Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

TUTORIAL PERTANIAN BERLANJUT

ASPEK SOSIAL EKONOMI

Disusun Oleh:

Nama : Mefiana Fransisca


NIM : 205040101111123
Kelas : AD

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
TUGAS 1
Saksikan video 1 yang berjudul: “Perjuangan Petani di Tengah Pandemi” melalui link
youtube: https://www.youtube.com/ watch?v=jKNPFTgsTiY. Kemudian jawablah pertanyaan
berikut ini:
1. Berikan penilaian keberlanjutan pertanian dari aspek social ekonomi pada kasus petani cabe
dan tomat dalam video tersebut
2. Bagaimana strategi petani untuk bertahan di tengah pandemi (Resilience) dalam video
tersebut
3. Solusi apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasi persoalan yang ada dalam video tersebut,
dari sisi pemerintah dan dari sisi petani
TUGAS 2
Saksikan video 2 yang berjudul: “Smart Farming – Implementasi Konsep Pertanian Presisi
di Era Industri 4.0”, melalui link youtube: https://www.youtube.com/watch?
v=vYRZY_5U6Hs.
Kemudian jawablah pertanyaan berikut ini:
1. Berikan penilaian keberlanjutan pertanian dari aspek social ekonomi pada video tersebut!
No INDIKATOR JENIS INDIKATOR KETERANGAN
1. Keragaman sumber Sosek/ Level Rumah Berdasarkan video tersebut,
pendapatan; on farm; Tangga diketahui bahwa sumber pendapatan
off farm; dan non farm beragam dikarenakan penerapan
teknologi yang berbeda di sektor
budidaya tanaman, peternakan, dan
lain lain.
2. Sistem panen Sosek/ Level Rumah Berdasarkan video tersebut
a. Distribusi Tangga diketahui bahwa,
musiman a. Penanaman komoditas yaitu
berdasarkan dengan sistem bergilir
komoditas b. Pada video smart farming
b. Praktik-praktik tidak dijelaskan mengenai
daur ulang praktik daur ulang. Akan
c. Perhitungan tetapi, sisa tanaman atau
biomassa, seresah membantu dalam
penggunaan kesuburan tanah di lahan.
pupuk kandang, c. Pada video smart farming
kompos tidak dijelaskan secara
spesifik mengenai
penggunaan biomassa,
pupuk kandang, dan kompos
akan tetapi, dapat diketahui
bahwa penggunaan
biomassa, pupuk kandang,
dan kompos disesuaikan
berdasarkan kebutuhan dan
data yang dianjurkan dan
dikelola dengan penggunaan
teknologi.
3. Implementasi Sosek/ Level Rumah a. Input eksternal yaitu
manajemen usahatani Tangga penggunaan pupuk dan
a. Input eksternal pestisida yang disesuaikan
dan internal berdasarkan kebutuhan yang
b. Distribusi tenaga diorganisir dengan teknologi
kerja dan b. Distribusi tenaga kerja
pengambilan dilakukan dengan bijaksana
keputusan karena penggunaan
c. Teknologi teknologi membutuhkan
pertanian yang sdm yang memadai.
diadopsi atau Pengambilan keputusan
dikembangkan didasari dengan
pertimbangan data dan
teknologi yang digunakan
c. Teknologi pertanian yang
diadopsi yaitu penggunaan
FMS (Field Monitoring
System). FMS mampu
memantau keadaan dan
kondisi tanaman di lahan
secara real time dengan
menggunakan sensor.
Dengan menggunakan
teknologi ini maka dapat
membantu petani dalam
mengelola budidaya
sehingga dapat berjalan
dengan efisien.
4. Status Sosek/ Level Rumah Status kepemilikan lahan pertanian
kepemilikan/penguasaan Tangga yaitu perorangan
lahan
5. Ketahanan pangan; Sosek/ Level Rumah a. Stabilitas pasokan pangan
a. Stabilitas Tangga tersedia sepanjang tahun dan
pasokan bahan terdistribusi secara merata
pangan b. Ketersediaan pangan
b. Ketersediaan diketahui dapat mencukupi
c. Aksesibilitas kebutuhan pangan didaerah
setempat
c. Aksesibilitas pangan mudah
diakses
6. Nilai dan praktik- Sosek/ Level Rumah Nilai dan praktik-praktik tradisional
praktik tradisional Tangga terkait pertanian yang masih
terkait pertanian; gotong digunakan yaitu mengenai masa
royong, sambatan dsb tanam, waktu panen, dan penentuan
komoditas yang digunakan
7. Ketersediaan akses Sosek/ Level Rumah a. Pendidikan dapat diakses
sosial: Tangga dengan mudah karena smart
a. Pendidikan farming dilakukan didekat
b. Kesehatan perkotaan
c. Perumahan b. Layanan kesehatan diakses
d. pasar dengan mudah karena
dilakukan didekat perkotaan
c. Karena didekat perkotaan
maka akses perumahan
tersedia didekat tempat
pertanian
d. Akses pasar dapat
ditemukan dengan mudah
dan pemasaran hasil
pertanian dapat dilakukan
dengan mudah
8. Keanggotaan dalam Sosek/ Level Rumah Petani tergabung dalam kelompok
organisasi Tangga tani didaerah setempat
9. Layanan pendukung: Sosek/ Level Rumah a. Akses kredit disediakan oleh
a. Kredit Tangga organisasi pertanian akan
b. Teknologi tetapi tidak dijelaskan
terkait SA (PB) apakah petani dapat
c. Sumber mengakses kredit dengan
informasi (radio, mudah atau tidak
TV, media b. Teknologi terkait SA tidak
massa dsb) dijelaskan di dalam video,
d. Pelatihan PB tetapi dengan penggunaan
e. Fasilitas teknologi dapat membantu
teknologi pasca dalam efisiensi pertanian
panen c. Sumber informasi mudah
didapatkan
d. Pelatihan pertanian berlanjut
tidak dijelaskan, akan tetapi
pemerintah maupun
lembaga pertanian sudah
mulai nelakukan pelatihan
PB diseluruh daerah
e. Pengolahan pasca panen
dilakukan oleh pihak lainnya

2. Bagaimana implementasi konsep pertanian presisi untuk bertahan di tengah pandemi


(Resilience) dalam video tersebut? Solusi apa yang bisa ditawarkan untuk mengatasi
persoalan yang ada dalam video tersebut, dari sisi pemerintah dan dari sisi petani?
Jawab: Implementasi konsep pertanian presisi sangat perlu diterapkan mengingat petani
harus bertahan di tengah pandemi. Selain itu, upaya implementasi pertanian presisi diterapkan
untuk memenuhi kebutuhan pangan negara mengingat adanya peningkatan populasi di Indonesia.
Pertanian presisi dapat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi, produktivitas,
profitabilitas dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Saksikan video 1 yang berjudul:
Pertanian Subak Bali yang diakui Dunisa sebagai Pertanian paling Efisien. Jelajah tani 17 Subak
Bali melalui link youtube: https://www.youtube.com/watch?v=8wQiWp0F7KQ
1. Berikan penilaian keberlanjutan pertanian dari aspek social ekonomi pada video tersebut!
No INDIKATOR JENIS INDIKATOR KETERANGAN
1. Keragaman sumber Sosek/ Level Rumah Berdasarkan video tersebut,
pendapatan; on farm; Tangga diketahui bahwa pendapatan
off farm; dan non farm masyarakat tidak hanya dari sektor
on farm (Subak) saja tetapi juga dari
sektor nonfarm yaitu sektor
pariwisata. Sehingga apabila
dibandingkan pendapatan
masyarakat dari sektor on farm dan
nonfarm maka sektor nonfarm lebih
memberikan banyak pendapatan
bagi masyarakat.
2. Sistem panen Sosek/ Level Rumah Berdasarkan video tersebut
d. Distribusi Tangga diketahui bahwa,
musiman d. Dengan sistem Subak, petani
berdasarkan melakukan sistem bergilir
komoditas dan diorganisir menjadi 2
e. Praktik-praktik atau 3 kelompok
daur ulang persawahan yang kemudian
f. Perhitungan akan secara bergantian
biomassa, menerima air irigasi secara
penggunaan adil dengan komoditas yang
pupuk kandang, ditanami masing-masing
kompos kelompok persawahan
tersebut per musim
tanamnya.
e. Praktik daur ulang dengan
memanfaatkan seresah untuk
menyuburkan tanah
kembali.
f. Pada pertanian Subak tidak
bergantung pada
penggunaan bahan sintetis
dan petani di Subak lebih
menggunakan pupuk
organik pada lahan
persawahannya.
3. Implementasi Sosek/ Level Rumah d. Pengorganisasian dan
manajemen usahatani Tangga manajemen input dilakukan
d. Input eksternal secara kelompok
dan internal e. Distribusi tenaga kerja
e. Distribusi tenaga merata sesuai kelompok
kerja dan persawahan dan
pengambilan pengambilan keputusan
keputusan berdasarkan keputusan
f. Teknologi bersama
pertanian yang f. Pada sistem pertanian
