Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN MATERI INDUSTRI

By Novi Kusuma Wati

“ Masa Depan Adalah Milik Mereka yang


Menyiapkan Hari Ini”

“Gagal itu Urusan Nanti yang Penting Kita Berani


untuk Mencoba dan Terus Mencoba”
VALIDASI

KALIBRASI Untuk alat dengan satu satuan ukur seperti Thermometer, Timbangan, Stopwatch, dll.
KUALIFIKASI Spesifikasi kebutuhan pengguna (SKP) : Perlu dilakukan justifikasi spesifikasi kebutuhan pengguna (SKP) yang benar sehingga
setiap persyaratan yang berkaitan dengan keamanan produk, identitas, kekuatan, kemurnian,
dan kualitas harus diidentifikasi.
Kualifikais Design : Saat akan order alat baru
FAT (Factory Acceptance Test) dan : FAT biasanya dilakukan oleh vendor/supplier sebelum pengiriman ke pelanggan (user).
SAT (Site Acceptance Test) FAT dilaksanakan di tempat vendor/supplier.
Kualifikasi instalasi : Verifikasi design (ukuran, tata letak) saat barang datang dan dilakukan pemasangan alat
Kualifikasi operasional : Verifikasi prosedur operasional, perawatan, pembersihan  alatnya sudah terpasang dan
akan dipastikan apakah sudah bisa bekerja dengan baik atau tidak
Kualifikasi kinerja : Verifikasi operasi alat yang sesuai dengan rentang spesifikasi dari alatnya
VALIDAS PROSES Validasi Prosfektif : Produk yang belum dipasarkan untuk keperluan registrasi baru 3 batch
PRODUKSI Validasi Konkuren : Produk eksisting, sudah berjalan dengan baik dan terjadi perubahan pada komposisi (bahan 3 batch
aktif, kemasan), proses, metode, ukuran batch, untuk keperluan registrasi ulang dan variasi
Validasi Retrospektif : Produk yang sudah dipasarkan, tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama 10-30 batch

VALIDASI METODE Validasi yang dilakukan QC untuk menguji kesesuaian metode uji secara kualitatif maupun kuantitatif dengan parameter yaitu :
ANALISIS Parameter Fungsi Keterangan
Akurasi Menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar % recovery 98-102%
analit yang sebenarnya
Presisi Menunjukkan derajat kesesuain antara hasil uji individual RSD <2%
dilakukan secara berulang
Linearitas Kemampuan metode analisis memberikan respon secara r<1
langsung dinyatakan dalam sekitar garis regresi
Spesifitas/Selektifitas Adalah kemampuannya yang hanya mengukur zat tertentu saja Tidak terjadi penyimpangan hasil antara
secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain analisis sampel dengan plasebo
yang mungkin ada dalam matriks sampel
Limit of detection (LOD) Konsentrasi terkecil yang dapat dideteksi (kualitatif) 3 x SD
LOD =
slope

Limit of qualification (LOQ) Konsentrasi terendah yang dapat diakuantifikasi (kuantitatif) 10 x SD


LOQ =
slope
LOQ = 3 x LOD
Ruggedness Ruggedness (ketangguhan metode) memiliki syarta yaitu tidak
terjadi penyimpangan hasl Analisa dengan perbedaan analis,
kondisi dan lingkungan
Robustness Robustness (kekuatan) syaratnya yaitu hasil Analisa tidak
berpengaruh terhadap perubahan > 3 faktor analisa
VALIDASI PEMBERSIHAN Validasi dalam proses pencucian/sterilisasi ada 2 metode yaitu Rinse (air bilasan terakhir) & Swap (usap)
KELAS & RUANG PROSUKSI JUMLAH PARTIKEL
Kelas sebutan suhu kelembapan ketarangan
A Under 16-25 45-55  Pengolahan aseptis
LAF  Pengisian salep mata dan sediaan steril
 Kecepatan aliran udara 0,36-0,54 m/s
B Steril 16-25 45-55  Lingkungan latar belakang kelas A
C steril 16-25 45-55  Pembuatan larutan bila ada resiko
 Pengisian produk non aseptis
D 20-27 40-60  Pembuatan obat steril dengan sterilisasi
akhir
 Pembuatan produk liquid dan semisolid
 Pencucian
E Umum 20-27 Maks 70  Ruang pengolahan dan pengemasan
produk non steril (SOLID)
Ex : tablet biasa dan table salut
khusus 20-27 Maks 40  Pengolahan bahan higroskopis
Contohnya : effervescent

JUMLAH MIKROBA

PENGATURAN (CASSADE) TEKANAN UDARA


FORMULASI SEDIAAN SOLIDA EKSIPIEN
METODE PEMBUATAN TABLET Jenis Eksipien Contoh
Diluen/pengisi Avicel, Turunan Selulosa, MCC (Micro Crystalin Cellulose),
1. Kempa langsung : Laju alir dan kompresibilitas baik Dextrose, Mannitol, Kalsium Karbonat (Tablet Effervescent)
2. Granulasi basah : Sifat alir dan kompresibilitas buruk, tahan panas dan Binder/pengikat NaCMC, HPMC, Gelatin, pectin, PEG, PPG, PVP, Povidone,
lembab Kolidon 30
3. Granulasi kering : Sifat alir dan kompresibilitas buruk, tidak tahan panas Disintegrant Amilum, Amrotab, Crosspovidone, Croscalmelose, Primogel,
dan lembab Kolidon, Acdisol
Wetting agent Gliserin, PEG, PPG, Setil Alcohol
Antiadherent Talcum, Mg stearate
JENIS TABLET Glidan Colloidal Silikat, Mg Stearate, Talkum, Kalsium Fosfat
Lubrikan Asam Stearate, Calcium Stearate, Na Lauril Sulfat
Jenis Keterangan Pengawet Na Benzoate
Tablet salut sugar/ film Untuk menutupi rasa pahit/bau Peningkat titik lebur PEG, PPG
Tablet salut enterik Untuk menunda disolusi pada pH asam dan Pemanis Sorbitol, Manitol, Sukrosa
terdisolusi di pH basa
EVALUASI TABET
TAHAPAN PEMBUATAN TABLET SALUT
Disolusi
No Tahapan Fungsi
1 Seal coating Penyegelan tablet inti
2 Sub coating Pelapisan dasar
3 Coloring Pewarnaan
4 smoothing Penghalusan
5 Polishing Pengkilapan
6 printing Pencetakan

PERMASALAHAN TABLET

Masalah Kondisi Solusi *tipe 1 (basket/keranjang) 100 rpmkapsul dan supo


Capping Pecah bagian atas bawah (+) pengikat, tingkatkan fines *tipe 2 (paddle/dayung) 50 rpm tablet, kaplet, pil
Lamination Pecah tablet menjadi 2 bagian granul, kurangi volume bulk * pH disolusi  1,2 ; 4,5 ; 6,8
atau lebih granul, tekanan punch Laju alir (granul) Dinyatakan baik bila 10 g granul mengalir dalam 1 detik
Chipping Rusak bagian tepi tablet diturunkan Kompresibilitas <10% Sangat baik
Picking Tablet menempel pada punch (+) lubrikan/antiadherent, suhu (granul) 10-15% Baik
Sticking Tablet menempel pada die dan waktu pengeringan granul 15-25% sedang
Binding Granul nempel di ruang cetak >40% buruk
ditingkatkan
Kekerasan Hardness tester 10 tablet = 10-12 N
Motling Warna tablet tidak merata Melakukan pengadukan Kerapuhan 20 tablet, Friability <1%
Double Kesan ganda pada permukaan Gunakan alat pengatur Keseragaman 20 tablet, Diameter dalam rentang bawah 4/3 dari tebal tablet dan
Impression tablet yang menggunakan punch antituring untuk mencegah ukuran maximal 3x tebal tablet
berlogo free disintegrasi 612 tablet, tablet biasa <15 menit, salut <30 menit
rotation
FORMULASI SEDIAAN SEMISOLID EKSIPIEN SEDIAAN LIQUID
PERBEDAAN ANTAR SEDIAAN SEMISOLID Emulsifying agent Gelatin, Bentonite, Tragakan
Suspending agent NaCMC, Gom, Tragakan, Turunan Gom
Pasta : Komposisi padatan >70%, bersifat absorben dan lipofil
Antioksidan Tokoferol mencegah tengik
Salep : Air dalam minyak (w/o)
Chelating agent EDTA mengkompleksasi logam berat
krim : o/w, lebih hidrofil dari salep
Pengawet Nipagin, Nipasol, Formaldehid, Klorobutanol (sediaan
Gel : 100% hidrofil, 70% air, penetrasi lebih tinggi
steril)
Pengisotonis NaCl 0,9%, Dextrosa 5%
EKSIPIEN SEDIAAN SEMISOLID Buffer Basa (Fosfat), asam-netral (Asetat/Sitrat)

Basis salep Basis Contoh


pasta, salep, Hidrokarbon Paraffin, Vaselin, Cera, Beeswax SISTEM SUSPENSI
krim serap Lanolin, Adeps Lanae
Dapat dicuci air Vanishing Cream, Hydrophylic Ointment Sistem suspensi keterangan
Larut air PEG, NaCMC, Tragakan Flokulasi Reversible, endapat terbentuk cepat
Deflokulasi Irreversible, endapan terbentuk lambat
Surfaktan Jenis Surfaktan Contoh
Anionik Na Lauril Sulfat
Kationik Benzalkonium Klorida, Amin Kuartener PERMASALAHAN SEDIAAN LIQUID
Non ionic Tween, Span
Amfoter Albumin, Betain Permasalahan Keterangan
Pengawet Nipagin, Nipasol, Formaldehid, Klorobutanol (sediaan steril) Creaming Reversible, terbentuk 2 lapisan, lapisan minyak diatas
Antioksidan Tokoferol mencegah tengik Koalesensi/Cracking Irreversible, globul minyak pecah
Softener Paraffin melembutkan Breaking Creaming yang irreversible
Enhancer DMSO, HPMC, PEG  meningkatkan penetrasi Caking Endapan emulgator/suspending agent dibawah, irreversible
Buffer TEA stabilisasi pH Inversi Fase Fase o/w w/o atau sebaliknya
Chelating EDTA mengkompleksasi logam berat
agent

FORMULASI SEDIAAN LIQUID

PERBEDAAN ANTAR SEDIAAN LIQUID

Larutan : Fase disperse tunggal  sirup, elixir


Emulsi : Fase disperse dua atau lebih pelarut terhadap miyak
suspensi : Fase disperse dua atau lebih pelarut terhadap padatan

*syarat sediaan steril yaitu bebas pyrogen, transparan tidak keruh, bebas partikel,
isotonis, steril
Gambar 1. permasalahan sediaan emulsi
SISTEM PENGHANTARAN OBAT JENIS RHEOLOGI
Sistem komposisi Jenis rheologi Contoh Gambar
Liposom Vesikel dengan penyusun lipid dan fosfolipid Newtonian Larutan
Niosom Surfaktan non ionik dan kolestrol
Etosom Fosfolipid (0,5-1%), alkohol (20-45%), dan air
Transfersom Surfaktan (10-20%), dan etanol (3-10%)
Plastis Salep, Krim
UJI STABILITAS
Jenis Kondisi Lama waktu uji
Real time 30 + 2oC / 75 + 5% RH 12 bulan (0,3,6,9,12) Pseudoplastis Suspensi, Emulsi
Accelerated 40 + 2oC / 75 + 5% RH 6 bulan (0,3,6)
*uji stabilitas dipercepat  Climatic Chamber Indonesia (ASEAN) IVB
Dilatan Pasta
UJI KLINIK (BA/BE)
Uji klinik Sampel Keterangan
Tahap 1 20-50 orang sehat Untuk menentukan keamanan/safety Thiksotropi Gel
Tahap 2 100-200 orang sakit Menentukan efikasi/efek terapi
Tahap 3 500-3000 orang sakit Mementukan dosis (populasi sakit lebih besar)
Tahap 4 tergantung Post market, farmakovigilans

METODE STERILISASI
BIOPHARMACEUTICAL CLASSIFICATION SYSTEM (BSC)
BCS Permeabilitas Kelarutan Solusi Jenis sterilisasi kondisi keterangan
Kelas 1 Baik Baik -
Panas basah Autoklav Sterilisasi akhir produk cair,
Kelas 2 Baik Buruk Meningkatkan kelarutan
Memperkecil ukuran partikel 121oC 15 menit sterilisasi cairan cairan tahan panas
Pembentukan garam Bakteri (Bacillus dan kelembapan
Pembentukan kompleks dgn siklodekstrin stearothermophylus)
Kelas 3 Buruk Baik Menigkatkan lipofilitas Panas kering Oven 180oC (2-3 jam) Alat-alat produksi, sterilisasi serbuk
Contoh  menggunakan metode (etosom, liposom,
transfersom) Bakteri (Bacillus tidak stabil uap air
Kelas 4 Buruk Buruk - subtilis)
*note! Filter 0,22 (bakteri) Sterilisasi bahan-bahan yang tidak
 Uji bioekivalensi = UDT (Uji Disolusi Terbanding) 0,45 (partikel) tahan panas, memisahkan bakteri dan
 BE dilakukan terhadap obat copy dengan faktor kemiripan F2 = 50-100 partikel, menahannya didalam filter
 Kriteria BE AUC rasio & Cmax (80-125%), 90-111% (batas keamanan sempit) Gas Menggunakan gas Sterilisasi produk/bahan tidak tahan
etilen oksida pemanasan dan air, namun jarag
ISTILAH EKIVALENSI digunakan
Istilah Keterangan
Alternatif farmasetik Zat aktif sama beda bentuk garam. Ex  K diklofenak Na diklofenak
Radiasi Menggunakan sinar Sterilisasi ruangan, sterilisasi bahan
Ekivalen farmasetik Zat aktif sama garamnya sama. Ex Panadol, Paracetamol gamma atau uv dengan serbuk untuk ijeksi kering
Alternatif terapetik Zat aktif beda, indikasi sama memaparkan dalam
produk atau bahan
SISTEM PENGOLAHAN AIR ANALISIS KIMIA
Sistem Pemurnian Air Fungsi Metode Prinsip Penggunaan
Raw Water Pemadam kebakaran, menyiram tanaman, dll Asidi-Alkalimetri Reaksi asam basa yang tidak diganggu Analisis asam dan basa kuat
Portable Water Cuci pakaian, cuci alat non steril, pembersihan ruangan, cuci oleh air
Gravimetri Perbedaan bobot tetap saat ditimbang Pada analisis kadar abu dan susut
tangan, kamar mandi, dan lain-lain pengeringan
Purified Water Cuci akhir kontainer, produksi syrup/tablet/coating, dan lain- Kompleksometri Reaksi kompleks antara EDTA sehingga Analisis logam valensi 2 dan 3
lain menimbulkan warna Contoh : Mg, Al, Zink, kalsium
Water For Injection Cuci akhir kontainer steril, cuci vial/ampul, produksi steril dan klorida
labolatorium Nitrimetri Reaksi diazotasi yang menimbulkan Analisis nitrit dan senyawa
Suhu 70 derajat celslius perubahan warna turunan Sulfanilamid
Multimedia filter untuk menghilangkan lumpur, endapan dan partikel-partikel Titrasi Bebas Air Reaksi asam basa yang diganggu oleh Analisis asam dan basa lemah
adanya air Contoh : Papaverine HCl
yang terdapat pada raw water
Titrasi Kelarutan senyawa hasil reaksi yang Analisis argentometri untuk kadar
Active Carbon filter pre-treatment sebelum proses de-ionisasi untuk Pengendapan mudah mengendap NaCl
Contoh : Ammonium Clorida
menghilangkan chlorine, chloramine, benzene, pestisida, Titrasi Redoks Reaksi redoks dalam larutan Analisis Serimetri (Ce),
bahan-bahan organik, warna, bau dan rasa dalam air. Permanganometri, dan Iodo-
Water Softener Filter untuk menghilangkan dan/atau menurunkan kesadahan air Iodimetri
dengan cara mengikat ion Ca++ dan Mg++ yang
menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air.
Heat Exchanger memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi ANALISIS INSTRUMEN
sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Metode Prinsip Keterangan
Reverse Osmosis pembuatan air murni (purified water) yang dapat menurunkn
hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam air. Reverse Elektroforesis Pemisahan berdasarkan ukuran molekul suatu Biasanya digunakan pada
osmosis terdiri dari lapisan filter yang sangat halus (hingga senyawa menggunakan muatan listrik analisis protein
0,0001 mikron) HPLC (KCKT) Pemisahan senyawa berdasarkan polaritas Kuantitatif
senyawa terhadap fase gerak dan fase diam Contoh : senyawa
EDI (Elektonic De- perkembangan dari Ion Exchange system dimana sebagai
campuran
Ionization) pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga elektroda disamping resin
Kromatografi Gas Pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih Contoh : Eugenol,
dan volalitas senyawa Terpenoid, Menthol Oil,
Minyak Kayu Putih
Kromatografi Lapis Pemisahan senyawa berdasarkan polaritas Kualitatif
Tipis senyawa terhadap fase gerak dan fase diam Contoh : BKO Jamu
SISTEM TATA UDARA/AHU/HVAC
Kromatografi Proses pemisahan dilakukan menggunakan
Kolom kolom, pelarut mengalir secara kontinyu
Bagian Fungsi melewati kolom
Spektrofotometri Penyerapan spektrum gelombang cahaya oleh Spektrofotometri UV-Vis,
Ductus/ducting Hanya saluran udara, baik udara masuk atau keluar senyawa dalam larutan IR, SSA.
Cooling coil Mengatur suhu agar dingin Spektro Uv-Vis Penyerappan suatu spektrum gelombang Contoh : Paracetamol,
cahaya elektromagnetik, untuk senyawa yang Propranolol, Ranitidinr,
Heater Mengatur kelembapan
memiliki gugus kromofor Asetosal, dll
Filter Menyaring partikel udara Spektro IR Vibrasi, rotasi, dan translasi. Untuk analisis Contoh: semua senyawa
Dumper Mengatur pendistribusian udara/debit ke ruang produksi gugus fungsi senyawa
masing-masing Spektroskopi Untuk senyawa logam Contoh : Tembaga,
Serapan Atom Merkuri, Nikel, Zink
(SSA)
WADAH LIMBAH MEDIS SKRINING FITOKIMA
Kategori Warna kantong plastik Golongan Reagen Hasil
Radio aktif Merah
Alkaloid Mayer Endapan putih
Sangat infeksius Kuning Wagner Endapan coklat
Limbah infeksius, patologi dan anatomi Kuning Dragendorf Endapan Orange/coklat
Sitotoksik (obat kanker) Ungu Buchardat Jingga
Limbah kimia dan farmasi Coklat Flavonoid AlCl3 Merah
Uap Amonia Kuning
Natrium Metoksida Kuning
BUD PRODUK STERIL Troterpenpid/steroid Liebermen-burchsrt Hijau biru
Anisaldehida-H2SO4 Hijau-merah/merah
Level resiko Suhu ruang Dingin Beku FeCl3
Tanin Biru tua/hijau/violet
Segera digunakan 1 jam - - Kalium Ferrisianida Coklat
Rendah 48 jam 14 hari 45 hari dan Amonia
Sedang 30 jam 9 hari Minyak atsiri Kalium Permanganat Pucat atau hitam
Tinggi 24 jam 3 hari Vanilin Biru
Keterangan : Saponin Kocok Berbusa
1. Segera digunakan  pemberian dilakukan dalam waktu 1 jam Lieberman-burchart Hijau/ungu
2. Rendah  penyiapan di LAF, injeksi vial dosis tunggal untuk seorang pasien
3. Sedang  penyiapan di LAF/BSC, ditujukan untuk lebih dari satu pasien
4. Tinggi  penyiapan tidak di LAF/BSC, waktu sterilisasi injeksi >6 jam SKRINING FITOKIMIA KLT

Golongan Pereaksi penampak bercak


BUD (BEYOND USE DATE) Alkaloid Ninhidrin, Burchard, Dragendrof
Fenol FeCl3
Sediaan BUD Racikan Flavonoid Sitoborat
Non aqueous dan solid formation 6 bulan atau 25% dari kadaluarsa (pilih Terpen Asam Fosfomolibdat
yang tercepat) Pereaksi umum Uap Iodium, H2SO4, Vanilin Sulfat
Inhaler 3 bulan
Injeksi insulin 28 hari  suhu ruang
60 hari suhu dingin
Oralit 24 jam BKO DALAM JAMU
Sirup kering 7 hari Nama obat Fungsi
Suhu 2-8oC 14 hari
Allopurinol Jamu asam urat
Tetes mata minidose 3 hari
CTM Jamu alergi
Tetes mata/telinga 28 hari
Cufriheptadin Penggemuk badan
Topikal atau semisolid 30 hari
Fenil butazon Jamu pegal linu
TPN (secara umum) 30 jam
Sibutramin Jamu pelangsing
Sildenafil Obat kuat pria
SENYAWA MARKER METODE EKSTRAKSI
Nama Nama latin Senyawa Marker Kegunaan Metode Jenis Fungsi
Bawang putih Allium sativum Alliin HT, kolestrol, DM ekstraksi
Biji pala Myristica fragrans Miristin Cara dingin Maserasi Penyarian dengan merendam serbuk simplisia dengan
Brokoli Brassica oleracea Mirosinase pelarut organic selama 3x24 jam pada suhu kamar.
Cabe jawa Piper retrofractum Piperin Viagra Metode maserasi ditujukan untuk simplisia yang tidak
tahan panas, kelebihannya mudah dan murah.
Daun wungu Graptophyllum pictum Rutin Antihemoroid
Perkolasi Penyarian dengan mengalirkan penyari secara terus
Ginko Ginko biloba Total flavonoid
menerus pada serbuk simplisia dengan alat perkolator,
Jahe Zingiber officinale Zingiberin/gingerol Imun
metode ini tidak tahan panas
Jambu biji Psidium guajava Quersetin Penambah trombosit
Cara panas Dekokta Penyarian mengunakan air mendidih suhu kamar lebih 90
Kina Chincona sucirubra Kina
derajat selama 30 menit
Kumis kucing Orthosiphon stamineus Sinensetin HT
Destilasi Untuk menyari simplisia yang memiliki tingkat volalitas
Kunyit Curcuma longa L Curcuminoid Hepatoprotektor
yang tinggi seperti Cengkeh, Eugenol, Menthol Oil,
Lada hitam Piper nigrum Piperin Imun Minyak Kayu Putih, dll.
Lidah buaya Aloe vera Aloine A Pencahar Infusa Penyarian mengunakan air mendidih suhu kamar lebih 90
Mahkota dewa Phaleriae macrocarpae Phalerin Imun derajat selama 15 menit
Manggis Garcinia mangostina Mangostin/xanthonis HT Refluks Penyarian menggunakan titik didih pelarut menggunakan
Mengkudu Morinda citrifolia Scopolatine Hepatoprotektor pendingin balik, contohnya Akar, Batang dan Biji.
Meniran Phylanthi niruri Filantin/quarsetin Imun Sokletasi Penyarian secara berulang, menggunakan alat sokletasi
Nanas Ananas comosus Bromelin sehingga seperti menggunakan pelarut baru
Pasak bumi Eurycoma longifolia Eurycomanone Viagra
Pegagan Centella asiatica Asiatikosida/apigenin HT
Pepaya Carica papaya Papain DOKUMEN DI INDUSTRI FARMASI
Sambiloto Andrographis paniculata Andrografolida Antioksidan
Seledri Apium graviolens Apigenin HT Dokumen Keterangan
Tapak dara Catharanthus roseus Vinkristin Antileukimia CAPA Corrective Action adalah dokumen yang digunakan jika ada kesalahan
dalam proses inspeksi
CoA Certificate Of Analysis yaitu berkas dari hasil pengujian bahwa produk
METODE KALIBRASI INSTRUMEN
yang diuji telah lulus dari syarat spesifikasi, syarta bahan baku yang
didatangkan oleh Industri farmasi harus ada CoA
Macam standar Keterangan
Deviasi Dokumen yang digunakan jika ada kesalahan langsung dalam proses
Standar Eksternal Sampel dan standar sama, standar konsentrasi pada produksi
labu yang berbeda dari sampel DMF Drug Master File adalah dokumen yang disiapkan Industri farmasi untuk
Standar Adisi Sampel dan standar sama, standar volume berbeda pengujian kepada regulator dari suatu produk
dimasukkan dalam sampel labu yang sama dan ISO International Organization Of Standarization adalah organisasi yang
volume sama menetapkan mengenai standar-standar internasional yang berlaku di
Standar Internal Sampel dan standar berbeda, sifat fisika kimia seluruh Industri. Contoh ISO 9001 mengenai sistem manajemen mutu
sama MSDS Material Safety Data Sheet yaitu data spesifikasi bahan, cara
Multi Poin Kalibrasi Kurva regresi penanganan, toksisitas dan hasil keamanan. Untuk Bahan Berbahaya
Single Poin Kalibrasi Perbandingan kadar pada satu titik uji, sampel Beracun (B3)
haru mendekati standar SOP Standar Operating Procedure adalah Langkah-langkah proses yang
ditetapkan untuk menjalani proses rutin
Work Penjelesan secara terperinci dari SOP
Instruction
PEMBERI IZIN PRODUK SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN
Pemberi izin Produk Kekuatan cahaya Area kegiatan
Bpom Obat, Suplemen, Obat Tradisional, Pangan, Kuasi, 100 Lux Ruang ganti pakaian, toilet, ruang sarana penunjang
Kosmetik 200 Lux Gudang
Kemenkes PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga), Alkes 300 Lux Koridor area produksi
Dinkes Kabupaten/Kota PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) 500 Lux Kantor, produksi, ruang pengolahan dan pengemasan serta
laboratorium
600 Lux Pemeriksaan visual. Contoh: pemeriksaan kejernihan
PEMBERI IZIN USAHA ampul
Pemberi izin Instansi
Kemenkes Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional
TIPE GELAS
IOT/IEBA, Industri kosmetik, PBF
Dinkes Provinsi Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), PBF cabang Tipe Gelas Keterangan
Dinkes Kabupaten/Kota Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Apotek 1 (Borosilikat) Untuk produk steril yang terbaik
2 (Kaca soda kapur) Steril
3 (Kaca soda kapur) Steril
REGISTRASI OBAT NP/4 Untuk produk yang non steril
Registrasi Kategori Keterangan
Registrasi Kategori 1 Registrasi obat baru dan produk biologi,
Baru termasuk biosimilar KLASIFIKASI METODE ANALISIS
Kategori 2 Registrasi obat generic dan obat generic
bermerek Kategori Keterangan
Kategori 3 Registrasi sediaan lain yang mengandung Kategori 1 Untuk penetapan kadar komponen utama dalam bahan baku obat
obat dengan teknologi khusus. Contoh : dan sediaan obat jadi atau pengawet
transdermal patch, implant, dll Kategori 2 Untuk penetapan cemaran dalam bahan baku obat atau hasil
Registrasi Registrasi perpanjangan masa berlaku izin degradasinya dalam sediaan obat jadi
Ulang edar paling cepat 12 bulan dan paling lambat Kategori 3 Untuk penetapan kinerja dan kualitas sediaan obat jadi (uji
2 bulan sebelum masa berlaku izin edar disolusi dan uji pelepasan obat
Registrasi Kategori 4 Perubahan informasi produk yang Kategori 4 Uji identifikasi
Variasi (Mayor) mempengaruhi aspek khasiat dan keamanan
yang melakukan uji klinik misalnya
perubahan indikasi, kemanan, perubahan zat
aktif. UNSUR DATA UNTUK VALIDASI PROSEDUR ANALISIS
Kategori 5 Perubahan informasi produk. Contoh : nama
(Minor) / VaMi-B Industri, nama dagang obat dan besar Kategori Keterangan
kemasan Kategori 1 Akurasi, Presisi, Spesisifitas, Linearitas Dan Rentang
Kategori 6 Perubahan pelabelan, misalnya logo Kategori 2 Kuantitatif  Akurasi, Presisi, Spesifitas, LOQ, Linieritas, Rentang
(Notifikasi) / VaMi-A Industri, label dan tata letak Uji batas  Spesifitas, LOD
Kategori 3 Presisi
Kategori 4 Spesifitas
SPESIFIKASI MUTU AIR PENGGUNAAN AIR SEDIAAN NON STERIL

PENGGUNAAN AIR SEDIAAN STERIL


KUMPULAN RUMUS INDUSTRI Persamaan regresi y = bx + a
linier y−a
x=
Viskositas Ostwald b
Konsentrasi sampel absorbansi sampel
konsentrasi sampel = x konsentrasi standar
Diketahui: absorbansi standar
: viskositas cairan sampel Kadar sampel Kadar sampel = Csampel x faktor pengenceran
: viskositas cairan pembanding
t : waktu aliran sampel Persentase kadar Csampel x Vawal (liter)x faktor pengenceran
% kadar =
to : waktu aliran cairan pembanding bobot sampel (mg)
ρ : masa jenis cairan sampel
ρo : masa jenis cairan pembanding Molaritas (M) n g/Mr
M= =
𝑣 v
Rotasi jenis α Diketahui:
rotasi jenis =
Ixd M : Molaritas
Diketahui: n : Normalitas
α : Rotasi optis v : Volume (liter)
I : Tebal kuvet (dm) Mr : Bobot molekul
d : Bobot jenis (g/ml) n 𝑔/𝑀𝑟
Molalitas (m)
Resolusi (tr1 − tr2) m= =
Rs = 2 x 𝑣 𝑣
(W1 + W2) Diketahui:
Diketahui: m : Molalitas
tr : waktu retensi n : Normalitas
w : lebar puncak v : Volume (kg)
Mr : Bobot molekul
Nilai Rf jarak noda (cm)
Rf = Normalitas (N) N = M x Valensi
jarak pelarut (cm) 𝑔/𝑀𝑟
bagian tiap larutan
= 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
Indeks polaritas 𝑣
indeks polaritas =
total bagian tiap larutan
x indeks polaritas Konsentrasi (M) % 𝑥 𝜌 𝑥 10
M=
Mr
Absorptivitas A= a x b x c
Molar (Lambert Diketahui: Pengenceran V1 x M 1 = V2 x M 2
Bert) A : Absorbansi V1 x C 1 = V 2 x C 2
a : Tetapan absortivitas molar V1 x %1 = V2 x %2
b : Tebal kuvet (cm) Faktor volume akhir
c : Konsentrasi larutan (mol/L) FP =
Pengenceran volume yang dipipet
dial reading (dyne) FP bertingkat = FP1 x FP2 … dst
Tegangan
Tegangan permukaan = x faktor 𝑝𝑝𝑚
Permukaan koreksi 2 x keliling Konsep satuan ppb= ppt= 𝑝𝑝𝑚 𝑥 1000 ppm = mg/L
1000
IC 50 y = bx + a gram gram mL
nilai y = 50 %b/v = %b/b = %v/v =
100 ml 100 g 100 mL
% kadar titrasi Ntiter x Vtiter x Mr sampel
% kadar = x100%
Vsampel x 1000
Ntiter x Vtiter x BE
% b/b = x100%
berat sampel (mg)
Ntiter x Vtiter x BE
% b/v = x100%
mL sampel x 1000
Mr
*BE =
ekivalensi

% kadar Titrasi Naktual x Vtiter x kesetaraan


Kadar =
Nteoritis
Naktual x Vtiter x kesetaraan
%Kadar = 𝑥100%
Nteoritis x Berat Sampel (mg)
Konsentrasi (M1 x V1) + (M2 x V2)
Mcampuran = x100%
V1 + V2
mmol (M1 x V1)
M = =
mL mL
% friabilitas Wo − W1
%friabilitas = x100%
Wo
%LOD Wo − W1
%LOD = x100%
(Loss of Drying) Wo
% Kompresibilitas Wo − W1
%Kompresibilitas = x100%
Wo
mampat − curah
%Kompresibilitas = x100%
mampat

bobot
mampat =
volume akhir
bobot
curah/nyata =
volume awal
%MC Wo − W1
%MC = x100%
W1
Keterangan :
Wo : Bobot awal (bobot basah)
W1 : Bobot setelah di uji (bobot kering)
Rasio Hausner Vo
Rasio hausner =
Vf
Keterangan :
Vo : Volume awal
Vf : Volume akhir
Sudut Istirahat 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
tan 𝛼 =
𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖

Kesetaraan BM BM Zat A
Bobot zat A = xBobot zat B
BM Zat B

Bobot Jenis (ρ) Tahap 1 mencari volume air


piknometer
(piknometer + air) − (piknometer kosong)
ρ air =
V air

tahap 2 mencari bobot jenis sampel


( )
ρ sampel = piknometer + sampel − (piknometer kosong)
V air

Bobot zat relatif densitas Zat


Bobot zat relative =
densitas air

Perhitungan Metode ekivalensi NaCl


Tonisitas NaCl NaCl = (0,9% x volume) – (berat zat aktif (g) x ekivelensi)

Metode penurunan titik beku


0,52 − (% zat aktif x ptb zat aktif)
NaCl =
0,576
*1 gram dekstrosa ~ 0,18 gram NaCl

HLB HLB Campuran − HLB Kecil


HLB Tween = x jumlah emulgator
HLB Besar − HLB kecil
*HLB Span = jumlah emulgator – HLB Tween
LOD (Limit of 3 x SD
LOD =
detection) Slope

LOQ (Limit of 10 x SD
LOQ =
quantification) Slope

HRf jarak noda (cm)


HRf = 𝑥100%
jarak pelarut (cm)
% Randemen bobot akhir ekstrak
%Randemen = 𝑥100%
bobot awal simplisia

MACO

Keterangan :
MSD : Dosis minimum
MDD : Dosis maximum
SF : Batas safety
Pola n, p, r Pola n Pola r Pola p
n = 1 + √n r = 0,4 √n p = 1,5 √n
Jika n <4 maka Untuk pengujian Pemasok belum
sampel diambil identitas terkualifikasi dan
tiap wadah Pemasok sudah belum homogen
Pemasok sudah terkualifikasi dan Ex: ekstrak
terkualifikasi dan homogen
homogen
*n= pembulatan keatas

Lama sterilisasi F = D (log No – log Nt)


panas basah
−F
Log SAL = ( ) + log N
D
Keterangan :
No : Jumlah mikroorganisme awal
Nt : Jumlah mikroorganisme akhir
Menghitung jumlah Jumlah koloni
N=
[(1 n1) + (0,1 x n2)]x d
x
*ALT 30-300
*AK = 25-250
koloni bakteri KeterK n :
N = Jumlah koloni
ang
a
:
n1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama
n2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua
d : Pengenceran pertama yang dihitung
RSD 𝑆𝐷
RSD = 𝑥100%
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Faktor kapasitas waktu puncak II − waktu puncak I
k′ =
(k’) Waktu puncak I

*k’ = 1-10

Selektivitas (α) 𝑡𝑟2 − 𝑡𝑟𝑜


α=
tr 1 − to

*selektifitas >1

Tailing faktor (Tf) lebar puncak A + B


Tf =
2xA

*Tf > 1
Jumlah lempeng
teoritis (N)

*Syarat N>2000

Keterangan :
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai