Anda di halaman 1dari 43

Selamat Datang

Peserta Pelatihan Dukungan Psikologis Awal


Menguasai Penerapan
DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
Bagi Konselor Sekolah
Bersama Mazdha Ariefriyendho, M.Psi., Psikolog, CHt.

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


TATA TERTIB
Peserta hadir dan keluar Selama kegiatan virtual,
sesuai jadwal video wajib selalu dinyalakan

Semua peserta Pertanyaan disampaikan


menggunakan nama sendiri
pada identitas Zoom melalui chat

Pada saat pemateri Tertib dan fokus mengikuti


berbicara, microphone
peserta kondisi silent webinar
Asisten Tenaga Pengajar
Aji Mustopa, S.Pd. adalah lulusan sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) di
STAI Al-Hidayah Bogor. Saat ini bertugas sebagai seorang Kepala Sekolah di
SDIT Sekolah Unggulan Islami (SUIS).
Memiliki minat pada bidang ilmu keislaman, filsafat, pendidikan, psikologi,
bisnis dan Teknologi Informasi.
Saat ini sedang mendalami Business Intelligence.

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


Aji Mustopa, S.Pd.
• Guru Honorer Mata Pelajaran Matematika di SMPIT
Raudhathul Ulum Subang
• Guru Honorer Mata Pelajaran Matematika di SMKIT
Raudhathul Ulum Subang
• Guru Kelas, Tata Usaha, Bendahara, Wakabid Kesiswaan, &
Wakabid Kurikulum di SDIT Sekolah Unggulan Islami (SUIS)
• Kepala Sekolah SDIT Sekolah Unggulan Islami (SUIS)

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


Tenaga Pelatih
Mazdha Ariefriyendho, M.Psi., Psikolog., CHt. merupakan seorang Psikolog
lulusan Universitas Tarumanegara Jakarta dengan gelar Magister jurusan
Adult Clinician Psychology serta Industrial and Organizational Psychology.

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


Mazdha Ariefriyendho, M.Psi., Psikolog., CHt.
• Konselor untuk DJPB KEMENKEU
• Counseling Mentor untuk KEMNAKER
• Pemateri DPA untuk Auditor KEMENDIKBUDRISTEK
• Mental Coach/Psychologist KONI DKI JAKARTA, PABSI Pusat
• Pengajar Personal dan Community Development
• Pengajar Biopsikologi
• Test Creator di Cyber Edu Inkor
• Content Creator

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY

Profil Lembaga
Pelatihan
Merupakan Engine Company dari ACU (Asia
Cyber University – UNSIA), bergerak di bidang
cyber education yang merupakan joint
venture company anatara PT Siber Edu
Indonesia dan Cyber Edu Korea pada tahun
2017.

Menyediakan sistem pendidikan terintegrasi,


platform multisystem dan Learning
Management System (LMS). Memiliki studio

PT CYBER untuk pengambilan gambar serta pengeditan


dalam memproduksi berbagai konten untuk

EDU INKOR kursus online, politeknik universitas dan


lembaga pelatihan kejuruan di Indonesia.
Merupakan platform dari PT. Cyber Edu Inkor
yang memberikan kemudahan dalam
memberikan program kursus secara online.

Sebagai lembaga pelatihan, tentunya memiliki


tujuan untuk membantu masyarakat meraih
kemudahan dalam bidang pendidikan dan
menjawab tantangan industri 4.0, sehingga dapat
menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi
pendidikan masyarakat Indonesia.

CEI
Saat ini CEI academy menjadi salah satu lembaga
pelatihan yang terdaftar sebagai penyedia
konten di LMS pada program Kartu Prakerja dan
ACADEMY telah memiliki 10 konten yang sudah ditayangkan
untuk program Kartu Prakerja.
Survey Singkat
1. Tuliskan Nama, Usia, Domisili, Pendidikan Terakhir,
Profesi saat ini.
2. Sebutkan tujuan mengapa ingin mempelajari
Dukungan Psikologis Awal?
Proses Belajar

Active
Adv. Look and
Fundamental Look Strategy Listening and Link
Listen
Asking

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


TOPIK 1
Fundamental Penerapan Dukungan Psikologis
Awal (DPA), dan Positive Assumption
Menguasai Penerapan
DUKUNGAN PSIKOLOGIS AWAL (DPA)
Bagi Konselor Sekolah
Bersama Mazdha Ariefriyendho, M.Psi., Psikolog, CHt.

PT CYBER EDU INKOR CEI ACADEMY


RANGKAIAN DAN TUJUAN SESI PELATIHAN 1:
Sesi Pelatihan 1 akan mempelajari mengenai informasi terkait
dasar-dasar Dukungan Psikologis Awal (DPA) menggunakan
teknik 5W+1H, disertai aplikasi penggunaan teknik Positive
Assumption.

Setelah mengikuti pelatihan pada sesi ini, peserta mampu


menelaah informasi terkait dasar-dasar Psikologi serta
menganalisis Dukungan Psikologis Awal (DPA) menggunakan
pendekatan 5W+1H, dan menerapkan teknik Positive
Assumption kepada Penerima DPA.
Fundamental
Dukungan Psikologis Awal
Apa Itu
Dukungan
Psikologis Awal
(DPA)?
Everly dan Lating (2017) :

Dukungan Psikologis Awal (DPA) dapat digambarkan sebagai wujud kehadiran


yang suportif dan peduli, yang dirancang untuk melakukan stabilisasi serta
MITIGASI TERHADAP STRESS AKUT, kemudian dilanjutkan dengan
menghubungkan pada layanan sesuai kebutuhan/lanjutan.

Keterampilan sederhana untuk membantu orang lain dalam menghadapi


masalah atau situasi sulit di dalam hidupnya.
Teknik Dukungan Psikologis Awal
dikembangkan oleh Dr. Gerald
Caplan pada tahun 1960-an. Dr.
Caplan adalah seorang psikiater
dan peneliti asal Amerika Serikat
yang bekerja di Harvard
University. Ia merupakan salah
satu tokoh utama dalam
pengembangan pendekatan
dukungan psikologis awal.
• Dr. Caplan mengembangkan konsep "masyarakat terapeutik" yang berfokus pada pendekatan kesehatan
mental yang holistik. Ia percaya bahwa lingkungan sosial yang mendukung dan pengasuhan yang baik sangat
penting bagi perkembangan anak. Dr. Caplan juga menekankan pentingnya pendekatan pencegahan dan
intervensi dini untuk masalah kesehatan mental.
• Teknik dukungan psikologis awal yang dikembangkan oleh Dr. Caplan melibatkan kolaborasi antara
profesional kesehatan mental, keluarga, dan komunitas dalam memberikan perawatan dan dukungan kepada
individu yang membutuhkannya. Pendekatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan
mental yang lebih serius di kemudian hari dengan memberikan intervensi sejak dini.
• Sejak pengembangan awal oleh Dr. Caplan, teknik dukungan psikologis awal terus berkembang dan menjadi
komponen penting dalam bidang kesehatan mental dan pendidikan anak-anak. Banyak profesional kesehatan
mental, terapis, dan pendidik yang menggunakan pendekatan ini untuk membantu individu dalam
menghadapi stres, trauma, dan masalah emosional lainnya.
PRINSIP 3L

Look Listen Link


Siapa
Pemberi
DPA?
• Siapa saja, terutama yang sudah mengikuti pelatihan
DPA/PFA.
• First responder (mereka yang bertugas saat
emergensi).
• Guru, pendidik, konselor sekolah.
Willingness
• Bersedia membantu mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang tepat
• Memberikan atensi terhadap masalah yang dihadapi,

Sikap Mental
meluangkan waktu, dsb

Emphaty
Pemberi DPA Menempatkan diri pada posisi orang lain sehingga dapat lebih mudah memahami
perasaan serta pandangan mereka
[WEAR]
Authenticity
• Tampil apa adanya, tidak menutupi kelemahan dirinya atau berpura-pura
• Mengetahui dan menerima kekuatan maupun kelemahan dirinya sendiri
• Tidak dicampuri nilai-nilai / kepentingan diri

(Unconditional positive) Regard


• Menerima siswa apa adanya
• Tanpa melihat/menilai layat belakang dan kondisi
• Tidak membeda-bedakan dari nilai dan aspek lain
Siapa
Penerima
DPA?
Penerima DPA Utama: Korban 3 Dosa Besar Pendidikan

1.Perundungan:
• Terjadi ketika siswa menjadi sasaran pelecehan, intimidasi, atau perlakuan kasar oleh siswa atau kelompok lain.
Perundungan dapat mengakibatkan kerugian fisik, emosional, dan psikologis yang serius bagi korban, serta
mengganggu proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan sekolah yang tidak aman dan tidak inklusif.
2.Kekerasan Seksual:
• Bentuk kekerasan yang melibatkan eksploitasi seksual terhadap siswa, baik oleh siswa atau pihak lain yang
terlibat dalam lingkungan pendidikan. Kekerasan seksual dapat berupa pelecehan verbal, perundungan seksual,
pencabulan, atau pelecehan lainnya yang merugikan secara fisik, emosional, dan psikologis bagi korban.
3.Intoleransi:
• Intoleransi dalam pendidikan merujuk pada sikap atau tindakan yang menunjukkan ketidakmampuan atau
ketidakkesediaan untuk menerima perbedaan, baik itu perbedaan agama, budaya, ras, atau orientasi seksual.
Intoleransi dapat menghalangi terbentuknya lingkungan pendidikan yang inklusif, ramah, dan saling
menghormati, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan siswa.
Faktor-Faktor Psikologis Sebagai Indikator

Perubahan perilaku
• Siswa yang mengalami perubahan drastis dalam perilaku, seperti menjadi tertutup, agresif,
atau menarik diri.
Perubahan emosi
• Siswa yang sering mengalami perubahan emosi yang tiba-tiba, seperti marah, sedih, atau
cemas secara berlebihan.
Performa akademik menurun
• Siswa yang biasanya memiliki performa akademik yang baik namun tiba-tiba mengalami
penurunan drastis dalam prestasi belajar.
Kondisi-Kondisi Lain Yang Membutuhkan DPA

Kesulitan dalam berinteraksi sosial


• Siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial, seperti sulit menjalin persahabatan, sering
diperlakukan tidak adil, atau mengalami isolasi sosial, mungkin memerlukan dukungan psikologis awal.
Menghadapi peristiwa traumatis
• Siswa yang telah mengalami peristiwa traumatis, seperti kehilangan orang terdekat, kecelakaan, atau kekerasan,
memerlukan dukungan psikologis awal untuk membantu mereka mengatasi dampak emosional dari peristiwa
tersebut.
Siswa dengan gangguan kesehatan mental
• Siswa yang didiagnosis dengan gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau ADHD, memerlukan
dukungan psikologis awal yang intensif untuk membantu mereka dalam perkembangan dan kehidupan sehari-
hari.
Siswa dengan masalah keluarga
• Siswa yang menghadapi masalah keluarga, seperti perceraian, konflik, atau kehilangan, memerlukan dukungan
psikologis awal untuk membantu mereka mengelola stres dan trauma yang terkait.
Kapan dan di mana
DPA Dilakukan?

Lokasi Aman dan Dilakukan dalam Saat Pemberi dan


Kondusif Sesi yang Privat Penerima DPA Telah
Siap untuk Berbicara
Mengapa DPA
Penting?
PENANGANAN PERTAMA PENANGANAN SECARA TEPAT

Ketika sedang berada dalam kondisi Bagi guru yang berperan sebagai penerima aduan
stres, seseorang butuh direspon dengan pertama, besar kemungkinan untuk menghadapi
tepat, untuk membantu menghindarkan korban dengan gejala stres yang masih cukup
ia mengalami dampak yang lebih besar. intens. Salah menangani akan berdampak stress
yang lebih besar.

RESPON YANG DIBERIKAN

Oleh sebab itu, penting bagi kita dapat memberikan

Pentingnya respon secara tepat dan bertanggung jawab.

DPA Hal ini menjadi penting karena respon yang kita


berikan dapat membantu seseorang yang
mengalami stres untuk meregulasi dirinya
menghadapi situasi yang berat
PSIKOTERAPIS

KONSELING

Level
DPA
PFA dapat diberikan oleh non-profesional
di bidang kesehatan mental, dengan
Bantuan
sebelumnya telah mendapatkan edukasi
dan pelatihan
Psikologis
Mari Kita Pelajari Bersama
Manfaat Memiliki Keahlian DPA
• Konselor sekolah yang mempelajari kemampuan dukungan psikologis awal akan dapat memberikan dukungan
yang efektif kepada siswa. Mereka akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan merespons kebutuhan emosional dan psikologis siswa secara tepat.

• Seorang guru konselor dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerjanya. Mereka akan dapat
mengidentifikasi dan merespons kebutuhan psikologis siswa dengan lebih baik.

• Dukungan psikologis awal yang diberikan oleh seorang guru konselor dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
retensi guru di sekolah.

• Mampu memberikan pelatihan ketrampilan singkat Dukungan Psikologis Awal kepada guru-guru lain atau pun
kepada siswa-siswa yang diajar.

• Guru konselor yang memiliki ketrampilan Dukungan Psikologis Awal akan memiliki Personal Branding dan Nilai
Kompetensi yang lebih baik dibandingkan yang tidak memilikinya.
DPA dan Bukan DPA
DPA ITU DPA BUKANLAH

• Memberikan dukungan yang praktis tanpa • Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh tenaga ahli
menginterupsi dan profesional
• Membantu orang-orang untuk mendapatkan • Konseling atau terapi profesional;
akses terhadapkebutuhan dasar (makanan • Mendiskusikan secara mendetail tentang kejadian
dan minuman), serta pada penyedia informasi, krisis yang dialami seseorang
layanan, dan dukungan sosial • Memaksa orang lain untuk harus bercerita
• Menjadi pendengar, namun tidak memaksa
mereka untuk berbicara
• Menghibur orang-orang dan membantu
mereka merasa lebih tenang
• Melindungi dari bahaya yang lebih lanjut
• Adaptif dengan nilai-nilai yang dianut lawan
bicara
Melatih Berprasangka Baik
Sebelum Memberikan DPA
POSITIVE ASSUMPTIONS
• Setiap orang yang kutemui adalah orang yang hebat
• Orang-orang yang kutemui memiliki potensi untuk berprestasi
• Setiap orang yang kutemui mengupayakan yang terbaik untuk hidupnya
• Perilaku orang yang kutemui dilandasi niat positif
• Setiiap orang yang kutemui akan terus bertumbuh lebih baik
• Aku adalah manusia positif yang menjadi bagian dari proses positif lawan bicaraku
REFLEKSI SESI
https://forms.gle/N6QEaEfQvLJuUPm78
TUGAS PRAKTEK

Memberikan Jawaban terkait Studi Kasus Adam - Maya


Adam adalah seorang siswa SMP yang tampaknya memiliki masalah kecemasan dan ketidakstabilan
emosional. Dia sering merasa tidak aman dan kurang percaya diri dalam interaksi sosialnya. Akibatnya, dia
mulai menunjukkan perilaku agresif terhadap teman-temannya, khususnya terhadap Maya.
Kronologi Perundungan:
1.Perundungan verbal: Adam sering mencela penampilan fisik Maya, seperti meremehkan penampilan
rambut, berat badan, dan pakaian yang dikenakan Maya di depan teman-temannya.
2.Penyebaran gosip: Adam menyebarkan gosip dan cerita palsu tentang Maya yang berdampak buruk pada
reputasinya di sekolah.
3.Pemisahan sosial: Adam memanfaatkan kedudukannya di dalam kelompok teman-teman untuk memisahkan
Maya dan menolaknya berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.
INTERACTIVE &
SHARING SESSION
TUGAS MANDIRI

1. Masing-masing peserta pelatihan akan membuat essay mengenai (a)


dasar-dasar psikologis subjek yang membutuhkan Dukungan Psikologis
Awal (DPA), (b) bagaimana pendekatan 5W+1H dalam melakukan DPA.
2. Mengumpulkan data-data, kontak layanan yang memberikan fasilitas
Kesehatan fisik, kesehatan mental, lembaga hukum terkait, dan data-data
P2TP2A atau P3A.

Essay tersebut dibuat dalam bentuk file Microsoft Word (Doc) dan
dikumpulkan ke bagian Tugas Praktik Mandiri di dalam LMS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai