DISUSUN OLEH :
LISA NILAMSARI
RIZKA NURUL FIRDAUS
2. Tim Investigasi
TIM
Ketua :
dr. Nur Hidayani (Ketua Komisi Keselamatan Pasien RS)
Anggota
1. dr. Rahmawati, M.Kes (Wakil Direktur Pelayanan)
2. dr. Gumilar Ranggawati (Kepala Instalasi Gawat Darurat)
3. Ferry W., S.Kep, M.Kep (Sekretaris KPRS)
4. Retno (Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat)
5. Rafila (Kepala Bagian Farmasi)
6. Roni (Kepala Manajemen Risiko RS PKU Muhammadiyah Gombong)
7. Lisa Nilamsari (Residensi MMR UMY)
8. Rizka Nurul Firdaus ( Residensi MMR UMY)
Apakah semua area terkait sudah terwakili ?
YA
Apakah macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda sudah diwakili di dalam Tim tersebut ?
YA
Siapa yang menjadi notulen ?
Rizka Nurul Firdaus
Tanggal dimulai
18 Juni 2014
Tanggal dilengkapi
24 Juni 2014
Bp. S datang ke IGD Setelah pemeriksaan Perawat jaga memasang infus dr. A mengatakan yang
dengan keluhan pusing lengkap dilakukan, dan memasukkan obat sesuai diinjeksikan adalah Neurosanbe.
KEJADIAN berputar, mual, muntah, diputuskan pasien Bp. S instruksi dokter. Dokter Kemudian dr. A mengkonfirmasi
dan badan lemas sudah 2 akan di rawat inapkan di komprehensif (dr. K) yang kepada perawat yang menginjeksi
hari. Riw. Kemo Ca. Zaal Barokah kamar 2B, saat itu juga memeriksa obat, perawat mengatakan yang
Nasofaring terakhir 11 dokter jaga (dr. A) pasien, melihat flabot infus dimasukkan adalah Valisanbe.
bulan yang lalu menginstruksikan perawat pasien Bp. S tidak berubah Kemudian setelah menyadari
jaga (D) untuk memasang warna menjadi merah muda. adanya kesalahan pemberian obat,
infus dan memasukkan Kemudian dr.K perawat langsung menngunci aliran
beberapa obat melalui mengkonfirmasi kepada dr. A infus, dan mengganti flabot infus
IVFD yang terpasang. obat apa yang diinjeksikan di yang berisi Valisanbe dengan flabot
dalam flabot infus. infus baru yang berisi Neurosanbe.
Pemeriksaan fisik : Instruksi dokter : Valisanbe apabila dicampur Pasien tidak mengeluhkan adanya
Diplopia binokular (+) Pasang IVFD RL 20 di dalam larutan Ringer rasa mengantuk yang tiba-tiba, vital
INFORMASI tpm (makro set) Laktat tidak akan memberi sign tetap dalam batas normal.
TAMBAHAN Diagnosis : Injeksi Ketorolac 30 perubahan warna, sedangkan
Ca. Nasofaring mg (1 amp) Neurosanbe bila dicampur di
Vertigo Injeksi Ondansetron 1 dalam larutan Ringer Laktat
amp akan berubah menjadi warna
GOOD Pemeriksaan pasien Obatyang diberikan sesuai Doktertetap memperhatikan Perawat Jaga secara tanggap dan
PRACTICE dilakukan dengan segera. dengan keluhan pasien. pasiennya dengan teliti cepat langsung mengunci aliran
setelah pemberian terapi infus pasien sehingga dapat
dilakukan mencegah efek samping dari obat
yang tidak seharusnya diberikan
Karena kondisi IGD yang Kondisi IGD yang penuh Dokter pemberi instruksi Tidak ada verifikasi langsung
MASALAH penuh dengan pasien, (12 pasien) dalam satu tidak melihat langsung proses (pengulangan kembali instruksi
PELAYANAN pasein tidak diposisikan di rangkaian waktu menuntut penyuntikan obat yang dokter) dari penerima instruksi
Bed pemeriksaan yang pergerakan cepat dan diinstruksikan, dan tidak ada kepada pemberi instruksi secara
seharusnya,tetapi penanganan segera tenaga verifikasi langsung dari lisan. sehingga menyebabkan
diposisikan di Brankar. medis jaga saat itu, penerima instruksi, padahal kesalahan pemberian obat yang
sehingga menyebabkan kondisi IGD cukup padat, merupakan Kejadian Nyaris Cedera
tenaga medis perawat yang sehingga terjadi kesalahan karena obat Valisanbe yang
melakukan instruksi dokter pemberian obat. dimasukkan belum menimbulkan
(3 orang) sedikit efek pada pasien.
kewalahan.
Tidak ada pelaporan kesalahan
pemberian obat kepada Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit,
karena budaya melapor yang masih
rendah serta budaya “blaming”
yang masih dianut oleh sebagian
besar pihak rumah sakit, sehingga
masalah keselamatan pasien masih
belum menjadi perhatian khusus.
5. Identifikasi Care Management Problem
Masalah Instrumen/Tools
Kondisi IGD penuh, petugas kewalahan 5 WHY
Tidak adanya Verifikasi Komunikasi Secara Lisan dari penerima Analisis Perubahan
instruksi kepada pemberi instruksi
Tidak adanya Petugas Stockfloor Farmasi yang berjaga di IGD pada Analisis Penghalang
saat Shift Siang dan Malam
Kesalahan pemberian obat, seharusnya Neurosanbe menjadi Valisanbe Fish Bone
Kesadaran tentang patient safety masih rendah (pelaporan) Analisis Perubahan
6. Analisis Informasi
FORM TEKNIK (5) MENGAPA
Tidak adanya Verifikasi Komunikasi Secara Lisan dari penerima instruksi kepada pemberi instruksi
Tidak adanya Petugas Stockfloor Farmasi yang berjaga di IGD pada saat Shift Siang dan Malam
Apa Penghalang Pada Masalah Ini? Apakah Penghalang Dilakukan? Mengapa Penghalang Gagal? Apa
Dampaknya?
Adanya petugas stockfloor farmasi di setiap Tidak Penghalang tidak dilakukan
shift jaga
Adanya pendelegasian wewenang
pengambilan obat psikotropika di IGD saat
tidak ada petugas stockfloor dari farmasi Tidak Penghalang tidak dilakukan
(tidak semua tenaga medis IGD bisa
mengambil obat psikotropika dari kotaknya)
Pelabelan obat “Look A Like, Sound A Like” Tidak Penghalang tidak dilakukan
FISH BONE / ANALISIS TULANG IKAN
Faktor Tugas
Faktor Staf
Tidak dilakukan Verifikasi
Faktor Pasien Kondisi IGD penuh, beban
langsung dari penerima
kerja tenaga medis pada saat Faktor Tim
Pasien di IGD Penuh instruksi kepada pemberi
insiden tinggi Supervisi tidak dilakukan
instruksi
dengan maksimal
Tingkat
Akar Masalah Rekomendasi Rekomendasi Penanggung Waktu Sumber Daya Bukti Paraf
(Individu, Tim, Jawab Yang Penyelesaian
Direktorat, RS) Dibutuhkan
Kesalahan Lakukan Individu Setiap hari Ketua Tim Rekam Medis dan
penerimaan verifikasi dari Tim Tim Keselamatan Keperawatan Asuhan
instruksi setiap instruksi Pasien Per Shift Keperawatan
pemberian yang diberikan. Tim Akreditasi
terapi Verifikasi berupa Laporan Evaluasi
nama pasien, Pelaksanaan dari
obat, dosis, masing-masing
waktu, dan cara bagian
pemberian
SPO Pembuatan SPO Komite Medis 1 minggu Tim SPO Verifikasi
Verifikasi verifikasi Tim Tim Keselamatan Keselamatan Komunikasi secara
Komunikasi Komunikasi Pasien Pasien Lisan yang telah
Secara Lisan secara Lisan dan Tim Akreditasi Tim Akreditasi disahkan
belum ada distribusi serta
sosialisasi kepada
seluruh pihak
Rumah Sakit dan
unit terkait.
