SIDOMUKTI
Disusun oleh:
Dosen Pengampu :
Ali Muqoddas, S.Sn, M.kom
Dari uraian latar belakang, dapat disimpulkan rumusan masalah yang dihadapi
yaitu : Bagaimana merancang sign system dan wafyinding yang menarik,
komunikatif, informatif untuk memudahkan dan membantu sebagai penunjuk para
wisatwan yang berkunjung di wisata Umbul Sidomukti ?
1.3 Tujuan Penelitian
Menciptakan suatu sign system dan wafyinding yang lebih informatif, jelas,
memiliki daya tarik visual yang lebih tinggi dan memudahkan para pengunjung
menemukan lokasi atau wahana yang ingin dinikmati dengan mudah dan cepat.
3. Mahasiswa
Sebagai bahan ajar penelitian secara langsung bagi mahasiswa.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
Teori Piktogram
Piktogram merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif digunakan
dalam proses belajar mengajar. Piktogram menurut Harimurti (2001:174) adalah
aksara berupa gambar untuk mengungkapkan amanat tertentu; misalnya tanda
lalu lintas. Sementara itu Götz ( 1993:741) mengungkapkan ”Piktogramm das e -
e ganz einfache Zeichunung (bes an Banhofen u. Flughafen), deren Bedeutung
man leicht versteht,z.Bein Wegweiser”. Piktogram merupakan gambar sederhana
(biasanya berada di stasiun kereta api dan bandara), yang mudah dimengerti
maknanya, misalnya papan penunjuk jalan. Dari pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa piktogram merupakan gambar sederhana yang tampak nyata
yang merupakan gambar inti dari suatu benda, yang memberikan informasi
tertentu. Adapun pengertian piktogram pada penelitian ini adalah suatu gambar
sederhana tanpak nyata yang menggabungkan antara gambar dengan tulisan yang
menggambarkan informasi secara seluruh suatu materi atau topik. Dalam
pembuatan piktogram sangat dibutuhkan simbol-simbol atau lambang untak lebih
gampang memahami suatu catatan. Buza (dalam Suroso, 2004) menyebutkan ada
terdapat peraturan dalam teknik mind map, namun bentuk dan variasi desain
tidak sama persis dengan mind map pembuatannya disesuaikan dengan kreatifitas
perseorangan, karena bentuk-bentuk piktogram variasinya tidak terbatas. Pada
penerapannya piktogram merupakan salah satu cara komunikasi yang aktif dalam
menyampaikan pokok pikiran dan ingatannya.
Kata Pictogram sendiri berarti gambar tertulis, yang berasal dari bahasa latin
“pictus” = “picture” dan bahasa yunani “gramm” = “written”. Dalam buku icons,
symbols + pictograms visual communication for every language, dikatakan bahwa
ikon, simbol dan pictogram adalah bentuk termurni dari komunikasi visual. Sebuah
ikon, simbol ataupun pictogram mampu melampaui batas budaya dan bahasa untuk
menyatakan konsep serta arti secara cepat dan efektif.
Dr. Otto Neurath penemu dari “International Encyclopaedia of Unified Science
” dan juga orang yang mengembangkan sistem visual yang bernama ISOTYPE
Internasional Sistem of Typographic Picture Education meletakkan Aturan dasar
untuk pengembangan dan desain pictogram, yaitu pictogram harus dimengerti
dalam tiga pandangan sekilas :
1) Persepsi pada bagian terpenting objek.
2) Persepsi pada bagian yang tidak terlalu penting pada objek.
3) Persepsi pada detail tambahan pada objek.
Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang
diwakilinya atau disebut juga tanda sebagai bukti. Contohnya: Asap dan Api, asap
adalah pendanda adanya api. Jejak kaki di tanah adalah tanda jika seseorang
telah melewati tanah itu, Tanda tangan adalah indeks dari keberadaan seseorang
yang menorehkan tanda tangan itu.
Gambar 2.4 contoh tanda jejak kaki
Sumber : pngtree.com https://id.pngtree.com/freepng/footprint_786551.html
Teori Semiotika
Semiotika merupakan disiplin ilmu sastra yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Semeion yang berarti tanda. Jika ditinjau dari segi terminologis, semiotika
didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek, peristiwa
seluruh kebudayaan sebagai tanda. Sementara itu, Sobur (2003: 15)
mendefenisikan semiotika sebagai suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji
tanda. Sejalan denga itu, Zoest (dalam Pilliang 1999: 12) mengemukakan
pendapatnya bahwa semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda, dan
produksi makna. Menurut Zoest tanda merupakan segala sesuatu yang bisa diamati
atau dibuat teramati bisa disebut tanda.
Dalam perjalanannya, semiotika terbagi menjadi beberapa konsep yaitu, konsep
semiotika Ferdinand De Saussure, semiotika Charles Sanders Pierce, semiotika
Umberto Eco, semiotika John Fiske dan semiotika Roland Barthes. Kelima konsep
semiotika yang dikemukakan oleh para ahli tersebut perbedaannya tidaklah terlalu
signifikan. Umberto Eco mengatakan bahwa prinsip dasar ilmu semiotika adalah
mengkaji segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berbohong (semiotika adalah
sebuah teori untuk berdusta). John Fiske memfokuskan konsepnya pada tiga studi
utama yaitu tanda, kode, dan
kebudayaan. Sementara Ferdinand De Saussure konsep utamanya adalah
pertanda dan penanda. Berbeda dengan Ferdinand De Saussure, C. S Pierce
membagi konsepnya menjadi 3 yang biasanya disebut dengan ‘trikotomi’.
Copy Wording
Agar dapat mudah dimengerti ada beberapa hal khusus suatu copy wording
pada sign system, antara lain :
1) Pesan dibuat sesimpel mungkin agar mudah langsung dipahami
2) Mempunyai arti yang sama untuk semua orang
3) Konsisten
4) Pernyataan secara positif
Penting sekali menjaga kekonsistenan dalam penggunaan kata-kata (copy
wording) dalam setiap jenis sign. (Follis & Hammer,1979:21)
Defini Warna
Warna adalah faktor penting yang di perlukan dalam tampilan sebuah simbol.
Symbol, logotipe, dan juga perlu kita ketahui bahwa warna merupakan sebuah
unsur utama yang yang di butuhkan dalam membuat sebuah simbol. Dalam proses
perancangan simbol pemilihan warna yang tepat dapat menjadikan sebuah simbol
lebih mudah diamati dan cepat dimengerti.
Didalam sebuah simbol kontras dalam penggunaan warna sangat di perlukan,
jika warna background terang dan teks atau logo didalam simbol juga terang
tentunya akan membuat kombinasi yang lemah sehingga orang akan sulit
memahaminya. Untu mengoptimalkan warna didalam sebuah simbol kombinasi
warna kontras sangat diperlukan seperti background gelap dan teks atau logo
terang agar orang dapat langsung memahami pesan yang dimaksud. Dalam sebuah
sign sistem warna digunakan untuk membedakan sign satu dengan sign yang
lainnya.
Dalam buku yang berjudul Wayfinding (1992), Arthur dan Passini memberikan
data akurat tentang metode perbedaan nilai kontras warna dengan didasarkan
pada presentase LR(Light Reflectancy).
Selain itu warna memiliki beberapa kelompok yaitu meliputi warna analogus,
warna primer, warna sekunder dan lain sebagainya. Warna analogus sendiri
merupakan tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan beberapa warna
misalnya urutan dari biru, biru kehijuan, dari hijau, hijau kekuningan dan
seterusnya.
Gambar 2.6 warna analogus
Sumber : grafismedia.com https://www.grafis-media.website/2017/10/Pengertian-warna-
analogus-dan-contohnya.html
Sedangkan warna primer dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pimer
adalah suatu yang pertama dan pokok. Dapat dikatakan warna pimer adalah warna
utama atau dasar.
Gambar 2.7 warna primer
Sumber : design1296.wordpress.com https://design1296.wordpress.com/2016/09/19/ konsep-
warna-primer-sekunder-dan-tersier/
Pada warna sekunder menurut KBBI adalah sebagai sesuatu yang berkenan
dengan yang kedua atau tingkatan kedua. Oleh karena itu, warna sekunder merupakan
warna pada tingkatan kedua, atau warna yang dihasilkan dari gabungan atau campuran
warna primer.
Sign System
Sign system dalam bahasa indonesia berarti tanda. Sign sytem ada bentuk
upaya berkomunikasi yang menggabungkan unsur verbal dan visual. Sign system
sendiri merupakan sebuah media interaksi manusia diruang publik untuk
mendapatkan sebuah informasi dengan instan.
Menurut pendapat Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua bidang tak
terpisahkan, yaitu tanda dan sistem dimana sebuah tanda (berwujud kata atau
gambar) memiliki dua hal yang akan ditangkap oleh indra kita, signifier (penanda)
dan signified (petanda). Kesimpulannya, hubungan antara keduanyalah yang
melahirkan makna (Tinarbuko, 2009: h.91). Selain itu pendapat yang dikemukakan
oleh Zoest dalam Tinarbuko (2009, h.12) Tanda adalah segala sesuatu yang dapat
diamati dan dibuat teramati.
Dalam proses membuat sign system adapun hal-hal yang harus diperhatikan
contohnya seperti pengurangan simbol atau tanda yang berlebihan untuk memudahkan
informasi yang di terima, peletakan tempat, pemakaian kontras warna juga dapat
mempengaruhi seberapa mudah informasi dapat dipahami.
6.
Wayfin
ding
Gambar.2.9 wafyinding
Sumber : eptrail.com https://www.eptrail.com/2021/05/06/
parking-pilot-wayfinding-signage-installation-begins-monday-may-10/
Map key Building adalah suatu denah lokasi yang bertujuan untuk
menginformasikan mengenai letak suatu objek dengan objek lainnya.
Umbul Sidomukti sendiri belum difasilitasi dengan map key building. Dengan
adanya map key building, pengunjung dapat mendapatkan informasi mengenai suatu
objek di Umbul Sidomukti.
Gambar 2.10 Map key
Sumber : reference.com
https://reference.yourdictionary.com/resources/how-a-map-key-works.html
Pada penelitian kali ini, metode pengumpulan data Wisata Umbul Sidomukti
dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Metode Kualitatif merupakan metode yang
fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh sebab itu, penggunaan metode kualitatif dalam
penelitian dapat mengahsilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif.
Sementara itu, menurut McCusker, K., & Gunaydin, S. (2015), pemilihan penggunaan metode
kualitatif dalam hal tujuan penelitiannya adalah untuk memahami bagaimana suatu
komunitas atau individu-individu dalam menerima isi tertentu. Hal ini sangat penting bagi
peneliti metode kualitatif, karena akan mengiterpretasikan data yang telah dikumpulkannya.
Pengumpulan data akan dilakakukan meliputi beberapa tahap data yaitu meliputi
Data Klien, Data Primer dan Data Sekunder. Hal ini dilakukan, untuk membantu
mengumpulkan sekaligus menganalisis data agar lebih terpercaya dan efisien.
3.1.1 Data Klien
Objek wisata Umbul Sidomukti, merupakan kawasan perpaduan antara objek wisata
alam dan buatan. Keduanya berkesinambungan yaitu alam terdapat campur tangan Tuhan
Yang Maha Esa dan buatan campur tangan manusia meliputi taman rekreasi, tempat
hiburan.
Menurut Suwantoro (2001), Objek Wisata memiiki daya tarik yang kuat, sehingga
sangat diperlukan suatu rancangan atau pengelola profesional yang nantinya mampu
membuat para wisatawan tetarik untuk berkunjung ke objek wisata tersebut. Daya Tarik
objek wisata meliputi :
1. Adanya aksesbilitas yang tinggi
2. Fasilitas lengkap dan memenuhi standart
3. Wisata tersebut terkesan indah dan nyaman
4. Para pekerja professional dan ramah
Selain itu, biaya masuk menjadi pengaruh daya tarik wisatwan. Para wisatawan
sebelum memutuskan untuk berlibur akan melihat harga masuk objek wisata tersebut.
Biaya masuk harus sesuai dengan fasilitas yang tersedia. Beriku ini adalah harga tiket
objek wisata Umbul Sidomukti :
a) Nama Klien
Pengelola wisata Umbul Sidomukti : Siswono Yudo Husodo (PT. PANORAMA AGRO
SIDOMUKTI)
Visi : Umbul Sidomukti menjadi salah satu tujuan wisata dari Kabupaten Semarang
yang memiliki kawasan wisata dengan fasilitas terlengkap, serta keindahan
panorama karena berada di dataran tinggi terbukti menjadi daya tarik minat
wisatawan.
Misi : Merancang sign system Wisata Umbul Sidomukti untuk memudahkan para
wisatawan yang berkunjung dengan memenuhi standart.yang berlaku
b) Alamat : Umbul Sidomukti, Manggung, Jimbaran, Bandungan, Semarang Regency,
Central Java 50661
c) Kontak : Telepon (0298) 7137010
d) Data lapangan : Umbul Sidomuncul tidak memiliki sign system serta wayfinding
yang dapat memudahkan para pengunjung
e) Logo Umbul Sidomukti :
Gambar 3.1 Logo Umbul Sidomukti
Sumber: Okezonetravel.com
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara terhadap
para informan. Pada penelitan ini, pengumpulan data primer menggunakan teknik angket.
Menurut Sugiyono (2011:199-203), Angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertius terhadap
responden untuk diawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika
peneliti tahu dengan pasti variable yang akan dikukur dan tahu apa yang tidak bisa
diharapkan oleh responden.
Data primer cenderung berkembang setiap waktu, sehingga data yang diadapat selalu
bersifat updated. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengisi kuesioer pada google form.
3.1.3 Data Sekunder
Data Sekunder merupakan penelitian secara tidak langsung. Data yang didapat meliputi
dari kajian literatur, penelitian orang lain, buku dan lain sebagainya. Pada penelitian ini,
Data Sekunder dilakukan dengan Telaah Dokumen guna mendapatkan data.
Telaah Dokumen adalah dokumen yang berkaitan dengan rancangan sign system pada Wisata
Umbul Sidomukti. Pada teknik ini, peneliti dapat memperoleh infromasi fakta dan Bahasa
yang lebih luas. Selain itu, akses dokumen lebih menghemat waktu dan lebih mudah karena
dokumen tersebut dapat diambil dari buku, jurnal, internet dan lain sebagainya.
Gambar 3. 2 Berita mengenai wisata Umbul Sidomukti Sumber : jateng.inews.id
https://jateng.inews.id/berita/umbul-sidomukti- sebagai-wisata-terlengkap-di-jawa-tengah
Pada studi bentuk menyesuaikan geomteris pada umunya seperti bulat, segitiga dan
kotak. Berikut ini penjelasan mengenai studi bentuk yang akan digunakan :
lV.3 Konsep Media
Media sebagai alat yang berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dari
sumber informasi kepada penerima informasi. Oleh hal itu, perlu adanya konsep media
sebagai suatau bentuk komunikasi untuk membantu menyampaikan pesan tersebut.
b. Media Pendukung
Media pendukung yang akan digunakan yaitu sign system, dari berbagai jenis
sign system yang ada, namun hanya beberapa saja sebagai media pendukung yaitu
meliputi wayfinding, map key.
lV.3.2 Program Media
a) Pictogram Sign System pada beberapa fasilitas dan objek wisata Umbul
Sidomukti
b)
Wafyinding c)
Map key
lV.3.3 Budgeting
A. Data Visual
Objek dan fasilitas wisata Umbul Sidomukti
1) Pondok Kopi
3) Flying Fox
4) Kolam Renang
5) Marine Bridge
6) Villa
7) Parkiran
8) Mushola
9) Toilet
10) Kantin
No Keterangan Sketsa Final Design Detail
Goa
3. a. Bahan: Alumunium
Villa b. Bentuk Frame : Kotak
c. Warna Frame: Orange
d. Warna gambar: Hitam
e. Font : -
f. Kontruksi ditempelkan
Marine Bridge
5. Kolam a. Bahan: Alumunium
Renang b. Bentuk Frame : Kotak
c. Warna Frame: Biru
muda
d. Warna gambar: Hitam
e. Font : Arial Black
f. Kontruksi ditempelkan
Kolam Renang
6. ATV a. Bahan: Alumunium
b. Bentuk Frame : Kotak
c. Warna Frame: Orange
d. Warna gambar: Hitam
e. Font : Arial Rounded
MT
f. Kontruksi ditempelkan
ATV
7. Flyng Fox a. Bahan: Alumunium
b. Bentuk Frame : Kotak
c. Warna Frame: Biru
d. Warna gambar: Putih
e. Font : Arial Black
f. Kontruksi ditempelkan
Flying Fox
8. Mushola a. Bahan: Alumunium
b. Bentuk Frame : Kotak
c. Warna Frame: Biru
d. Warna gambar: Hitam
e. Font : Arial Black
f. Kontruksi ditempelkan
Mushola
9. Kantin a. Bahan: Alumunium
b. Bentuk Frame : Kotak
c. Warna Frame: Orange
d. Warna gambar: Hitam
e. Font : Arial Rounded
MT
Tenda
12. Downhill a. Bahan: Alumunium
Tracking b. Bentuk Frame : Segitiga
c. Warna Frame: Kuning
d. Warna gambar: Hitam
e. Font : -
f. Kontruksi dipajang
menggunakan
penyangga balok kayu
Wafyinding
Map Key
Sketsa
Final Design