Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN MAGANG

SISTEM DAN PROSEDUR KEARSIPAN SURAT PADA BAGIAN UMUM


SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SEKADAU

DISUSUN OLEH :
RISKA OKTAPIANI
111200002

ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang di Sekretariat DPRD
Sekadau dengan baik dan lancar. Keberhasilan penyusunan laporan program ini tidak akan
terwujud dan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, bimbingan, dan dorongan yang tak
terhingga nilainya dari berbagai pihak, baik secara material maupun spiritual. Dalam kesempatan
ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penulisan Laporan ini, secara khusus kepada.
1. Orang Tua penulis yang senantiasa mendukung penulis selama melaksanakan kerja
praktek dan Menyusun laporan kerja praktek.
2. Ibu Dr. Endang Indartuti, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Magang.

3. Segenap jajaran staff Sekretariat DPRD Sekadau Pak Dadang, Bu Rini, Kak Titin, Kak
Yul, Kak Mega, Bg Edo, Bg Tio, Bg Deddy, dan Bg Miftha.

4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberi doa,
dukungan, dan semangat.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan magang masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, adanya kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan sebagai
bahan evaluasi dalam penulisan kedepan. Penulis berharap semoga apa yang terkandung dalam
laporan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 28 Oktober 2023

Riska Oktapiani

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... iv
BAB I ......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
1.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ......................................................................................... 3
1.3 TUJUAN MAGANG .................................................................................................................. 3
1.4 MANFAAT KEGIATAN MAGANG ......................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................................................ 5
GAMBARAN UMUM MAGANG ........................................................................................................... 5
2.1 PENGERTIAN INSTANSI......................................................................................................... 5
2.2 VISI DAN MISI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SEKADAU SEKADAU .................. 5
2.3 LOKASI DAN TEMPAT MAGANG ......................................................................................... 6
2.4 STRUKTUR DAN UNIT ORGANISASI ................................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................................................... 10
METODE PELAKSANAAN MAGANG .............................................................................................. 10
3.1 METODE PELAKSANAAN MAGANG ................................................................................. 10
3.2 LANDASAN TEORI ................................................................................................................ 11
3.3 BAGAIMANA SISTEM DAN PROSEDUR KEARSIPAN SURAT PADA BAGIAN UMUM
SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SEKADAU? ......................................................................... 18
BAB IV .................................................................................................................................................... 21
HASIL YANG DICAPAI DALAM PELAKSANAAN MAGANG ..................................................... 21
4.1. HASIL YANG DICAPAI DALAM PELAKSANAAN MAGANG ......................................... 21
4.2. ANALISIS PELAKSANAAN MAGANG................................................................................ 21
BAB V ...................................................................................................................................................... 24
PENUTUP ............................................................................................................................................... 24
5.1 SIMPULAN .............................................................................................................................. 24
5.2 SARAN ..................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 25
LAMPIRAN ............................................................................................................................................ 26

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau ......................................... 6

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Magang ............................................................................................................ 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perguruan tinggi sebagai instansi yang menghasilkan sarjana diberbagai bidang dituntut

untuk dapat menghasilkan calon tenaga kerja yang memiliki keterampilan serta wawasan yang

cukup luas, sehingga di harapkan mampu menangani pekerjaan sesuai dengan bidang illmunya dan

tuntutan peluang kerja.Untuk merealisasikan sasaran tersebut di atas Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik Universitas 17 Agustus 45 Surabaya berupaya merintis jalan dengan menyelenggarakan

program yang di sebut dengan Praktek Kerja Lapangan (magang). Maka dari itu sebelum

mendapatkan gelar sarjana dan memesuki dunia kerja ,Fisip Untag Surabaya mewajibkan setiap

mehasiswa program Sarjana (S1) untuk Melaksanakan program magang atau kerja praktek yang

termasuk sebagai salah satu mata kuliah wajib.

Dalam kegiatan magang mahasiswa dihadapkan pada pekerjaan nyata yang harus di

selesaikan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang di peroleh selama kuliah dengan

harapan mahasiswa dapat bekerja dengan terampil, disiplin, kreatif , tekun ,jujur sesuai dengan

bidang pekerjaan yang dipelajarinya. Salah satu cara untuk menambah pengalaman kerja tersebut

adalah dengan mengikuti kegiatan yang diwajibkan oleh fakutas dan prodi yaitu magang yang akan

kami laksanakan di sebuah instansi pemerintah yang berkaitan di bangku kuliah. Kegiatan magang

merupakan satu dari mata kuliah di jurusan adminstrasi negara di fakultas ilmu sosial dan ilmu

politik. Kegiatan magang ini merupakan kegiatan yang berbentuk pelatihan yang akan

diimplementasikan sebagai pengaplikasian kemampuan Pendidikan yang diperoleh mahasiswa atau

mahasiswi baik dari bangku perkuliahan maupun kegiatan diluar perkuliahan. Kegiatan magang

sebagai langakah utama mahasiswa mencari pengalaman di dunia kerja di sebuah perusahaan atau

instansi pemerintah. Dengan itu akan melatih mahasiswa lebih ulet dan rajin dalam melakukan

1
tugas dan pekerjaannya sehingga tidak akan kaku dan canggung jika nanti diimplemtasikan di dunia

kerja yang sesungguhnya.

Kantor Sekretariat DPRD Sekadau adalah tempat magang yang terletak di Sekadau, sebuah

kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kantor ini merupakan pusat administrasi dan

pelayanan untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sekadau.Kantor Sekretariat DPRD

Sekadau terdiri dari berbagai fasilitas dan ruang kerja yang dirancang untuk mendukung kegiatan

administrasi dan legislasi. Di dalamnya, terdapat ruang rapat, ruang kerja staf, perpustakaan, ruang

tunggu, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Tempat ini berfungsi sebagai pusat komunikasi

antara anggota DPRD, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.Magang di Kantor Sekretariat DPRD

Sekadau dapat memberikan pengalaman berharga dalam memahami dan mengamati proses politik

dan administratif di tingkat lokal. Beberapa alasan mengapa tempat ini menarik untuk magang

antara lain :

1. Pengalaman dalam pemerintahan lokal: Magang di kantor Sekretariat DPRD Sekadau akan

memberikan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana pemerintahan lokal beroperasi.

Mahasiswa dapat mengamati bagaimana pembuatan kebijakan dan regulasi dilakukan,

bagaimana proses legislasi berjalan, dan bagaimana peran DPRD dalam mewakili kepentingan

masyarakat.

2. Interaksi dengan pemangku kepentingan: Magang di kantor Sekretariat DPRD Sekadau akan

memungkinkan mahasiswa berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk

anggota DPRD, staf, dan masyarakat. Hal ini dapat membantu Anda memperluas jaringan,

belajar dari para profesional yang berpengalaman, dan memahami berbagai perspektif yang

ada.

3. Peningkatan keterampilan komunikasi: Magang di tempat ini akan memberikan kesempatan

untuk meningkatkan keterampilan komunikasi, baik dalam berinteraksi dengan anggota DPRD

maupun dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Mahasiswa akan belajar cara

2
berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis.

Pada Praktek Kerja Lapangan ini kami sebagai mahasiswa Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Sosial Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ingin memperoleh kesempatan untuk

melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau.

Dengan tidak mengurangi hormat kami memohon kerja sama dari pihak Kantor Sekretariat DPRD

Kabupaten Sekadau agar menerima kami dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Besar harapan

kami semoga Praktek Kerja Lapangan berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi kedua belah

pihak. Sehingga bisa bekerja sama dikemudian hari.

1.2 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Identifikasi permasalahan yang diambil yaitu, Bagaimana Sistem dan Prosedur Kearsipan Surat

pada Bagian Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau?

1.3 TUJUAN MAGANG

Adapun tujuan dari kegiatan magang adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur kearsipan surat

pada Bagian Umum Sekretariat DPRD Sekadau.

1.4 MANFAAT KEGIATAN MAGANG

A. BAGI MAHASISWA

1. Memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang

telah didapatkan pada masa perkuliahan dalam dunia kerja.

2. Mahasiswa dapat mempersiapkan diri secara mental maupun fisik juga kualitas dalam

rangka menghadapi persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif.

3. Pembekalan terhadap mahasiswa untuk menjadi seorang yang berpotensi, kompoten ,

dan professional agar siap memasuki dunia kerja.

B. BAGI FAKULTAS

1. Program magang ini dapat di gunakan sebagai evaluasi sejauh mana system dan

kurikulum pendidikan yang di jalankan selama ini sudah sesuai dengan kebutuhan

3
masyarakat.

2. Sebagai implementasi kebijakan pemerintah tentang kesesuaian dan kesepadanan ( link

and match ) yaitu kesesuian antara out put pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia

kerja.

C. BAGI INSTANSI/PERUSAHAAN

1. Mendapatkan SDM unggul yang langsung dapat direkrut dan diseleksi.

2. Mendapat akses langsung informasi SDM yang siap pakai dan kompoten.

Mendapat ide segar, inovatif , dan kreatif dari mahasiswa peserta program

magang.

4
BAB II

GAMBARAN UMUM MAGANG

2.1 PENGERTIAN INSTANSI

Sekretariat DPRD Sekadau merupakan sebuah lembaga yang bertanggung jawab dalam

mendukung kelancaran tugas dan fungsi DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) di Kabupaten

Sekadau, Kalimantan Barat, Indonesia. Sekretariat DPRD menyediakan berbagai layanan

administratif dan teknis kepada anggota DPRD, serta mendukung proses legislasi, pengawasan,

dan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pemerintahan daerah. Sekretariat DPRD merupakan

unsur pelayanan administrasi dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD.

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD yang berkedudukan secara teknis operasional

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Sekretariat DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan

keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan

mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya

sesuai dengan kebutuhan. Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan

fungsi :

a) penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;

b) penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;

c) fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD; dan

d) penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

2.2 VISI DAN MISI SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SEKADAU SEKADAU

A. VISI

Terwujudnya Kabupaten Sekadau Yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat

5
B. MISI

a) Meningkatkan manajemen penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan berkualitas,

yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, peduli, bersih,terbuka, tegas,

amanah dan berwibawa yang berorientasi pada pelayanan publik yang prima

berbasis teknologi komunikasi dan informasi.

b) Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan, yaitu

mendorong keterlibatan masyarakat dalam perumusan perencanaan pembangunan

melalui model pembangunan partisipatif dengan pendekatan bottom-up (dari bawah

ke atas).

2.3 LOKASI DAN TEMPAT MAGANG

Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau berada di Jl. Merdeka Timur, KM. 9, Komplek Pemda

Sekadau, Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat.

2.4 STRUKTUR DAN UNIT ORGANISASI

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau

6
Adapun tugas dan fungsi di setiap bagian yang dimiliki sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau,

berikut pembagian tugas dan fungsi di setiap bagian :

1. Bagian Umum

Mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan, administrasi kepegawaian,

kearsipan, perlengkapan, pemeliharaan, dan rumah tangga. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud Bagian Umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

a) Pelaksanaan tata usaha DPRD dan Sekretariat DPRD

b) Pelaksanaan administrasi kepegawaian Sekretariat DPRD

c) Penyiapan sarana dan prasaran kegiatan DPRD dan sekretariat DPRD

d) Pelaksanaan pengaturan, pemeliharaan, dan penggunaan barang-barang inventaris

serta kendaraan dinas

e) Pengoordinasian pelaksanaan administrasi kesekrertariatan DPRD

f) Pelaksanaan urusan rumah tangga, keamanan/ketertiban, dan kebersihan kantor

dan keprotokolan

g) Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

h) Pengumpulan laporan tahunan kegiatan Sekretriat DPRD

i) Peningkatan kompetensi sumber daya paratur dan

j) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Sekertaris DPRD.

2. Bagian Hukum dan Persidangan

Bagian Hukum, mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan produk hukum,

perpustakaan, pengelolaan data dan penyajian informasi dan publikasi. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Perundang-undangan mempunyai

fungsi :

a) Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan peraturan daerah dan produk hukum

b) Pelaksanaan penyimpanan produk hukum DPRD dan produk hukum lainnya

7
c) Pelaksanaan peliputan/pemberitaan dan publikasi serta pendokumentasian

kegiatan DPRD

d) Pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan/analisis informasi

e) Pelaksanaan pengumpulan bahan dan data kegiatan DPRD untuk media cetak dan

elektronik

f) Pelaksanaan pengkajian, pengelolaan data, informasi serta pengembangan

informasi teknologi (IT) dan perpustakaan, dan

g) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Bagian persidangan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan rapat dan risalah,

kegiatan komisi dan panitia, dan layanan aspirasi masyarakat. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, maka bagian persidangan memiliki fungsi sebagai berikut :

a) Pelaksanaan rancangan jadwal kegiatan, rapat-rapat dan rencana kunjungan kerja

DPRD

b) Pelaksanaan penyusunan notulen risalah rapat-rapat yang dilaksanakan oleh

DPRD

c) Pelaksanaan kegiatan komisi dan panitia

d) Pelaksanaan fasilitas pelayanan aspirasi masyarakat

e) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris DPRD

3. Bagian Penganggaran dan Pengawasan

Bagian Penganggaran dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Sekretaris DPRD dalam menyiapkan bahan kebijakan, menyusun, merencanakan,

mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina dan mengendalikan kegiatan fasilitasi

penganggaran, fasilitasi pengawasan, aspirasi dan dokumentasi. maka bagian

Penganggaran dan Pengawasan memiliki fungsi sebagai berikut :

a) pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis perencanaan dan

8
program kerja pada Bagian Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan

b) pelaksanaan upaya peningkatan pelayanan publik di bidang fasilitasi

penganggaran, fasilitasi pengawasan, aspirasi dan dokumentasi

c) pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan, pemberdayaan,

pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan fasilitasi penganggaran

d) pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan, pemberdayaan,

pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengawasan

e) pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan, pemberdayaan,

pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan aspirasi dan dokumentasi

f) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bagian

Fasilitasi Penganggaran dan Pengawasan; dan

g) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

9
BAB III

METODE PELAKSANAAN MAGANG

3.1 METODE PELAKSANAAN MAGANG

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai pada Bulan Mei 2023 dimana praktikan mencari informasi mengenai

SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang membuka lowongan untuk menerima kegiatan

magang bagi Mahasiswa, kemudian pada tanggal 13 Juni 2023 praktikan mengubungi

Sekretariat DPRD Sekadau sekaligus mengirimkan Surat Permohonan Ijin Magang yang

dibuat di Bagian Tata Usaha FISIP UNTAG Surabaya untuk menjadi salah satu persyaratan

dari Instansi. Kemudian pada tanggal 24 Juli 2023 praktikan melaksanakan kegiatan magang

di Sekretariat DPRD Sekadau.

2. Tahap Pelaksanaan

Praktikan melaksanakan magang pada 24 Juli 2023 – 15 September 2023 di Kantor Sekretariat

DPRD Sekadau dengan 5 hari kerja (senin s.d jumat) serta ketentuan jam kerja pukul 08.00–

16.00 WIB. Serta mengikuti Kegiatan lain (sesuai yang dijadwalkan pihak Kantor Sekretariat

DPRD Kabupaten Sekadau).

3. Tahap Penulisan Laporan Magang

Praktikan mulai mengerjakan Laporan Magang sejak 6 September 2023. Kemudian berlanjut

dengan bimbingan oleh Dosen Pembimbing.

4. Bimbingan

Bimbingan ini bertujuan untuk membuat laporan lebih jelas dan benar dikarenakan proses

membuat laporan dibimbing oleh dosen pembimbing yang telah di tunjuk.

10
Tabel 3.1 Pelaksanaan Magang
Waktu Kegiatan Magang

Minggu 1. Mengikuti apel senin serta mendengarkan arahan dari pembina apel.
Ke-1 2. Pembekalan magang sekaligus perkenalan terhadap Divisi dan Departemen magang.

Minggu 1. Menerima Surat Masuk yang dialamatkan ke Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau.
Ke-2 2. Mengarsipkan surat masuk yang sebelumnya tercatat dibuku Agenda secara Digital
menggunakan Excel.
Minggu 1. Mendapat surat tugas dari Sekretaris DPRD untuk mengikuti lomba mewakili kantor
Ke-3 dalam rangka memperingati HUT RI KE-78 Tahun 2023.
2. Melakukan latihan persiapan lomba bersama seluruh staff Sekretariat DPRD Sekadau
yang ditunjuk.
Minggu 1. Mengikuti Lomba Gerak Jalan 8km yang diikuti oleh seluruh SKPD yang ada di
Ke-4 Kabupaten Sekadau.

Minggu 1. Mengarsipkan Surat Masuk dan surat keluar secara Digital menggunakan excel.
Ke-5 2. Mengscan Sertifikat BIMTEK milik anggota DPRD.

Minggu 1. Membuat absen untuk seluruh tenaga kontrak Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau.
Ke-6 2. Mengikuti rangkaian lomba yang ada di Sekretariat DPRD Sekadau dalam rangka
memeriahkan HUT RI.
Minggu 1. Melakukan penomoran surat keluar.
Ke-7 2. Menyiapkan berbagai keperluan untuk Rapat tenaga kontrak sekretariat DPRD
Sekadau seperti Daftar Hadir dan Rekapan absen beberapa bulan kebelakang.
Minggu 1. Penyusunan laporan magang.
Ke-8 2. Pelepasan mahasiswa magang.

3.2 LANDASAN TEORI

3.2.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem paling sering digunakan dalam menunjukkan pengertian metode atau

cara dan sesuatu himpunan unsur. Di tinjau dari segi bahasa, sistem dari bahasa yunani

“sys-tema” yang memiliki pengertian sehimpunan bagian atau komponen yang saling

berhubungan dan merupakan satu keseluruhan. Istilah sistem paling banyak digunakan

11
dalam menunjukkan pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau

komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh (Ii &

Pustaka, 2002).

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen untuk mencapai tujuan. Sistem juga dapat

didefenisikan sebagai suatu yang saling berhubungan, terdiri dari dua atau lebih subsistem

yang berintegrasi untuk mencapai tujuan. sistem adalah kumpulan elemen-elemen dasar

atau unsur-unsur yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan. Kata sistem dalam

hubungannya dengan sistem kearsipan biasanya menunjukkan pada metode penyusunan

atau penggolongan, akan tetapi dapat juga berarti macam-macam perlengkapan yang

dipergunakan, organisasi penyusunan tenaga kerja dan metode-metode yang dipergunakan

apabila meminjam atatu mengembalikan surat-surat (dokumen/arsip).

Tujuan sistem tidak hanya satu atau dua saja, dengan kata lain sistem itu ganda.

Dari sekian banyak sistem itu pasti ada salah satu merupakan tujuan yang terpenting, tujuan

yang paling mendasar atau tujuan yang mendapatkan prioritas yang untuk dicapai. Maka

hal yang harus dilakukan guna tercapainya tujuan dari sistem tersebut adalah melakukan

kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan yang dilakukan adalah memproses sesuatu,

menyusun skema atau prosedur memproses sesuatu

3.2.2 Pengertian Prosedur

Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam

suatu departemen atau lebih yang di buat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.di dalam suatu system, biasanya terdiri

dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling

mempengaruhi. Akibatnya jika terjadi perubahan maka salah satu prosedur, maka akan

mempengaruhi prosedur-prosedur yang lain. Menurut Richard F. Neuschel (1971) yang

dikutip oleh Yogiyanto (1996 : 4) Mendefinisikan Suatu Prosedur adalah Urutan-urutan

kegiatan klerikal (tulis menulis) melibatkan beberapa orang maupun lebih di dalam suatu

12
departemen yang di terapkan untuk menjamin penangganan yang seragam dari transaksi

bisnis yang terjadi.

Menurut Richard F. Neuschel (1971) yang dikutip oleh Yogiyanto (1996 : 4) dalam

(Efendi, 2021) Mendefinisikan Suatu Prosedur adalah Urutan-urutan kegiatan klerikal

(tulis menulis) melibatkan beberapa orang maupun lebih di dalam suatu departemen yang

di terapkan untuk menjamin penangganan yang seragam dari transaksi bisnis yang terjadi.

Menurut Jerry Fitz Gerald dkk (1981) mendefinisikan prosedur adalah suatu urut-urutan

yang tepat dari tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan,

siapa saja yang mengerjakan nya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

3.2.3 Pengertian Arsip

Kata arsip berasal dari bahasa Belanda yaitu archief berarti tempat penyimpanan

secara teratur bahan-bahan arsip: bahan-bahan tertulis, piagam, surat, keputusan, akte,

daftar, doku- men, dan peta (Atmosudirjo: 1982). The Georgia Acheves (2004)

menyebutkan bahwa arsip dapat berasal dari berbagai bentuk, yaitu semua dokumen,

kertas, surat, peta, buku (kecuali buku yang dikelola perpustakaan), mikrofilm, magnetic

tape, atau bahan lain tanpa menghiraukan bentuk fisiknya dibuat atau diterima menurut

undang-undang. Dari bebe- rapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa arsip

adalah sebuah kumpulan informasi yang disimpan dalam bentuk berkas hard file atau soft

file yang dibuat, diterima, atau dikelola oleh organisasi maupun peseorangan sebagi bukti

dari suatu kegiatan ((F. & Masykur, 2014)

Arsip adalah setiap catatan atau record atau warkat yang tertulis, tercetak atau

ketikan dalam bentuk huruf, angka atau gambar, yang mempunyai arti dan tujuan tertentu

sebagai bahan komunikasi dan informasi yang terekam pada kertas, media komputer

piringan dan kertas fotocopy. Arsip mempunyai peran penting dalam proses penyajian

informasi bagi pimpinan yaitu untuk membuat keputusan dan memusnahkan kebijakan-

kebijakan. Selain itu, peranan arsip adalah sebagai sumber dokumentasi dan dapat

13
digunakan oleh pimpinan organisasi untuk mengambil keputusan secara tepat mengenai

sesuatu masalah yang sedang dihadapi. Pada dasarnya pengelolaan arsip terdiri dari

beberapa unsur pokok yaitu penciptaan arsip yang terdiri atas proses penciptaan arsip,

penyimpanan, penemuan kembali, dan pemeliharaan arsip.

Dengan semakin berkembangnya aktivitas suatu organisasi maka berkembang pula

jumlah berkas yang ada dalam instansi tersebut. Perkembangan arsip akan sebanding

dengan pertumbuhan jumlah pekerjaan tulis menulis yang terjadi di kantor dan sebanyak

itu pula permasalahan yang ditimbulkan akibat kelahiran dokumen di tengah percaturan

administrasi perkantoran. Arsip sudah tidak asing lagi bagi kalangan kantor, tetapi

mengurus atau mengelola arsip merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Manajemen

kearsipan akan membahas mengenai arsip mulai dari kelahiran sampai dengan kematian

arsip.

Hal ini dipertegas oleh Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2009 bagian

tiga pasal 5 Tentang Kearsipan yang berbunyi Ruang lingkup penyelenggaraan kearsipan

meliputi keseluruhan penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip

dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, sarana

dan prasarana, serta sumber daya lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan. Kegiatan kearsipan yang baik merupakan kegiatan kearsipan yang dilakukan

sesuai dengan prosedur dan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut fungsinya arsip dibedakan menjadi dua macam, yaitu arsip dinamis dan

arsip statis :

1. Arsip Dinamis, yaitu arsip yang dipergunakan dalam perencanaan, pelaksanaan,

penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara

langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.

2. Arsip Statis, yaitu arsip yang dipergunakan secara langsung perencanaan,

penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya untuk penyelenggaraan

14
sehari-hari administrasi negara. Arsip statis ini merupakan pertanggungjawaban

nasional bagi kegiatan pemerintah dan nilai gunanya penting untuk generasi yang

akan datang. Contohnya, arsip proklamasi, arsip sumpah pemuda, dan lainnya.

Fungsi Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam

perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau

dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara. Sedangkan

Fungsi arsip statis adalah arsip yang digunakan secara tidak langsung untuk perencanaan,

pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk

menyelenggarakan sehari-hari administrasi Negara. Fungsi Arsip statis yaitu sebagai

dokumen, misalnya Arsip yang disimpan dalam Arsip Nasional.

Indonesia mengatur pengelolaan arsip dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan. Undang-undang tersebut

diperbaharui menjadi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang kearsipan.

Pembaharuan peraturan mengenai pengelolaan arsip dilakukan dengan tujuan agar

pengelolaan arsip dapat dilakukan dengan baik dan benar sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai. Berdasarkan peraturan yang telah dibuat pemerintah, seyogyanya organisasi harus

tertib dalam mengelola arsip. Perlu disadari bahwa mengelola arsip bukanlah suatu hal

yang mudah, tetapi memerlukan suatu penanganan yang serius. Penyimpanan arsip perlu

memperhatikan pemilihan sistem kearsipan yang akan digunakan sehingga dapat efisiensi

kerja dalam bidang kearsipan dapat tercapai. The Liang Gie (2009: 120) dalam (Putri,

Purwanto, & Rusdiyanto, 2020) membagi sistem penyimpanan arsip berdasarkan abjad,

pokok soal, wilayah, nomor, dan tanggal.

3.2.4 Sistem Kearsipan

Sistem kearsipan adalah pengauran atau penyimpanan arsip secara logis dan

sistematis, menggunakan abjad, nomor, huruf atau kombinasi nomor dan huruf sebagai

identitas arsip yang bersangkutan. Sistem kearsipan yang baik sesuai dengan organisasi,

15
sederhana, mudah dimengerti dan mudah dioperasikan, mudah diadaptasikan bila ada

perubahan sistem serta fleksibel dan elastis untuk menampung perkembangan, murah,

aman, akurat. Bagi lembaga, departemen atau perusahaan atau perusahaan swasta yang

tidak begitu luas, dapat pula penyelenggaraan susunan organisasi kearsipan dengan lebeih

sederhana dan mudah, dengan tidak mengurangi tugas penyelenggaraan kearsipan yang

hemat dan cermat serta praktis.

