTUAN UMUM
1. Kode etik adalah pedoman sikap, perilaku, perbuatan, tulisan dan
ucapan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kegiatan
sehari-hari.
2. Pelanggaran adalah sikap, perilaku, perbuatan, tulisan dan ucapan
pegawai yang bertentangan dengan butir-butir kode etik.
3. Terlapor adalah pegawai yang diduga melakukan pelanggaran kode
etik.
4. Pelapor adalah seseorang atau sekelompok orang karena hak atau
kewajibannya berdasarkan peraturan perundang-undangan harus
memberitahukan kepada pejabat yang berwenang tentang telah
dan/atau sedang adanya peristiwa pelanggaran kode etik.
5. Pengadu adalah seseorang yang memberitahukan disertai permintaan
kepada pejabat yang berwenang untuk menindak pegawai yang telah
melakukan pelanggaran kode etik.
6. Saksi adalah seseorang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan pemeriksaan tentang suatu pelanggaran kode etik yang ia
dengar sendiri, ia lihat sendiri dan/atau ia alami sendiri.
7. Laporan adalah pemberitahuan secara tertulis yang disampaikan
kepada pejabat yang berwenang tentang sedang dan/ atau telah terjadi
pelanggaran kode etik.
8. Pengaduan adalah pemberitahuan secara lisan dan/atau tertulis yang
disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat
yang berwenang untuk dilakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang
diduga telah melakukan pelanggaran kode etik.

B. MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP


1. Kode etik dimaksudkan untuk memberikan pedoman sikap, perilaku,
perbuatan, tulian dan ucapan pegawai dalam melaksanakan tugas,
pokok dan fungsi serta kegiatan sehari-hari.
2. Tujuan ditetapkannya kode etik ini :
a. Mendorong pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Meningkatkan disiplin baik dalam pelaksanaan tugas maupun
hidup bermasyarakat, berorganisasi, berbangsa dan bernegara.
c. Menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan suasana kerja
yang harmonis dan kondusif.
d. Meningkatkan kualitas kerja dan perilaku pegawai yang
professional
e. Meningkatkan citra dan kinerja pegawai
3. Ruang lingkup kode etik meliputi :
a. Sikap
b. Perilaku
c. Perbuatan
d. Tulisan
e. Ucapan

C. PERILAKU/ETIKA YANG BOLEH DILAKUKAN


1. RASIONAL : Kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan sesuai
dengan kompetensi untuk meningkatkan mutu pelayanan.
2. HIGIENIS : Petugas UPTD Puskesmas Meuraxa dalam menjalankan
tugas harus memenuhi standart Hygiene
3. ETIK : Petugas UPTD Puskesmas Meuraxa dalam menjalankan tugas
sesuai kode etik Profesional

D. SANKSI
Pegawai yang melanggar ketentuan kode etik dikenakan sanksi moral. Sanksi
moral dapat berupa :
a. Pernyataan secara terbuka
b. Pernyataan secara tertutup

Ditetapkan di : Banda Aceh


Pada tanggal : 30 Mei 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEURAXA,

ZAIRINA

Anda mungkin juga menyukai