Anda di halaman 1dari 2

Nama : SUHARLI, S.

Pd
Angkatan : 41 Non reguler
Tugas Peganggaran sektor publik

Konsep Anggaran Sektor Publik


Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran pinansial, sedangkan penganggaran
adalah proses atau metde untuk mempersiapkan suatu anggaran.

Input Anggaran
Anggaran masukan disusun berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kinerja berbagai unit
dalam organisasi. Unit-unit yang menghasilkan profitabilitas atau hasil tertinggi mendapat
alkasi anggaran yang lebih besar. Sedangkan unit-unit berikutnya mendapat alokasi input
yang lebih sedikit.
Metode pengalokasian sumber daya ini bertujuan untuk memanfaatkan secara optimal sumber
daya yang langka seperti keahlian, keuangan dan penggunaan waktu prduktif.
Agar anggaran input output menjadi efisien, organisasi harus terus mengevaluasi kinerja
anggaran dan produktifitas staf di setiap periode keuangan. Hal ini membantu manajemen
mengetahui hal yang di capai oleh setiap unit organisasi dan menentukan seberapa baik
fugsinya. Departemen-departemen pemerintah menggunakan hasilnya untuk membenarkan
alokasi berbagai tingkat pendanaan untuk setiap unit. Karena pemerintah bergantung pada
uang pajak untuk membiayai kegiatannya, pemerintah harus memastikan bahwa pemerintah
mempunyai informasi yang akurat mengenai kinerja semua departemen atau proyek.

Proses penganggaran keluaran / masukan


1. Tetapkan tujuan
Menyiapkan daftar tujuan yang ingin dicapai organisasi pada periode keuangan beirkutnya.
Tujuan tersebut harus dikomunikasikan degan jelas kepada karyawan yang bertanggung jawab
atas keberhasilan implementasi tujuan.
2. Identifikasi proyek atau unit untuk memenuhi tujuan
Langkah beirkutnya adalah mengidentifikasikan program, proyek atau unit untuk
melaksanakan tujuan tersebut.
Departemen harus mengamankan sumber daya yang diperlukan seperti keuangan infrastruktur
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan pemerintah harus mampu mengakses pendanaan,
personel, dan sumber daya lain yang cukup untuk mendaftarkan masyarakat kedalam program
layanan.
3. Mengembangkan kriteria kinerja
Manajemen harus mengembangkan kriteria yang menjadi dasar penilaian kinerja program atau
unit. Kriterianya dapat berupa jumlah jam kerja, jumlah partisipasi dalam suatu program, atau
pencapaian target inerja tertentu.
Misalnya, keberhasilan cakupan layanan 95% dapat dievluasi berdasarkan jumlah siswa yang
terdaftar dalam program ini.
4. Menyiapkan rencana keuangan untuk setiap program
Apabila beberapa program atau unit terlibat, manajemen harus mengalokasikan dana sesuai
dengan profitabilitas atau kebutuhan sumber daya setiap proyek. Unit yang diharapkan
menghasilkan apa yang diharapkan. Alokasi tersebut kemudian harus dijumlahkan untuk
mendapatkan keseluruhan anggaran organisasi.
5. Menilai kinerja setiap proyek terhadap kinerja yang dianggarkan
Manajemen harus merumuskan pendekatan evaluasi yang sistematiss guna menjaga konsistensi
evaluasi dari satu periode ke periode lainnya. Kinerja dievaluasi berdasarkan kriteria yang
dikembangkan oleh manajemen untuk setiap organisasi atau program.
6. Memperbaiki penyimpangan
Unit-unit yang berkinerja baik harus dipuji karena kinerjanya baik, sementara unit-unit yang
lambat dalam mencapai terget yang ditetapkan harus ditinjau ulang dan di sarankan tindakan
perbaikannya.
Manajeme dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempelambat kinerja dan menyarankan
cara untuk memecahkan masalah tersebut dan memnulihkan kinerja normal

Anda mungkin juga menyukai