Tabel 1.
Sistem pengairan metode akuaponik
Jenis Sistem Keterangan
Nutrisi dipenuhi oleh feses ikan yang
kemudian diubah didalam biofilter.
Kemudian diteruskan kedalam
media tanam untuk diserap.
Tabel 2.
Dimensi studi reverse engineering
Label Deskripsi Ukuran
A Zona udara 37.5 mm
B Zona air 30 mm
C Zona akar 40 mm
D Tinggi netpot 50 mm
E Tinggi keseluruhan (diameter dalam) 65 mm
F Lebar lubang pada pipa 44 mm
G Lebar mulut luar netpot 60 mm
H Lebar lubang netpot 20 mm
I Lebar dasar netpot 33 mm
J Jarak antar lubang 86 mm
K Jarak tanam antar pusat lubang 130 mm
Gambar 2. Studi reverse engineering tampak samping.
Tabel 3.
Analisis material wadah tanaman
Parameter Keramik Kongkrit Bambu
Kemudahan Pengolahan
4 3 2
Bentuk
Tahan Air 4 4 2
Tahan Korosi 4 3 2
Kesesuaian Konsep 3 4 3
Massa Jenis 2 3 4
Nilai Total 17 17 13
Gambar 3. Studi reverse engineering tampak atas.
Tabel 4.
Analisis material tangki ikan
Parameter Kaca Polyethylene Akrilik
Kemudahan Pengolahan
2 4 3
Bentuk
Biaya Produksi 2 3 4
Daya Lentur 2 4 3
Daya Tahan 4 2 3
Gambar 4. Alternatif konfigurasi sistem pengairan. Massa Jenis 2 3 4
Nilai Total 12 16 17
Tabel 5.
Analisis material penyangga lampu
Parameter Kayu Alumunium Bambu
Kemudahan Pengolahan
4 2 4
Bentuk
Daya Tahan 2 4 3
Daya Lapuk 2 4 3
Tahan Air 2 4 3
Massa Jenis 4 2 3
Nilai Total 14 16 16
Setelah adonan telah siap, tuang adonan pada cetakan secara perlahan, untuk dibuat. Berikut merupakan skema produksi selama proses
menghindari gelombang udara yang terperangkap, diperlukan tepukan pada cetakan
secara perlahan-lahan. Setelah itu dibiarkan selama kurang lebih 24 jam.
prototyping.
DAFTAR PUSTAKA
[1] N. Sharma, S. Acharya, K. Kumar, and N. Singh, “Hydroponics as an
advanced technique for vegetable production: An overview,” J. Soil
Water Conserv., vol. 17, no. 4, pp. 364–371, 2019.
[2] C. Somerville, M. Cohen, E. Pantanella, A. Stankus, and A. Lovatelli,
Small-scale aquaponic food production. Integrated fish and plant
farming. Rome, Italy: FAO, 2014.
[3] W. A. Lennard and B. V. Leonard, “A Comparison of Three Different
Untuk menghilangkan banyaknya debu pada produk, diperlukan perendaman dibawah Hydroponic Sub-systems (gravel bed, floating and nutrient film
terik matahari selama 5-10 menit dan dijemur selama 20 menit. Setelah itu produk technique) in an Aquaponic Test System,” Aquac. Int., vol. 14, no. 6, pp.
masuk kedalam tahap finishing dengan minyak agar tidak merusak citra material asli. 539–550, 2006.
Kemudian semua bagian produk dilakukan pemasangan menjadi satu unit utuh. [4] A. Graber and R. Junge, “Aquaponic Systems: Nutrient recycling from
fish wastewater by vegetable production,” Desalination, vol. 246, no. 1,
pp. 147–156, 2009.
mempertimbangkan bentuk yang mengerucut secara vertikal. [5] Y. Sastro, “Akuaponik: Budidaya Tanaman Terintegrasi Dengan Ikan,
Apabila dibutuhkan bentuk yang ekstrim dan memiliki Permasalahan Keharaan dan Strategi Mengatasinya,” Bul. Pertan.
ketebalan minimum, diperlukan material pengisi yang bersifat Perkota., vol. 5, no. 1, pp. 33–42, 2015.
[6] S. R. Surnar, O. P. Sharma, and V. P. Saini, “Aquaponics: Innovative
fleksibel dan mudah beradaptasi dengan bentuk yang akan farming,” Int. J. Fish. Aquat. Stud., vol. 2, no. 4, pp. 261–263, 2015.
[7] M. Lee, J. Lee, B.-J. Park, and Y. Miyazaki, “Interaction with indoor
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 9, No. 1 (2020), 2337-3520 (2301-928X Print) F25