Anda di halaman 1dari 48

RANCANG BANGUN ALAT PENGURAS DAN PENGISIAN AIR

PADA BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER (BUDIKDAMBER)

SKRIPSI

Disusun oleh :

Taqiyuddin Islamey
1811060004

SISTEM KOMPUTER
ILMU KOMPUTER
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS
DARMAJAYA
2023
2
RANCANG BANGUN ALAT PENGURAS DAN PENGISIAN AIR PADA
BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER (BUDIKDAMBER)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar


SARJANA KOMPUTER
Pada Program Studi Sistem Komputer
IIB Darmajaya Bandar Lampung

Disusun O leh :

Taqiyuddin Islamey
1811060004

SISTEM KOMPUTER
ILMU KOMPUTER
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
2023

i
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi yang saya
ajukan ini adalah hasil karya saya sendiri, tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi atau
karya yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Karya ini adalah
milik saya dan pertanggungjawaban sepenuhnya berada di pundak saya.

Bandar Lampung, 4 Desember 2023

TAQIYUDDIN ISLAMEY
NPM. 1811060004

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Rancang Bangun Alat Penguras Dan Pengisian Air Pada
Budidaya Ikan Dalam Ember ( BUDIKDAMBER )

Nama Mahasiswa : Taqiyuddin Islamey

NPM :1811060004

Program Studi : Sistem Komputer

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam sidang
Tugas Penutup Studi guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer pada
Program Studi Sistem Komputer IIB Darmajaya

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi


Sistem Komputer,

Ari Widiantoko., S.Kom., M.Tech Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I


NIK NIK 11690310

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Dipertahankan Didepan Tim Penguji Skripsi


Program Studi Sistem Komputer Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya
Bandar Lampung dan Dinyatakan Diterima untuk
Memenuhi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Komputer

Mengesahkan

1. Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua : Nurfiana., S.Kom., M.Kom …………………


………….

Anggota : Lia Rosmalia., ST., M.Kom …………………


………….

2. Dekan Fakultas Ilmu Komputer

Dr. Sutedi, S.Kom., M.T.I., MTA., MCP.


NIK. 00600303

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segenap
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Rancang Bangun Sistem Pembersih Kandang Sapi Berbasis IOT”.
Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) pada program studi Sistem Komputer di Institut Informatika dan Bisnis
Darmajaya.
Seiring Syukur atas Ridho Allah SWT. Saya sebagai penulis dapat menyelesa ikan
skripsi yang saya persembahkan kepada:
1. Kepada kedua orang tua Bapak Sutriono dan Ibu Purniawati saya yang selalu
memeberikan doa, dukungan dan semangat kepada saya.
2. Kepada saudara saya Abid Hibatullah dan Hanif Dhoifullah yang telah
memberikan dukungan selama saya menuntut ilmu di IIB Daramajaya
3. Kepada Novi Herawadi Sudibyo, S.Kom., M.T.I selaku selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan saran dan masukkan yang sangat
membantu pada penelitian yang dilakukan.
4. Kepada keluarga besar yang selalu mendukung selama menuntut ilmu di IIB
Darmajaya.
5. Kepada teman – teman Sistem Komputer yang selalu memberi dukungan dan
semangat, khususnya teman-teman Konco Turu, yang telah memberikan
dukungan dan selama menyusun skripsi ini.
6. Para dosen yang telah memberikan ilmunya selama menjalani kuliah di IIB
Darmajaya.
7. Almamaterku tercinta IIB Darmajaya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

v
MOTTO

“ Kehidupan adalah petualangan yang menunggu, Bersyukur atas apa yang ada, raih
yang belum. “

( TAQIYUDDIN ISLAMEY )

vi
ABSTRAK

Rancang Bangun Alat Penguras dan Pengisian Air Pada Budidaya


Ikan Dalam Ember ( BUDIKDAMBER )
OLEH
TAQIYUDDIN ISLAMEY

Seiring dengan perkembangan pembangunan, lahan untuk budidaya ikan ataupun


berkebun semakin terbatas, sedangkan kebutuhan protein nabati dan hewani
semakin terus bertambah. Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) menjadi
solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit
dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di
rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu
mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bagai “Sekali mendayung, dua
tiga pulau terlampaui”, Budikdamber juga merupakan cara lengkap untuk
budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.
Dalam penelitian ini saya Memanfaatkan Sensor turbidity guna menjaga
kekeruhan air pada budidaya budikdamber, menggunakan sensor ultrasonic guna
mengukur ketinggian volume air, menggunakan lcd guna menampilkan informasi
tentang kekeruhan dan juga ketinggian volume air, dan juga menggunakan dua
pompa air dc untuk menguras dan mengisi air yang ajak dijalankan oleh ardiuno
uno. Dari hasil penelitian pada kekeruhan di atas 400 maka pompa akan menguras
air hingga mencapai ketinggian 30 cm dari permukaan sensor ultrasonic, setelah
itu pompa kedua akan mengisi secara otomatis hingga ketinggian 10 cm.

Kata Kunci : Budikdamber, Otomatisasi, Internet Of Things (IOT)

vii
ABSTRACT

Design and Construction of Water Draining and Filling Equipment for Fish
Cultivation in Buckets (BUDIKDAMBER)
BY
TAQIYUDDIN ISLAMEY

As development progresses, land for fish cultivation or gardening is increasingly


limited, while the need for vegetable and animal protein continues to increase.
Fish Cultivation in Buckets (Budikdamber) is a potential solution for fisheries
cultivation and agriculture on limited land with more economical water use, easy
for people to do in their homes with relatively little capital, and ultimately able to
meet people's nutritional needs. Apart from that, like "One row, two or three
islands are covered", Budikdamber is also a complete way to cultivate fish and
grow vegetables in the same medium, namely a bucket. In this research, I used a
turbidity sensor to maintain water turbidity in budikdamber cultivation, used an
ultrasonic sensor to measure the height of the water volume, used an LCD to
display information about turbidity and also the height of the water volume, and
also used two DC water pumps to drain and fill the water. invite run by Ardiuno
Uno. From the results of research on turbidity above 400, the pump will drain the
water until it reaches a height of 30 cm from the surface of the ultrasonic sensor,
after that the second pump will fill automatically to a height of 10 cm.

Keywords: Budikdamber, Automation, Internet of Things (IOT)

viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .............................................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................................ v
MOTTO ...................................................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ix
BAB I ...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup ..................................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian ..............................................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................................................3
BAB II ..........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................................5
2.1 Studi Literatur ...................................................................................................................5
2.2 Dasar Teori .......................................................................................................................7
2.2.1 Penjelasan budikdamber ...........................................................................................7
2.2.2 Pengertian otomatisasi penyiraman..........................................................................7
2.3 Perangkat Keras yang Digunakan .....................................................................................8
2.3.1 Arduino Uno .................................................................................................................8
2.3.2 Turbidity Sensor.......................................................................................................10
3.2.4 Ultrasonik sensor.....................................................................................................11
3.2.5 LCD...........................................................................................................................12
3.2.6 Relay ........................................................................................................................13
3.2.7 Pompa air DC ...........................................................................................................13
2.4 Perangkat Lunak Yang Digunakan ..................................................................................15
2.4.1 Arduino IDE..............................................................................................................16
BAB III .......................................................................................................................................17

ix
METODE PENELITIAN ................................................................................................................17
1.1 Identifikasi Masalah .......................................................................................................17
1.2 Studi Literatur .................................................................................................................18
3.2.4 Pengujian Alat..........................................................................................................18
1.3.1 Alat ..........................................................................................................................18
1.3.2 Bahan.......................................................................................................................20
1.3.3 Software ..................................................................................................................21
1.4 Perancangan Sistem (hardware dan software) ..............................................................22
1.4.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) ..............................................................22
1.5 Pengujian Alat.................................................................................................................23
3.5.2. Rancangan pengujian Alat.......................................................................................23
1.6 Implementasi Alat Pada Miniatur...................................................................................23
1.6.1 Implementasi Perangkat Keras ................................................................................23
1.6.2 Implementasi Perangkat Lunak ...............................................................................24
1.7 Analisa Kerja ...................................................................................................................24
1.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .........................................................................................25
BAB IV .......................................................................................................................................26
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................................26
4.1 Hasil ................................................................................................................................26
4.1.1 Hasil pengujian komponen .........................................................................................26
4.1.2 Hasil pengujian perangkat...........................................................................................26
4.1.3 Hasil Perancangan Alat ...............................................................................................29
BAB V ........................................................................................................................................32
SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................32
5.1 Simpulan ........................................................................................................................32
5.2 Saran ..............................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................33
LAMPIRAN ................................................................................................................................34
Source Code Program : ............................................................................................................35

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan pembangunan, lahan untuk budidaya ikan ataupun
berkebun semakin terbatas, sedangkan kebutuhan protein nabati dan hewani
semakin terus bertambah. Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) menjadi
solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit
dengan penggunaan air yang lebih hemat, mudah dilakukan oleh masyarakat di
rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil, serta akhirnya mampu
mencukupi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bagai “Sekali mendayung, dua
tiga pulau terlampaui”, Budikdamber juga merupakan cara lengkap untuk
budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.(Ade
Septian et al., 2021)
Budidaya lele dalam ember menjadi teknik yang cepat populer karena beberapa
alasan. Pertama, aktivitas work from home akibat covid-19 menumbuhkan trend
“bertani di rumah”. Kedua, budikdamber lele tidak membutuhkan keterampilan
khusus. Perawatan yang mudah membuat aktivitas budikdamber bisa dilakukan
oleh banyak orang dan praktis. Ketiga, lele adalah komoditas perikanan yang
sudah sangat populer.Keempat, biaya yang diperlukan untuk pembuatan unit
budikdamber relative terjangkau. Bahkan beberapa komponen dapat digantikan
dengan barang-barang bekas. Selain itu, wadah budidaya ikan yang digunakan
mudah didapatkan, hemat dalam penggunaan air serta tambahan penanaman
sayuran kangkung untuk memenuhi kebutuhan sayuran.(Mojiono et al., 2020)
Seiring berjalannya waktu dan masa, perkembangan teknologi di segala aspek
kehidupan saat sekarang ini sangat dibutuhkan, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya teknologi-teknologi sudah menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia
yang dilakukan secara manual yang memakan tenaga dan waktu. Seperti pada
aquarium ikan yang ada dirumah, pekerjaan yang rutin dilakukan.

1
pada Aquarium adalah mengganti air yang ada didalamnya agar terlihat bersih dan
menciptakan kondisi yang baik untuk ikan tersebut. Biasanya akan dibuat suatu
jadwal untuk mengganti air aquarium tersebut, hal ini terkadang sangat menyita
waktu apalagi pada saat kesibukan meningkat dan jika telat ataupun lupa untuk
mengganti air pada aquarium tersebut maka dapat berakibat buruk pada kondisi
air dan juga ikan yang ada didalamnya.Pergantian air secara manual inilah yang
menjadi kekurangan pada aquarium yang ada sekarang ini.(Atmega, n.d.)
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas maka di rancangan
sistem pengurasan dan pengisian air otomatis pada budidaya ikan dalam ember
(budikdamber) secara otomatis dengan memanfaatkan sensor turbidity sebagai
acuan kekeruan air, sensor Ph sebagai acuan pengukuran Ph air serta sensor
ultrasonic sebagai acuan guna mengukur ketinggian volume air diharapkan
dengan adanya alat ini pertumbuhan lele dapat tumbuh dengan baik dan dapat
mengurangi resiko kematian ikan lele.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini, berdasarkan permasalahan yang ada, maka permasalahan
dibatasi sebagai berikut:
1. Pemanfaatan sensor turbidity sebagai acuan kekeruhan
Air pada budikdamber.
2. Pemanfaatan sensor ultrasonik sebagai acuan guna menjaga tinggi volume
air pada budikdamber.
3. Pengurasan dan pengisisan air pada budikdamber dengan memanfaatkan
sensor turbidity, sensor ultrasonic dan sensor PH.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana dapat membuat sebuah sistem penguras dan penngisian air
secara otomatis.
2. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat menjaga kekeruhan air pada
budikdamber.

2
3. Bagaimana memanfaatkan teknologi guna mempermudah pengurasan dan
pengisian air guna menjaga kekeruhan air dalam ember.
1.4 Tujuan Penelitian
Tentunya dalam setiap penelitian memiliki tujuan dari penelitian tersebut. Adapun
tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1. Membangun sistem alat penguras dan pengisian air secara otomatis pada
budikdamber.
2. Untuk memudahkan masyarakat dalam menjaga kondisi air yang ideal
dalam budikdamber.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Memanfaatkan Sensor turbidity guna menjaga kekeruhan air pada budidaya
budikdamber.
2. Mempermudah masyarakat dalam menjaga kadar air yang ideal dalam
budikdamber.
3. Mencegah kekeruhan yang berlebih dalam budikdamber.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini terbagi dalam
beberapa pokok bahasan, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan “Rancang
bangun alat penguras dan pengisian air pada budidaya ikan dalam ember
(Budikdamber) ”.
BAB III METODELOGI PENELITIAN

3
Bab ini menjelaskan apa yang akan digunakan dalam uji coba pembuatan alat,
tahapan perancangan dari alat, diagram blok dari alat, dan cara kerja alat tersebut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang implementasi alur, analisis dan pembahasan dari alur yang
dirancang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari pengujian sistem serta saran apakah rangkaian
ini dapat digunakan secara tepat dan dikembangkan perakitannya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Literatur


Penelitian tentang sistem penguras dan pengisian air dalam budidaya ikan dalam
ember (Budikdamber) yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut
beberapa ringkasan studi literatur yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
penelitian tersebut sudah dilakukan.
1 Pada penelitian (Mojiono et al., 2020) Budidaya lele dalam ember menjadi
teknik yang cepat populer karena beberapa alasan. Pertama, aktivitas work
from home akibat covid-19 menumbuhkan trend “bertani di rumah”. Kedua,
budikdamber lele tidak membutuhkan keterampilan khusus. Perawatan yang
mudah membuat aktivitas budikdamber bisa dilakukan oleh banyak orang dan
praktis. Ketiga, lele adalah komoditas perikanan yang sudah sangat
populer.Keempat, biaya yang diperlukan untuk pembuatan unit budikdamber
relative terjangkau. Bahkan beberapa komponen dapat digantikan dengan
barang-barang bekas. Selain itu, wadah budidaya ikan yang digunakan mudah
didapatkan, hemat dalam penggunaan air serta tambahan penanaman sayuran
kangkung untuk memenuhi kebutuhan sayuran
2 Pada penelitian (Ade Septian et al., 2021) Penelitian ini menerapkan IoT
sebagai memonitoring kekeruhan air pada Buididaya Ikan Dalam Ember dan
menggunakan sensor yang diolah oleh mikrokontroler sebagai output untuk
pengendali ketinggian air pada Budikdamber.Berdasarkan permasalahan yang
terjadi jika monitoring Budikdamber dilakukan secara manual salah satunya
yaitu saat musim hujan tiba maka dapat menyebabkan ketinggian air tidak
dapat terkontrol secara baik bisa saja terjadinya meluap nya air sehingga ikan
dapat lompat , maka perlu adanya monitoring yang dilakukan secara otomatis
dengan memanfaatkan kelebihan IoT dengan harapan dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja.
3 Pada penelitian (Atmega, n.d.) Seiring berjalannya waktu dan masa,
perkembangan teknologi di segala aspek kehidupan saat sekarang ini sangat
dibutuhkan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya teknologi- teknologi sudah

5
menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia yang dilakukan secara manual
yang memakan tenaga dan waktu. Oleh karena itu teknologi sangat dibutuhkan
untuk membantu untuk menjadikan pekerjaan manual sebagai pekerjaan
otomatis yang dilakukan oleh alat. Hal ini berguna untuk membantu
mengerjakan suatu hal rutin tanpa harus takut terlupa untuk melakukannya
karena secara otomatis pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan sendirinya.
Seperti pada aquarium ikan yang ada dirumah, pekerjaan yang rutin dilakukan
pada Aquarium adalah mengganti air yang ada didalamnya agar terlihat bersih
dan menciptakan kondisi yang baik untuk ikan tersebut. Biasanya akan dibuat
suatu jadwal untuk mengganti air aquarium tersebut, hal ini terkadang sangat
menyita waktu apalagi pada saat kesibukan meningkat dan jika telat ataupun
lupa untuk mengganti air pada aquarium tersebut maka dapat berakibat buruk
pada kondisi air dan juga ikan yang ada didalamnya.Pergantian air secara
manual inilah yang menjadi kekurangan pada aquarium yang ada sekarang
ini. Oleh karena itu dengan dirancangnya sebuah alat pengganti air aquarium
otomatis berbasis mikrokontroler diharapkan akan mampu mengatasi masalah
penggantian air pada aquarium tersebut.

6
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Penjelasan budikdamber
Budikdamber adalah sistem pemanfaatan pemeliharaan dengan menebar ikan dan
sayuran dalam suatu wadah berupa ember dan melakukan pemeliharaan secara
bersama-sama.(ANDHIKAWATI et al., 2021)

2.2.2 Pengertian otomatisasi penyiraman


Otomatisasi adalah cara pelaksanaan prosedur dan tata kerja secara otomatis,
dengan pemanfaatan yang menyeluruh dan seefisien mungkin atau mesin, sehingga
bahan dan sumber yang ada dapat dimanfaatkan.(Atmaja et al., 2018). Penyiraman
ialah satu proses pembekalan air atau pengaliran kepada tanah untuk keperluan
tumbesaran tanaman dan seterusnya dapat meninggikan kualiti dan hasil tanaman.
Jadi dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian otomatisasi
penyiraman adalah prosedur dan tata cara secara otomatis dalam memanfaatkan
sumber daya yang ada digunakan seefisien mungkin untuk mengalirkan air
kepada tanah demi tumbuh.(Nur Azis et al., 2020)

7
2.3 Perangkat Keras yang Digunakan

2.3.1 Arduino Uno


Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328. Board ini
memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack listrik
tombol reset. Pin – pin ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung
mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber
tegangan bisa didapat dari adaptor AC - DC atau baterai untuk menggunakannya.
Berikut karakteristik dari Arduino uno :

a. Daya (power)
Arduino Uno dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power supply eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Supply

8
eksternal (non – USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau
battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokan sebuah center –
positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel
lead dari sebuah battery dapat dimasukan dalam header kepala pin Ground
(Gnd) dan pin Vin dari konektor power board Arduino Uno dapat
beroperasi pada sebuah power supply eksternal 6 sampai 20V. Jika
disuplai dengan yang lebih kecil dari 7V, kiranya pin 5V mungkin
mensuplai kecil dari 5V dan board Arduino Uno bisa menjadi tidak stabil.
Jika menggunakan supply yang lebih besar dari 12V, Voltage Regulator
bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino Uno, range yang
direkomendasikan adalah 7 sampai 12V.

b. Memori

Memori yang digunakan pada Arduino Uno adalah ATmega328 yang


mempunyai 32 KB (dengan 0,25 KB digunakan untuk bootloader).
ATmega328 juga mempunyai 42 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang
dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).

c. Input dan Output


Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan
output, menggunakan fungsi pin mode, Digital Write dan Digital Read.
Fungsi – fungsi tersebut beroperasi ditegangan 5V. setiap pin dapat
memnberikan atau menerima suatu arus maksimum mA dan mempunyai
sebuah resistor pull – up (terputus secara default) 20 -50 kΩ.

9
2.3.2 Turbidity Sensor
Sensor ini merupakan salah satu alat untuk mendeteksi kekeruhan air dengan
membaca sifat optik air akibat disperse sinar dan dapat dinyatakan sebagai
perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas
cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika
kondisi- kondisi lainnya konstan.Kekeruhan adalah suatu keadaan mendung atau
kekaburan dari cairan yang disebabkan oleh partikel individu (suspended solids)
yang umumnya tidak terlihat oleh mata telanjang, mirip dengan asap di udara.
Semakin banyak partikel dalam air menunjukan tingkat kekeruhan air juga tinggi.
Pada sensor turbidity, bahwa semakin tinggi tingkat kekeruhan air akan diikuti
oleh perubahan dari tegangan output sensor.

10
3.2.4 Ultrasonik sensor

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan


gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu
di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz
hingga 400 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dua unit, yaitu unit pemancar dan
unit penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah
kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya
dihubungkan dengan diafragma penggetar. Tegangan bolak-balik yang memiliki
frekuensi kerja 40 KHz hingga 400 KHz diberikan pada plat logam. Struktur atom
dari kristal piezoelectric akan berkontraksi (mengikat), mengembang atau
menyusut ter-hadap polaritas tegangan yang diberikan, dan ini disebut dengan
efek piezoelectric. Kontraksi yang terjadi diteruskan ke diafragma penggetar
sehingga terjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara dan pantulan
gelombang ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu, dan pantulan
gelombang ultrasonik akan diterima kembali oleh unit sensor penerima.
Selanjutnya unit sensor penerima akan menyebabkan diafragma penggetar akan
bergetar dan efek piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan
frekuensi yang sama. Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor
penerima tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari
sensor pemancar dan sensor penerima.

11
Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini menggunakan metode pantulan
untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek sasaran. Jarak antara sensor
tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah waktu yang digunakan oleh
sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian Tx sampai diterima oleh
rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media
rambat yang digunakannya.

3.2.5 LCD

LCD (Liquid Crystal Display) 16×2 adalah salah satu media penampil yang
sangat populer digunakan sebagai interface antara mikrokontroler dengan user
nya. Dengan penampil LCD 16×2 ini user dapat melihat/memantau keadaan
sensor ataupun keadaan jalanya program. Penampil LCD 16×2 ini bisa di
hubungkan dengan Arduino.

12
3.2.6 Relay

Relay adalah saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch).
Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak
saklarsehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan
listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature
Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A

3.2.7 Pompa air DC

Pompa Air DC merupakan jenis pompa yang menggunakan motor dc dan

tegangan searah sebagai sumber tenaganya[8]. Dengan memberikan beda


tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu

13
arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor
akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal
menentukan arah putaran motor, sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua
terminal menentukan kecepatan motor. Pompa Air DC memiliki 3 bagian dasar :
1) Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan
medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro
magnet) ataupun magnet permanen.
2) Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil
dimana arus listrik mengalir.
3) Gear Box yang dipasang pada pompa. Gear box ini didalamnya terdapat
gear yang dipasang pada ujung rotor untuk menghisap air.Gaya
elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir
pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu
sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet
mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan.

14
2.4 Perangkat Lunak Yang Digunakan

Perangkat Lunak atau sering di sebut Software adalah sebuah perangkat yang
berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan seluruh intruksi yang
mengarah pada sistem komputer. Kemudian dijelaskan pula bahwa software
merupakan perangkat yang menjembatani interaksi user dengan komputer yang
menggunakan bahasa mesin (Lubis, 2020).

15
2.4.1 Arduino IDE

Gambar 2.6 Arduino IDE


IDE merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment. IDE
merupakan program yang digunakan untuk membuat program pada Esp 8266
NodeMcu.Program yang ditulis dengan menggunaan Software Arduino IDE
disebut sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam
file dengan ekstensi .ino. (Endra et al., 2019). Berikut adalah contoh tampilan dari
arduino IDE.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang langkah penelitian yang digunakan dalam


implementasi atau penerapan perancangan sistem Penguras dan pengisian air
dalam budidaya ikan dalam ember, Alur penelitian yang digunakan seperti pada
gambar 3.1.

Gambar 3.1 Alur Penelitian


1.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam proses penelitian, proses
identifikasi masalah dapat dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek
yang akan diteliti guna menemukan permasalahan yang akan menjadi latar
belakang dari solusi yang akan diberikan. Dari situ, peneliti dapat mengambil

17
langkah untuk mengetahui lebih lanjut, dengan melakukan observasi lanjutan,
membaca literatur ataupun melakukan survey.
1.2 Studi Literatur
Pada metode ini penulis mendapatkan bahan penulisan dari berbagai sumber
meliputi : buku, jurnal serta website yang berkaitan dengan Rancang bangun alat
penguras dan pengisian air pada budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) .
1.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem (Hardware dan Software)
Analisa kebutuhan sistem meliputi berbagai hal mulai dari alat, bahan, serta
software yang diperlukan dalan sistem parkir pada darmajaya.
1.2.2 Perancangan Alat (Hardware dan Software)
Dalam Rancang bangun alat penguras dan pengisian air pada budidaya ikan dalam
ember (Budikdamber) meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.
Penjelasan rancangan sistem berupa blok diagram, dan rangkaian cara kerja alat
menggunakan flowchart. Jika alat dan bahan yang dibutuhkan sudah terkumpul
maka alat akan dirakit sesuai dengan perancangan sistem.
3.2.4 Pengujian Alat
Pada tahap pengujian alat dilakukan untuk menggetahui apakah rangkaian
keseluruhan yang telah dibuat dapat berkerja dengan baik. Sehingga dapat
dilakukan implementasi. Namun, apabila rangkaian alat masih terdapat kendala
maka alat akan di cek kembali agar dapat berfungsi dengan baik dan kembali di
implementasikan.

1.3 Analisa Kebutuhan sistem (Hardware dan Software)


1.3.1 Alat
Sebelum memasuki tahapan membuat Rancang bangun alat penguras dan
pengisian air pada budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) ada beberapa
peralatan yang harus disiapkan. Daftar peralatan yang digunakan dalam penelitian
ini akan di lampirkan pada Tabel 3.1.

18
Tabel 3.1 Alat yang Digunakan

No. Nama Alat Spesifikasi Fungsi Jumlah


1. Komputer / Windows Untuk 1 Unit
laptop maupun linux menjalankan
(mampu aplikasi yang
menjalankan akan di
arduino IDE, gunakan dalam
Xampp, dan pemrograman
Text editor)

19
baik Hardware
dan Software
2. Multitester Analog / Digunakan 1 Buah
Digital untuk
mengukur
tegangan pada
rangkaian alat
3. Obeng Obeng Digunakan 1 Buah
dengan Mata untuk
(+ dan -) merangkai
Komponen
yang
menggunakan
baut maupun
Skrup
4. Gunting - Digunakan 1 Buah
untuk
memototong
komponen
5. Solder - Digunakan 1 Buah
guna
melakukan
tindakan
penyolderan
6. Tang - Digunakan 1 Buah
untuk
memotong
maupun
mengupas
kabel

1.3.2 Bahan
Pada Rancang bangun alat penguras dan pengisian air pada budidaya ikan dalam
ember (Budikdamber) ada beberapa bahan/Komponen yang diperlukan guna
memastikan sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah daftar
bahan/komponen yang digunakan pada penelitian ini dilampirkan pada table 3.2.

Tabel 3.2 Komponen yang digunakan


No. Nama Bahan Spesifikasi Fungsi Jumlah
1. Arduino - Sebagai 1 Buah
Uno microcontroller
yang akan

20
menggerakkan
sensor
2. Sensor - Digunakan 1 Buah
Turbidity sebagai sensor
yang akan
membaca
kekeruhan air
3. Ultrasonik - Digunakan sensor 1 buah
pendeteksi
ketinggian air
4. Pompa Dc - Digunakan 2 Buah
sebagai alat guna
mengisi dan
menguras Air
pada bak/ember
5. LCD - Digunakan 1 buah
sebagai monitor
guna melihat data
sensor
6. Relay 2 Channel Digunakan 1 buah
sebagai output
untuk mengontrol
pompa air DC

1.3.3 Software
Sebelum masuk ke dalam perangkaian perangkat keras ada beberapa hal yang
dibutuhkan dalam Rancang bangun alat penguras dan pengisian air pada budidaya
ikan dalam ember (Budikdamber) ada beberapa software yang harus di install.
Daftar Software yang digunakan dalam penelitian ini terlampir pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Daftar Software yang digunakan


No. Nama Software Spesifikasi Fungsi
1. Arduino IDE Arduino 1.8.13 Membuat
program yang
akan di upload
pada perangkat
Node MCU
2. Proteus 8 Profesional Merancang
rangkaian dan
menguji kode
progyam yang
akan
diterapkan

21
3. Fritzing 0.9.2b.64.pc Membuat
rangkaian pada
alat yang akan
di buat
5 Draw.io 13.9.9- Membuat
windows diagram alir

1.4 Perancangan Sistem (hardware dan software)


Perancangan sistem merupakan suatu hal yang dilakukan untuk mempermudah
proses pembuatan alat. Konsep penguras dan pengisian otomatis guna
memepermudah masyarakat dalam membudidayakan ikan dalam ember
digambarkan pada diagram blok.. Blok diagram menjelaskan gambaran umum
mengenai cara kerja pintu parkir yang akan dibuat.

Dari gambar tersebut di jelaskan alur input berupa inputan dari tiga buah sensor
yaitu sensor Ultrasonik, turbidity sensor dan PH sensor, memberikan inputan pada
mikrokontroler Arduino Uno sebagai pusat kontrol dan akan di teruskan dapa
pompa air guna menguras dan mengisi air secara otomatis.
1.4.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Perancangan menjadi bagian yang sangat penting dilakukan dalam pembuatan
suatu alat karena dengan merancang terlebih dahulu dengan komponen yang tepat
akan mengurangi berlebihnya pembelian komponen dan kerja alat sesuai dengan
yang diinginkan. Untuk menghindari kerusakan komponen perlu dipahami juga
akan karakteristik dari komponen-komponen tersebut. Untuk rangkaian
komponen sebagai berikut .

22
1.5 Pengujian Alat
Setelah perancangan hardware dan software selesai, maka yang dilakukan
selanjutnya adalah running program, pengujian tiap-tiap rangkaian apakah sudah
sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Pengujian dilakukan pada bagian
bagian seperti pengujian respon, jangkauan sistem dan rangkaian keseluruhan
pada sistem ini.
3.5.2. Rancangan pengujian Alat
Pengujian alat bertujuan untuk mengetahui apakah alat yang telah dibuat bekerja
dengan semestinya sehingga alat dapat digunakan sebagaimana sungsinya
menjadi suatu sistem otomatisasi pengurasan dan pengisian air pada budikdamber
secara otomatis dengan beberapa sensor menjadi acuannya.

1.6 Implementasi Alat Pada Miniatur


Setelah mengumpulkan alat dan bahan serta merancang sistem, langkah
selanjutnya adalah melakukan implementasi rancangan alat yang telah dibuat.
Pada tahap ini hasil rancangan yang telah dibuat akan diimplementasikan untuk
menjadi sistem yang sesungguhnya. Implementasi pada penelitian ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu: Implementasi perangkat keras dan Implementasi
perangkat lunak. Implementasi perangkat keras merupakan tahap terakhir dari
perancangan sistem yang dilakukan dalam tahap ini seluruh komponen dipasang
sesuai dengan sistem yang telah dibuat.
1.6.1 Implementasi Perangkat Keras
Realisasi perangkat keras merupakan tahap terakhir dari perancangan yang telah
dilakukan. Dalam tahap ini seluruh komponen dipasang sesuai dengan sistem yang
telah dibuat.

23
1.6.2 Implementasi Perangkat Lunak
1.6.2.1 Perangkat Lunak Program Arduino IDE

Penerapan perangkat lunak merupakan suatu tahap dimana program yang telah
dirancang akan disimpan kedalam modul mikrokontroler melalui downloader dan
menggunakan software sesuai dengan bahasa pemrograman yang akan digunakan.
Disini peneliti menggunakan bahasa C dan menggunakan software Arduino IDE.
Pada Software Arduino IDE program ditulis dan di compile, tujuanya adalah untuk
mengetahui apakah program yang dibuat sudah benar atau belum. Langkah
terakhir yaitu meng-upload program ke dalam modul mikrokontroller.
1.7 Analisa Kerja
Untuk analisa kerja, dilakukan bersama pada saat melakukan uji coba alat yang
bertujuan untuk mengetahui kerja alat tersebut. Selain itu yang akan dianalisa
adalah kesesuaian respon alat untuk inputan dan keluaran pada Perancangan
sistem antrian berbasis web. Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah di
dapat akan dianalisis untuk memastikan bahwa sistem yang telah dibuat sesuai
dengan harapan.

24
1.8 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan dibuat untuk mempermudah dalam pengerjaan alat
dan proposal, selain itu bertujuan sebagai alur atau panduan agar proses kegiatan
yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapun jadwal
kegiatan akan dilaksanakan seperti pada tabel 3.12.

No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Masalah
2 Studi Literatur
Analisa Kebutuan
3
Sistem
4 Perancangan sistem
5 Pengujian alat
Implementasi Alat
6
Pada miniatur

25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pengujian, hasil
ujicoba dan analisis terhadap hasil uji coba. Pengujian dimulai dengan
memastikansetiap komponen yang digunakan dalam kondisi baikdan berfungsi
sebagaimanamestinya. Kemudian dilakukan pengecekan terhadap setiap alur
rangkaian untukmemastikan bahwa rangkaian sudah bekerja dengan baik dan
tidak memiliki erorfunction.

4.1 Hasil
Untuk dapat mengetahui dan memastikan rangkaian alat mampu bekerja
sesuaidengan yang diharapkan, maka terlebih dahulu dilakukan langkah pengujian
danmengamati langsung jalur-jalur serta komponen-komponen pada tiap-
tiaprangkaian yang telah dibuat. Karena dari hasil pengukuran ini dapat
diketahuiapakah rangkaian yang telah dibuat bekerja dengan baik ataupun tidak,
sehinggaapabila terdapat kesalahan dan kekurangan akan terdeteksi.

4.1.1 Hasil pengujian komponen


Untuk bisa mendapatkan hasil pengujian yang mampu bekerja sesuai
denganfungsinya maka perlu dilakukan pengujian pada setiap komponen yang
digunakanberikut adalah hasil dari pengujian alat pada penelitian ini.

4.1.2 Hasil pengujian perangkat


Untuk bisa mendapatkan hasil pengujian yang mampu bekerja sesuai
denganfungsinya maka perlu dilakukan pengujian pada setiap komponen yang
digunakanberikut adalah hasil dari pengujian alat pada penelitian ini

26
Rangkaian pada gambar 4.1 merupakan rangkaian yang digunakan pada
penelitiankali ini. Selanjutnya adalah tahap pengujian alat yang dilakukan dengan
caramemprogram arduino untuk dapat melihat permasalahan yang terjadi
padapernagkat yang digunakan berikut adalah hasil pengujian sensor yang
digunakanpada rangkaian alat.

Pada gambar 4.2 adalah rangkaian yang digunakan untuk pengujian


sensorultrasonik dengan menggunakan arduino uno dengan type HC-SR04
dengantengangan yang digunakan sebesar 5 VDC, 12A dan jangkauan minimum
adalah 2cm. pada rangkaian alat sensor ultrasonik digunakan sebagai indikator
volume airpada budidaya IMTA. Berikut adalah hasil uji coba yang telah
dilakukan.

27
Tabel Hasil Pengujian :

No. Tinggi Air Pada Kolam Tinggi Air Pada LCD Jarak Sensor Ke Air
1 30 cm 30 cm 30 cm
2 20 cm 20 cm 40 cm
3 10 cm 10 cm 50 cm
4 15 cm 15 cm 45 cm
5 25 cm 25 cm 35 cm

Gambar 4.3 Hasil uji sensor ultrasonic

Gambar 4.4 Pengujian sensor turbidity

Selanjutnya pengujian dilakukan pada menggunakan sensor Turbidity


padarangkaian alat sensor ini berfungsi sebagai titik pacu tingkat kekeruhan air
kolamdalam budidaya IMTA. Schingga alat secara otomatis akan menguras air
kolam ketika tingkat kekeruhan mencapai >400 NTU. Berikut ini adalah hasil uji
sensor turbidity.

28
Gambar 4.1.1 Hasil uji sensor turbidity

4.1.3 Hasil Perancangan Alat

Hasil perancangan perangkat Perangkat keras atau alat yang sebelumnya


digambarkan dalam bentuk blokdiagram, telah berhasil di implemantasikan.
Perancangan ini digunakan untukmengambil data kekeruhan air pada kolam serta
mengetahui volume air dalamkolam yang berfungsi pada saat pegurasan serta
pengisian air pada budidaya IMTA.Adapun implementasi alat dapat dilihat pada
gambar berikut.

Gambar 4.1.2 Bentuk jadi alat

29
Sensor turbidity di letakkan dengan menggunakan sterofoam guna membuat
sensorturbidity mendapatkan tingkat kekeruhan kolam tanpa harus terendam air
pada saatpengisian air kolam. Sterofoam ini juga berfungsi untuk membuat sensor
turbiditytetap berada pada permukaan agar dapat memantau kekeruhan air kolam
secaraefisien yaitu meliput data kejernihan air.

Gambar 4.1.3 Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik di letakkan dengan menggunakan penyanggah berupa fiber


gunamembuat sensor ultrasonik mendapatkan akurasi dari tingkat ketinggian air
kolamsecara akurat pada saat pengisian maupun pengurasan air kolam. Posisi
peletakanultrasonik pada ketinggian tertentu berfungsi untuk mengukur
ketinggian batasmaksimal air kolam pada saat pengisian dan memberhentikan
pompa isi. Sensor inijuga berfungsi pada saat mengukur batas maksimal
pengurasan air kolam.

30
Tabel Hasil Pengujian :

No Kekeruhan Air Pompa Isi Pompa Buang Tinggi Awal Tinggi


Air Akhir Air
1 300 Mati Mati 30 cm 30 cm

2 300 Mati Mati 30 cm 30 cm

3 400 Mati Hidup 30 cm 10 cm

4 400 Hidup Mati 10 cm 30 cm

Sistem kerja dari rangkaian rancang bangun alat penguras dan pengisian air
padaIMTA di atas adalah sensor turbidity akan membaca tingkat kekeruhan air
kolamsetiap 15 detik sekali. Sehingga kejernihan air pada kolam terpantau dengan
baik.kemudian ketika telah mendapatkan tingkat kekeruhan tertentu maka arduino
akanmemproses output berupa pompa air yang menyala dan menguras air pada
kolamhingga batas ketinggian 20 cm. Ukuran ini di dapatkan dengan memproses
datayang diperoleh dari sensor ultrasonic. Dan semua data yang didapat dari
sensor akan di proses oleh arduino Uno untuk ditampilkan pada Lcd I2c 16x2.

Gambar 4.1.5 Rangkaian Alat

31
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pengujian dan analisa sistem yang telah dilakukan pada bab IV
(empat), Maka dapat disimpulkan Mengenai rancang bangun alat penguras
danpengisian air pada IMTA sebagai berikut:

5.1 Simpulan
Adapun simpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Rancangan sistem penguras dan pengisian air dapat bekerja dengan baik.
2. Dengan adanya sistem ini membuat kekeruhan kolam dapat terjaga
dengan pengurasan dan pengisian kolam dapat lebih mudah.
3. Sistem ini dapat mendeteksi tingkat kekeruhan air dalam kolam melalui
turbidity sensor.

5.2 Saran
Rancangan alat ini masih terdapat kekurangan sehingga perlu
adanyapengembangan. Berikut adalah saran untuk pengembangan penelitian:
1. Kedepannya diharapkan sistem ini juga dapat di terapkan pada budidaya
ikanpada media lainnya mengingat setiap budidaya memilki perbedaan
dalammelakukan pemeliharaan.
2. Semoga lebih banyak lagi yang meneliti agar budidaya budikdamber
makin banyak di masyarakat.

32
DAFTAR PUSTAKA

Imam Triarso, S. p. (2019). Pengembangan Budidaya Perikanan Produktif Sistem IMTA. Life
Science.

Jenny Abidin, M. O. (2017, Febuari). Peranan Salinitas Terhadap Kelangsungan Hidup dan
Pertumbuhan ikan kupu kupu. ISSN: 2549-7502, 3.

Lubis, A. R. (2020). Perangkat lunak komputer. 1-9.

Nur aziz, M. S. (2020). Rancang Bangun Otomatisasi Penyiraman dan Monitoring Tanaman
Kangkung Berbasis Android. Jurnal IKRA-ITH Informatika, 95-102.

Robby Yuli Endra, A. C. (2019, juni). Model Smart Room Dengan menggunakan mikrokontroler
Ardiuno Untuk Efisiensi Sumber Daya. ISSN : 2087 - 2062, 10.

Suci, A. (2014, Febuari). Perancangan Alat Pengganti Air berbasis mikrokontroler. CSRID Journal,
6, 1-10.

syamsuddin, R. (2022). Indonesia Menuju Aquaqulture Berkelanjutan . Isyanita, 1-14.

33
LAMPIRAN

34
Source Code Program :

#include <Wire.h>
#include
<LiquidCrystal_I2C.h> //https://github.com/fdebrabander/A
rduino-LiquidCrystal-I2C-library
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

int sensorPin = A0;


float volt;
float ntu;

void setup()
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin();
lcd.backlight();
}

void loop()
{

volt = 0;
for(int i=0; i<800; i++)
{
volt += ((float)analogRead(sensorPin)/1023)*5;
}
volt = volt/800;
volt = round_to_dp(volt,2);
if(volt < 2.5){
ntu = 3000;

35
}else{
ntu = -1120.4*square(volt)+5742.3*volt-4353.8;
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(volt);
lcd.print(" V");

lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(ntu);
lcd.print(" NTU");
delay(10);
}

float round_to_dp( float in_value, int decimal_place )


{
float multiplier = powf( 10.0f, decimal_place );
in_value = roundf( in_value * multiplier ) / multiplier;
return in_value;
}

36

Anda mungkin juga menyukai