Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI CERPEN

Sinar Kecil di Tengah Kegelapan


Orientasi
Di sebuah kota kecil yang dipenuhi oleh kesempitan dan kesusahan hidup, hiduplah
seorang anak laki-laki bernama Rafi. Ia tumbuh di lingkungan kumuh yang dipenuhi
dengan kemiskinan. Meskipun demikian, Rafi adalah anak yang cerdas dan penuh
semangat.
Setiap hari, setelah pulang dari sekolah, Rafi selalu meluangkan waktu untuk
membantu tetangga-tetangganya yang membutuhkan. Ia mengajar anak-anak kecil
yang kurang beruntung, membantu orang tua yang tidak mampu bekerja, dan berbagi
apa yang ia miliki, meski terbatas.
Komplikasi
Pada suatu hari, ketika sedang berjalan pulang dari sekolah, Rafi melihat seorang ibu
yang terbaring lemas di pinggir jalan. Tanpa ragu, ia segera menghampirinya. Ibu itu
tampak sangat lemah dan kurang makan. Rafi membawanya pulang ke rumahnya.
Meskipun keadaan keluarganya tidak berkecukupan, Rafi memutuskan untuk berbagi
makanan yang ada di rumahnya dengan sang ibu. Ibunya yang awalnya khawatir
dengan stok makanan mereka, menyambut tindakan Rafi dengan senyum bahagia dan
bangga akan kebaikan hati anaknya.
Resolusi
Keesokan harinya, berita tentang perbuatan baik Rafi menyebar dengan cepat di kota
kecil itu. Banyak orang yang tergerak dan ingin membantu Rafi dan keluarganya.
Mereka memberikan bantuan berupa makanan, pakaian, dan bantuan lainnya.
Rafi merasa bahagia melihat dampak positif dari perbuatannya. Ia menyadari bahwa
walau terkadang dunia terasa gelap, setiap tindakan kebaikan akan menjadi sinar
terang bagi orang lain. Rafi pun bertekad untuk terus membantu sesama, menjadikan
setiap langkahnya sebagai kebaikan yang bermanfaat bagi lingkungannya.
Koda
Dari cerita Rafi, kita belajar bahwa kendati seseorang mungkin tidak memiliki banyak
harta, memiliki hati yang penuh dengan kebaikan dapat membuat perbedaan besar
dalam hidup orang lain. Sinar kecil kebaikan seseorang dapat menjadi cahaya terang
di tengah kegelapan.
Bahasa yang digunakan formal, memakai alur maju, menggunakan sudut
pandang orang ke 3, memiliki latar waktu, tempat, suasana, tema kepedulian
sosial, memiliki tokoh, memiliki amanat, menggunakan majas.
Majas
Paradoks: Sinar kecil kebaikan seseorang dapat menjadi cahaya terang di tengah
kegelapan., Meskipun keadaan keluarganya tidak berkecukupan, Rafi memutuskan
untuk berbagi makanan yang ada di rumahnya dengan sang ibu
Jejak Kebaikan di Tepi Jalan
Orientasi
Di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan yang sibuk, hiduplah seorang lelaki tua
bernama Pak Salim. Ia tinggal di sebuah pondok kecil di pinggiran kota, di tepi jalan
yang ramai dilalui oleh berbagai macam orang setiap hari.
Pak Salim adalah sosok yang rendah hati dan penuh kebaikan. Setiap pagi, dia bangun
lebih awal untuk menyiapkan makanan bagi para tunawisma yang sering kali lewat di
jalan itu. Dia memberikan makanan yang ia persiapkan dengan penuh kehangatan dan
senyum.
Komplikasi
Suatu hari, seorang remaja miskin yang bernama Ali datang kepadanya. Ali sering kali
berkeliling kota untuk mencari makanan dan tak pernah bertemu dengan orang yang
begitu ramah seperti Pak Salim.
Mereka berdua mulai berbicara setiap pagi, dan Pak Salim menyadari bahwa Ali
bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya, tetapi dia tidak memiliki biaya untuk
sekolah. Dengan kebaikan hati, Pak Salim memutuskan untuk membantu Ali. Dia
memberikan buku-buku dan sisa-sisa uang yang ia miliki untuk membantu Ali
mewujudkan mimpinya.
Resolusi
Berkat bantuan Pak Salim, Ali akhirnya dapat mendaftar ke sekolah lagi. Tidak hanya
itu, Ali juga mulai membantu Pak Salim dengan persiapan makanan untuk para
tunawisma di sekitar kota. Mereka berdua menjadi contoh kebaikan yang menyebar di
sepanjang tepi jalan yang dulu hanya ramai oleh kehidupan yang terlupakan.
Tindakan kecil Pak Salim dan Ali menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitar
mereka. Banyak orang yang kemudian ikut membantu dan berbagi kepada sesama
yang membutuhkan di sekitar mereka. Jejak kebaikan mereka terus meluas,
membentuk jaringan solidaritas di tengah-tengah keramaian kota yang kadang kala
begitu dingin.
Koda
Kebaikan yang dilakukan oleh Pak Salim dan Ali mengajarkan kepada semua orang
bahwa, meski di tengah kesibukan dan kehidupan yang keras, kebaikan selalu ada dan
bisa mengubah dunia, bahkan hanya dari tepi jalan yang sepi.

Bahasa yang digunakan formal, memakai alur maju, menggunakan sudut


pandang orang ke 3, memiliki latar waktu, tempat, suasana, tema kepedulian
sosial, memiliki tokoh, memiliki amanat, menggunakan majas.
Majas
Metafora: hiruk pikuk
Paradoks: meski di tengah kesibukan dan kehidupan yang keras, kebaikan selalu ada
dan bisa mengubah dunia, bahkan hanya dari tepi jalan yang sepi.

Tawa di Balik Duka


orientasi
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, hiduplah seorang anak
bernama Rama. Dia adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya, Ibu
Santun. Meski hidup dalam keterbatasan, mereka selalu berbagi dengan tetangga
sekitar.
Di sebuah sudut desa, terdapat rumah tua yang ditempati oleh keluarga Pak Joko, yang
terkenal di desa sebagai keluarga yang keras dan tak acuh kepada orang lain. Anak
mereka, Sinta, seumur dengan Rama, tapi berbeda sekali sikapnya. Sinta tidak pernah
tertarik untuk bersosialisasi dan lebih suka menyendiri.
komplikasi
Suatu hari, hujan deras mengguyur desa. Sungai yang berdekatan dengan desa meluap,
mengancam pemukiman penduduk. Tanpa pikir panjang, warga desa bergotong
royong membangun tanggul agar air tidak masuk ke pemukiman mereka.
Rama, neneknya, dan beberapa warga lainnya turut serta membantu. Namun, keluarga
Pak Joko tetap tak terlihat. Ketika tanggul hampir selesai, mereka muncul dengan
sikap cuek, menyaksikan saja dari kejauhan.
Tiba-tiba, sebuah retakan besar muncul di tanggul yang hampir selesai. Air mulai
merembes masuk ke desa. Warga panik mencoba memperbaikinya, tapi usaha mereka
sia-sia. Rama yang lihai merangkak memperbaiki retakan tersebut, diikuti oleh
beberapa warga lainnya.
Dengan cepat, mereka berhasil memperbaiki tanggul tepat sebelum air meluap masuk.
Warga bersorak kegirangan. Pak Joko dan keluarganya yang menyaksikan kejadian itu
dari kejauhan, tak bisa menutupi keterkejutannya.
resolusi
Setelah kejadian itu, sikap Pak Joko dan keluarganya berubah. Mereka mulai
berinteraksi dengan warga desa lainnya. Sinta, anak Pak Joko, juga terlihat lebih
terbuka dan mulai berteman dengan Rama.
Di balik bencana itu, terbentuklah ikatan yang kuat antarwarga desa. Mereka
menyadari bahwa dalam kesulitan, solidaritas dan kebersamaan adalah kunci untuk
mengatasi masalah bersama. Serta, di balik ketakpedulian, terkadang tersembunyi
kesempatan untuk mengubah sikap menjadi lebih baik.
koda
Dari peristiwa itu, Rama belajar bahwa di balik senyum seseorang, terkadang
tersimpan kisah dan kepedulian yang mendalam. Solidaritas sosial, meski muncul dari
situasi sulit, mampu mempersatukan hati dan membangun kebaikan di antara sesama.
Bahasa yang digunakan formal, memakai alur maju, menggunakan sudut
pandang orang ke 3, memiliki latar waktu, tempat, suasana, tema kepedulian
sosial, memiliki tokoh, memiliki amanat, menggunakan majas.
Majas
Personifikasi : hujan deras mengguyur desa, Sungai yang berdekatan dengan
desa meluap, mengancam pemukiman penduduk.

Anda mungkin juga menyukai