diadopsi atau Subak, lebih menggunakan
dikembangkan cara tradisional
4. Status Sosek/ Level Rumah Lahan Subak merupakan
kepemilikan/penguasaan Tangga kepemilikan warga setempat dan
lahan dikelola secara berkelompok
5. Ketahanan pangan; Sosek/ Level Rumah d. Distribusi ketersediaan
d. Stabilitas Tangga pangan secara merata
pasokan bahan apabila dilihat dari
pangan bagaimana sistem keadilan
e. Ketersediaan dan kesejahteraan yang
f. Aksesibilitas diterapkan. Stabilitas
pasokan pangan tersedia
sepanjang tahun.
e. Ketersediaan pangan dapat
mencukupi kebutuhan
pangan di Bali
f. Aksesibilitas pangan mudah
diakses dan dengan harga
yang stabil
6. Nilai dan praktik- Sosek/ Level Rumah Subak didasari pada konsep Tri Hita
praktik tradisional Tangga Karana yang menekankan hubungan
terkait pertanian; gotong harmonis antara manusia dengan
royong, sambatan dsb Tuhan, manusia dengan manusia,
serta manusia dengan alam. Selain
itu, praktik gotong-royong
ditunjukkan berdasarkan
pengelolaan Subak berdasarkan
kelompok persawahan dan juga
adanya kelompok tani.
7. Ketersediaan akses Sosek/ Level Rumah e. Pada saat ini partisipasi pada
sosial: Tangga pendidikan cenderung lebih
e. Pendidikan tinggi dan petani Subak juga
f. Kesehatan mementingkan kondisi
g. Perumahan lingkungan
h. pasar f. Karena produk pertanian
tidak bergantung pada bahan
kimia sintetis maka hasil
pertanian juga menjadi lebih
sehat dan mendukung
kesehatan yang lebih baik
g. Akses perumahan tersedia
disekitar lahan pertanian
h. Pemasaran hasil pertanian
dilakukan terorganisir dan
berkelompok sehingga
ketersediaan pasar dan akses
pasar lebih mendukung
8. Keanggotaan dalam Sosek/ Level Rumah Petani di Bali tergabung dalam
organisasi Tangga organisasi Subak dan aktif menjadi
anggota. Setiap petani memiliki
perannya masing-masing dalam
organisasi tersebut.
9. Layanan pendukung: Sosek/ Level Rumah a. Adanya dukungan kredit
f. Kredit Tangga dari Bank Pembangunan
g. Teknologi Daerah (BPD) dan didukung
terkait SA (PB) oleh Dinas Perkebunan
h. Sumber Provinsi Bali
informasi (radio, b. Teknologi terkait SA tidak
TV, media dijelaskan di dalam video,
massa dsb) tetapi dengan penggunaan
i. Pelatihan PB teknologi dapat membantu
j. Fasilitas dalam efisiensi pertanian si
teknologi pasca Subak
panen c. Akses sumber informasi
mudah didapatkan
d. Pekaseh di Subak
mendapatkan pelatihan
dengan tujuan dapat
memahami kondisi Subak
dan turut serta dalam
menjaga kelestarian alam
serta budaya Subak.
e. Fasilitas teknologi
didapatkan secara
berkelompok

Anda mungkin juga menyukai