Sistem penyimpanan arsip yang baik adalah apabila waktu arsip diperlukan dapat

ditemukan dengan cepat dan tepat, oleh karena itu seharusnya orang atau staf yang

bertanggung jawab langsung terhadap arsip harus teliti dan cermat dalam penataan arsip.

Salah satu staf yang terlibat langsung dengan kearsipan disebuah institusi adalah staf tata

usaha. Dalam setiap institusi selalu ada bagian tata usaha yang bartugas mengatur system

kearsipan yang ada di institusi tersebut termasuk institusi pendidikan.

3.2.5 Prosedur Kearsipan Surat

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam suatu depertemen atau lebih yang di buat untuk menjamin penanganan secara

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Di dalam suatu system,

biasanya terdiri dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur nya itu saling terkait dan

saling mempengaruhi. Akibat nya jika terjadi perubahan maka salah satu prosedur, maka

akan mempengaruhi prosedur-prosedur yang lain.

Kearsipan berfungsi sebagai pusat ingatan, sumber informasi serta alat

pengawasan yang sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka melaksanakan

kegiatan, baik pada lembaga negara, swasta, perguruan tinggi, dan sekolah/madrasah.

Sangat mustahil apabila suatu lembaga dapat, sanggup dan mampu memberikan data

informasi yang baik, lengkap dan akurat, jika lembaga tersebut tidak memelihara kearsipan

yang baik dan teratur sesuai dengan ketentuan-ketentuan kearsipan yang telah ditetapkan

oleh Pemerintah. Siklus hidup arsip yang terjadi dalam pengelolaan kearsipan meliputi

16
tahap penciptaan, penggunaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pemusnahan arsip.

Penciptaan arsip dapat diartikan sebagai aktifitas membuat rekaman kegiatan atau

peristiwa dalam bentuk media apapun sesuai dengan perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi. Menurut Yohannes suraja, pada tahap penciptaan arsip terdapat dua cara

yaitu sebagai berikut :

1. Secara Intern

Berarti bahwa arsip itu dibuat sendiri dalam ruang lingkup suatu perusahaan, yang

meliputi surat, bentuk surat, formulir, naskah, dan sebagainya. Arsip intern dapat

dikendalikan oleh perusahaan sendiri, sehingga dapat diatur baik isi maupun

fisiknya, dan dibuat sesuai dengan kebutuhan. Contoh : Surat dari departemen

keuangan ke departemen pemasaran.

2. Secara Ekstern

Berarti sebuah arsip diterima dari pihak lain, baik dari perorangan maupun dari

perusahaan. Pembuatan surat eksternal tidak dapat dikontrol dan dikendalikan oleh

perusahaan tertentu, hal itu menyebabkan surat yang diterima suatu perusahaan

akan berbeda satu dengan yang lainnya, terutama pada susunan ataupun

standarisasi surat.

Penggunaan arsip merupakan tahap kedua yang dilakukan dalam manajemen

kearsipan. Tahap Penggunaan arsip ialah proses pemakaian arsip untuk kepentingan

organisasi dalam kegiatan sehari-hari. Walaupun dokumen atau warkat telah selesai

dipergunakan, dokumen/warkat masih dibutuhkan untuk waktu yang akan datang. Pada

tahap ini dokumen/warkat tersebut bisa dikelompokkan sebagai arsip. Menurut Hendri

Winata dan Muhidin, penggunaan arsip adalah kegiatan untuk menyajikan atau

pemanfaatan arsip bagi kepentingan organisasi dan kegiatan untuk menjaga keautentikan,

keutuhan, keamanan dan keselamatan arsip.

Sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang digunakan dalam penyimpanan

17
warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan penemuan warkat yang

sudah di simpan dapat dilakukan dengan cepat bersama warkat tersebut sewaktu-waktu

diperlukan. Sistem penyimpanan pada prinsipnya adalah menyimpan berdasarkan kata

tangkap dari dokumen yang disimpan baik berupa huruf maupun angka yang disusun

menurut urutan tertentu. Menurut Ganida, asas pengelolaan arsip terbagi menjadi tiga yaitu

sentralisasi, desentralisasi dan campuran atau gabungan antara asas sentralisasi dan asas

desentralisasi.

Pemeliharaan arsip adalah kegiatan membersihkan arsip secara rutin untuk

mencegah kerusakan akibat beberapa sebab. Setelah mengetahui beberapa penyebab

kerusakan arsip, maka langkah selanjutnya adalah melakukan upaya atau usaha untuk

mengadakan pencegahan terhadap kerusakan.

Tahap pemusnahan merupakan tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik

arsip yang berakhir fungsinya serta tidak memiliki nilai guna, penghancuran tersebut harus

dilakukan secara total yaitu dengan cara membakar habis, dicacah atau dengan cara lain

sehingga tidak dapat dikenal lagi baik fisik maupun isinya.

Tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban

nasional tentang perencanaan, pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan berbangsa serta

untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah, maka

arsip harus disimpan secara sistematis agar apabila dibutuhkan dapat segera kembali

ditemukan.

3.3 BAGAIMANA SISTEM DAN PROSEDUR KEARSIPAN SURAT PADA BAGIAN UMUM

SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN SEKADAU?

