45 TAHUN 2023
TENTANG
KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN ZAT
RADIOAKTIF
Prepared & Presented by
Aris Sanyoto
RAKORNAS RADIOTERAPI
Jakarta, 16 November 2023
KERANGKA PP
Bab I : Ketentuan Umum
Pasal 1: Definisi Keselamatan Radiasi; Proteksi Radasi; Keamanan ZRA;
Pemanfaatan, dll
Pasal 2 : (1) Lingkup Pengaturan
(2) Ketentuan Keselamatan Radiasi berlaku unt:
(3) Ketentuan Keamanan ZRA berlaku unt:
Pasal 3 : Keselamatan dan Keamanan ZRA dlm pengangkutan diatur dlm PP
tersendiri
Pasal 4 : (1) Keselamatan Radiasi bertujuan untuk….
(2) Keamanan Zat Radioaktif bertujuan untuk…
(3) Manajemen Keselamatan Radiasi & Keamanan ZRA bertujuan unt…
(4) Inspeksi dlm Pemanfaatan Tenaga Nuklir bertujuan unt…..
2
KERANGKA PP
Bab II Keselamatan Radiasi
Pasal 5 Keselamatan Radiasi meliputi Paparan terencana, darurat & eksisting
6 s.d. 33 Keselamatan Radiasi pd Paparan Kerja
34 s.d. 49 Keselamatan Radiasi pd Paparan Medik
50 s.d. 58 Keselamatan Radiasi pd Paparan Publik
59 s.d. 61 Kajian Keselamatan
62 s.d. 65 Program Proteksi & Kes Radiasi & Verifikasi Keselamatan
66 s.d. 68 Persy Kes Rad dlm Instalasi/ Fasilitas & Kegiatan lainnya
69 s.d. 84 Keselamatan Rad dlm Paparan Darurat
85 s.d. 93 Keselamatan Radiasi dlm Paparan Eksisting
94 s.d. 98 Sanksi Administratif
3
KERANGKA PP
Bab III Keamanan ZRA
Pasal 99 s.d. 107 : Persyaratan Keamanan ZRA
108 s.d. 110 : Pengamanan ZRA yang berada di luar Pengawasan
111 s.d. 112 : Sanksi administrative
Bab IV Manajemen Keselamatan Radiasi dan Keamanan ZRA
113 s.d. 114 : Manajemen Keselamatan Radiasi & Keamanan ZRA
115 s.d. 121 : Sumber Daya Manusia
122 s.d. 133 : Sistem Manajemen
134 s.d. 135 : Sanksi Administratif
Bab V Inspeksi (Pasal 136 s.d. 143)
Bab VI Ketentuan Penutup (Pasal 144 s.d. 146)
4
Bab 1 Ketentuan Umum
(Pasal 1)
➢ Keselamatan Radiasi Pengion adalah kondisi dimana manusia dan lingkungan
hidup terlindungi dari efek radiasi pengion yg berbahaya melalui tindakan
proteksi radiasi;
➢ Proteksi Radiasi adalah tindakan yg dilakukan unt melindungi manusia dan
lingkungan hidup dari akibat paparan radiasi pengion;
➢ Keamanan Zat Radioaktif adalah tindakan yg dilakukan unt mencegah
sabotase, akses tidak sah, perusakan, kehilangan, pencurian, dan/ atau
pemindahan tidak sah zat radioaktif;
➢ Pemanfaatan adalah kegiatan yg berkaitan dg tenaga nuklir yg meliputi
penelitian, pengembangan, penambangan, pembuatan, produksi, pengangkutan,
penyimpanan, pengalihan, ekspor, impor, penggunaan, dekomisioning, dan
pengelolaan limbah radioaktif unt kesejahteraan rakyat;
5
Lingkup Pengaturan
(Pasal 2-5)
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang:
a. KeselamatanRadiasi;
b. Keamanan Zat Radioaktif;
c. manajemen Keselamatan Radiasi dan Keamanan Zat Radioaktif; dan
d. Inspeksi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir
7
Keselamatan Radiasi
(Pasal 5)
Keselamatan Radiasi meliputi Keselamatan Radiasi dalam:
a. Paparan Terencana;
b. Paparan Darurat; dan
c. Paparan Eksisting.