SPO Pembuatan SPO Bagian Farmasi 1 minggu Bagian Farmasi SPO Pendelegasian
Pendelegasian Pendelegasian Tim Akreditasi Tim Akreditasi Wewenang
Wewenang Wewenang Tim Pengambilan Obat
Pengambilan Pengambilan Psikotropika yang
Obat Obat telah disahkan
Psikotropika Psikotropika serta
belum ada sosialisasi kepada
seluruh pihak
Rumah Sakit dan
unit terkait.
Pelabelan Melakukan Bagian Farmasi 1 bulan Seluruh tenaga Pelabelan Obat
Obat ‘Look A Pelabelan Obat Tim Akreditasi medis di Bagian yang masuk daftar
Like, Sound A ‘Look A Like, Tim Farmasi obat Look a Like
Like” Sound A Like” Sound A Like telah
Belum ada serta sosialisasi dilakukan
kepada seluruh
pihak Rumah
Sakit dan unit
terkait.
Kesadaran Melakukan Rumah Sakit Tim Keselamatan 6 bulan Seluruh tenaga Pemenuhan Elemen
pihak Rumah evaluasi terkait Pasien medis di Rumh Penilaian Standar
Sakit terkait patient safety dan Tim Akreditasi Sakit PKU Akreditasi Rumah
pelaksanaan memberikan Muhammadiyah Sakit dalam Bab
“Patient pelatihan Gombong Sasaran
Safety” masih terhadap Internasional
rendah perwakilan unit- Keselamatan Pasien
unit terkait disertai evaluasi
dari masing-masing
tenaga medis yang
mengikuti pelatihan
Rasio Melakukan Tim Bagian Sumber 1 minggu Bagian Sumber Laporan Hasil
perbandingan analisis Daya Insani Daya Insani Analisis
tenaga medis ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
dan pasien di Instalasi Gawat
tidak Darurat
seimbang
7. FORM ANALISIS PERUBAHAN
Prosedur Yang Normal (SOP) Prosedur Yang Dilakukan Saat Insiden Apakah Terdapat Bukti Perubahan Dalam
Proses
SPO 8 Benar 1 Waspada
Nomor Dokumen : IK. 10. 049
8 Benar dan 1 Waspada pemberian obat
adalah tindakan yang harus dilakukan oleh
petugas baik dokter, perawat, bidan maupun
petugas kesehatan lain bila akan memberikan
obat kepada pasien.
Prosedur
1. Pastikan BENAR PASIEN
2. Pastikan BENAR OBAT dengan cara:
- Setiap obat dengan nama dagang yang
petugas baru dengar namanya, harus
diperiksa nama generiknya, bila perlu
hubungi apoteker untuk menanyakan
nama generik atau kandungan obatnya
- Periksa label obat tiga kali:
- Pertama saat membaca permintaan obat
dan botolnya diambil dari rak obat
- Kedua label botol dibandingkan dengan
obat yang diminta
- Ketiga saat dikembalikan ke rak obat
- Pastikan obat dalam kondisi masih baik
dan periksa tanggal kadaluarsanya
- Jika labelnya tidak terbaca obat tidak
boleh dipakai dan harus dikembalikan
ke instalasi farmasi
3. Pastikan BENAR DOSIS
4. Pastikan BENAR WAKTU
5. Pastikan BENAR CARA
PEMBERIAN/RUTE
6. Pastikan BENAR DOKUMENTASI
7. Pastikan BENAR
EXPIRED/KADALUARSA
8. Pastikan BENAR INFORMASI
9. WASPADA EFEK SAMPING