Anda di halaman 1dari 2

T3-8.

Aksi Nyata - Manusia Indonesia bagi Saya

Siska Riski Hanifah

223100660008

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah
dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap
kebhinekatunggalikaan;

Jawaban: Dari pengalaman yang pernah saya alami saya pernah bekerja di salah satu
sekolah di Kabupaten Temanggung yang sangat menjunjung tinggi penghargaan dan
penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan. Salah satu contohnya adalah selalu tertib
melakukan kegiatan upacara, setiap pagi sebelum pembelajaran berlangsung semua
warga sekolah selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan di akhir pembelajaran
menyanyikan lagu Padamu Negeri. Adapun di setiap sudut sekolah ditempelkan nilai-
nilai Pancasila, poster-poster tentang toleransi beragama, dan adat istiadat yang ada di
Indonesia.

Mengenakan pakaian adat, menyanyikan lagu nasional, dan berjabat tangan


dengan bapak, ibu, dan guru setiap hari adalah praktik yang umum di Indonesia untuk
mengajarkan anak-anak tentang sopan santun, rasa cinta tanah air, dan nilai-nilai positif
lainnya. Hal ini sudah menjadi tradisi sejak usia dini sebagai cara untuk membentuk
karakter yang baik pada generasi muda. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang
memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat sesuai dengan
nilai Pancasila, khususnya sila ke-4, sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang
menekankan pada konsep merdeka belajar. Melalui kombinasi pendidikan karakter,
budaya, dan kebebasan berpendapat, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi
individu yang cerdas, memiliki moralitas yang baik, dan bangga dengan identitas
budaya mereka serta negara.
2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang
ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Jawaban: Penghayatan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah memiliki peran


krusial dalam memperkuat identitas manusia Indonesia. Melalui penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong,
kebersamaan, dan rasa cinta tanah air, sekolah mampu membentuk karakter yang kokoh
dan menanamkan kesadaran akan nilai-nilai luhur bangsa. Dalam proses pembelajaran
yang mencakup kebebasan berpendapat sesuai dengan nilai Pancasila sila ke-4, siswa
diberi ruang untuk mengembangkan identitas diri dan memahami beragam perspektif.
Penerapan pakaian adat, menyanyikan lagu nasional, dan interaksi harian dengan
bapak, ibu, dan guru juga menjadi medium untuk memperkuat ikatan emosional dengan
budaya dan bangsa. Dengan demikian, penghayatan nilai-nilai Pancasila di sekolah
tidak hanya membentuk karakter yang beretika, tetapi juga memupuk rasa kebanggaan
dan identitas sebagai warga negara Indonesia yang berbudaya dan berkepribadian unik.

Anda mungkin juga menyukai