Anda di halaman 1dari 2

Bekal untuk Masa Depan

Pada tahun 2023, di sebuah SMA di kota besar, terdapat seorang gadis populer bernama Sarah.
Sarah adalah gadis yang cantik dan berprestasi. Dia selalu menjadi juara olimpiade, peringkat pertama
di sekolah, juara lomba renang, ketua OSIS, dan sering mendapatkan penghargaan sebagai murid
teladan. Meskipun demikian, kesuksesannya tersebut ternyata bukan semata-mata hasil dari kerja
kerasnya sendiri. Di balik prestasinya, Sarah sering kali menggunakan cara curang dan memaksa siswa
lain untuk tunduk padanya, memaksa mereka untuk bekerja sama secara terpaksa.

Suatu hari, Sarah menerima paket misterius tanpa nama. Meskipun awalnya acuh, dia berhati-
hati dan meminta temannya, Rendi, untuk membukanya terlebih dahulu karena khawatir isi paket
membahayakan dirinya.

"Rendi, buka dulu paket ini, ya," ucap Sarah dengan nada yang tidak bisa ditolak, memerintahkan
temannya yang duduk di sebelahnya.

"Emang nggak takut, Sarah? Kan nggak jelas pengirimnya," kata Tika, yang tiba-tiba datang dengan
ekspresi skeptis.

"Tapi kan penasaran, Tika," jawab Sarah dengan senyuman angkuhnya, seolah meremehkan
kekhawatiran temannya.

"Yaudah, Rendi, buka aja, tapi hati-hati," ucap Tiara dengan suara yang penuh keragu-raguan,
menanggapi perintah Sarah.

Rendi pun membuka paket tersebut, "Eh, ini isinya kotak musik, ya? Nggak ada yang aneh."

"Bagus, kalo gitu aman. Putar aja musiknya, Sarah," ucap Tika dengan nada sinis, seakan-akan
mencemooh sikap Sarah yang seolah-olah merasa paling tahu.

"Baiklah, mari kita dengarkan," ucap Sarah dengan sikap angkuh sambil memutar kotak musik tersebut.
Alunan melodi yang keluar membuatnya terkantuk dan tiba-tiba, semuanya menjadi gelap.

Ketika Sarah sadar, dia masih mendengar sayup-sayup suara kotak musik tersebut. Dia
membuka matanya dan melihat sekeliling. Dia berada di sebuah ruang tamu apartemen dengan nuansa
minimalis. Di sana terdapat sebuah televisi yang menyiarkan berita. Sarah terkejut ketika melihat berita
tersebut. Berita tersebut melaporkan bahwa dirinya telah dijadikan buronan karena telah melakukan
korupsi dan pemaksaan kerja paksa. Sarah pun menyadari bahwa dia telah berada di tahun 2030 yang
berarti dia telah melintasi waktu selama 7 tahun.

Tiba-tiba, seorang laki-laki muncul di hadapannya. Laki-laki itu sangat tampan dan gagah. Ia
mengenakan kemeja putih dan celana jeans. Laki-laki itu menghampiri Sarah dan memberikannya
secangkir teh.
“Terima kasih,” ucap Sarah dengan gugup.

“Sama-sama,” balas laki-laki itu, Sarah masih ragu-ragu karena tidak mengenali laki-laki itu.

“Aku Rafka,” ucap laki-laki itu. Sarah terkejut mendengar nama itu. Ia mengenali Rafka sebagai teman
SMA-nya.

Tujuan Rafka membawa Sarah ke 2030 adalah untuk mengingatkan Sarah bahwa apa yang
dilakukan Sarah di tahun 2023 itu sangat tidak membuahkan hasil apapun dan malah membuat Sarah
di masa depan akan masuk ke jurang penyesalan. Rafka yakin ada kebaikan di dalam diri Sarah, teringat
awal pertemuan mereka di SMA. Rafka, anak pendiam, sering mendapat perlakuan kurang
menyenangkan. Suatu hari, dia terdampar di tengah hujan. Kala itu perlahan, Rafka mulai melihat sisi
baik Sarah. Meski terkejut mengetahui kegilaan kekuasaan Sarah, Rafka berharap bisa membawa
kebaikan ke masa depan.

"Kamu bisa berubah, Sarah. Aku yakin masih ada kebaikan di hatimu," ucap Rafka dengan penuh harap.

Sarah, terdiam sejenak, kemudian tersenyum, "Terima kasih, Rafka. Aku berjanji akan berusaha."

Rafka pun menceritakan tentang masa depan Sarah. Ia menceritakan bahwa Sarah akan menjadi
buronan karena telah melakukan korupsi dan pemaksaan kerja paksa. Sarah terkejut mendengar cerita
Rafka. Dia tidak menyangka bahwa masa depannya akan seperti itu.

Namun, di tengah penjelasan, polisi mengetahui keberadaannya. "Waktumu habis di sini. Ayo kembali
ke 2023!" kata Rafka sambil memutar kotak musik.

Di tahun 2023, Sarah terbangun di ruang UKS, dikelilingi oleh teman-temannya. Rafka, dari
kejauhan, hanya tersenyum sambil terdiam.

"Sarah, kamu baik-baik saja?" tanya Tiara, salah satu teman dekatnya.

Sarah menangis haru, "Aku... aku minta maaf, teman-teman. Aku sadar sudah banyak yang kulakukan
dengan tidak benar."

Tika mengelus punggung Sarah, "Kita tahu kamu bisa berubah, Sarah. Mulai dari sekarang, kita dukung
kamu."

Sambil memeluk teman-temannya, Sarah bertekad, "Aku janji akan jadi pribadi yang lebih baik. Terima
kasih, teman-teman."

Di hari-hari berikutnya, Sarah benar-benar berusaha mengubah dirinya. Kejujuran dan kebaikan
yang ditanamkannya memperbaiki hubungan dengan teman-temannya. Rafka, yang diam-diam
mendukungnya, tersenyum bangga. Mereka pun melanjutkan kehidupan di SMA dengan lebih baik,
memupuk persahabatan yang sejati.

Anda mungkin juga menyukai