Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Asal Mula dan Perkembangan Alam Semesta

Dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar


Dosen Pengampu : Iva Noorlaila MS, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Diah Ismawati
2. Dwi Susilowati
3. Muhamad Rifa’i
4. Salistyowati
5. Siti Aqomah

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL


KAMPUS II SUKOREJO
1445 H./ 2023 M.
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman. Aamin…
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iva Noorlaila selaku
dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Asal Mula dan Perkembangan Alam Semesta” .
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamin...

Sukorejo, 21 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
A. Pengertian Alam Semesta ................................................................................................ 3
B. Asal Mula dan Perkembangan Makhluk Hidup .............................................................. 4
C. Geografi, Ekologi dan Lingkungan ................................................................................. 7
D. Perkembangan IPTEK dan Permasalahan Lingkungan ................................................... 8
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14
`

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apa yang disebut dengan alam semesta sering disinonimkan dengan istilah-istilah
lain, seperti semesta raya, jagad raya. Secara umum, alam semesta keseluruhan yang
tersedia di dalamnya, dan berbagai keteraturan atau regularitas dan stabilitas yang terjadi
dalam keberlangsungannya. Secara sederhana, alam semesta terdiri dari langit dan bumi,
keduanya mewakili ciptaan Tuhan di dunia. Berbagai bentuk rupa bumi seperti: dataran
tanah, laut, kutub, pegunungan, gurun dan pantai. Rupa langit yang terdiri dari planet-
planet juga Bintang-bintang yang hidup di atas bumi sana.
Alam semesta memilik berbagai ragam misteri, baik dalam penciptaannya maupun
dalam perkembangannya. Alam semesta ini terbentuk menjadi susunan galaksi bima sakti
yang memiliki ukuran paling kecil di bawah atom hingga ukuran paling besar yang tidak
bisa dilukiskan. Ilmuwan percaya bahwa alam semesta ini mulanya dari titik yang sangat
kecil, panas, berat, dan juga padat dengan energi yang besar didalamnya, kemudian titik
kecil tersebut meledak dengan sangat dahsyat dan terbentuklah berbagai galaksi. Selain
itu, para ahli juga mengungkapkan bahwa alam semesta ini ada karena ketiadaan akibat
dari goncangan vakum yang membuatnya memiliki energi yang besar.1
Perubahan merupakan suatu hal yang tak bisa dihindari. Seperti perubahan yang
terjadi saat ini, mulai dari cara berpakaian, komunikasi, hingga gaya hidup.
Perkembangan IPTEK menjadi salah satu pemicunya. Perubahan ini ditandai dengan
adanya revolusi industri. Dilansir dari salah satu media informasi Indonesia yaitu
suara.com, mengartikan revolusi industri 4.0 yang terjadi saat ini merupakan salah satu
tanda kemajuan peradaban dan teknologi suatu bangsa. Selain itu, beredar juga berita lain
seperti konsep society 5.0 dimana konsep ini berarti bahwa akan adanya masyarakat yang
berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based).
Dalam masa tersebut, teknologi akan berperan besar terutama dalam kehidupan sosial
masyarakat sebagai dampak dari modernisasi. Modernisasi tidak saja membawa dampak
positif bagi kehidupan manusia, tetapi juga membawa dampak negatif yang menimbulkan
masalah–masalah sosial seperti kesenjangan sosial ekonomi, pencemaran lingkungan,

1
H. Mardiah. Ayat-Ayat Alam Semesta dalam Al-Qur’an (Penafsiran Tentang Langit dan Bumi)
Prespektif Tafsir Ilmi Kemenag -Lipi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2018.
1
kriminalitas, konsumerisma, dan kenakalan remaja. Untuk dampak positifnya dapat kita
lihat dengan jelas pada bidang teknologi. Salah satunya adalah internet yang mana
memberikan kemudahan bagi kita untuk mengakses informasi apapun. Contoh dari
kemudahan ini adalah kita dapat melihat berbagai peristiwa di belahan dunia melalui
media elektronik. Pastinya semua ini tidak dapat berhasil tanpa adanya ilmu pengetahuan.
Dengan perkembangan IPTEK yang semakin pesat, mengarahkan dunia ke zaman
modern. Hal ini, sangatlah baik apabila manusia sebagai makhluk ciptaan Allah dapat
mengambil manfaatnya. Akan tetapi, fakta yang terjadi di dunia nyata berbeda. Masih ada
orang yang melakukan penyalahgunaan IPTEK. Salah satu bentuk penyalahgunaan
IPTEK adalah kejahatan internet. Diambil dari berita detiknews, Polda Metro
mengungkapkan bahwa terdapat 6 kasus kejahatan internet yang menggunakan anak
dibawah umur sebagai targetnya. Adapun kasus-kasus tersebut yaitu tentang hacking
instagram, pornografi, penipuan online, penghasutan via facebook, pengancaman bom
hingga prostitusi online. Kasus-kasus di atas menunjukkan contoh dari perilaku yang
tidak baik. Padahal di dalam Islam, tidak pernah diajarkan hal yang demikian. Manusia
dituntut untuk melakukan perbuatan yang baik, bukan melanggar aturan.
Berdasarkan masalah di atas maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
definisi alam semesta, asal mula kehidupan di bumi, variabilitas mahkluk hidup, geografi
ekologi dan lingkungan, perkembangan tenologi beseerta peranan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam memenuhi kebutuhan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian alam semesta ?
2. Bagaimanakah asal mula kehidupan di bumi ?
3. Bagaimana kesinambungan geografi dan ekologi manusia ?
4. Bagaimana peranan IPTEK ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sudut pandang alam semesta perspektif Al-Qur’an dan Hadits.
2. Untuk mengetahui proses perkembangan kehidupan di bumi.
3. Untuk mengetahui perkembangan dan ekologi manusia di muka bumi.
4. Untuk mengetahui perkembangan IPTEK, dampak positif dan negatifnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alam Semesta

Alam semesta adalah ciptaaan Allah Swt yang diperuntukkan kepada manusia
yang kemudian diamanahkan sebagai khalifah untuk menjaga dan memeliharaan alam
semesta ini, selain itu alam semesta juga merupakan mediasi bagi manusia untuk
memperoleh ilmu pengetahuan yang terproses melalui pendidikan.2 Alam semesta
terdiri dari langit dan bumi, keduanya mewakili ciptaan Tuhan di dunia. Berbagai bentuk
rupa bumi seperti; dataran tanah, laut, kutub, pegunungan, gurun dan pantai. Rupa langit
yang terdiri dari planet-planet juga bintang-bintang yang hidup di atas bumi sana.3 Dalam
prespektif Islam, konsep kosmologi atau penciptaan alam semesta telah tercatat dalam al-
Qur’an bahwa segala yang terbentuk di jagad raya ini adalah wujud dari kemahakuasaan
dan kemahabesaran Allah. Allah telah menciptakan alam semesta ini jauh sebelum
manusia diciptakan dan mudah bagiNya untuk membentuk suatu tatanan pada susunan
tata surya.4

Alam merupakan segala sesuatu selain Allah yang ada di langit dan dibumi.5
Secara filosofis, alam itu kumpulan substansi yang tersusun dari materi dan bentuk yang
ada di langit dan bumi. Alam dalam pengertian ini adalah alam jagad raya, yang
dalam bahasa Inggris disebut Universe.6 Menurut Muhamad Abdu, orang Arab sepakat
bahwa kata “alamin” tidak digunakan untuk merujuk kepada segala sesuatu yang ada,
seperti alam, batu dan tanah, tetapi mereka memakai kata alam ini untuk merujuk
kepada semua makhluk Tuhan, yang berakal, seperti alam manusia, hewan dan
tumbuhan. Sirajuddin Zar merujuk alam dalam pengertian alam semesta itu
menggunakan "assamaawaat wa al-ardh wa maa baynahumaa" yang disebutkan dalam
Al-quran sebanyak 20 kali. Kata ini mengacu kepada dua alam yaitu alam fisik seperti
manusia, hewan dan tumbuhan dan alam non fisik atau alam gaib, seperti alam

2
Jamali Sahroni.Filsafat Pendidikan Islam,(Bandung:Erfino Raya,2011).h.44
3
Ade Jamarudin. Konsep Alam Semesta Menurut Al-Quran (Jurnal Ushuluddin Vol. XVI No. 2, Juli
2010).h.1
4
A. Jamarudin. Konsep Alam Semesta Menurut Al-Quran. Jurnal Ushuluddin, Vol. 16 No. 2, 136–
151. 2010.
5
Dedi Sahputra Napitupulu.Esensi Alam Semesta Perspektif Filsafat Pendidikan Islam.Jurnal
Pendidikan Islam. Vol. VI. No. 1. 2008. h.2
6
John M. Echols dan Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia,(Jakarta:Gramedia,1996). h.618
3
malaikat, alam jin dan alam ruh.7 Menurut Abu Al-’Ainain menyebut alam semesta
dalam filsafat dengan istilahal-kaun yang berarti segala sesuatu yang diciptakan Allah,
yang mencankup nama segala jenis makhluk, baik yang dapat dihitung maupun yang
dapat dideskripsikan saja. Al-kaun sebagai makhluk Allah dapat dibagi menjadi dua
kategori, ‘alam al-syahadah (yang dapat dikenali melalui pancaindera seperti langit dan
bumi), dan alam al-ghoib (yang hanya dapat dikenali melalui wahyu ilahi, seperti alam
malikat dan jin.).8
Di dalam Al-Qur'an kata yang berkaitan dengan alam adalah kata kerja
“Khalaqa” untuk menciptakan dan kata benda “Kholaq” untuk ciptaan, kata itu disebut
sebanyak 253 kali, menunjukan tindakan penciptaan sebagai kata kerja lebih banyak
dari pada penciptaan sebagai kata benda. Menurut Hasan Hanafi, alam adalah bukan
sebagai benda tetapi merupakan sebuah persepsi kebudayaan yang menentukan sikap
manusia terhadap alam. Ariestoteles juga berpendapat, alam ini terbagi kedalam dua
bagian: alam langit dan alam bumi. Seluruh alam ini bagaikan bulatan (bola) raksasa,
berpusat pada bumi dan sekitarnya hingga ke orbit bulan, yang merupakan batas
alam bumi. Sedangkan apa yang berada di atas bulan sampai ke bulatan langit
pertama adalah alam langit.9 Dapat ditarik kesimpulan bahwa alam semesta bermakna
sesuatu selain Allah Swt, maka apa-apa yang terdapat di dalamnya baik dalam bentuk
konkrit (nyata) maupun dalam bentuk abstrak (ghaib) merupakan bagian dari alam
semesta yang berkaitan satu dengan lainnya.

B. Asal Mula dan Perkembangan Makhluk Hidup

a. Asal Mula Kehidupan di Bumi


Kajian tentang asal mula kehidupan hingga saat ini masih menjadi topik penting
para ilmuwan yang mencari kebenaran lewat filsafat ilmu. Sejak zaman Aristoteles hingga
saat ini, hal tersebut masih menjadi kajian teori yang tak pernah berujung. Aristoteles
mengemukakan teori abiogenesis (generatio spontanea) yang berpendapat bahwa
makhluk hidup terjadi secara spontan dari benda tak hidup. Teori ini bertahan hingga
berabad-abad lamanya. Teori abiogenesis ini mulai ditentang dengan adanya percobaan

7
Sirajuddin Zar,Konsep Penciptaan Alam dan Pemikiran Islam, Sains dan Al-Quran,(Jakarta: Raja
Grafindo Persada,1994). h.21
8
Siti Maunah, Hakikat Alam Semesta menurut Filsuf Islam Jurnal Madaniyah, (Volume: 9 Nomor.1
Edisi Januari 2019)
9
Ahmad Fuad Al-Ahwani.Filsafat Islam,(Jakarta:Pustaka Firdaus,1985). h.146
4
Francesco Redi yang diperkuat oleh Lazaro Spallanzani, lalu Louis Pateur memunculkan
teori baru yang disebut biogenesis.
Ketika teori biogenesis berhasil mematahkan teori abiogenesis, muncul teori baru
tentang asal mula kehidupan yang dikenal dengan teori evolusi kimia. Teori ini dimulai
dengan hipotesis Oparin dan Haldane tentang adanya molekul-molekul sederhana pada
permukaan bumi primitif sebagai hasil dari reaksi kimia gas-gas atmosfer saat itu (uap
air, nitrogen, hidrogen, metan, amonia, dan karbon monoksida) dengan bantuan sinar
matahari, sinar kosmik, dan kilatan petir. Selanjutnya, Harold Urey dan Stanley Miller
melakukan percobaan untuk membuktikan hipotesis Oparin dan Haldane dengan alat
yang dirancang Miller. Hasilnya sungguh mengagumkan bahwa alat yang ia rancang
sesuai dengan kondisi bumi primitif dan diisi dengan gas-gas sesuai hipotesis tersebut,
setelah dioperasikan, dapat menghasilkan molekul sederhana, seperti urea, asam asetat,
asam laktat, dan beberapa asam amino. Dengan demikian, teori evolusi kimia ini dapat
dikatakan sebagai penjelmaan dari teori abiogenesis sehingga sering disebut
neoabiogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berawal dari evolusi kimia yang
memakan waktu jutaan tahun lamanya.
Ketika orang masih memperbaiki kelemahan teori evolusi kimia yang belum
sempurna ini, muncul lagi teori baru tentang asal mula kehidupan di bumi. Kali ini
tampaknya hal tersebut merupakan penjelmaan dari teori biogenesis yang mengatakan
bahwa asal mula kehidupan berawal dari benih-benih kehidupan yang berada di jagat
raya. Mereka percaya bahwa di jagat raya ini dipenuhi benih kehidupan yang dapat
tumbuh di mana saja asal lingkungannya sesuai. Teori ini dikenal dengan teori
panspermia. Kalau kita kaji lebih jauh, ternyata polemik antara ilmuwan yang pro dan
kontra dari dua teori utama asal mula kehidupan adalah teori abiogenesis dan biogenesis
itu terus berjalan walaupun kajiannya semakin modern. Akibat dari polemik kedua teori
yang tak berujung itu, sebagian ilmuwan kembali pada teori penciptaan. Penganut paham
ini percaya bahwa alam semesta dan segala isinya, termasuk makhluk hidup, ini
diciptakan oleh Tuhan.
Banyak teori ilmiah yang dikemukakan oleh para pakar dengan bukti-bukti yang
cukup kuat, yang menyatakan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu gumpalan
yang diistilahkan dengan ratqan, lalu gumpalan itu berpisah sehingga terjadilah
pemisahan antara bumi dan langit. Memang kita tidak dapat memperatasnamakan Al-

5
Qur’an mendukung teori tersebut. Namun, agaknya tidak ada salahnya teori-teori itu
memperkaya pemikiran kita untuk memahami maksud firman Allah.10
Jika kita memakai teori Big Bang (abiogeneses) dalam membantu memahami ayat
Al-Qur’anadalah sebagai berikut: “universum lahir dari sebuah ledakan maha dahsyat
yang berasal dari materi dalam keadaan super-kerapatan dan super-panas, keterpaduan
ruang dan materi dapat dipahami jika keduanya berada pada satu titik; singularitas fisis
yang merupakan volum yang berisikan seluruh materi, sedangkan pemisalannya adalah
terjadinnya ledakan dahsyat yang melontarkan materi keberbagai penjuru dan
berkembang dengan cepat sehingga tercipta universum yang berekspansi, kejadian ini
diperkirakan sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Sebelum ledakan yang maha dahsyat ini,
tak ada energi, tak ada materi, tak ada ruang dan waktu, sebab dalam satu titik tak ada
disana dan disitu”.11
Keberadaan ekspansi ini diketahui berdasarkan riset sistematis dalam pengamatan
Instrumentalia dan teori, dimana seluruh galaksi semakin menjauhi galaksi kita, semakin
jauh jaraknya kecepatannya semakin bertambah, seluruh universum berekspansi, seluruh
galaksi bergerak saling menjauh, dan pada jarak terjauh mendekati kecepatan cahaya.12
Sejak kejadiannya pada peristiwa Big Bang, alam semesta ini berkembang secara
evolutif. Ia mulai dengan kabut hydrogen yang berputar melanda dan berputar melalui
ruang. Alam semesta penuh dengan asap yang renggang dari gas yang melimpah ini yang
merupakan 90% dari semua materi kosmos ini, dalam gerak acak dari awan yang seperti
itu, atom-atom kadang-kadang berkumpul secara bersama secara kebetulan untuk
membentuk kantong-kantong gas yang padat. Dari peristiwa inilah bintang-bintang
muncul. Demikian secara perlahan-lahan setelah melalui kira-kira 20 miliyar tahun
cahaya, akhirnya terbentuklah galaksi-galaksi yang terus berkembang. Bintang-bintang,
matahari dan pelanet-pelanet yang mengintari matahari kita, termasuk bumi yang kita
huni. Inilah sebuah planet dengan pusatnya matahari yang kita sebut sebagai tata surya
(solar system).13
Perkembangan variabilitas makhluk hidup terutama manusia melalui seksual yang
bagian fertilisasi yaitu 2 sel yang bertemu kemudia membentuk zygot yang nantinya akan

10
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Tangerang: Lentera Hati, Volume 8, h. 42. 2017
11
Achmad Baiquni,Alquran, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima
Yasa, 1996), h. 40.
12
Ibid., h. 12-13
13
Mulyadi Kartanegara, Nalar Religius: Memahami Hakikat Tuhan, Alam, dan Manusia (Jakarta:
Erlangga, 2008), h. 8.
6
menjadi manusia baru. Proses perkembangan sel secara fertilisasi terjadi pada manusia
ataupun hewan. Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi perlahan-lahan dan terus
menerus dalam waktu yang sangat panjang. Adanya Evolusi tidak hanya dilihat dari
adanya fosil tetapi dapat juga dilihat dari adanya persamaan dan perbedaan embrionya
dnegan perbandigan faal tubuh. Sejarah kehidupan di bumi berdasarkan temuan fosil
yaitu dari zaman azoikum sampaizaman kenozoikum (zaman baru) kira-kira 70 juta tahun
lalu terdapat perkembngan hewan menyusui, hutan buah-buahan, kemudian zaman
kuarter holocen atau alluvium (hidup manusia sampai sekarang) 6 juta tahun lalu dimana
beraneka makhluk hidup seperti sekarang.

C. Geografi, Ekologi dan Lingkungan

Geografi merupakan peranan penting bagi makhluk hidup, karena mencakup


bagian-bagian alam seperti bumi, udara, air, dan yang lainnya. Manusia juga termasuk
juga termasuk makhluk hidup, maka dari itu manusia juga membutuhkan lingkungan atau
tempat Geografis. Jadi manusia juga harus bisa menjaga dan melestarikan lingkungan
tersebut agar tidak terjadi kerusakan. Jika terjadi kerusakan maka,akan menyebabkan
bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor dan lainya. Untuk itu kita sesama
makhluk hidup harus bisa menjaga lingkungan.14
Usaha-usaha mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme
hidup nabatiah maupun hewaniah dengan lingkungannya melalui berbagai riset dan studi
ekologis, kemudian dikembangkan juga untuk menyelidiki pengaruh timbal balik antara
manusia dengan lingkungan. Ekologi manusia diperlukan dalam pengelolaan lingkungan,
yang merupakan bidang khusus ekologi bersama dengan ekologi tanaman, hewan, dan
mikroorganisme. Ekologi manusia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dan lingkungan.15
Pokok bahasan yang pertama membicarakan faktor-faktor perbedaan fisio
psikologis, atau yang bersifat fisik dan berhubungan dengan karakteristik mental. Dalam
hal ini misalnya ditekankan bahwa manusia secara fisik merupakan makhluk yang
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang
lainnya. Ia juga makhluk yang berakal, dan tidak hanya mempunyai emosi belaka.
Dengan demikian ia bisa mencari cara penyaluran kebutuhan emosi atau perasaannya,

14
Bintarto, Diktat Geografi Manusia, Program Studi Ilmu Lingkungan, UGM Press. 2019.
15
Anggara Sahya. Ekologi Administrasi Holistik, Kontemporer, dan Kontekstual. (Cetakan 1).
Bandung, CV. Pustaka Setia. 2018.
7
misalnya kebutuhan akan keindahan. Dilatar belakangi oleh keinginan pemenuhan
kebutuhan akan keindahan inilah maka manusia secara sadar atau tidak sadar kemudian
menunjukkan perilaku tertentu yang bisa memberikan beban kepada lingkungan,
misalnya dalam hal pengurasan sumber daya alam.16
Manusia kadang tidak merasa cukup hanya dengan mempunyai beberapa lembar
baju, dan bahkan belum merasa puas walaupun telah mempunyai puluhan lembar
pakaian. Dorongan pemenuhan rasa keindahannya mendorongnya mempunyai baju
dengan beraneka bahan dan model, yang sebenarnya jauh melebihi kebutuhannya secara
fisik. Keinginan memenuhi kebutuhan juga bisa mempengaruhi perilaku seorang individu
tertentu, yang tinggal dalam suatu masyarakat, dengan struktur tertentu. Misalnya
masyarakat yang bersangkutan adalah masyarakat yang memberikan penghargaan yang
tinggi pada ritual tradisional yang mahal. Keinginan seorang individu untuk saling
bersaing dan menunjukkan eksistensinya di masyarakat bisa mempengaruhinya untuk
juga bisa menyelenggarakan upacara-upacara mahal tersebut, dan mungkin saja
membiayainya dengan pemanfaatan alam secara intensif.17

D. Perkembangan IPTEK dan Permasalahan Lingkungan

Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sangat pesat telah mengubah gaya
hidup individu dan mengubah cara organisasi menjalankan sebuah bisnis. Teknologi
informasi menjadikan segala aktivitas menjadi lebih cepat, mudah, dan akurat.18
Perkembangan ilmu pengetahuan ini mendukung untuk terciptanya teknologi-teknologi
baru yang menandai adanya kemajuan zaman. Hingga kini, teknologi yang berkembang
sudah memasuki tahap digital. Termasuk di Indonesia, setiap bidang sudah mulai
memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan. Ada banyak kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bisa dinikmati umat manusia. Namun sebaliknya,
kemajuan tersebut juga beriringan dengan kesengsaraan banyak anak manusia, apalagi
dalam era globalisasi sekarang ini.

16
Eri Barlian, & Yunhendri Danhas. Konsep dan Aplikasi Ekologi Manusia (Cetakan 1). CV. Budi
Utama, Yogyakarta. 2022
17
Dyah Widodo, Sonny Kristianto, Andi Susilawaty, Rakhmad Armus, Mila Sari, Muhammad
Chaerul, Siti Nurjanah, Ahmad Darwin Damanik, Efbertias Sitorus,Ismail Marzuki, Emi Mohamad, Abdus
Sala Junaedi, Faizah Mastutie. Ekologi dan Ilmu Lingkungan. Yayasan Kita Menulis, Medan. 2021.
18
Sudarsri Lestari, Peran Teknologi Dalam Pendidikan Di Era Globalisasi. JUrnal Pendidikan Agama
Islam Vol. 2, No. 2, 2018.
8
Teknologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan, yang terjadi di
dunia pendidikan. Teknologi merupakan hasil ciptaan manusia. Oleh karena itu, wajar
bila memiliki kekurangan atau dampak negatif. Di dalam bidang pendidikan, selain
memiliki sisi positif, teknologi juga memiliki sisi negatif.19
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi memberi manfaat pada berbagai bidang
kehidupan. Secara umum manfaat IPTEK adalah mempermudah komunikasi,
mempermudah pekerjaan manusia, waktu yang digunakan lebih efisien, dapat membantu
manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi baru yang berguna untuk
kelangsungan hidup manusia, sumber daya alam yang ada di bumi ini lebih mudah
dikelola dengan optimal dan berkualitas, banyaknya industri baru dan perusahaan baru
yang dapat memberikan lapangan pekerjaan, sehingga bisa mengurangi penggangguran,
mengurangi pemakaian bahan alami yang semakin langka, dapat membawa manusia ke
zaman yang lebih maju dan modern.
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang, bidang informasi
dan komunikasi, bidang ekonomi industri, bidang pendidikan, bidang politik, bidang
sosial budaya, berikut penjelasannya :
1. Bidang Informasi dan Komunikasi
Dalam bidang informasi dan komunikasi manfaat IPTEK adalah:
a. Dalam mendapatkan informasi akan jauh lebih cepat, akurat, dan tepat. Dapat
dengan mudah menemukan informasi-informasi terbaru meskipun berada di
belahan bumi manapun asalkan tersambung ke internet.
b. Mempermudah komunikasi manusia meskipun berada pada jarak yang jauh.
c. Mendapatkan layanan perbankan dengan sangat mudah.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dalam bidang ekonomi dan industri manfaat IPTEK adalah:
a. Ekonomi mengalami pertumbuhan yang tinggi.
b. Pemanfaatan media sosial sebagai media promosi jualan.
c. Bisnis online untuk memudahkan berbelanja.
d. Meningkatkan produktivitas dalam dunia industri.
e. Terjadi daya saing yang tinggi dalam dunia pekerjaan, yang akan memicu para
pekerja untuk memperluas wawasan dan keahlian mereka.

19
Ramalina Silaen. Peran Teknologi Dalam Industri Kreatif Indonesia. Journal of Islamic Education
and Management. Vol. 2, No. 01, 2022.
9
f. Pemanfaatan mesin-mesin industri untuk memudahkan pekerjaan manusia.
3. Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, manfaat IPTEK adalah:
a. Munculnya media masa elektronik yang dapat menjadi sumber ilmu dan informasi
pendidikan.
b. Munculnya berbagai macam metode pembelajaran yang baru, sehingga
memudahkan pelajar memahami materi-materi pelajaran.
c. Mempermudah sistem pembelajaran. Karena kemajuan IPTEK saat ini belajar
tidak lagi harus bertatapan muka, belajar sudah bisa dilakukan dengan jarak yang
jauh sekalipun.
d. Mempermudah dalam mengolah data nilai dengan menggunakan IPTEK.
Sebelumnya semua tugas dilakukan dengan cara yang manual termasuk
menyimpan nilai-nilai siswa oleh guru. Saat ini semua sudah bisa dilakukan
dengan mudah, sudah ada komputer dan berbagai tenologi canggih lainnya yang
akan mempermudah pekerjaan.
e. Mempermudah pertukaran data melalui aplikasi yang di sediakan.
4. Bidang Politik
Dalam bidang politik, manfaat IPTEK adalah:
a. Munculnya kelas menengah baru. Gaya hidup dan keterampilan kelas menengah
baru ini dapat menjadi pelopor dalam menuntut kebebasan politik.
b. Terjadinya proses regenerasi pemimpin.
c. Timbulnya kesadaran regionalisme, yang dapat melahirkan kekuatan ekonomi.
5. Bidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial dan budaya, manfaat IPTEK adalah:
a. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi
antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain
b. Memungkinkan pertukaran budaya dengan cepat.
c. Mempermudah seseorang di suatu Negara mengetahui berbagai macam budaya
yang ada di belahan bumi yang lain.
d. Mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa seperti musik, film,
fashion maupun furniture ke negara-negara tetangga maupun negara-negara
berbeda benua yang mana akan memperkuat identitas negara serta membuat
negara semakin dikenal oleh dunia.

10
Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan
teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami
lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah
dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Sains dan teknologi dapat
berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui
berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang mendasarinya.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tanpa nilai moral dan norma sangat berbahaya dan
manusia tanpa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mencerminkan keterbelakangan.20
Harus diakui, di jaman sekarang manusia mau tidak mau harus mengikuti
perkembangan yang telah ada. Jika tidak, mereka juga akan ketinggalan informasi dan
mungkin juga akan terkucilkan atau teralienasi oleh keadaan. Akan tetapi jika pemakai
teknologi tidak memaksimalkan fungsionalitas dan memakainya tidak sesuai dengan
kebutuhan, maka kinerjanya tidak akan efektif. Dengan semakin canggihnya teknologi,
hampir semua peran manusia dan aktifitas manusia digantikan oleh “robot”.
Pengaruh negatif Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara manusiawi dirasakan
pada masyarakat dewasa ini, terlihat dari kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Manusia
pada saat ini telah begitu jauh dipengaruhi oleh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Gambaran kondisi tersebut antara lain:
1. Situasi tertekan, manusia mengalami ketegangan akibat penyerapan dan
mekanisme Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Manusia melebur dengan mekanisme
IPTEK, sehingga waktu manusia dan pekerjaannya mengalami pergeseran.
2. Perubahan ruang dan lingkungan manusia. IPTEK telah mengubah lingkungan
manusia dan hakikat manusia. Dengan adanya teknologi komunikasi, seorang remaja
dapat melakukan komunikasi dengan siapa saja dengan mudah, sehingga jarak yang jauh
tidak menjadi masalah. Fasilitas iptek yang ada kadang disalahgunakan oleh para remaja.
3. Perubahan waktu dan gerak manusia. Akibat iptek, manusia terlepas dari hakikat
kehidupan. Sebelumnya tidur diatur dan diukur sesuai dengan kebutuhan dan peristiwa-
peristiwa dalam hidup manusia sifatnya konkret dan alamiah. Tetapi sekarang waktu
menjadi abstrak dengan pembagian jam, menit, dan detik. Perilaku remaja seolah-olah
diatur oleh teknologi, seperti ketika mereka akan mandi, tidur, ataupun belajar
disesuaikan dengan acara televisi.

20
Rusmin Tumanggor. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. 2010.
11
4. Terbentuknya suatu masyarakat massa. Akibat iptek, kaum remaja dapat
membentuk masyarakat massa, artinya ada kesenjangan sebagai masyarakat kolektif.
5. Iptek manusiawi dalam arti ketat. Artinya iptek manusiawi harus memberikan
kepada kaum remaja suatu kehidupan manusia yang sehat dan seimbang, bebas dari
tekanan-tekanan. Kaum remaja bukan menjadi objek iptek tetapi harus menjadi subjek
iptek. Kondisi sekarang kaum remaja itu menjadi objek iptek dan harus selalu
menyesuaikan dengan iptek.21
Selain itu dampak negative untuk psikologi anak adalah Ketergantungan, Violence
and Gore yaitu Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer,
Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang ada di internet, meresahkan banyak
pihak terutama kalangan orang tua yang khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-
hal yang bersifat porno. Dimana pengguna komputer dan handphone tersebut tidak lagi
peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer dan
handphone.22 Jadi perkembangan IPTEK di Masyarakat memiliki dampak negative an
positifnya itu semua tergantung dari diri sendiri dalam menanggap dan memanfaatkan
IPTEK, untuk itu dalm penggunaan IPTEK terutama media sosial diperlukan adab
penggunaan media sosial dalam Islam seperti tidak ghibah, tidak berkata kotor, tidak
berkeluh kesah dan saling menasehati antar sesame. Selain penggunaan adab dalam
bermedia sosial harus mengetahui juga tujuan dalam menggunakan media sosial untuk
aktualisasi, membentuk komunitas, menjalin hubungan pribadi dan media pemasaran.

21
Ana Puji Astuti, Anike Nurmalita RPS. Teknologi Komunikasi Dan Perilaku Remaja. Jurnal Analisa
Sosiologi, April 2014 Vol. 3 No.1 h.91– 111
22
Ibid h. 19-20
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penciptaan alam merupakan bukti kekuasaan dan kebesaran Allah Swt. Dan
penjelasan di atas adalah sebagian kecil dari fakta dan data yang kita ketahui
tentang jagad raya tak terbatas yang Allah ciptakan jauh sebelum kita hidup.
Kenyataan tersebut membuktikan kemahaluasan dan kemahahalusan ilmu Allah
dibandingkan pengetahuan yang kita miliki. Tidak ada kesulitan bagi Allah untuk
mencipta juga menghancurkan alam semesta ini. Ungkapan kesyukuran atas segala
nikmat alam semesta ini dibuktikan dengan sikap berasahabat dengan alam yang
lebih baik.
Perkembangan makhluk hidup di bumi adalah bentuk kekuasaan Allah yang
kemudian para ilmuwan mengembangkan menjadi ilmu pengetahuan untuk memberikan
Pelajaran kepada manusia yang akan datang. Kehidupan dibumi juga tak lepas dari
geografi dan ekologi kehidupan yang merupkan studi yang mempelajari tentang adanya
interaksi manusia di muka bumi. Segala aktifitas manusia dan alam serta interaksi
diantara keduanya melalui perspektif ruang hingga terbentuk pola ruang tertentu.
Kemudian perkembangan makhluk hidup juga di imbangi dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membawa manusia menuju kehidupan modern. Para
ilmuwan zaman sekarang banyak yang menciptakan teknologi untuk memudahkan
pekerjaan manusia di kehidupan. Contoh sederhananya robot zaman sekarang bisa
membantu pekerjaan rumah, serta bisa menjadi pelayan restoran. Tetapi kehidupan
modern yang kini dijalani manusia memiliki dampak positif dan negatif. Jadi dalam
menanggapi kemajuan ilmu pengetahuan dan eknologi harus dibarengi dengan iman dan
keteguhan yang kuat untuk menghindari dampak negative yang akan ditimbulkan. Oleh
karena itu kita yang tergolong manusia berpendidikan harus bisa memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi dengan sebaik dan semaksimal mungkin,
jangan sampai dibodohi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-Ahwani, A. F. (1985). Filsafat ISlam . Jakarta : Pustaka Firdaus. h.146.

Baiquni, A. (1996). Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa

Bintarto. (2019). Diktat Geografi Manusia (Program Studi Ilmu LIngkungan). Yogyakarta:

UGM Press.

Dyah Widodo, S. K. (2021). Ekologi dan Ilmu Lingkungan . Medan: Yayasan KIta Menulis.

Mardiah, H. (2018). Ayat-Ayat Alam Semesta dalam Al-Qur’an (Penafsiran Tentang Langit dan

Bumi) Prespektif Tafsir Ilmi Kemenag -Lipi. . Lampung: Universitas Islam Negeri

Raden Intan .

Jamarudin, A. (2010). Konsep Alam Semesta Al-Qur'an (Jurnal Ushuluddin Vol. XVI No. 2.

John M. Ecols, H. S. (1996). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Kartanegara, M. (2008). Nalar Religius: Memahami Hakikat Tuhan, Alam dan Manusia.

Jakarta: Erlangga.

Lestari, S. (2018). Peran Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan

Agam Islam, 4-5.

Maunah, S. (2019). Hakikat Alam Semesta menurut Filsuf Islam . Jurnal Madaniyah Vol. 09

No. 1.

Napitupulu, D. S. (2008). Esensi Alam Semesta Perspektif Filsafat pendidikan Islam. Jurnal

Pendidikan Islam Vol. VI No. 1, 2.

Nurmalita, A. P. (2014). Teknologi Komunikasi dan Perilaku Remaja. Jurnal Analisa Sosiologi,

h. 91-111.

Purwanto, A. (2012). Nalar Ayat-ayat Semesa: Menjadikan Al-Qur-an Sebagai Basis

Konstruksi Ilmu Pengetahuan. Bandung: PT. Mizan.

Sahroni, J. (2011). Filsafat Pendidikan Islam . Bandung: Erfino Raya.

14
Sahya, A. (2018). Ekologi Administrasi Holstik, Komtemporer dan Kontekstual. Bandung: CV.

Pustaka Setia.

Shihab, Q. (2017). Tafsir Al-Misbah . Tangerang: Lentera Hati.

Silaen, R. (2022). Peran Teknologi dalam Industri Kreatif Indonesia. Journal of Islamic

Education and Management Vol. 2 No. 01, 6-7.

Tumanggor, R. (2010). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zar, S. (1994). Konsep Penciptaan Alam dan Pemikiran Islam, Sains dan Al-Qur'an. Jakarta :

Raja Grafindo Persada .

15

Anda mungkin juga menyukai