3.3.1 SOP Pengendalian Surat Keluar

a) Menerima Surat Keluar.

b) Mencatat pada Buku Agenda Surat Keluar.

c) Memberi Stempel, Nomor, Mengarsipkan dan diserahkan kepada Penanggung

18
Jawab.

3.3.2 SOP Pengendalian Surat Masuk

a) Menerima Berkas/Surat Masuk

b) Meregistrasi Surat Masuk kedalam Buku Agenda Surat Masuk, Membuat lembar

pengantar surat dan disampaikan kepada Kasubbag kepegawaian.

c) Menerima surat masuk dan membuat Disposisi yang ditujukan kepada Kabag

Umum.

d) Menerima dan membuat Disposisi atas surat yang masuk dan disampaikan kepada

Sekretaris DPRD

e) Meneliti surat masuk, jika tidak setuju untuk ditindaklanjuti dikembalikan kepada

Kasubbag kepegawaian, jika setuju untuk diarsipkan dan membuat Disposisi untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan peruntukan surat tersebut dan disampaikan kepada

Kasubbag Kepegawaian.

f) Menerima dan mempelajari surat masuk yang sudah didisposisi Kabag Umum,

selanjutnya memerintahkan pengadministrasian umum untuk mendistribusikan

kepada bidang.

g) Menerima surat masuk yang sudah di Disposisi, selanjutnya didistribusikan kepada

bidang.

3.3.3 SOP Pengagendaan Surat

a) Menerima dan mencatat surat masuk dan surat keluar, selanjutnya memberikan

nomor pada surat keluar pada Buku Agenda Surat Masuk dan Buku Agenda Surat

Keluar.

b) Menyerahkan surat keluar kepada penanggung jawab untuk dikirim, selanjutnya

mencatat surat masuk pada lembar pengantar surat untuk surat masuk.

c) Menyampaikan dan melaporkan surat masuk kepada Kasubbag Kepegawaian.

3.3.4 SOP Pengiriman Surat Keluar

19
a) Menerima surat yang akan dikirimkan ke instansi tertentu.

b) Membuat daftar tanda terima sesuai dengan tujuan surat tersebut.

c) Melakukan pengiriman surat sesuai tujuan surat tersebut.

d) Meminta tanda terima surat pada petugas yang menerima surat yang dikirim.

e) Melaporkan hasil pengiriman surat kepada atasan.

20
BAB IV

HASIL YANG DICAPAI DALAM PELAKSANAAN MAGANG

4.1. HASIL YANG DICAPAI DALAM PELAKSANAAN MAGANG

Selama magang 40 Hari Kerja di Sekretariat DPRD Sekadau, Praktikan mendapatkan banyak

pengalaman baru dalam menghadapi relasi baru maupun ilmu yang baru didapatkan. Paktikan juga

mengetahui dengan jelas apa saja yang sudah dipelajari dibangku perkuliahan dengan dunia kerja

sesungguhnya.

4.2. ANALISIS PELAKSANAAN MAGANG

Selama pelaksanaan magang, penulis ditempatkan di Sub Bagian Tata Usaha dan

Kepegawaian karena merupakan sub bagian yang memiliki peran dasar penting untuk kelanjutan

berbagai kegiatan dan pekerjaan sub bagian lainnya. Selanjutnya, mahasiswa diberi tahu mengenai

peraturan, tata tertib, dan pekerjaan apa saja yang dilakukan ketika magang. Kemudian,

mahasiswa melakukan perkenalan dengan para pegawai yang akan mendampingi selama magang

berlangsung.

Berdasarkan pelaksanaan magang, proses pengarsipan atau penciptaan arsip seperti surat

keluar dan surat masuk dibuat dengan memperhatikan nomor surat, tanggal dan waktu, perihal

surat, tujuan surat. Adapun untuk surat masuk yang diterima oleh Sekretariat DPRD Kabupaten

Sekadau dilakukan dengan mencatat perihal surat tersebut kedalam buku agenda surat masuk,

setelah di catat surat tersebut diberikan oleh kepala Bagian Umum untuk diketahui tujuan surat

tersebut kemudian barulah diarsipkan. Mengenai pengarsipannya, surat keluar di print ganda

kemudian salah satu surat tersebut dikirim ke alamat yang di tujukan dan satu surat lagi disimpan

sebagai arsip dengan menulis di buku catatan surat keluar. Arsip surat yang sudah tercatat dibuku

Agenda wajib diarsipkan kembali secara digital menggunakan excel.

Penggunaan arsip dilakukan dengan hati-hati baik oleh staf tata usaha maupun staff bagian

yang lain. Penggunaan arsip digunakan oleh orang yang bersangkutan atau yang tertera didalam

21
arsip tersebut. Selain orang yang tertera didalam arsip, maka arsip tersebut tidak boleh digunakan

oleh siapapun. Terkecuali sudah ada izin dan pembicaraan sebelumnya terhadap orang yang

bersangkutan, maka staf tata usaha berhak memberi izin terhadap penggunaan arsip tersebut.

Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau melakukan penyimpanan arsip secara sentralisasi

atau terpusat, dengan memusatkan penyimpanan pada suatu tempat atau bagian khusus. Jadi

lemari penyimpan arsip berada di ruang tata usaha yang merupakan tempat semua kegiatan

penciptaan arsip. Penyimpanan arsip dilakukan dengan rapi dan seaman mungkin, serta dapat

ditemukan kembali dengan mudah karena Set-DPRD menerapkan sistem penyimpanan kronologi,

sistem yang didasarkan pada urutan waktu. Waktu disini dijabarkan sebagai tanggal, bulan,

dekade ataupun abjad. Penyimpanannya pun dilakukan dengan melihat sifat arsip tersebut. Arsip

aktif disimpan sesuai dengan item-item nya masing-masing dan juga disimpan ditempat yang

aman seperti lemari dan filling cabinet yang diberi nama setiap filenya, serta disimpan ditempat

yang mudah untuk dijangkau agar mudah untuk ditemukan dan digunakan. Adapun penyimpanan

arsip in-aktif di susun dalam dalam file box atau goby dan adapula di simpan didalam kardus lalu

diletakan dengan lemari yang berbeda.

Proses pelaksanaan pemusnahan arsip harus ditetapkan dengan keputusan pimpinan

instansi yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Didalam melakukan

kegiatan pemusnahan arsip, terdapat beberapa tahap yang tidak boleh diabaikan, seperti

pemeriksaan, yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah arsip- arsip tersebut benar-benar telah

habis jangka simpannya atau habis nilai gunanya. Pemeriksaan ini berpedoman kepada Jadwal

Retensi Arsip. Arsip-arsip yang telah diperiksa sebagai arsip yang diusulkan musnah, harus dibuat

daftarnya. Dari daftar ini diketahui secara jelas informasi tentang arsip-arsip yang akan

dimusnahkan. Arsip yang dimusnahkan adalah arsip yang sudah berumur 10 tahun.

Selama melaksanakan kegiatan magang di DPRD Kabupaten Sekadau, tentunya tidak

terlepas dari berbagai faktor yang dapat mendukung sekaligus menjadi penghambat dalam

pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan analisis situasi dan kondisi yang ada di tempat magang.

22
Beberapa faktor tersebut meliputi :

1. Faktor Pendukung

 Adanya keterbukaan dan sikap yang ramah dari para pegawai terhadap mahasiswa

magang, sehingga dapat meminimalisir rasa canggung saat melaksanakan

kegiatan.

 Buku Agenda yang tertata sehingga memudahkan pengarsipan.

2. Faktor Penghambat

 Belum terpenuhinya standar pada ruang penyimpanan arsip terlihat dari lemari

tempat menyimpan arsip yang sudah penuh sehingga tidak dapat menampung

semua arsip yang ada sehingga pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis belum

maksimal dimana terlihat dari beberapa arsip yang belum bisa dimasukan

kedalamtempat penyimpanan.

 Pengelolaan arsip hanya dilakukan oleh pegawai administrasi umum sehingga

belum adanya tenaga arsiparis, pegawai pengelola arsip belum mendapatkan

pendidikan dan pelatihan tentang kearsipan.

23
BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan laporan kegiatan magang yang sudah dijelaskan di atas, maka kesimpulan

yang dapat diambil selama kegiatan adalah :

1. Sistem dan Prosedur kearsipan surat pada bagian umum Sekretariat DPRD Kabupaten

Sekadau sudah baik karena sudah membagi sistem penyimpanan arsip berdasarkan abjad,

pokok soal, wilayah, nomor, dan tanggal. Proses pengarsipan secara digital juga telah

diterapkan Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau.

2. Penciptaan arsip di Bagian Umum dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Sekretariat

DPRD Kabupaten Sekadau. Tidak hanya membuat surat keluar yang dibutukan, staff Tata

Usaha juga menerima surat masuk untuk dijadikan arsip, mengingat nantinya arsip dapat

dijadikan bahan pertimbangan evaluasi dan penyelenggaraan organisasi yang lebih baik

guna mencapai tujuan.

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam kesempatan kali ini selama

melaksanakan kegiatan magang di Sekretariat DPRD Kabupaten Sekadau adalah :

1. Meregistrasi surat masuk ataupun keluar akan lebih baik dilakukan secara digital
tanpa harus mencatat secara manual, pelaksanaan pengagendaan surat secara digital
melalui Excel dapat memberikan efisiensi waktu dan meningkatkan keteraturan
serta keterjangkauan informasi.
2. Pegawai administrasi umum yang mengelola arsip untuk mendapatkan pendidikan dan

pelatihan megenai kearsipan sehingga dapat memahami pengelolaan arsip yang baik.

24
DAFTAR PUSTAKA

(F., & Masykur, dkk 2015). (2014). Sistem Informasi Kearsipan Untuk Meningkatkan. Jurnal

Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 22, 136–147.

Efendi, A. (2021). Sistem Dan Prosedur Kearsipan Surat Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah

Kabupaten Siak. Retrieved from http://repository.uin-suska.ac.id/46486/

Putri, P. P., Purwanto, P., & Rusdiyanto, W. (2020). Pengelolaan Arsip Dinamis Di Kantor Badan

Pertanahan Nasional (Bpn) Kabupaten Klaten. Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi, 17(1),

42–54. https://doi.org/10.21831/efisiensi.v17i1.30439

25
LAMPIRAN

Lampiran 1. Presensi

26
Lampiran 2. Lembar Penilaian

27
Lampiran 3. Serifikat Magang dari Instansi

28
Lampiran 5. Lembar Bimbingan Magang

29
Lampiran 5. Logbook Magang Mingguan

30
31
32
33
34
35
36
37

Anda mungkin juga menyukai