Anda di halaman 1dari 9

CASILA D

N A
A

N
P
PROF

SIL A
CA
PE
IL
LAJAR P A N

PERSPEKTIF EKONOMI
KELOMPOK 7
1. Fenti Rochayani (2301680145)

2. Feti Dwi Nurlita (2301680345)

3. Finalismi Dwi Angraheni (2301680347)

4. Ika Mutma’inah (2301680294)


LANDASAN FILOSOFIS
Dari perspektif ekonomi, beberapa aspek filosofis Pancasila dapat dihubungkan dengan
prinsip-prinsip ekonomi.

1 Ketuhanan yang Maha Esa 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan Perwakilan
Menciptakan kerangka moral dan etika dalam
Kebijakan ekonomi harus melibatkan partisipasi
kegiatan ekonomi dengan
masyarakat dan didasarkan pada hikmat
mempertimbangkan nilai-nilai spiritual dan
kebijaksanaan.
moral

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 5. Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Mengajarkan bahwa ekonomi harus Penerapan prinsip distribusi yang adil dan
memberikan manfaat kepada seluruh pemberdayaan ekonomi bagi seluruh lapisan
masyarakat. masyarakat.

3. Persatuan Indonesia

Pentingnya solidaritas dan kesatuan dalam


mengatasi tantangan ekonomi.
LANDASAN TEORI

"Ekonomi Pancasila adalah ekonomi pasar yang Dasar moral Ekonomi


mengacu pa- da ideologi Pancasila. Artinya Pancasila mengedepankan
mekanisme bekerjanya (sistem) ekonomi
gotong. royong,
Pancasila didasarkan pada data-data riil
ekonomi. Indonesia dan tindakan pelaku-pelaku kebersamaan, kemanusiaan,
ekonomi yang moralis- tik, sosio-nasionalistik, dan kekeluargaan. Menurut
dan sosio-demokratik. Ekonomi Pan- casila Mu- byarto Ekonomi
bukanlah ekonomi normatif (das sollen) tetapi
Pancasila adalah sistem
ekonomi positif (das sein) sekaligus normatif,
karena menggambarkan. secara riil perilaku
ekonomi yang sejalan,
nyata manusia Indonesia yang merupakan. sesuai, dan setia pada asas-
homo socius, homo ethicus, sekaligus homo asas Pancasila (Mubyarto,
economicus da- lam sistem ekonomi yang 2003: 19),
berdasar atas asas kekeluargaan" (Hastangka,
2007: 78).
LANDASAN EMPIRIS
Berikut adalah penjelasan mengenai landasan empiris Pancasila dan profil pelajar Pancasila
dari perspektif ekonomi:

1.Sejarah Pembentukan Negara Indonesia: 2. Pengalaman Ekonomi Masyarakat Indonesia


Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus Pengalaman ekonomi masyarakat Indonesia, terutama sejak
1945 dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut masa pra-kemerdekaan hingga sekarang, memberikan dasar
kemerdekaan menjadi landasan empiris bagi nilai-nilai empiris untuk prinsip-prinsip ekonomi Pancasila. Masyarakat
Pancasila. Pengalaman sejarah ini memperlihatkan Indonesia mengalami dinamika ekonomi, pertumbuhan,
keinginan untuk menciptakan negara yang merdeka, ketidaksetaraan, dan perubahan sosial yang membentuk
adil, dan makmur. pemahaman akan kebutuhan ekonomi yang berkelanjutan dan
inklusif.

3. Pengalaman Pembangunan ekonomi:

Proses pembangunan ekonomi Indonesia sejak masa


kemerdekaan mencerminkan implementasi nilai-nilai
Pancasila. Pengalaman empiris ini memberikan kontribusi
nyata terhadap pembentukan kebijakan ekonomi yang sesuai
dengan prinsip-prinsip Pancasila, seperti program
pembangunan nasional dan upaya mengurangi kemiskinan.
LANDASAN LEGAL FORMAL
Landasan legal formal Pancasila adalah UUD 1945,
khususnya Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, yang
menegaskan Pancasila sebagai dasar negara. Pasal 29 UUD
1945 juga menegaskan bahwa ketentuan-ketentuan dasar
negara tidak dapat diubah. Pancasila sendiri terdiri dari
lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
KASUS
“PENGGUNAAN PANCASILA UNTUK KEPENTINGAN
KELOMPOK TERTENTU”
Kasus penimbunan barang yang dapat menyebabkan kelangkaan sehingga menyebabkan
harga di pasar melonjak tinggi.

KOMPAS.com - Polisi membongkar dugaan penimbunan minyak goreng di Kabupaten Lebak, Banten
dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dari penggerebekan di dua lokasi tersebut, polisi menemukan
puluhan ribu liter minyak goreng yang diduga ditimbun. Di Lebak, polisi mengggeledah sebuah rumah
di Desa Cempaka, Kecamatan Warunggunung. Kapolres Lebak AKBP Wiwin Setiawan mengatakan, ada
2.000 karton atau 24.000 liter minyak goreng yang ditemukan di gudang samping rumah. "Berhasil
mengamankan sejumlah 24.000 liter minyak goreng merek Hemart, di sebuah rumah salah satu warga
berinisial MK, yang tidak memiliki legalitas perizinan agen minyak yang saat ini langka," ujarnya, Sabtu
(26/2/2022).

(https://regional.kompas.com/read/2022/03/04/133141978/terbongkarnya-penimbunan-
puluhan-ribu-liter-minyak-goreng-di-lebak-dan-palu?page=all)
PEMBAHASAN DAN SOLUSI
Berdasarkan kasus tersebut maka pelaku kasus penimbunan barang
yang berupa minyak goreng, bawasannya pelaku tersebut telah
menyalahgunakan Pancasila untuk kepentingan kelompok tertentu.
Hal ini terjadi ketika Pancasila dijadikan sebagai alat untuk meraih
kekayaan atau untuk kepentingan pribadi. Padahal pelaku tersebut
telah melanggar penerapan sila Pancasila dalam pespektif ekonomi.

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi persoalan-persoalan ekonomi tersebut:
Menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Memberikan pemahaman bermakna terkait nilai Pancasila
Edukasi tentang kewirausahaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai