2. Pengakuan - Aset, kewajiban, dan ekuitas entitas yang diakuisisi diakui pada
nilai wajarnya pada tanggal akuisisi.
3. Pencatatan Goodwill - Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang
diakuisisi, selisih tersebut disebut goodwill dan diakui sebagai aset pada laporan
keuangan.
2. Nilai Wajar - Nilai perolehan entitas yang diakuisisi didasarkan pada nilai wajar
aset dan kewajiban yang diambil alih.
3. Goodwill - Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang diakuisisi,
selisih tersebut disebut goodwill dan diakui sebagai aset pada laporan keuangan.
4. Pencatatan Biaya Akuisisi - Biaya-biaya yang terkait dengan akuisisi, seperti
biaya advokat dan konsultan, dicatat pada laporan keuangan.
Konsep-konsep ini penting untuk dipahami karena penggabungan bisnis dapat memiliki
dampak yang signifikan pada laporan keuangan dan operasi perusahaan. Dengan
memahami sifat dan konsep penggabungan bisnis, perusahaan dapat melakukan
akuntansi penggabungan dengan tepat dan mengelola dampaknya dengan lebih efektif.
D.Akuntansi Merger
Akuntansi merger adalah proses pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan keuangan
yang terkait dengan penggabungan dua entitas yang sama-sama mengakhiri
eksistensinya untuk membentuk entitas baru. Dalam konteks akuntansi, merger sering
kali disebut sebagai penggabungan penuh (full merger) atau amalgamasi. Berikut
adalah langkah-langkah utama dalam akuntansi merger:
1. Penilaian Aset dan Kewajiban: Aset dan kewajiban dari kedua entitas yang
akan digabungkan dinilai pada nilai wajar mereka saat penggabungan.
2. Pencatatan Nilai Wajar: Aset, kewajiban, dan ekuitas dari entitas yang diakuisisi
dicatat pada nilai wajar pada tanggal merger.
3. Pencatatan Goodwill: Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang
diakuisisi, selisih tersebut disebut goodwill dan dicatat sebagai aset pada laporan
keuangan entitas baru.
E. Akuntansi Konsolidasi
konsolidasi adalah proses penggabungan laporan keuangan dari dua atau lebih entitas
yang terafiliasi secara keuangan. Proses ini dilakukan untuk menciptakan laporan
keuangan gabungan yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja Akuntansi, dan arus
kas dari seluruh entitas yang terkait sebagai satu kesatuan ekonomi.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam akuntansi konsolidasi:
1. Penilaian Aset dan Kewajiban: Aset, kewajiban, dan ekuitas dari entitas yang
akan dikonsolidasi dinilai pada nilai wajar mereka saat konsolidasi.
3. Pencatatan Investasi di Buku: Investasi yang dimiliki oleh entitas induk pada
entitas anak dicatat dalam laporan keuangan induk menggunakan metode
ekuitas.
4. Pencatatan Pendapatan, Beban, dan Laba/Rugi: Pendapatan, beban, dan
laba/rugi dari entitas anak dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi.
6. Pencatatan Goodwill atau Selisih Negatif: Jika nilai investasi melebihi ekuitas
bersih dari entitas anak, selisih tersebut dicatat sebagai goodwill. Sebaliknya, jika
nilai investasi lebih rendah dari ekuitas bersih, selisih tersebut dicatat sebagai
selisih negatif.
F. Akuntansi Akuisisi
Akuntansi akuisisi adalah proses pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan keuangan
yang terkait dengan pembelian sebagian besar atau seluruh saham suatu entitas oleh
entitas lain, sehingga entitas yang melakukan akuisisi mendapatkan kontrol atas entitas
yang diakuisisi. Proses ini mencakup beberapa langkah penting:
1. Penilaian Nilai - Nilai perolehan entitas yang diakuisisi dinilai berdasarkan pada
nilai wajar aset yang diterima dan kewajiban yang diambil alih.
2. Pencatatan Aset dan Kewajiban - Aset, kewajiban, dan ekuitas entitas yang
diakuisisi dicatat pada nilai wajar pada tanggal akuisisi.
3. Pencatatan Goodwill - Jika nilai perolehan melebihi nilai wajar aset bersih yang
diakuisisi, selisih tersebut disebut goodwill dan diakui sebagai aset pada laporan
keuangan.