Anda di halaman 1dari 4

Bagas adalah orang yang paling beruntung di dunia ini.

Ia adalah orang yang berhasil memacari


Masyami Melaini,seorang wanita yang sudah lama ini kehilangan Ayah tercintanya gara-gara
pacarnya yang dahulu,Adam.

Meskipun begitu,Bagas mencoba untuk mendekati Yami dengan berbagai cara,hingga suatu
saat.Saat Bagas datang ke rumah Yami untuk pertama kalinya,ia dimarahi oleh Ibu Yami.

“Dasar anak murahan!!Berani-beraninya kamu mendekati anak saya!!?Dia itu baru kehilangan
Ayahnya!! Jangan main deketin,dong!!”Teriak Bu Rahma,Ibu Yami.

Bagas hanya diam,tak menjawab.Ibu Yami terkekeh pelan.”Kamu itu anak siapa,sih?!! Apa kamu
gak diajarin sama orangtuamu adab?!!! Dasar anak gak tau diri!!”

Bagas tak tahan lagi dengan itu semua.Yami mencoba menghentikan Ibunya,tetapi di tahan oleh
kakaknya,Latifah.

“Udah,diem di sini aja.Jangan ikut-ikutan.Nanti kamu juga kena.”Kata kakaknya.Yami hanya


mengangguk pelan.

Terlihat Bu Rahma yang jalan ke ruang tengah sambil memijit kepalanya.Yami dan Kakaknya
datang menghampirinya dengan tatapan cemas.

“Yami,kamu jangan pernah pacaran sama orang seperti itu!!Beraninya dia mendorong Ibu!!”

“Sudah,Bu.Jangan dipikirin,ayo masuk ke kamar.”Ajak Latifah kepada Ibunya.

“Tapi,bu....”

“Gak ada tapi-tapian!!Sekali Ibu bilang jauhi,ya sudah jauhi!!”

Ucapan Bu Rahma membuat Yami sesak napas.Ia sudah terlanjur jatuh cinta kepada Bagas.Tapi
apa buat,ia harus menyelesaikan ini semua secara baik-baik bersama Bagas.

Hari kelulusan telah tiba,para calon wisudawan berkumpul di aula kampus,tak terkecuali Bagas
dan Yami.

Bagas berjalan dengan tergesa-gesa melewati banyaknya para mahasiswa yang sedang lulus.Ia
berjalan kesana-kesini mecari kekasihnya.Hingga akhirnya sang kekasih menampakkan batang
hidungnya.

Segera mungkin ia berlari menghampiri Masyami Melaina,kekasihnya.

“Yami!”Teriak Bagas sambil menghampirinya.Yang dipanggil pun akhirnya menoleh,lalu tersenyum


melihat Bagas.

“Tumben kesini?”

“Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat.”

“Hah? Kemana?”Tanya Yami dengan ekspresi bingung.


“Pokoknya ikut aja,deh.”Kata Bagas sembari menarik tangan kekasihnya keluar aula.Suasana diluar
tak cukup ramai,hanya ada satu atau dua orang saja yang sedang duduk atau berbincang.

Yami dengan cepat melepas tangan Bagas.”Mau kemana,sih?”Tanyanya sambil sewot.Bagas


menoleh,lalu memegang tangan Yami kembali.

“Udah,ikutin aja.”Ucap Bagas dengan singkat.Mereka berdua berjalan melewati sebuah


gang,hingga akhirnya mereka sampai di depan sebuah cafe.

Mereka duduk di kursi restoran.Yami menatap Bagas dengan senyuman hangat.

“Ooh,ternyata kamu mau ngajak aku ke sini? Bilang dong dari tadi!”Ucap Yami.Bagas hanya
menggaruk kepala.Tak tahu harus jawab apa.

Akhirnha,mereka memesan makanan.Yami memesan Ayam bakar dan spagheti,sedangkan Bagas


memesan Nasi goreng udang.Singkat cerita,akhirnya mereka makan dengan lahap.

Bagas merogoh sakunya,mengeluarkan sebuah kotak cincin.Ia ingin melamar Yami setelah mereka
berdua lulus.

“Gas,aku mau ngomongin sesuatu...”

Tepat saat Bagas ingin berbicara,Yami memulai pembicaraan terlebih dahulu.Bagas mengernyitkan
dahinya,menatap bingung kekasihnya.

“Mau ngomongin apa?”Tanya bagas dengan bingung.

“Sebelumnya,aku mau minta maaf kalo omongan ini nyakitin kamu,tapi Kamu gak usah lamar
aku,Gas.”

Ucapan Yami membuat Bagas sedikit terkejut,lalu diam membisu.

“Kenapa,Mi? Apa ada masalah sama aku?”Tanya Bagas dengan khawatir.Yami menggeleng sambil
menahan air matanya keluar.

“Ini Bunda yang bilang...”Jawab Yami sambil terisak pelan.Bagas masih tak mengerti,mengapa
Ibunya selalu saja tidak merestui keduanya.Bagas menghela napas kasar.

Bagas bangkit berdiri,lalu menatap Yami dengan tatapan kecewa.”Yasudah,kalo kamu maunya
begitu.Tadi juga aku mau ngomongin sesuatu,tapi udah gak penting.”Katanya sembari meraih
tangan Yami,lalu mencium pundak tangannya.

“Aku pamit,Mi....”Sambungnya sambil pergi keluar.

Kini,rencana Bagas hanya satu.Mengakhiri hidupnya.Dari awal saja Ibu Yami selalu saja
menolaknya.Ia juga tak tahu apa alasannya.

Dengan keadaan yang hancur,ia berjalan ke tengah jalan.Yami dari pinggir jalan berteriak
memanggil namanya,juga para pejalan kaki,mereka sibuk mencoba menolongnya.

Tapi,semua itu terlambat.Jauh di depan sana,sebuah truk trailer melesat dengan kecepatan
tinggi.Bagas hanya diam tak bergeming,semua orang,termasuk Yami menjerit histeris.

Kini,dunia menjadi saksi bisu antara dua cinta yang tak direstui.
Truk itu mengklakson cepat.Bagas menatap Yami sambil tersenyum untuk terakhir kalinya.

“Sampai jumpa lagi,Yami...”

Yami diam tak berkutik mendengar namanya disebut dirinya untuk terakhir kalinya.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai