Dosen Pengampu:
Dr. rer. nat. Ubed Sonai Fahruddin Arrozi, S.Pd., M.Si
Husni Wahyu Wijaya, S.Si., S.Pd., M.Si., Ph.D
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah
yang berjudul “SENYAWA IONIK MnO” pada Mata kuliah Struktur dan Sifat-Sifat Zat dengan baik
tanpa suatu kendala berarti.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah, Bapak Dr. rer. nat. Ubed
Sonai Fahruddin Arrozi, S.Pd., M.Si dan Bapak Husni Wahyu Wijaya, S.Si., S.Pd., M.Si., Ph.D.
Yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan makalah ini. Begitu pula kepada
teman-teman seperjuangan yang telah memberi masukan dan pandangan kepada kami selama
menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang bermanfaat
bagi pembaca mengenai senyawa MnO. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Semoga ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
2.1 Senyawa Ionik MnO......................................................................................................................6
2.2 Kegunaan Senyawa Ionik MnO.....................................................................................................6
2.3 Struktur Kristal dan Kisi Kristal Senyawa Ionik MnO..................................................................7
2.4 Unsur Pembentuk Senyawa Ionik MnO........................................................................................8
2.5 Ikatan Yang Terbentuk Dalam Senyawa Ionik MnO..................................................................11
2.6 Energi Pembentukan Senyawa Ionik MnO..................................................................................12
2.7 Aspek Rasio Radius.....................................................................................................................12
2.8 Energi Kisi Kristal senyawa MnO dengan Pers. Kapustinskii....................................................13
2.9 Reaksi Pelarutan Senyawa Ionik MnO Dalam Air......................................................................13
2.10 Energi yang menyertai ketika senyawa ionik MnO larut dalam air atau bereaksi dengan air...14
BAB III..................................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
Senyawa ion terbentuk antara dua atom yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan
tinggi, yaitu antara golongan logam (IA kecuali H, IIA kecuali Be, IIIA, dan transisi) dengan
golongan nonlogam (VIA dan VIIA). Dimana unsur logam yang mempunyai keelektronegatifan
rendah akan melepaskan elektron membentuk ion positif (kation) sedangkan unsur nonlogam yang
mempunyai keelektronegatifan tinggi akan menangkap elektron membentuk ion negatif (anion).
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik elektrostatis antara kation dan anion.
Atom Mn akan melepaskan elektron membentuk ion Mn 2+, sementara atom O akan
menangkap elektron membentuk ion O 2-. Kemudian ion Mn2+ dan O2- akan mengalami gaya tarik
elektrostatis membentuk MnO sebagaimana reaksi berikut:
Mn2+ + O2- --> MnO
Dengan demikian, senyawa MnO yang terbentuk merupakan senyawa ion.
Senyawa MnO merupakan senyawa ionik biner (terdiri dari dua jenis atom) dengan kation
dari golongan transisi, Mn merupakan unsur golongan VIIB. Penamaan senyawa ionik biner dengan
kation golongan transisi dimulai dengan nama kation diikuti muatan yang ditulis dengan angka
romawi lalu diikuti nama anion dengan akhiran -ida. Senyawa MnO terdiri dari kation Mn 2+ dan anion
O2−. Kation Mn2+ memiliki muatan +2 jadi namanya mangan(II), dan anion merupakan O 2− oksida
(oksigen yang akhirannya diganti jadi -ida), jadi MnO memiliki nama mangan (II) oksida.
Gambar 2 :
Struktur Kristal MnO
Senyawa ionik
dalam fase padat dapat
memiliki struktur kristal
tertentu. Kristal senyawa
ionik terdiri dari kation-
kation dan anion-anion yang tersusun secara teratur, berulang, dan bergantian dari ion-ion yang
terdapat dalam suatu kristal menghasilkan kisi kristal dengan bentuk tertentu pula. keelektronegatifan
atom Mn dan atom O dalam skala pauling adalah 1,5 dan 3,5. Perbedaan keelektronegatifan kedua
atom tersebut adalah 2. Dengan demikian MnO merupakan senyawa Ionik yang terdiri dari ion-ion
Mn2+ dan ion-ion O2-.
Senyawa ionik MnO ini mengkristal seperti struktur NaCl. Sel satuan Kristal MnO adalah
kubus berpusat muka (face centered cubic). Kelompok ruang (space group) dari kisi MnO adalah
Fm3m. Pada gambar ion-ion Mn2+ dan O2- digambarkan dengan bola-bola yang berwarna ungu dan
merah. Pada kisi kubus berpusat muka dari MnO dengan ion Mn 2+ sebagai origin (titik perpotongan
antara sumbu x,y dan z), ion Mn2+ dikelilingi oleh 6 ion O2- terdekat dengan geometri oktahedral.
Sedangkan pada O2- sebagai origin, ion O2- dikeliling oleh 6 ion Mn2+ terdekat dengan geometri
oktahedral.
b. Elektron Konfigurasi
1. Konfigurasi elektronik keadaan dasar pada Mn adalah :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5.
Elektron diisi dalam orbital atom sesuai urutan yang ditentukan oleh prinsip Aufbau,
Prinsip Pengecualian Pauli, dan Aturan Hund.
d. Sifat Keelektronegatifan
Elektronegativitas atau sering disebut keelektronegatifan merupakan kecenderungan
atau ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dan dalam membentuk ikatan
ikatan, semakin besar keelektronegatifan maka suatu atom akan memiliki kecenderungan
lebih tinggi dalam menarik elektron daripada atom yang lain . Sedangkan dalam satu periode,
kecenderungan kenaikan keelektronegatifan terjadi semakin ke kanan letaknya dalam sistem
periodik. Namun perlu diingat bahwa unsurunsuh Gas Mulia atau golongan VIIIA tidak
memiliki keelektronegatifan alias keelektronegatifannya bernilai 0. Keelektronegatifan yang
ada pada Mn adalah 1,5 dan untuk O adalah 3,5 yang bisa dilihat pada gambar tabel periodik
berikut:
e. Energi Ionisasi
Energi ionisasi (IE) adalah energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol
spesies dalam keadaan gas. Energi untuk mengeluarkan satu elektron pertama (dari atom
netralnya) disebut sebagai energi ionisasi pertama dan untuk mengeluarkan satu elektron ke
dua disebut energi ionisasi kedua, dan begitu seterusnya untuk pengeluaran satu elektron
berikutnya. Mudah dipahami bahwa mengeluarkan satu elektron pertama dari atom netralnya
akan lebih mudah daripada mengeluarkan satu elektron kedua dan seterusnya dari kation yang
bersangkutan karena pengaruh muatan inti menjadi semakin lebih efektif terhadap elektron
yang semakin berkurang jumlahnya. Energi Ionisasi unsur dari MnO yaitu Mn dan O sebesar
data berikut ini :
Energi ionisasi molar dalam tabel diatas diukur dalam kJ mol . Ini merupakan energi per mol
yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron dari atom atau ion dalam bentuk gas.
Disekitar inti terdapat elektron yang menolak elektron lain yang akan masuk. Jika daya tarik
inti lebih besar dari daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk, tetapi
bila daya tarik inti lebih lebih kecil maka diperlukan energi untuk memasukkan elektron. Jika
energi keluar, afinitas elektron bertanda positif (eksotermik) dan bila energi diserap maka
bertanda negatif (endotermik) (S, Syukri. 1999).
Tahap-tahap yang diperlukan dalam pembentukan kristal senyawa ionik beserta perubahan
entalpi yang menyertai setiap tahap tersebut dapat digambarkan dalam suatu daur yang disebut dengan
daur Born-Haber (Born-Haber cycle). Energi yang menyertai Pembentukan senyawa ionik MnO
adalah :
● Energi Atomisasi (ΔHA)
Pada tahap ini padatan Mn diubah menjadi atom-atom Mn dalam fase gas. Atom Mangan
padat menyublim menjadi atom gas dengan menyerap energi panas. Energi yang menyertai
tahap ini disebut energi atomisasi, ΔHA.
● Energi Atomisasi atau Disosiasi (ΔHD)
Pada tahap ini gas O2 diubah menjadi atom-atom O dalam fase gas. Oksigen diatomik pecah
menjadi dua atom individu dengan menyerap energi ikatan, sehingga setiap atom oksigen
menyerap setengah dari energi ikatan molekul oksigen. Energi yang menyertai tahap ini
disebut energi atomisasi atau energi disosiasi ikatan, ΔHD.
● Energi Ionisasi (EI)
Pada tahap ini atom Mn dalam fase gas terionisasi menjadi ion Mn 2+. Energi yang menyertai
tahap ini disebut energi ionisasi, EI. Pada EI 1 merupakan besaran energi yang diperlukan
atom Mn untuk melepas satu elektron menjadi Mn +. Sedangkan pada EI2 merupakan besaran
energi yang diperlukan Mn1+ untuk melepas satu elektron menjadi Mn2+.
● Afinitas Elektron (AE)
Pada tahap ini atom O dalam fase gas terionisasi menjadi ion O 2-. Energi yang menyertai
tahap ini disebut afinitas elektron, AE. Pada AE 1 merupakan besaran energi yang diperlukan
atom O untuk menerima satu elektron menjadi O -. Sedangkan pada AE2 merupakan besaran
energi yang diperlukan Mn- untuk menerima satu elektron menjadi O2-.
● Energi Kisi (U)
Pada tahap ini pasangan-pasangan ion Mn 2+ dan O2- dalam fase gas berubah menjadi kisi
kristal MnO. Energi yang menyertai tahap ini disebut energi kisi, U.
2.10 Energi yang menyertai ketika senyawa ionik MnO larut dalam air atau bereaksi dengan
air
Tidak semua senyawa ionik mudah larut dalam air ada juga yang sukar larut dalam air hal ini
terjadi karena bergantung pada besarnya energi kisi dan besarnya entalpi solvasi yang menyertai
proses pelarutan senyawa tersebut. Pada pelarutan senyawa ionik dalam air energi kisi menghalangi
larutnya senyawa ionik sedangkan energi solvasi mendorong larutnya senyawa ionik dalam air.
Perubahan entalpi larutan ( Δ H larut an ¿ dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
Δ H larutan = -U + Δ H solvasi( M +¿¿ ) + Δ H solvasi( X −¿¿)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Senyawa ionik MnO (mangan oksida) adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion mangan dan
oksigen. Senyawa ionik MnO memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai pupuk dalam bidang
pertanian, sebagai katalis, sebagai bahan pencelup untuk kain, sebagai pigmen dalam industri keramik
dan juga baterai. Senyawa ionik MnO (mangan oksida) mengkristal seperti struktur NaCl, dengan sel
satuan berpusat muka (FCC). Senyawa ionik MnO memiliki struktur kristal yang berbentuk berlian
(diamond). Jumlah spesies MnO dalam sel satuan adalah empat buah. Dalam tabel periodik sifat
keelektronegatifan pada Mn adalah 1,5 dan untuk O adalah 3,5. Energi ionisasi unsur dari MnO yaitu
Mn yang pertama sebesar 7,434, yang kedua 15,64 dan yang ketiga 33,667 sedangkan energi ionisasi
O yang pertama adalah 13,6181, yang kedua 35,117 dan yang ketiga 54,934 kJ/mol. Untuk afinitas
elektron dari unsur MnO yaitu Mn -50 (19) kJ/mol lalu untuk O 140,9755 (3).
Dalam senyawa ionik MnO ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion. Ikatan ion tersebut
terjadi ketika Atom Mn akan melepaskan elektron membentuk ion Mn 2+, sementara atom O akan
menangkap elektron membentuk ion O 2-. Kemudian ion Mn2+ dan O2- akan mengalami gaya tarik
elektrostatis membentuk MnO. Energi pembentukan yang terdapat dalam senyawa ionik MnO terdiri
dari beberapa tahap yaitu energi atomisasi, energi atomisasi atau disosiasi, energi ionisasi (EI),
afinitas elektron (AE) dan energi kisi (U). Besarnya energi kisi senyawa MnO adalah -3871,17
kJ/mol. Reaksi pelarutan mangan dioksida alami mengubahnya menggunakan dinitrogen tetraoksida
dan air untuk larutan mangan(II) nitrat. Penguapan air, meninggalkan kristal garam nitrat. Pada suhu
400 °C, garam terurai, melepaskan N 2O4 dan meninggalkan residu mangan dioksida murni. Nilai
perubahan entalpi sebesar 878,94 kJ/mol yang berharga positif maka dapat disimpulkan senyawa
MnO dalam air berlangsung secara endotermik.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy. 2020. Perspektif Baru Ikatan Ionik (Edisi 4). Malang: Indonesia Academic Publishing.
Wells, A.F. (1984). Structural Inorganic Chemistry (5th ed.). Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-
855370-6.
Chen, C. H., & Hsu, Y. K. (2021). MnO as a cathode material for lithium-ion batteries: a review.
Journal of Materials Chemistry A, 9(12), 7436-7450.
Memon, A. A., Kazi, A. A., Dhilon, S. A., & Mallah, A. A. (2018). Dyeing of cotton with natural
dyes extracted from fruit peels using MnO as a mordant. Journal of Natural Fibers, 15(6), 829-841.
Lin, Y., He, L., & Guo, L. (2020). MnO-based pigments for ceramic glazes: a review. Journal of the
European Ceramic Society, 40(5), 1671-1683.
Rahma R. , “Rumus Kimia MnO, Jenis Senyawa, dan Nama Senyawa”. Diakses pada 2 Mei 2023.
https://roboguru.ruangguru.com/forum/rumus-kimia-mno-jenis-senyawa-nama-senyawa-_FRM-
59GO5M4M
https://id.wikipedia.org/wiki/Mangan_dioksida
https://www.schoolmykids.com/learn/periodic-table/mn-manganese
https://www.schoolmykids.com/learn/periodic-table/o-oxygen
http://eprints.polsri.ac.id/5170/3/BAB%20II.pdf
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Frepository.ut.ac.id
%2F4476%2F2%2FPEFI4315-
M1.pdf&psig=AOvVaw2AGOckvl45yPM76H39JeLB&ust=1683897373261000&source=images&cd
=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCNDFvq667f4CFQAAAAAdAAAAABAE