P1337424119232 33014 Bab-2
P1337424119232 33014 Bab-2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. KEHAMILAN
a. Definisi
persalinan.
12
13
a) Uterus
27 cm atau pertengahan
32 minggu
antara proc xymphoideus
14
b) Serviks Uteri
d) Mammae
e) Sirkulasi darah
f) Sistem respirasi
tidur,
tidur.
kafein.
lembab.
preeklamsia.
21
kehamilan
urine)
kandungannya.
konseling)
minggu/4 bulanan.
(3) Normal:120-160x/menit
LILA:
j) (Tatalaksana) Kasus
Covid-19
a) Ibu hamil TANPA demam dan gejala influenza dan tidak ada
daerah yang telah terjadi transmisi lokal, serta hasil rapid test
bertemu.
antenatal/ deteksi dini faktor resiko pada ibu hamil resiko tinggi.
8) Evidence Base
2. PERSALINAN
a. Definisi
(dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), yang beresiko
b. Jenis-jenis Persalinan
sebagai berikut :
1) Persalinan Spontan
dengan kekuatan dari ibu sendiri dan dari jalan lahir. (Diana &
Mail, 2019)
2) Persalinana Buatan
29
3) Persalinan Anjuran
1) Abortus
2) Partus Immaturus
minggu atau berat badan bayi antara 500 gram dan 999 gram.
3) Partus Premature
minggu atau berat badan bayi antara 2500 gram atau lebih.
Mail, 2019)
2) Teori Oxytocin
3) Keregangan Otot-otot
4) Teori Prostaglandin
e. Tanda Persalinan
depan.
servik.
serviks.
Keluarnya cairan banyak dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat
kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam hal ini
f. Tahapan Persalinan
1) Kala I (Pembukaan)
3 cm
yaitu:
cm.
sampai 9 cm.
b) Perineum menonjol.
pelepasan plasenta :
(Kurniarum, 2016)
4) Kala IV (Observasi)
c) Kontraksi uterus.
Asuhan sayang ibu sebagai salah satu aspek dari 5 benang merah
sangat membantu ibu agar merasa aman dan nyaman selama proses
kepada ibu yang dimulai sejak kala I hingga kala IV.Salah satu
serta posisi yang nyaman saat persalinan (Yani & Wulandari, 2014).
2) Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling
fisiologis.
secara emosional.
37
pengambilan keputusan.
nifas.
pencegahan penyakit.
3) Pencegahan infeksi
Kesehatan adalah :
mikroorganisme
pencegahan infeksi.
38
dan bayinya.
4) Jika didapatkan ibu bersalin dengan rapid test positif, maka rujuk
19).
0,5%.
2020)
40
i. Evidence Base
adapatasi rasa nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu bersalin
3. NIFAS
a. Definisi
genetalia.
41
2016)
masa nifas yang berpusat pada ibu merupakan filosofi dasar dan
nifas, kondisi bayi dan perawatan bayi, serta mendorong ibu untuk
masa nifas dan tanda bahaya bayi juga perlu untuk diberikan kepada
kewenangannya.
sampai masa nifas selesai dan merawat bayi nya dengan baik
komplikasi yang dapat terjadi di masa nifas yang mana apabila tidak
1) Perdarahan nifas
anyangan).
dalam masa nifas sifat lochea alkalis atau basa, jumlah lebih
berbau busuk.
b) Peritonitis umum
ibu dengan diet yang kurang baik, kurang istirahat, serta anemia.
hipotermi.
dan istirahat.
dan istirahat.
Oktari, 2021)
Covid-19
2) Bayi yang dilahirkan dari ibu yang bukan ODP, PDP atau
bahaya jika ada penyulit pada bayi baru lahir dan jika terjadi
seperti :
f. Evidence Base
yaitu pijat oksitosin pada ibu post partum. Pijat oksitosin adalah
Juliarti, 2019)
a. Definisi
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan
8) Genetalia
12) Reflek morro atau gerak sudah baik. (Dwienda et al., 2014)
Pulse
jantung)
Grimace Ekstremitas
Tidak ada Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit fleksi
Activity Langsung
Tidak ada Sedikit gerak
(aktivitas) menangis
Respiration Lemah/tidak
Tidak ada Menangis
(pernapasan) teratur
Interprestasi :
1) Definisi
50
bayi dari dalam uterus dan setelah keluar dari uterus. Periode
al., 2016)
et al., 2016)
a) Perkembangan paru
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
5) Metabolisme
baik saat mendapat asupan cairan dan bayi juga tidak dapat
kemih secara reflek. Urine pertama dibuang saat lahir dan dalam
dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan
kencing, kotoran bayi atau tanah. Apabila tali pusat kotor, cuci
luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan sabun,
pada kulit bayi baru lahir atau penyakit infeksi lain adalah
dengan kapas atau sapu tangan halus dan bersih yang telah
Argensi 1%), biarkan obat tetap pada mata bayi dan obat yang
salep mata, misalnya bayi baru lahir diberi salep mata setelah
et al., 2016)
56
4) Imunisasi
antara lain :
Setelah bayi lahir nilai sepintas bayi mulai dari warna, reflek,
kebelakang.
dapat terjadi.
pertama selesai.
f) Proses menyusu dini dan kontak kulit ibu dan bayi harus
penyakit hati
infeksi mata tidak efektit jika diberikan lebih dari satu jam
berikut :
obat.
(3) Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari
bayi.
tersebut.
61
a) Kepala
b) Wajah
c) Mata
d) Hidung
gangguan pernapasan
e) Mulut
f) Telinga
g) Dada
h) Abdomen
omfaloentriskus persisten.
i) Genetalia
j) Anus
k) Ekstremitas
l) Kulit
kemerahan.
64
5. KELUARGA BERENCANA
a. Kondom
1) Definisi
2) Jenis Kondom
a) Kondom biasa
c) Kondom beraroma
2016)
3) Manfaat
4) Cara Kerja
5) Efektivitas
2016)
6) Keterbatasan
yang benar.
Prijatni, 2016)
7) Cara Penggunaan
ke dalam kondom.
kemasan.
digunakan.
68
Prijatni, 2016)
b. KB Suntik Progestin
1) Definisi
2016)
2) Jenis
3) Cara Kerja
a) Mencegah ovulasi.
Prijatni, 2016)
4) Keuntungan
darah.
perimenopause.
ektopik.
panggul.
70
5) Keterbatasan
(spotting).
berikut.
tersering.
pemakaian.
(tempat suntikan).
71
Gambar 2. 6 KB Implan
Sumber : (Rahayu & Prijatni, 2106)
1) Profil
b) Nyaman.
2) Jenis
3) Cara Kerja
4) Keuntungan
pencabutan.
Prijatni, 2016)
73
a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7,
c) Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal
kontrasepsi lain.
saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien
74
benar.
Gambar 2. 7 KB IUD
Sumber : (Rahayu & Prijatni, 2106)
75
1) Profil
2) Keuntungan
hamil.
3) Kerugian
4) Cara Kerja
falopii.
uteri.
ovum bertemu.
yang benar atas data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
terhadap klien.
78
prenatal, tetapi juga selama wanita atau klien tersebut dalam persalinan.
tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien
atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut tentang apa yang akan terjadi
klien tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua
aspek asuhan. Setiap rencana asuhan harus disetujui oleh kedua pihak,
yaitu bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena
pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai
bidan dan sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen untuk