Anda di halaman 1dari 5

LK-3.

Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice
tentang pembelajaran yang inovatif di SMK merupakan best practice berupa
lesson learned dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai
maksimal 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama


PPL PPG Daljab yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek
peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
2. Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan salah
satu rujukan menggunakan kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-
refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi
Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
3. Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12
dengan spasi 1.
4. Struktur penulisan esai terdiri dari:
a. Judul
b. Pendahuluan (berisi analisis situasi)
c. Pembahasan (berisi tentang implikasi dari situasi yang dianalisis di
pendahuluan yang meliputi tantangan, tindakan yang dilakukan
dan refleksi)
d. Kesimpulan ( berisi tentang rencana tindak lanjut
e. Daftar Pustaka

Salah satu referensi Penulisan esai menggunakan prinsip STAR, mencakup


hal-hal di bawah ini

Lokasi SMK Negeri 1 Kertajati

Jalan Raya Kertajati-Jatitujuh, Majalengka

Lingkup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Pendidikan

Tujuan yang Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Kerajaan-


ingin dicapai Kerajaan Islam di Nusantara dengan menggunakan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Penulis Indri Patni Sapitri,S.Pd

Tanggal Jumat, 26 Desember 2023

Situasi Latar Belakang Masalah:


1. Rendahnya minat dan motivasi belajar peserta didik
terhadap pelajaran Sejarah. Hal tersebut didasari
berdasarkan penyebab masalah berikut ini:
 Penerapan strategi pembelajaran yang belum optimal
 Model pembelajaran masih menggunakan model
pembelajaran konvensional
 Penggunaan metode pembelajaran yang belum
menuntut keaktifan peserta didik mengakibatkan
pembelajaran yang cenderung membosankan
 Media pembelajaran yang kurang menarik disertai
pemanfaatan teknologi yang belum maksimal dalam
pembelajaran
 Peserta didik memiliki anggapan bahwa pelajaran
sejarah adalah pelajaran yang sulit karena harus
menghapal tanggal, tahun, jalannya peristiwa dan
tokoh-tokoh.

2. Pemahaman peserta didik terhadap soal HOTS masih


rendah. Hal tersebut didasari berdasarkan penyebab
masalah berikut ini:
 Guru belum menerapkan strategi pembelajaran yang
tepat dalam mengajarkan pembelajaran HOTS
 Guru masih melaksanakan pembelajaran
konvensional
 Perlu waktu lama untuk mengajarkan soal HOTS. Hal
tersebut mengakibatkan pembelajaran melebihi
alokasi waktu yang ditentukan
 Peserta didik tidak terbiasa mengerjakan soal Sejarah
berbasis HOTS sehingga peserta didik kesulitan dalam
memecahkan soal berbasis HOTS.
Solusi:
Berdasarkan refleksi diri, hasil kajian literatur dan
wawancara dengan pakar dan praktisi, maka solusi yang
relevan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL).
Praktik baik ini perlu dibagikan agar:
1. Seluruh pendidik bergerak bersama untuk menerapkan
model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan
kurikulum merdeka
2. Sebagai motivasi untuk saya pribadi dan rekan-rekan
guru lainnya dalam menerapkan pembelajaran inovatif
berbasis TPACK
3. Dapat menerapkan model dan metode pembelajaran
yang bervariasi sehingga membuat peserta didik
antusias dalam mengikuti pembelajaran
4. Media ajar yang lebih inovatif dan bervariasi dapat
menarik perhatian peserta didik

Peran dan Tanggung Jawab:


Guru berperan untuk menciptakan proses pembelajaran
yang menyenangkan bagi peserta didik. Disini guru memilih
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) karena
pada model ini peserta didik dilibatkan dalam menemukan
masalah serta mencari solusi atas permasalahan tersebut
kemudian peserta didik dituntut untuk menggunakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran
yaitu menemukan masalah, menganalisis permasalahan,
dan menemukan solusinya. Selain itu, dengan model PBL
ini peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir
HOTS melalui kegiatan penyelidikan dan memecahkan
masalah.
Selain itu, guru juga berperan dalam membimbing dan
sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
Tantangan Tantangan untuk mencapai tujuan, yaitu:
1. Teknis Pelaksanaan
 Sarana dan prasarana yang harus disiapkan meliputi
infokus, kamera, sumber listrik, laptop/komputer,
handphone, tripod dan mic wireless.
 Kuota dan sinyal yang harus kuat atau mencukupi
 Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam
pelaksanaannya
 Proses pengambilan video yang memerlukan jasa ahli
atau orang yang sudah paham dalam mengambil
video
 Mengatur kesesuaian dan ketepatan waktu dalam
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
2. Unsur Pelaksanaan
 Guru: penguasaan kompetensi pedagogik yakni
belum terbiasa dengan model pembelajaran PBL,
penggunaan media pembelajaran inovatif, dan
pengintegrasian unsur TPACK dalam pembelajaran
 Peserta didik: Belum terbiasa dengan model
pembelajaran PBL, pasif dalam pembelajaran pada
saat diskusi, tidak terbiasa memanfaatkan teknologi
informasi dalam pembelajaran.

Siapa saja yang terlibat dalam aksi ini adalah:


1. Dosen Pembimbing dan Guru Pamong: sebagai
instruktur dan pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan
PPL
2. Teman-teman PPG Daljab Sejarah: sebagai pembimbing
dalam pelaksanaan kegiatan PPL
3. Peserta didik: sebagai subjek dalam kegiatan
pembelajaran
4. Rekan guru: sebagai tim dalam proses pengambilan
video

Aksi Langkah-langkah dalam menghadapi tantangan tersebut


adalah:
1. Menentukan model dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik materi, tujuan pembelajaran
dan karakteristik peserta didik sehingga membuat
peserta didik antusias belajar dan dapat meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) serta hasil
belajar peserta didik
2. Menentukan media pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan
3. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan
dalam pembelajaran
4. Melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan
guru pamong
5. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah atau
wakasek

Strategi yang digunakan adalah:


1. Menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) karena
sesuai dengan karakteristik peserta didik, tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai yakni meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dan motivasi
peserta didik pada pelajaran Sejarah, dan karakteristik
materi yang dipilih.
2. Menerapkan media pembelajaran yang inovatif berbasis
saintifik dan TPACK yaitu menggunakan Powerpoint
interaktif, ebook, google form, dan youtube.
3. Mengkondisikan peserta didik untuk belajar
menggunakan model PBL dan metode diskusi serta
melatih pembelajaran kolaboratif dan komunikasi antar
peserta didik agar tercipta pembelajaran yang aktif,
komunikatif dan menyenangkan.
4. Penilaian meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian dilaksanakan pada awal, pada
saat pembelajaran hingga akhir pembelajaran.
Instrumen penilaian meliputi kisi-kisi, rubrik penilaian
hingga butir instrumen yang perlu dipersiapkan.

Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah:


1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
2. Metode diskusi dan tanya jawab
3. Media pembelajaran inovatif berbasis TPACK
4. Strategi pembelajaran berbasis pemecahan masalah
5. Sarana dan prasarana meliputi laptop, android, tripod,
mic wireless, satu set infokus dan kuota
6. Situasi kelas yang harus nyaman agar pembelajaran
berjalan menyenangkan

Refleksi Dampak dari aksi dari langkah-langkah yang dilakukan


antara lain:
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning
dimana kegiatannya berpusat pada peserta didik,
menjadikan peserta didik lebih aktif, dapat berpikir
analisis dan kreatif dibandingkan dengan saat masih
menggunakan model dan metode yang monoton. Selain
itu, karena pada saat pembelajaran peserta didik di bagi
menjadi beberapa kelompok serta per kelompok
menjawab soal yang diberikan oleh guru
2. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK
dalam bentuk video yang ditampilkan dalam slide
powerpoint memudahkan peserta didik dalam
mempelajari dan memahami materi, lebih bersemangat
dan tidak cepat bosan. Sehingga keaktifan dan
kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat
ditingkatkan.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dengan
menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan
sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat
memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:
1. Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran
yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif
dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah
dipahami. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan
refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Dari teman sejawat, secara keseluruhan sudah dapat
mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan peserta
didik dapat terlibat secara aktif. Faktor keberhasilan
pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap
model dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan
langkah langkah pelaksanaan dalam rancangan RPP yang
telah dibuat.
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan
yang sudah dilakukan oleh guru yakni dapat menjadikan
guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan
menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan
indikator materi pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai