Anda di halaman 1dari 4

SSOP adalah Prosedur pelaksanaan sanitasi standart yang harus dipenuhi oleh suatu sentra

pengolahan atau UPI untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap produk yang diolah
Sanitasi : Perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih, sehingga mencegah manusia
bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya agar dapat menjaga
dan meningkatkan kesehatan manusia
Mengapa harus dibuat prosedur monitoring SSOP?
Untuk mengembangkan budaya kerja yang dapat mengontrol sanitasi secara efektif di Unit
Pengolahan Ikan (UPI)
Prosedur Kontrol Sanitasi merupakan prosedur untuk memelihara kondisi sanitasi yang berkaitan
dengan semua sarana pengolahan, sarana kebersihan, personil dan lingkungan di UPI dan
dituangkan dalam rancangan SSOP
Tujuan SSOP :

 Memastikan mutu produk dan menjamin tingkat dasar pengendalian keamanan pangan
 Meminimalisir kontaminasi

Kunci SSOP ( 8 ) :

1. Keamanan air dan es


2. Kondisi alat dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
3. Pencegahan kontaminasi silang
4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet
5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
6. Pelabelan, penyimpanan,dan penggunaan bahan toksin yang benar
7. Pengawasan kondisi kesehatan personil
8. Pengendalian pest

 KEAMANAN AIR DAN ES

Air yang dipakai pengolah harus bersih, sumber air bisa berasal dari PDAM; sumur; air laut,
kualitas air dicek setiap 6 bulan sekali
Syarat air bersih : tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung logam berat
(bahan berbahaya)
Untuk jenis es bisa dipakaies balok, serpihan es (es yang berukuran kecil), Es yang berukuran
lembut

 KONDISI ALAT DAN KEBERSIHAN PERMUKAAN YANG KONTAK DENGAN BAHAN


PENGAN

Semua peralatan yang dipakai dalam melakukkan pengolahan harus dalam kondisi bersih,
Pisau yang digunakan dicuci dengan air bersih dan panas, gunakan bahan-bahan dari
stainless,peralatan disimpan pada tempatnya.
Pekerja harus menggunakan pakaian bersih selama pengolahan, pakaian kerja dicuci setiap
hari, serta gunakan perlengkapan pekerja seperti tutup kepala dan sarung tangan.

 PENCEGAHANKONTAMINASI SILANG

Upaya untuk tidak terjadinya kontaminasi silang bisa dilakukkan dengan beberapa cara

 Bahan baku (ikan) jangan diletakkan di lantai, letakkan diatas box/keranjang ikan
 Lampu tempat pengolahan ditutup agar pecahan lampu tidak mengenai ikan
 Keberihan karyawan, sebelum bekerja dan setelah dari toilet cuci tangan
 Dilarang meludah dan merokok saat mengolah ikan
 Kesehatan pekerja, pekerja harus mandi agar ikan terhindar dari bakteri, gunakan pakaian
yang bersih, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang ikan,pekerja yang sakit harus
istirahat periksa ke dokter
 Penyimpanan Produk, produk ikan yang sudah diolah diletakkan diatas rak agar tidak
terkena kotoran

 MENJAGA FASILITAS PENCUCI TANGAN, SANITASI DAN TOILET

 Sediakan washtafeldekat pintu,air harus mengalir dan dilengkapi dengan fasilitas sanitasi
(sabun antiseptik, pengering tangan)
 Toilet berfungsi baik, tidak berhubungan langsung dengan ruangan penanganandan
pengolahan dilengkapi dengan fasilitas sanitasi (sabun antiseptik, pengering tangan)
 Ruang ganti digunakan karyawan untuk ganti pakaian kerja harus selalu dalam keadaan
bersih
 Loker digunakan untuk menyimpan pakaian kerja dan pakaian ganti karyawan
sertaperalatan pribadi karyawan tersedia dalam jumlah cukup

 PROTEKSI DARI BAHAN – BAHAN KONTAMINAN

 Semua bahan kimia, pembersih dan saniter harus sesuai persyaratan


 Gunakan sesuai petunjuk persyaratan
 Semua bahan kimia, pembersih dan saniter diberi label dengan jelas
 Disimpan diruang khusus dan terpisah dengan ruang penyimpanan produk olahan
 Penggunaannya harus sesuai prosedur dan ada petugas khusus yang ditunjuk dan
bertanggung jawab dalam penanganan bahan kimia

 PELABELAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN TOKSIN YANG BENAR

 Tujuannya untuk menjamin bahwa pelabelan, penyimpanan dan penggunaan bahan toksin
adalah benar untuk proteksi produk darikontaminan
 Pemberian label dan penyimpanan bahan kimia dan bahan berbahaya diberi label yang jelas
dan disimpan secara terpisah dalam wadah yang sama
 Penggunaanbahan kimia dan bahan berbahaya; bahan kimia yang diijinkan dan
penggunaannya sesuai dengan metode yang dipersyaratkan, serta dilengkapi dengan tanda
(label) yang dipersyaratkan

 PENGAWASAN KONDISI KESEHATAN PERSONIL

 Tujuan mengelola personil yang mempunyai tanda-tanda penyakit, luka atau kondisi lain
yang dapat menjadi sumber kontaminasibakteri
 Kondisi karyawan/pekerja di monitor, bagi yang sakit tidak diijinkan bekerja
 Karyawan yang melakukan pekerjaan penanganan, pengolahan, pengepakan, harus
mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
 Karyawan harus menggunakan alat perlengkapandiri, antara lain pakaian kerja termasuk
tutup kepala, masker, sepatu, sarung tangan
 Jenis penyakit yang dapat mengkontaminasi seperti: batuk/pilek, flu, diare, penyakit kulit dsb

 PENGENDALIAN PEST

Perlu tersedianya fasilitas pengendalian binatang penganggu (serangga, tikus, hewan


peliharaan dan binatang lainnya) yang berfungsi dengan efektif
Tujuannya adalah

 pencegahan masuknya dan pembuangan pest


 Mengendalikan lingkungan sumber pest
 Pemusnahan dan pembasmian pest

Dengan adanya Prosedur Operasi Standar Sanitasimaka para Unit Pengolah Ikan diharapkan dapat
menerapkan SSOP di unit kerja masing- masing sehingga produk hasil perikanan dapat memenuhi
Standar Nasional Indonesia dan aman apabila dikonsumsi oleh manusia, disamping itu juga Produk
Hasil Perikanan Indonesia mampu bersaing di pasar internasional

Facebook

Twitter

Google+

Ema

Anda mungkin juga menyukai