Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi Akuntansi Penggabungan Bisnis


Akuntansi penggabungan bisnis (business combination accounting) merujuk pada
proses akuntansi yang dilakukan ketika satu entitas bisnis mengambil alih kontrol atas
entitas bisnis lainnya. Proses ini melibatkan penggabungan aset, kewajiban, dan
ekuitas dari entitas yang diakuisisi ke dalam laporan keuangan entitas yang
mengakuisisi.
Beberapa langkah umum dalam akuntansi penggabungan bisnis meliputi:
1. Penilaian Nilai - Nilai perolehan entitas yang diakuisisi dinilai berdasarkan pada
nilai wajar aset yang diterima dan kewajiban yang diambil alih.

2. Pengakuan - Aset, kewajiban, dan ekuitas entitas yang diakuisisi diakui pada
nilai wajarnya pada tanggal akuisisi.

3. Pencatatan Goodwill - Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang
diakuisisi, selisih tersebut disebut goodwill dan diakui sebagai aset pada laporan
keuangan.

4. Pencatatan Biaya Akuisisi - Biaya-biaya yang terkait dengan akuisisi, seperti


biaya advokat dan konsultan, juga dicatat pada laporan keuangan.

5. Konsolidasi Laporan Keuangan - Setelah akuisisi, laporan keuangan entitas


yang mengakuisisi dan yang diakuisisi digabungkan (konsolidasi) untuk
mencerminkan akuisisi tersebut.

B.Sifat & Konsep Penggabungan Bisnis


Penggabungan bisnis memiliki beberapa sifat dan konsep penting yang perlu dipahami,
antara lain:
1. Transaksi Kompleks - Penggabungan bisnis melibatkan serangkaian transaksi
kompleks yang meliputi akuisisi aset, kewajiban, dan ekuitas entitas yang
diakuisisi.

2. Nilai Wajar - Nilai perolehan entitas yang diakuisisi didasarkan pada nilai wajar
aset dan kewajiban yang diambil alih.

3. Goodwill - Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang diakuisisi,
selisih tersebut disebut goodwill dan diakui sebagai aset pada laporan keuangan.
4. Pencatatan Biaya Akuisisi - Biaya-biaya yang terkait dengan akuisisi, seperti
biaya advokat dan konsultan, dicatat pada laporan keuangan.

5. Konsolidasi - Setelah akuisisi, laporan keuangan entitas yang mengakuisisi dan


yang diakuisisi digabungkan (konsolidasi) untuk mencerminkan akuisisi tersebut.

6. Efisiensi Operasional - Penggabungan bisnis seringkali bertujuan untuk


mencapai efisiensi operasional melalui sinergi antara entitas yang terlibat.

7. Kewajiban Hukum dan Kontrak - Entitas yang mengakuisisi juga mewarisi


kewajiban hukum dan kontrak yang dimiliki oleh entitas yang diakuisisi.

8. Pajak - Penggabungan bisnis juga mempengaruhi struktur pajak entitas yang


terlibat, karena bisa terjadi perubahan dalam perlakuan pajak setelah
penggabungan.

Konsep-konsep ini penting untuk dipahami karena penggabungan bisnis dapat memiliki
dampak yang signifikan pada laporan keuangan dan operasi perusahaan. Dengan
memahami sifat dan konsep penggabungan bisnis, perusahaan dapat melakukan
akuntansi penggabungan dengan tepat dan mengelola dampaknya dengan lebih efektif.

C. Metode & Manfaat Penggabungan Bisnis


Ada beberapa metode penggabungan bisnis yang umum digunakan, serta manfaat
yang bisa diperoleh dari penggabungan tersebut. Berikut adalah penjelasannya:

a.Metode Penggabungan Bisnis:


1. Penggabungan Penuh (Merger) - Merupakan penggabungan dua entitas
yang sama-sama mengakhiri eksistensinya untuk membentuk entitas baru.
Semua aset, kewajiban, dan saham dari kedua entitas tersebut menjadi milik
entitas baru.

2. Akuisisi (Acquisition) - Merupakan pembelian sebagian besar atau seluruh


saham suatu entitas oleh entitas lain, sehingga entitas yang melakukan
akuisisi mendapatkan kontrol atas entitas yang diakuisisi.
3. Penggabungan Kepentingan Bersama (Joint Venture) - Merupakan bentuk
kerjasama antara dua entitas atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu
dengan cara mendirikan entitas baru.

b.Manfaat Penggabungan Bisnis:


1. Ekonomi Skala - Penggabungan bisnis dapat meningkatkan efisiensi
operasional dan mengurangi biaya produksi melalui ekonomi skala.

2. Akses Pasar Baru - Penggabungan bisnis dapat memberikan akses ke pasar


baru, baik geografis maupun segmentasi pasar.

3. Diversifikasi Portofolio - Penggabungan bisnis dapat membantu diversifikasi


portofolio produk atau layanan, sehingga mengurangi risiko bisnis.

4. Penyatuan Sumber Daya - Penggabungan bisnis dapat menyatukan sumber


daya, seperti teknologi, keahlian, dan modal, untuk mencapai tujuan bersama.

5. Peningkatan Daya Saing - Penggabungan bisnis dapat meningkatkan daya


saing melalui sinergi antara entitas yang terlibat.

6. Peningkatan Nilai bagi Pemegang Saham - Penggabungan bisnis yang


berhasil dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui pertumbuhan
pendapatan dan efisiensi operasional.
Dengan memilih metode yang tepat dan memperhitungkan manfaat yang dapat
diperoleh, penggabungan bisnis dapat menjadi strategi yang efektif untuk
pertumbuhan dan pengembangan perusahaan.

D.Akuntansi Merger
Akuntansi merger adalah proses pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan keuangan
yang terkait dengan penggabungan dua entitas yang sama-sama mengakhiri
eksistensinya untuk membentuk entitas baru. Dalam konteks akuntansi, merger sering
kali disebut sebagai penggabungan penuh (full merger) atau amalgamasi. Berikut
adalah langkah-langkah utama dalam akuntansi merger:
1. Penilaian Aset dan Kewajiban: Aset dan kewajiban dari kedua entitas yang
akan digabungkan dinilai pada nilai wajar mereka saat penggabungan.

2. Pencatatan Nilai Wajar: Aset, kewajiban, dan ekuitas dari entitas yang diakuisisi
dicatat pada nilai wajar pada tanggal merger.

3. Pencatatan Goodwill: Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang
diakuisisi, selisih tersebut disebut goodwill dan dicatat sebagai aset pada laporan
keuangan entitas baru.

4. Pencatatan Biaya Akuisisi: Biaya-biaya yang terkait dengan merger, seperti


biaya advokat dan konsultan, juga dicatat pada laporan keuangan.

5. Konsolidasi Laporan Keuangan: Setelah merger, laporan keuangan entitas


yang diakuisisi dan entitas yang mengakuisisi digabungkan (konsolidasi) untuk
mencerminkan merger tersebut.

6. Pengungkapan: Informasi tentang merger, termasuk nilai aset dan kewajiban


yang diakuisisi, goodwill, dan biaya akuisisi, diungkapkan secara terperinci
dalam catatan atas laporan keuangan.

E. Akuntansi Konsolidasi
konsolidasi adalah proses penggabungan laporan keuangan dari dua atau lebih entitas
yang terafiliasi secara keuangan. Proses ini dilakukan untuk menciptakan laporan
keuangan gabungan yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja Akuntansi, dan arus
kas dari seluruh entitas yang terkait sebagai satu kesatuan ekonomi.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam akuntansi konsolidasi:
1. Penilaian Aset dan Kewajiban: Aset, kewajiban, dan ekuitas dari entitas yang
akan dikonsolidasi dinilai pada nilai wajar mereka saat konsolidasi.

2. Penghapusan Transaksi Internal: Transaksi internal antara entitas yang


terafiliasi, seperti penjualan antar-perusahaan, harus dihapus agar tidak terjadi
penggandaan pendapatan dan beban.

3. Pencatatan Investasi di Buku: Investasi yang dimiliki oleh entitas induk pada
entitas anak dicatat dalam laporan keuangan induk menggunakan metode
ekuitas.
4. Pencatatan Pendapatan, Beban, dan Laba/Rugi: Pendapatan, beban, dan
laba/rugi dari entitas anak dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi.

5. Pencatatan Bagian Non-pengendali: Bagian non-pengendali dari ekuitas


entitas anak juga dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

6. Pencatatan Goodwill atau Selisih Negatif: Jika nilai investasi melebihi ekuitas
bersih dari entitas anak, selisih tersebut dicatat sebagai goodwill. Sebaliknya, jika
nilai investasi lebih rendah dari ekuitas bersih, selisih tersebut dicatat sebagai
selisih negatif.

7. Pengungkapan: Informasi terperinci tentang konsolidasi, termasuk informasi


tentang anak perusahaan, goodwill, selisih negatif, dan bagian non-pengendali,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

F. Akuntansi Akuisisi
Akuntansi akuisisi adalah proses pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan keuangan
yang terkait dengan pembelian sebagian besar atau seluruh saham suatu entitas oleh
entitas lain, sehingga entitas yang melakukan akuisisi mendapatkan kontrol atas entitas
yang diakuisisi. Proses ini mencakup beberapa langkah penting:
1. Penilaian Nilai - Nilai perolehan entitas yang diakuisisi dinilai berdasarkan pada
nilai wajar aset yang diterima dan kewajiban yang diambil alih.

2. Pencatatan Aset dan Kewajiban - Aset, kewajiban, dan ekuitas entitas yang
diakuisisi dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi.

3. Pencatatan Goodwill - Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang
diakuisisi, selisih tersebut disebut goodwill dan diakui sebagai aset pada laporan
keuangan.

4. Pencatatan Biaya Akuisisi - Biaya-biaya yang terkait dengan akuisisi, seperti


biaya advokat dan konsultan, juga dicatat pada laporan keuangan.

5. Konsolidasi Laporan Keuangan - Setelah akuisisi, laporan keuangan entitas yang


mengakuisisi dan yang diakuisisi digabungkan (konsolidasi) untuk mencerminkan
akuisisi tersebut.

6. Pengungkapan - Informasi tentang akuisisi, termasuk nilai aset dan kewajiban


yang diakuisisi, goodwill, dan biaya akuisisi, diungkapkan secara terperinci
dalam catatan atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai