Anda di halaman 1dari 12

STUDI PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM IBNU TAIMIYAH

(Suatu Telaah Relevasi Terhadap Ekonomi Islam di Indonesia)

Mukhammad Qodam Mukarom


402230083
Mahasiswa Perbankan Syariah 1.PS.C IAIN Ponorogo
Email:mukhammadqodam@gmail.com

PENDAHULUAN

Ibnu Taimiyah (bahasa Arab: ‫)ابن تيمية‬, atau bernama lengkap Taqiyyudin Ahmad bin
Abdu Halim lahir di kota Harran, sebuah kota kecil di bagian utara Mesopotamia, dekat Urfa,
di bagian Tenggara Turki sekarang.1 Pada hari Senin, tanggal 22 Januari 1263 M (10 Rabbiul
Awwal 661 H). Para Ulama berbeda pendapat tentang sandaran penasaban Ibn Taimiyah.
Satu pendapat mengatakan bahwa Kakek dari Ibn Taimiyah pernah mengadakan perjalanan
haji dan dalam perjalanan bertemu dengan seorang anak yang bernama Taimiyah, dan
sekembalinya dari perjalannannya itu ia menemukan putrinya telah melahirkan seorang bayi
dan kemudian bayi itu dinamakan Ibn Taimiyah. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa
penasaban Ibn Taimiyah adalah mengambil dari nama Ibu dari kakeknya yaitu Taimiyah. 2

Lahirnya Ibnu Taimiyah adalah masa penuh dengan masalah kepolitikan, pada saat
menjelangnya abad ke 7 H, awal abad ke 8 H. Pada saat itu Islam dalam situasi kemerosotan
dan kemuduran. Dan kaum muslim terpecah ke dalam negara kecil, para Raja-raja saling
bermusuhan tanpa memandang saudara seiman.

Situasi yang demikian semakin diperparah lagi oleh adanya serbuan pasukan Mongol
yang menyapu dunia Islam, mulai dari India sampai ke Mesir. Mereka merampok dan
membunuh serta menghancurkannya. Bagdad sebagai pusat peradaban Arab pada waktu itu
juga tidak luput dari serbuan Mongol, bahkan penduduknya banyak yang disembelih. Untuk
menyelamatkan diri, keluarga Ibn Taimiyyah mengungsi dari tempat kelahirannya ke

1
H. R. Gibb dan J. H. Kramers, “Ibn Taimiyyah”, dalam Shorter Encyclopaedia of Islam, Standford J. Shaw dan
William R. Polk, ed., (Leiden: E. J.Brill, 1961), hal. 151.
2
Lihat Muhammad Abu Zahrah,Ibn Taimiyah Hayatuhu Arauhu waFiqhuhu, (Bairut : Daral-Fikr al-
Arabi, t.t.), hal.17.
Damaskus pada tahun 1270 M (menjelang kedatangan pasukan Mongol), 3saat itu Ibnu
Taimiyah berusia 7 tahun. Dan selanjutnya keluarga Ibn Taimiyyah menetap di kota Siria itu.

Selain serangan bangsa Tartar dari timur itu, dari baratumat Islam juga harus
menghadapi serangan tentara Salib, dari dalam Islam sendiri digerogoti oleh permusuhan di
antara para penguasa dan sekte-sekte Islam sendiri. Dengan demikian, dimana-mana terjadi
kekacauan dan kebekuan, di samping itu kerusakan budi dan moral juga dalam sitasi yang
amat parah. Sejumlah kecil universitas yang masih ada terdampar pada pembekuan, dan tak
diacuhkan. Pemerintah juga menjadi carutmarut, kadang-kadang terjadi anarki dan berbagai
upaya pembunuhan. Ketidak pastian juga menghantui para penguasa muslim yang
kebanyakan meninggal secara tidak wajar. Merekapun jarang menduduki jabatan efektif lebih
dari tiga tahun. Seorang pegawai pemerintahan sering diangkat dan diberhentikan hingga
berkali-kali selama hidupnya, meskipun ia memiliki kemampuan dan kompetensi.4

Ibnu Taimiyah berasal dari kelurga yang berpendidikan tinggi. Ayah, paman dan
kakeknya merupakan ulama besar Mazhab Hambali dan penulis sejumlah buku. 5 Tradisi
lingkungan keilmuan yang baik ditunjang dengan kejeniusannya telah mengantarkan beliau
menjadi ahli dalam tafsir, hadis, fiqih, matematika dan filsafat dalam usia masih belasan
tahun. Selain itu beliau terkenal sebagai penulis, orator dan sekaligus pemimpin perang yang
handal. Pada masa mudanya ia mengungsi karena perbuatan suku Mongol, dan tiba di
Damaskus bersama orang tuanya pada 1268 M pada waktu itu ia hampir berusia enam tahun.
Pada tahun 1282 M ketika ayahnya meninggal, Ibnu Taimiyah menggantikan kedudukan sang
ayah sebagai Guru Besar Hukum Hambali dan memangku jabatan ini selama 17 tahun.6

Cukup banyak karya-karya pemikirannya termasuk dalam bidang ekonomi yang


dihasilkan. Pemikiran ekonomi beliau banyak terdapat dalam sejumlah karya tulisnya, seperti
Majmu’Fatawa Syaikh Al-Islam, As-Siyasah Asy-Syar’iyyah fi Ishlah Ar-Ra’i wa Ar-
Ra’iyah, serta Al-Hasbah fi Al-Islam. Pemikiran ekonomi beliau lebih banyak pada wilayah
Makro Ekonomi, seperti harga yang adil, mekanisme pasar, regulasi harga, uang dan
kebijakan moneter.7

3
H. R. Gibb dan J. H. Kramers, “Ibn Taimiyyah”, Op.Cit., hal. 23.
4
L. Stoddard, Dunia Baru Islam, terj. Tudjimah dkk., (Jakarta: Panitia Penerbit Dunia Baru
Islam, 1966), hal. 29.
5
Adiwarman Azwar Karim,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
Ed. 3., hal. 351.
6
Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
Cet. 1., hal, 230.
7
Ibid., hal, 231.
PEMBAHASAN

BIOGRAFI IBNU TAIMIYAH

Ibnu iTaimiyah ilahir idalam ikeluarga iyang iterkenal ikarena iilmu iagama. iAyahnya,
iAbd ial-Halim, idan ikakeknya, iAbd ias-Salam, iadalah iulama iyang idihormati. iIbnu
iTaimiyah imemulai ipendidikan iagamanya idi ibawah ibimbingan iayahnya idan ikemudian
imelanjutkan istudinya idi iDamaskus.

Ibnu iTaimiyah imenempuh istudi idi ibawah ibimbingan ibeberapa iulama iterkemuka
ipada izamannya. iDia ibelajar idari iIbnu iQayyim ial-Jawziyya, iseorang imurid idari iIbnu
iTaimiyah, idan imengembangkan ipengetahuannya itentang ihadis, ifikih, itafsir, idan iilmu-
ilmu iagama ilainnya. iKetika iumur ibeliau ibelasan itahun, isudah ibisa imenguasai iilmu
iushuludin, imemahami itafsir, iBahasa iarab idan ihadits.

Ketika iberusia i17 itahun, iIbnu iTaimiyah itelah idiberi ikepercayaan ioleh igurunya
iyaitu iSyamsuddin iAl iMakdisi, iuntuk imengeluarkan ipatwa. iPada isaat iyang ibersamaan
iia ijuga imemulai ikiprahnya isebagai iseorang iguru. iKedalaman iilmu iIbnu iTaimiyah
imemperoleh ipenghargaan idari ipemerintah ipaada isaat iitu idengan imenawarinya ijabatan
ikepala ikantor ipengadilan. iNamun, ikarena ihati inuraninya itidak imampu imemenuhi
iberbagai ibatasan iyang iditentukan ioleh ipenguasa, iia imenolak itawaran itersebut.8

Ibnu iTaimiyah iterlibat idalam iberbagai ikontroversi ikarena ipandangannya iyang


ikeras iterhadap ibeberapa ipraktik ikeagamaan idan ikeyakinan iyang idianggapnya
ibertentangan idengan iajaran iIslam imurni. iDia imenentang ibeberapa ipraktik ikeagamaan
iyang idianggapnya ibida' i(inovasi), idan ipandangan-pandangannya iini imenyebabkannya
iberkonflik idengan iotoritas ikeagamaan ipada izamannya.

Ibnu iTaimiyah ibeberapa ikali iditahan ioleh ipenguasa idan iotoritas ikeagamaan
ikarena ipandangan-pandangannya iyang ikontroversial. iDia imenghabiskan ibeberapa itahun
idalam ipenjara ikarena ipendiriannya iyang itegas iterhadap ibeberapa imasalah ikeagamaan.
iPenghormatan iyang ibegitu ibesar iyang idiberikan imasyarakat idan ipemerintah ikepada
iIbnu iTaimiyyah imembuat isebagian iorang imerasa iiri idan iberusaha iuntuk imenjatuhkan
idirinya. iSejarah imencatat ibahwa isepanjang ihidupnya, iIbnu iTaimiyyah itelah imenjalani
imasa itahanan isebanyak iempat ikali iakibat ifitnah iyang idilontarkan ipara ipenentangnya.9
8
iIbnu iTaimiyah, iAl-Hisbah iFi iAl-Islam i(Kairo: iDar iAl-Sha’b, i1976).
9
iA.A iIslahi. iKonsepsi iEkonomi iIbnu iTaimiyah. i(PT. iBina iIlmu, i1997), ihlm. i42.
Ibnu iTaimiyah imeninggal idunia ipada itanggal i20 iDzulhijjah i728 iH idi ipenjara
idi iDamaskus idan idikuburkan idisamping ikuburan isaudaranya iSyaikh iJamal iAl iIslam
iSyarafudin. iMeskipun ikontroversial, iwarisan iintelektualnya itetap iberpengaruh idalam
ipemikiran iIslam. iBanyak ipengikutnya iyang imenghormatinya isebagai iulama iyang igigih
imempertahankan iajaran iIslam idan imenegakkan ikebenaran, isementara ibeberapa ikritikus
imengkritik ipandangan-pandangannya iyang ikeras.

KARYA iIBNU iTAIMIYAH

Ibnu iTaimiyah imemiliki ikarya iilmiyah iyang isangat ifantastis, iIbnu iTaimiyah
imemiliki ikarya ibuku iyang imenjelaskan itentang ihukum, iekonomi, ifilsafat idan imasih
ibanyak ilagi. iPara ipeneliti imemperkirakan ikarya iilmiyah iyang idi ibuat ioleh iIbnu
iTaimiyah isekitar i300-500 ibuku.

Penulis ikitab iFatawat ial-Wafayat imenyebutkan ikarangan-karangan iIbnu iTaimiyah


imencapai i300 ibuah ibuku idi iantaranya; iMajmu'Fatawa iSyaikh ial-Islam, iIqtitip ial-
Siratal iMustaqim iwa iMukhlmafah iAshab ial iJahir, ial iSarim ial iMaslul i'Ula iSyatim ial
iRasul, ial iJawab ial iSalih iLiman iBaddala iDin ial iMasih, ial iJawami ifi ial iSiyasah ial
iIlahiyah iwa ial iAyat ial iNabawiyah, ial-Rass i'ala ial iMantiqin, ial iSiyasah ial iSyar'iyyah
ifi iIshlah ial iRa'I iwa ial iRa'lyah, iFatawa iIbnu iTaimiyah, ial iHisbah ifi ial iIslam idan
isebagainya.10

Ibnu iTaimiyah ijuga imemahami ihadis idalam iKutubus iSittah idan iAl-Musnad.
iDan itiap imalam ibeliau imenulis itafsir, iilmu i‘ushul isambil imengomentari ipara ifilusuf. i
iMajmu’ iFatawa iyang iberisi imasalah-masalah ifatwa idalam iagama iislam iadalah ikarya
ipaling iterkenal iyang idibuat ioleh iIbnu iTaimiyah.

Dalam ibidang iekonomi ibeliau imembahas itentang iprinsip-prinsip iekonomi iyang


idituliskan idalam idua ibuku iyaitu: ial iHisbah ifi ial iIslam i(Lembaga iHisbah idalam
iIslam) idan ial iSiyasah ial iSyari'iyyah ifi iIshlah ial iRa'I iwa ial iRa i'iyyah i(Hukum ipublik
idan iprivat idalam iIslam)11

10
iAmalia iEuis, iSejarah iPemikiran iekonomi iIslam, iJakarta: iGramata iPublishing, i2010, iHlm i206.
11
iA.A iIslahi. iKonsepsi iEkonomi iIbnu iTaimiyah. i(PT. iBina iIlmu, i1997) ihlm. i65
Perubahan ikemajuan idunia iislam ijuga idi ikarenakan ikeilmuan idan igagasan iIbnu
iTaimiyah. iBeliau imemurnikan iajaran iagama iislam iagar itidak itercampur idengah ihal-hal
iyang iberbau ibid’ah.

PEMIKIRAN iEKONOMI iISLAM iIBNU iTAIMIYAH

Menurut iIbnu iTaimiyah, isuatu iharga idipertimbangkan ioleh ikekuatan ipenawaran


idan ipermintaan. inaik iturunnya iharga itak iselalu iberkait idengan ipenguasaan i(zulm) iyang
idilakukan ioleh iseseorang. iSesekali ialasannya iadalah ikarena iadanya ikekurangan idalam
iproduksi iatau ipenurunan iimpor idari ibarang- ibarang iyang idiminta. iJadi, ijika ikebutuhan
iterhadap ijumlah ibarang imeningkat, isementara ikemampuan imenyediakannya imenurun,
iharga idengan isendirinya iakan inaik. iDisisi ilain, ijika ikemampuan ipenyediaan ibarang
imeningkat idan ipermintaan imenurun, iharga iakan iturun. iKelangkaan idan ikelimpahan itak
imesti idiakibatkan ioleh iperbuatan iseseorang. iBisa isaja iberkaitan idengan isebab iyang
itidak imelibatkan iketidakadilan. iAtau isesekali ibisa ijuga idisebabkan ioleh iketidakadilan.12

Kasus iyang isama idapat iditerapkan ipada iorang iyang imenyewakan isuatu ibarang.
iKemungkinan iia iberada ipada iposisi isedemikian irupa, isehingga ipenyewa idapat
imemperoleh imanfaat idengan itanpa itambahan ibiaya iapapun. iAkan itetapi, ikadang-
kadang ipenyewa itidak idapat imemperoleh imanfaat iini ijika itanpa itambahan ibiaya,
iseperti iyang iterjadi idi idesa iyang idikuasai ipenindas iatau ioleh iperampok, iatau idi isuatu
itempat idiganggu ioleh ibinatang-binatang ipemangsa. iSebenarnya, iharga isewa itanah
iseperti iitu itidaklah isama idengan iharga itanah iyang itidak imembutuhkan ibiaya-biaya
itambahan iini.13

Ada i3 ipokok ipemikiran iIbnu iTaimiyyah, iyang imana ipemikiran iekonomi iini
imenjadi ipokok iatau imenjadi isuatu ikajian iyang imenarik iuntuk idi iaplikasikan ikedalam
itulisan iini, ipertama iHarga iYang iAdil, ikedua iPasar iYang iSehat idan iketiga iHak iMilik.
iBerikut iini iadalah ipenjelasan idalam ihal itersebut.

A. Mekanisme iPasar i
Ibnu iTaimiyyah ijuga imemiliki ipandangan iyang ijernih idalam isebuah ipasar
ibebas, iHarga isangat idipertimbangkan ioleh ikekuatan ipenawaran idan ipermintaan.
iMenurutnya, inaik idan iturunnya iangka idari isebuah iharga iitu itidak iselalu iberkaitan
12
iIbnu iTaimiyah. i"Alhisbah iFi iAl iIslam", i(Kairo iDar ial-Sa'ab i1976), ih i41.
13
iIbid., ihlm. i42.
idengan iKezaliman i(zulm) iyang idilakukan ioleh iseseorang. iMeskipum ialasannya
iadalah iadanya ikekurangan idalam iproduksi iatau ipenurunan iimpor idari ibarang-
barang iyang idiminta.
Kata iyang ipaling iactual iyang isering idigunakan ioleh iIbnu iTaimiyyah iadalah
izulm, iyang iberarti isebuah ipelanggaran ihukum iatau ilebih itepatnya iketidakadilan.
iPada ikasus iseperti iini, idigunakan idalam ipengertian imanipulasi ioleh ipenjual, iyang
imendorong iterjadinya iketidakseimbangan ipasar.Ibnu iTaimiyyah iMengatakan
ibahwasannya iada idua isumber idi idalam ipenyediaan ibarang iyakni, iProduksi ibarang
idan iimpor ibarang iyang idiminta i(ma iyukhlak iaw-yujlab imin idhlmik ial-mal ial-
matlub). iMakna idari ial-matlub iadalah isinonim idari iBahasa iinggris i”demand”.
iUntuk imenyatakan ipermintaan iatas ibarang itertentu, iIbnu iTaimiyyah imenggunakan
iungkapan iraghbat ifi ial-shai’. iMisalnya ikeinginan iatas isuatu ibarang. iKeinginan iitu
iterefleksi idalam ibentuk ikeinginan iatau iselera, imerupakan isalah isatu ipertimbangan
ipenting idari ipermintaan.14
Ibnu iTaimiyah ijuga isangat imenyukai ikomponen inilai. iSelanjutnya, iia itegas
isetuju ijika iotoritas ipublik itidak iikut icampur idalam ibiaya iselama isistem ipasar
iterjadi. iDia imerekomendasikan ibeberapa ifaktor iyang imemengaruhi iperubahan
ipermintaan i15dan ihasilnya ipada ibiaya, ikhususnya: i
1. Kebutuhan imanusia isangat iberagam idan iberubah isatu isama ilain. iKebutuhan-
kebutuhan iini iberubah ibergantung ipada imelimpahnya iatau ikekurangannya ihal-
hal iyang idiperlukan. iSuatu ihal iakan ilebih idibutuhkan idi itengah ikekurangan
idaripada iketika iada ibanyak ipersediaan. i
2. Biaya isuatu ibarang iberubah itergantung ipada ibanyaknya iorang iyang
imemintanya. iJika ijumlah iorang iyang imembutuhkan isesuatu isangat ibesar,
iharganya iakan inaik, iterutama idengan iasumsi iada ibeberapa ihal.16
3. Biaya iproduk ijuga idipengaruhi ioleh iukuran ikebutuhan ibarang idagangan idan
itingkat iukuran. iJika ikebutuhannya isangat ibesar idan ipadat, iharganya iakan inaik
ike ilevel itertinggi. i

14
iAmir iSalim idan iMuharir, i“Pemikiran iIbnu iTaimiyah iDalam iHarga, iPasar iDan iHak iMilik”, iJurnal
iPemikiran idan iPengembangan iEkonomi iSyariah, ivol.6.(2). iHal i163.
15
iJordan, iA. iD. i(2020). iMekanisme ihubungan ipermintaan idalam imempengaruhi ipasar. iJurnal
iEkonomi.
16
iPutra, iS. iD. i(2011). iPemikiran iIbnu iTaimiyah iTentang iStandar iHarga iDalam iJual iBeli. iJES i(Jurnal
iEkonomi iSyariah), i2(1).
4. Perubahan iharga ibarang ijuga ibergantung ipada isiapa iyang imelakukan
iperdagangan ibarang. iDengan iasumsi idia iadalah iorang ikaya idan isolid idalam
ihal imembayar ikewajiban, iharga iyang imurah ipasti iakan idiakui.
5. Perubahan iharga iproduk ijuga ibergantung ipada isiapa iyang imenukarkan iproduk
itersebut. iMengharapkan idia iorang ikaya idan ikuat isejauh imembayar
ikomitmennya, ibiaya irendah itidak idiragukan ilagi iakan idirasakan.
6. Karena imotivasi idi ibalik ikesepakatan, iada ikepemilikan iyang isesuai ioleh ikedua
ipemain iuntuk ipertukaran. iJika ipembayar idapat imencicil idan idapat imemenuhi
ijaminannya, imaka ipada isaat iitu ialasan ipenukaran idapat idiketahui iolehnya. i
7. Aplikasi iserupa iberlaku iuntuk iseseorang iyang imendapatkan iatau imenyewakan. i
8. Salah isatu iilustrasi ikenaikan ibiaya iyang itidak idipengaruhi ioleh ipersediaan
inyata idan ibunga iyang inyata iadalah iihtikar, iyaitu idemonstrasi iseseorang
imengumpulkan iproduk iuntuk imenjual ilebih isedikit ibarang idagangan idengan
ibiaya iyang ilebih itinggi isehingga imereka imendapatkan ikeuntungan idi iatas
ikeuntungan ibiasa.17
B. Mekanisme iHarga
Mekanisme iharga iyakni isuatu iproses iyang iberjalan iatas idasar igaya itarik
imenarik iantara ikonsumen idan iprodusen, ibaik idari ipasar iOutput i(barang) iataupun
iinput i(faktorfaktor iproduksi). iAdapun iharga idapat idiartikan isebagai isejumlah iuang
iyang imenyatakan inilai itukar isuatu iunit ibenda itertentu.Harga iyang iadil imenurut
iIbnu iTaimiyyah iadalah i“Nilai iharga idi imanaorang-orang imenjual ibarangnya idan
iditerima isecara iumum isebagai ihlm iyang isepadan idengan ibarang iyang idijual
iataupun ibarang-barang iyang isejenis ilainnya idi itempat idan iwaktu iberbeda”.
Sistem inilai iadalah iinteraksi iyang itiba-tiba imelonjak idalam ipermintaan
iuntuk ipremis ikekuatan iyang imenarik idi iantara ipembeli idan ipembuat ibaik idari
ipasar ihasil i(barang idagangan) idan iinformasi i(elemen ipenciptaan). iBiaya idicirikan
isebagai iberapa ibanyak iuang itunai iyang imenyatakan inilai iperdagangan idari iunit
ibarang itertentu. iBiaya iwajar iadalah inilai i(nilai ibarang idagangan) iyang idibayarkan
iuntuk ibarang iserupa iyang idiberikan, ipada ititik idan itempat idi imana iproduk
idikirimkan. iMakna ibiaya iyang iadil ijuga idapat idiambil idari iide iAquinas iyang

17
iFarma, iJ. i(2019). iMekanisme iPasar idan iRegulasi iHarga: iTelaah iatas iPemikiran iIbnu iTaimiyah.
iCakrawala: iJurnal iStudi iIslam, i13(2)
imencirikannya isebagai ibiaya ikejam iyang ikhas. iArtinya, ibiaya idalam ikontes iluar
ibiasa iyang idibawa ioleh iminat ipasar, itidak iada ikomponen iteori.18
Konsep iIbnu iTaimiyyah iyang iseringkali iditemukan idalam ipembahasan
itentang ipermasalahan iharga, iyakni ikompensasi iyang isetara/adil i(‘Iwad ial-Mitsl)
idan iharga iyang isetara/adil i(Tsaman ial-Mitsl). iDia iberkata i:” iKompensasi iyang
isetara iakan idiukur idan iditaksir ioleh ihlm-hlm iyang isetara, idan iitulah iesensi idari
ikeadilan i(Nafs ial-‘Adl)”.Iwadh ial-Mitsl iadalah ipenggantian iyang isama iyang
imerupakan inilai iharga isepadan idari isebuah ibenda imenurut iadat ikebiasaan. iAdapun
iTsaman ial-Mitsl iadalah inilai iharga idi imana iorang-orang imenjual ibarangnya idapat
iditerima isecara iumum isebagai ihal iyang isepadan idengan ibarang iyang idijual iitu.
iKeadilan iyang idikehendaki ioleh iIbnu iTaimiyyah iberhubungan idengan iprinsip iLa
iDharar iyakni itidak imelukai idan itidak imerugikan iorang ilain, idengan iberbuat iadil
imaka itidak iakan iterjadi ikezaliman. iPermasalahan itentang ikompensasi iyang iadil
imuncul iketika imembongkar imasalah imoral iatau ikewajiban ihukum i(berkaitan
idengan ikepemilikan).
Adapun iprinsip-prinsip iitu iberkaitan idengan ikasus-kasus iberikut i: i
1. Ketika iseseorang ibertanggung ijawab imenyebabkan iterluka iatau irusaknya iorang
ilain i(nufus), ihak imilik i(amwal), ikeperawanan idan ikeuntungan i( imanafi). i
2. iKetika iseseorang imempunyai ikewajiban imembayar ikembali ibarang iatau iprofit
iyang isetara iatau imembayar iganti irugi iatas iterluka inya isalah isatu ibagian idari
ianggota itubuhnya. i
3. Ketika iseseorang idipertanyakan itelah imembuat ikontrak itidak isah i(al-Uqud
ialFasidah) iataupun ikontrak iyang isah i(al-Uqud ial-Shlmihah) ipada iperistiwa
iyang imenyimpang i(Arsh) idalam ikehidupan imaupun ihak imilik.Adapun iprinsip
iumum iyang isama iberlaku ibagi ipembayaran iiuran, ikompensasi idan ikewajiban
ifinansial ilain imisalnya i: i
a) Suatu ihadiah iyang idiberikan ioleh igubernur i(wali) ikepada ianak iyatim ipiatu
iatau ihadiah iwakaf. i
b) Kompensasi ioleh iagen ibisnis iyang imenjadi iwakil iuntuk imelakukan
ipembayaran ikompensasi. i
c) Adanya ipengupahan ioleh iatau ikepada irekan ibisnis i(al-musharik iwa’l-
mudarib), idan isebagainya. iTentunya idi idalam ikasus-kasus iini itidak

18
iSalim, iA., iMuharir, iM., i& iHermalia, iA. i(2021). iPemikiran iIbnu iTaimiyah iDalam iHarga, iPasar idan
iHak iMilik. iEkonomica iSharia: iJurnal iPemikiran iDan iPengembangan iPerbankan iSyariah, i6(2).
imerupakan ikasus inilai itukar, itetapi isebagai ikompensasi iatas ipelaksaan
isebuah ikewajiban. iTentang ikompensasi iyang isetara idan iharga iyang isetara,
iia imenguraikan iada i2 imacam ijumlah ikuantitas iyang itercatat idalam
ikontrak. iPertama, ijumlah ikuantitas iyang isangat iakrab idi imasyarakat, iyang
ibiasa imereka igunakan.Kedua, ijenis iyang itak ilazim i(nadir),sebagai iakibat
idari imenigkat iatau imenurunnya ikemauan i(raghabah) iatau ifactor
ilainnya.Dalam ianalisa iekonomi idianggap ibahwa ipermintaan isuatu ibarang
iterutama idipengaruhi ioleh itingkat iharganya.Dalam ihukum ipermintaan
idiuraikan isifat ihubungan iantara ipermintaan ibarang idengan itingkat
iharganya. iHukum ipermintaan imenyatakan i: i“ iMakin irendah iharga isuatu
ibarang imaka imakin ibanyak ipermintaan iterhadap ibarang itersebut.
iSebaliknya, imakin itinggi iharga isuatu ibarang imaka imakin isedikit
ipermintaan iterhadap ibarang itersebut”. iBegitu ijuga isebaliknya, ihukum
ipenawaran iyang imenjelaskan itentang ihubungan iantara iharga isuatu ibarang
idengan ijumlah ibarang iyang iditawarkan ioleh ipenjual.Ibnu iTaimiyyah
imenyebutkan idua isumber ipenyediaan ibarang i(supply) iyaitu iproduksi ilokal
idan iimpor iyang idiminta.

Konsep iharga iadil iIbnu iTaimiyyah ihanya iterjadi ipada ipasar ikompetitif, itidak
iada ipengaturan iyang imenggangu ikeseimbangan iharga ikecuali ijika iterjadi isuatu
iusaha-usaha iyang imenggangu iterjadinya ikeseimbangan, iyaitu ikondisi idi imana
isemua ifaktor iproduksi idigunakan isecara ioptimal idan itidak iada iide, isebab iharga
ipasar ikompetitif imerupakan ikecenderungan iyang iwajar. iUntuk imenerapkan iharga
iyang iadil iIbnu iTaimiyyah imenentang iadanya ipraktek imonopoli iterhadap ikebutuhan-
kebutuhan imanusia. iJika iada isekelompok imanusia iyang imelakukan imonopoli imaka
iwajib ibagi ipemerintah iuntuk imelakukan iregulasi iatau ipengaturan iterhadap iharga.
iTujuan iutama idari iharga iyang iadil iadalah imemelihara ikeadilan idalam imengadakan
itransaksi itimbal ibalik idiantara imasyarakat.

C. iHak iMilik

Dalam iIslam iAllah ilah ipemilik iyang isesungguhnya idan imutlak. iMenurut
iIbnu iTaimiyah, ipenggunaan ihak imilik idimungkinkan isejauh itidak ibertentangan
idengan iprinsip-prinsip isyariat. iHak imilik ibagi iIbnu iTaimiyyah iyakni isebuah
ikekuatan iyang ididasari iatas isuariat iuntuk imenggunakan isebuah iobjek, iNamun
ikekuatan iitu isangatlah ibervariasi idalam ibentuk idan itingkatannya. iMisalkan,
ikekuatan iitu isesekali isangat ilengkap, isehingga ipemilk ibenda itersebut iberhak
imenjual, imeminjamkan iataupun imenghadiahkan ibahkan imenggunakannya iuntuk
itujuan iproduktif.

Akan itetapi, isekali itempo imaka ikekuatan itersebut itidak iakan ilengkap ilagi,
ikarna ihak idari ipemilik iitu iterbatas. iPembahasan iIbnu iTaimiyyah itidak idibatasi
ioleh ihak imilik ipribadi, inamun ijuga imencangkup ikepemilikan ioleh imasyarakat
imaupun inegara. iDalam imasalah iseperti iini, ipandangan iakan imasalah ikarakteristik
iekonominya. iAda itiga ijenis ihak imilik, isebagai iberikut: i

1. Hak imilik iindividu: iSetiap iindividu imemiliki ipilihan iuntuk imengambil ibagian
idalam ihartanya, imenggunakannya isecara ibermanfaat, imemindahkannya idan
imelindunginya idari ipemborosan. iDia iseharusnya itidak imenggunakannya isecara
iberlebihan iuntuk itujuan imewah. i
2. Hak imilik isosial iatau ikolektif: iHak ikepemilikan isosial imengambil istruktur
iyang iberbeda. iMisalnya, isebuah iartikel idapat idimiliki ioleh isetidaknya idua
iindividu, iasosiasi iatau iafiliasi. iSebuah iilustrasi ipenting idari ikepemilikan inormal
iadalah ihadiah ialam, imisalnya, iair, irumput idan iapi iyang ijuga idirujuk idalam
ihadits iNabi iMuhammad. i"Manusia iadalah ihubungan i(dalam ipemanfaatan itiga
ihal) ikhusus: iair, irumput idan iapi". i(Dijelaskan ioleh iAhmad iWadah iHambal).
iSalah isatu ialasan iperlunya itanggung ijawab iagregat iuntuk iobjek iadalah ibahwa
imereka isepenuhnya idiberikan ioleh iTuhan iuntuk iapa-apa idan imereka iuntuk
ikepentingan iumum. i
3. Hak imilik iNegara iNegara imembutuhkan ihak ikepemilikan itotal idalam
imemperoleh ibayaran, ijenis ipendapatan idan ikemampuan iuntuk imenyelesaikan
ikomitmennya, imisalnya, iuntuk imemberikan iinstruksi, ipemulihan imoral, imenjaga
ikesetaraan, imengikuti iregulasi idan isecara ikeseluruhan imelindungi isemua
ikepentingan imaterial idan idunia ilain idari ipenduduk. iSebagaimana iditunjukkan
ioleh iIbnu iTaimiyah, isumber ipendapatan inegara iyang imendasar iadalah izakat
idan ikekayaan iperang i(ghanimah).
PENUTUP

Kesimpulan i

Ibnu iTaimiyah imerupakan itokoh iyang ikontroversial idalam isejarah iIslam, idan
ipandangannya itelah imenjadi isubjek iperdebatan idi ikalangan iulama idan icendekiawan
iIslam. iMeskipun idemikian, ikaryanya iterus idihargai idan idipelajari ioleh ibanyak iorang
iuntuk imemahami iberbagai iaspek iagama iIslam. iAsas iPemikiran iIbnu iTaimiyyah
imerupakan ihasil idialog ikritis idengan ifenomena isosial, iekonomi idan ipolitik ipada
izamannya. iIa itelah imemberikan iinspirasi itentang ibagaimana isebuah iNegara iberperan
idalam ipembangunan, ikhususnya ipembangunan iekonomi. iSolusi iyang iditawarkan iIbnu
iTaimiyah iadalah inegara ihendaknya imenjadi isupervisor imoralitas ipembangunan iuntuk
imenyadarkan irakyatnya ibahwa ibetapa ipentingnya inorma imoral idan inilai ietika isebagai
iasas ipembangunan idan idapat imewujudkannya idalam ikehidupan iperekonomian.Sikap
iIbnu iTaimiyyah iberada iantara idua ilarangan iyang isama-sama iekstrem, iyakni isecara
iabsolut imelarang idan ihak ipemerintah imengatur iharga itanpa isyarat. iDalam imenetapkan
iharga, itingkat itertinggi idan iterendah ibisa iditetapkan, isehingga ikepentingan idua ipihak,
iyakni ipenjual idan ipembeli iterlindungi. iAhli ifiqih ijuga isepakat ibahwa iseorang ibisa
idipaksa iuntuk imenjual ibarang idagangan ipada itingkat iharga iyang isetara, ijika iia isecara
ihukum iterikat iuntuk imenjualnya.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Zahrah Lihat Muhammad, Ibn Taimiyah Hayatuhu Arauhu waFiqhuhu, Bairut : Daral-Fikr al-
Arabi, t.th.
A. D. Jordan, (2020). Mekanisme hubungan permintaan dalam mempengaruhi pasar. Jurnal Ekonomi.
A Salim., Muharir, M., & Hermalia, A. (2021). Pemikiran Ibnu Taimiyah Dalam Harga, Pasar dan Hak
Ekonomica Sharia Milik.: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Perbankan Syariah, 6(2).

Chamid Nur, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Euis Amalia, Sejarah Pemikiran ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2010.

Islahi A.A. Konsepsi Ekonomi Ibnu Taimiyah. PT. Bina Ilmu, 1997.

J. H. Kramers dan H. R. Gibb, Ibn Taimiyyah, dalam Shorter Encyclopaedia of Islam, Standford J.
Shaw dan William R. Polk, ed., Leiden: E. J.Brill, 1961.

J. Farma, (2019). Mekanisme Pasar dan Regulasi Harga: Telaah atas Pemikiran Ibnu Taimiyah.
Cakrawala: Jurnal Studi Islam.

Karim Adiwarman Azwar,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2006.
Muharir dan Amir Salim, “Pemikiran Ibnu Taimiyah Dalam Harga, Pasar Dan Hak Milik”, Jurnal
Pemikiran dan Pengembangan Ekonomi Syariah, vol.6.(2).
S. D. Putra, (2011). Pemikiran Ibnu Taimiyah Tentang Standar Harga Dalam Jual Beli. JES (Jurnal
Ekonomi Syariah), 2(1).
Stoddard L., Dunia Baru Islam, terj. Tudjimah dkk., Jakarta: Panitia Penerbit Dunia Baru Islam, 1966.

Taimiyah Ibnu. Al-Hisbah Fi Al-Islam .Kairo: Dar Al-Sha’b, 1976.

Taimiyah Ibnu. Alhisbah Fi Al Islam .Kairo Da: al-Sa'ab 1976.

Anda mungkin juga menyukai