8
Proteksi Radiasi
(Pasal 6)
Proteksi Radiasi meliputi:
a. prinsip Proteksi Radiasi;
b. Proteksi Radiasi pada Paparan Kerja;
c. Proteksi Radiasi pada Paparan Medik;
d. Proteksi Radiasi pada Paparan Publik;
e. kajian keselamatan; dan
f. Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi.
9
Proteksi Radiasi
(Pasal 7-8)
Prinsip Proteksi Radiasi meliputi:
a. justifikasi;
b. optimisasi; dan
c. limitasi
Justifikasi wajib didasarkan pada manfaat yg diperoleh lebih besar daripada risiko
yg ditimbulkan dg memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan, keamanan,
teknologi, sosial, dan ekonomi.
Justifikasi Paparan Medik dilakukan dg mempertimbangkan:
a.manfaat diagnostik atau terapi lebih besar daripada risiko dampak radiasi yg
ditimbulkan; dan
b.tidak tersedianya teknik nonradiasi dg manfaat lebih besar dan risiko lebih kecil
dari teknik radiasi.
10
Proteksi Radiasi
(Pasal 10-11)
Optimisasi :
• dilakukan dg mengupayakan dosis yg diterima dan jumlah individu yang terpapar
serendah mungkin yang dapat dicapai dg mempertimbangkan faktor sosial,
ekonomi, dan lingkungan.
Limitasi :
• Limitasi diterapkan melalui penetapan NBD untuk Pekerja Radiasi dan anggota
masyarakat.
• Pemegang Izin wajib memberlakukan limitasi pd Paparan Kerja dan Paparan
Publik.
11
Proteksi Radiasi pada Paparan Kerja
(Pasal 12)
Proteksi Radiasi pd Paparan Kerja meliputi:
a.pembagian daerah kerja;
b.perlengkapan Proteksi Radiasi;
c.pemantauan daerah kerja;
d.pemantauan dosis;
e.pemantauan kesehatan;
f.kesejahteraan Pekerja Radiasi;
g.ketentuan batasan umur Pekerja Radiasi;
h.ketentuan untuk Pekerja Radiasi wanita yg hamil dan/atau wanita menyusui;dan
i.pengaturan untuk peserta pemagangan atau peserta pendidikan dan pelatihan.
12
Dosis Melebihi
(Pasal 19-20)
1. Hasil pernantauan dosis melebihi Pembatas Dosis Pemegang Izin wajib
melakukan kaji ulang terhadap Pembatas Dosis dan prosedur pengoperasian.
2. Kaji ulang terhadap Pembatas Dosis harus dimuat dalam laporan verilikasi
keselamatan.
3. Hasil pemantauan dosis melebihi NBD, PI wajib melakukan investigasi kejadian
4. Investigasi meliputi: a. kroonologis pelaksanaan prosedur kerja; b. penggunaan
peralatan pemantauan dosis perorangan; dan/atau c. potensi kegagalan
peralatan.
5. PI wajib menyampaikan laporan hasil investigasi kpd Kepala Badan paling
lambat 3 (tiga) Hari terhitung sejak hasil pemantauan dosis diterima.
6. Berdasarkan laporan hasil investigasi Kepala Badan melakukan pencarian
keterangan dan memberikan rekomendasi kepada Pemegang lzin.
13
Rekaman
14
Pemantauan Kesehatan
15
Pemantauan Kesehatan
16
Kesejahteraan Pekerja Radiasi
1. Pemegang Izin wajib menjamin kesejahteraan Pekerja Radiasi (PR)
2. Kesejahteraan PR meliputi paling sedikit:
a. insentif; dan
b. Jaminan Sosial
3. Insentif diberikan dg mempertimbangkan risiko radiasi yg diterima oleh Pekerja
Radiasi.
4. Besar insentif disesuaikan dg risiko radiasi, lingkup tugas dan tanggung jawab
Pekerja Radiasi, serta kemampuan keuangan Pemegang Izin.
5. Pemegang Izin wajib mengikutsertakan PR dan peserta pemagangan dlm
program Jaminan Sosial
6. Program Jaminan Sosial meliputi: a. jaminan kesehatan; b. jaminan kecelakan
kerja; c. jaminan kematian; d. jaminan hari tua; e. jaminan pensiun; dan f.
jaminan kehilangan pekerjaan
17
Batasan Umur
1. Batasan umur Pekerja Radiasi paling rendah 18 (delapan belas) tahun
2. Batasan umur peserta pemagangan atau peserta pendidikan dan pelatihan
paling rendah 17 (tujuh belas) tahun
18
Proteksi Radiasi pada Paparan Publik
19
Kajian Keselamatan
20
Proteksi Radiasi pada Paparan Medik
(Pasal 34)
1. Proteksi Radiasi pd Paparan Medik meliputi:
a. penerapan optimisasi Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi pada
Paparan Medik;
b. prosedur skrining untuk pasien perempuan hamil dan/ atau perempuan
menyusui;
c. ketentuan penelitian biomedik;
d. tindak lanjut dalam hal terjadi kesalahan pemberian dosis pasien pada
Paparan Medik; dan
e. tinjauan radiologik Paparan Medik
21
Proteksi Radiasi pada Paparan Medik
(Pasal 34-36)
Paparan Medik meliputi paparan untuk tujuan:
a. a. diagnostik;
b. b. terapi; dan
c. c. penelitian biomedik
Pemegang Izin wajib memastikan Paparan Medik hanya diberikan kpd pasien yg
mendapat rujukan,
Pemegang Izin wajib memberikan informasi ttg Proteksi Radiasi dan risiko radiasi
kepada pendamping pasierr sebelum memberikan pendampingan
22
Proteksi Radiasi pada Paparan Medik
(Pasal 37)
1. Pemegang lzin wajlb memastikan penerapan optimisasi Proteksi Radiasi dan
Keselamatan Radiasi pada Paparan Medik
2. Penerapan optimisasi Proteksi Radiasi dan Keselamatan Radiasi pd Paparan Medik
dilakukan melalui:
a. penggunaan peralatan radiologik medik dan perangkat lunak yg memenuhi standar
nasional atau intemasional;
b. pelaksanaan prosedur operasi diagnostik dan terapi yg tepat guna;
c. pelaksanaan kalibrasi dosimeter;
d. pelaksanaan Dosimetri pasien;
e. penerapan Tingkat Pandual Diagnostik nasional;
f. penetapan dan penerapan program jaminan mutu unt Paparan Medik; dan/atau
g. penerapan Pembatas Dosis bagi pendamping pasien dan sukarelawan penelitian
biomedik.
23
Proteksi Radiasi pada Paparan Medik
(Pasal 37)
3. Peralatan radiologik medik meliputi:
a. peralatan radiologi diagnostik dan intervensional;
b. peralatan radioterapi; dan
c. peralatan kedokteran nuklir diagnostik dan kedokteran nuklir terapi
24
25
26
Proteksi Radiasi pada Paparan Medik
(Pasal 46)
1. Pemegang lzin wajib melakukan tindakan unt mencegah kemungkinan
terjadinya kesalahan pemberian dosis pasien pada Paparan Medik.
2. Dalam hal tedadi kesalahan pemberian dosis pasien pada Paparan Medik
Pemegang Izin wajib melakukan
a. investigasi terhadap jenis dan penyebab kesalahan pemberian dosis
pasien pada Paparan Medik; dan
b. tindakan korektif yang sesuai
27
Proteksi Radiasi pada Paparan Medik
(Pasal 47)
1. Pemegang Izin wajib melaporkan kpd Kepala Badan dalam hal terjadi
kesalahan pemberian dosis pasien pada Paparan Medik yg menyebabkan
terjadinya:
a. perbedaan yg signifikan terhadap dosis pasien yg diberikan; dan/atau
b. pasien meninggal dunia.
2. Laporan wajib disampaikan kepada Kepala Badan dalam jangka waktu
paling Lama 7 (tqjuh) Hari terhitung sejak kejadian
28
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
29
Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi
30
Penyelenggara Keselamatan Radiasi
31
Rekaman Penerapan Program Proteksi dan
Keselamatan Radiasi
Pemegang Izin wajib membuat, memelihara, dan menyimpan rekaman
pelaksanaan Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, yang meliputi:
a. hasil penerapan Proteksi Radiasi pada Paparan Kerja;
b. hasil penerapan Proteksi Radiasi pada Paparan Medik; dan/atau
c. hasil penerapan Proteksi Radiasi pada Paparan Publik.
32
Rekaman Penerapan Program Proteksi dan
Keselamatan Radiasi
1. Pemegang Izin wajib membuat, memelihara, dan menyimpan rekaman
pelaksanaan
2. Rekaman hasil penerapan Proteksi Radiasi pada Paparan Kerja paling kurang
meliputi:
a. pembagian tanggung jawab terkait pelaksanaan Keselamatan Radiasi;
b. pelatihan yang diikuti oleh Pekerja Radiasi di instalasi/fasilitas dan kegiatan
lainnya;
c. hasil pengujian dan kalibrasi peralatan;
d. hasil perawatan perlengkapan Proteksi Radiasi;
e. hasil pemantauan dosis Pekerja Radiasi;
f. hasil pemantauan kesehatan Pekerja Radiasi; dan
g. hasil pemantauan tingkat radiasi dan/atau kontaminasi di daerah kerja
33
Sanksi Administratif
34
Keamanan Zat Radioaktif
36
Program Keamanan Zat Radioaktif
37
Rekaman Pelaksanaan Program Keamanan
Zat Radioaktif
Rekaman pelaksanaan program Keamanan Zat Radioaktif terdiri atas:
a. pembagian tanggung jawab terkait pelaksanaan Keamanan Zat Radioaktif;
b. pelatihan yang diikuti oleh petugas keamanan Zat Radioaktif di
instalasi/fasilitas dan kegiatan lainnya;
c. inventarisasi data Sumber Radiasi Pengion dan lokasi setiap Sumber
Radiasi Pengion;
d. hasil pemeliharaan fasilitas dan/atau peralatan Keamanan Zat Radioaktif;
e. pelaksanaan prosedur operasional Keamanan Zat Radioaktif; dan
f. insiden dan tindakan penanggulangan Kejadian Keamanan Zat Radioaktif
yang dilakukan.
38
RENCANA REVISI
PERKA BAPETEN NO. 3 TAHUN 2013
TENTANG KESELAMATAN RADIASI
DALAM PEMANFAATAN RADIOTERAPI
Stakeholder yang akan terkena dampak dari revisi Perka
Laboratorium Dosimetri
Kemenkes
Eksterna
Laboratorium Kalibrasi
Pengaturan Personil
ALASAN REVISI PERKA (2/5)
Teknologi baru
Belum diputuskan
masuk pengaturan
Kedokteran Nuklir or
Radioterapi
BNCT
LINAC ≥ 10 MV IORT
ALASAN REVISI PERKA (3/5)
Referensi international
SSG 46 (2018)
ALASAN REVISI PERKA (4/5)
Ketentuan Linac ≥ 10 MV
Personil
Teleterapi Co-60
Proton (Ion) beam therapy
4. Verifikasi keselamatan
DRAFT REVISI PERKA (3/5)
PERSONEL
Fisikawan Medis
Diatur dengan
Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Radioterapis
atau Dokter Spesialis Radiologi peraturan Badan
Konsultan Onkologi Radiasi Teknisi Elektromedis tersendiri
Perawat