Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

MERESUME MATERI ILMU KOMUNIKASI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Ilmu Komunikasi”

Dosen Pengampu :
Ragil Noviyanti, M.I.Kom.

Disusun Oleh :
Elysia Hilda Maghfiroh (22422048)

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah hasil penelitian ini tepat pada
waktunya. Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini tidaklah lain untuk melengkapi
tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu kami.
Tak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Dosen pengampu
kami Ragil Noviyanti, M.I.Kom. atas petunjuk dan bantuannya dalam menyelesaikan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Besar harapan kami untuk bisa
memperoleh masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dari siapapun yang
membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Sekian dan
terima kasih.

Sidoarjo, 25 Oktober 2023

Penulis,
Nama : Elysia Hilda Maghfiroh
NPM : 22422048
Mata Kuliah : Public Speaking
Email : elysiahildam01@gmail.com

BAB I
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

A. DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses social dimana individu – individu menggunakan symbol –
symbol untuk menciptakan dan menginterprestasikan makna dalam lingkungan. (Turner,
2008).
Shanon mendefinisikan komunikasi sebagai proses pikiran seseorang mempengaruhi
orang lain. Menurutnya, komunikasi mencakup semua prosedur dengan mana satu pikiran
dapat mempengaruhi yang lain, tidak mencakup tulisan dan pidato lisan, tetapi juga music,
seni gambar, teater, balet, dan sebenarnya meliputi semua perilaku manusia. (Sahnon dan
Weaver, 2013).
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pengirim ke penerima melalui
media tertentu untuk menimbulkan efek tertentu.

B. TINDAKAN KOMUNIKASI
Dua orang/ lebih dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan
aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan oleh manusia ini dalam ilmu
komunikasi disebut sebagai tindakan komunikasi. Adapun Jenis Tindakan
Komunikasi, diantaranya :
- Verbal : Dalam bentuk lisan (berbicara dengan teman, membantu teman yang
sedang sakit)
- Non Verbal : Dalam bentuk sikap/ tingkah laku/ gambar/ bentuk yang memliki
arti ( menganggukan kepala, menggelengkan kepala, mengedipkan mata)
- Langsung : Berbicara tatap muka, berjabat tangan
- Tidak langsung : Berita orang hilang di tv, rambu lalulintas

C. FENOMENA KOMUNIKASI
Fenomena Komunikasi merupakan salah satu saja dari sekian banyak fenomena
menyangkut hubungan antar manusia dalam konteks kehidupan sosialnya. Fenomena
komunikasi sendiri merupakan suatu peristiwa menyangkut interaksi antar sesama
manusia dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyakat melalui lambang-lambang
umum (bahasa lisan atau tulisan) maupun khusus (seperti mimik, gerak-gerik, dll).
(Hasyim Ali Imran, 2013).

D. KARAKTERISTIK KOMUNUKASI
a. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
berurutan (ada tahapan) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu, dan berlangsung terus menerus.
Proses komunikasi melibatkan banyak faktor dan unsur = pelaku, pesan, dan
saluran/ alat.
b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara SADAR, DISENGAJA,
serta SESUAI DENGAN TUJUAN atau keinginan dari pelakunya.
c. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari pelaku yang terlibat
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang
berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama
mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.
d. Komunikasi bersifat dinamis
Disebut juga dengan Proses simbolik/ dilakukan dengan menggunakan Lambang
atau symbol yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia
adalah yang bersifat verbal dan non verbal. Pertukaran symbol berlangsung secara
serempak (transaksional) dan terus menerus.
Dalam memaknai suatu lambang atau symbol, ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhinya:
– BUDAYA, Perbedaan budaya : agama, ras, etnis, gender dan usia
mempengaruhi pemaknaan symbol yang digunakan dalam komunikasi. Setiap
budaya mempunyai aturan atau preferensi dalam berinteraksi.
– ETIKA, komunikasi memiliki konsekuensi, sehingga melibatkan penilaian
benar atau salah yang disesuaikan dengan situasinya.
e. Komunikasi tak bisa diulang
Sekali pesan dikirimkan pengirim (komunikator) tidak dapat mengendalikan
pengaruh pesan tersebut, apalagi menghilangkan efek tersebut.
f. Komunikasi menembus factor ruang dan waktu
Pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus saling bertatap muka diwaktu
serta tempat yang sama.

BAB 2.
MODEL KOMUNIKASI

A. ALASAN MEMPELAJARI MODEL KOMUNIKASI


- Dalam memaknai suatu lambang atau symbol, ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhinya:
- BUDAYA, Perbedaan budaya : agama, ras, etnis, gender dan usia mempengaruhi
pemaknaan symbol yang digunakan dalam komunikasi. Setiap budaya mempunyai
aturan atau preferensi dalam berinteraksi.
- ETIKA, komunikasi memiliki konsekuensi, sehingga melibatkan penilaian benar
atau salah yang disesuaikan dengan situasinya.
-
B. MODEL DASAR KOMUNIKASI
- Model stimulus respon : Aksi-Reaksi , Positif-positif, dll
- Model Aristoteles : Komunikasi persuasive (speaker-messages-listener)
- Model Laswell : Komunikasi massa
- Model shanon dan weaver : komunikasi ini lebih mengarah komunikasi
antarpribadi, massa & publik
- Model Wilbur Schramm : interaksi kedua belah pihak yang menyandi, tafsir
menyandi balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal

BAB 3
JENIS – JENIS KOMUNIKASI
A. JENIS – JENIS KOMUNIKASI

1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian


Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :
a. Komunikasi verbal ( Lisan )
Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah
pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang.
Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak.
contohnya komunikasi lewat telepon.
b. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
Naskah, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat
kompleks.
Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.

2. Komunikasi berdasarkan Prilaku


Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Formal
yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata
caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
b. Komunikasi Informal
yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang tidak
ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang
mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan.
Contohnya kabar burung , desasdesus, dan sebagainya.
c. Komunikasi Nonformal
yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan
informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi
anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai ulang
tahun perusahaan.

3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya


Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak
dibatasi oleh adanya jarak.
b. Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan
bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.

4. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi


Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara
perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan
yang bersifat pribadi juga.
b. Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai
persoalan - persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya
dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan
dengan komunikasi perseorangan.

5. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi


Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).
b. Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication).
c. Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
d. Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap
bawahan.
e. Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.

BAB 4
TIPE KOMUNIKASI

A. TIPE KOMUNIKASI

1. Komunikasi dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)


Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di
dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan dirinya
sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang
memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya. Objek dalam hal ini bisa
saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang
mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri
seseorang.
Objek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran
manusia setelah mendapat rangsangan dari pancaindra yang dimilikinya. Hasil
kerja dari proses pikiran tadi setelah dievaluasi pada gilirannya akan memberi
pengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali seseorang dihadapkan
pada pilihan Ya atau Tidak. Keadaan semacam ini membaawa seseorang pada
situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan
untung ruginya suatu keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan
dengan metode komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri.

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)


Komunikasi antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi
yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang
dinyatakan R. Wayne Pace (1979).
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua
macam, yakni komunikasi diadik dan komunikasi kelompok kecil.
Komunikasi diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua
orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dapat dilakukan dalam tiga
bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara. Percakapan berlangsung
dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi
yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal. Sedangkan wawancara sifatnya
lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang
lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung
antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling
berinteraksi satu sama lainnya. Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan
dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena: Pertama, anggota-anggotanya
terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap
muka. Kedua, pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua
peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada
pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit
diidentifikasi.

3. Komunikasi Publik (Public Communication)


Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif,
komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak. Apapun namanya,
komuniksi publik menunjukkan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan
disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang
lebih besar.
Salah satu ciri yang dimilki komunikasi publik bahwa pesan yang
disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan
dipersiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai
aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan
semacamnya.
Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan
komunikasi massa bila dilihat pesannya yang terbuka. Tetapi terdapat beberapa
kasus tertentu dimana pesan yang disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak
tertentu, misalnya pengarahan, sentiaji, diskusi panel, seminar, dan rapat anggota.
Karena itu komunikasi publik bisa juga disebut komunikasi kelompok bila dilihat
dari segi tempat dan situasi.

4. Komunikasi Massa (Mass Communication)


Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti
radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain.
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi sebelumnya, komunikasi
massa memiliki ciri tersendiri. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang
variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan.
Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat
(tertunda) dan sangat terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi
komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio
dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada
penyiar, misalnya melalui program interaktif

BAB 5
UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI

A. UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI

1. Sumber atau komunikator (source)


Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi adalah dasar yang
digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan
yang hendak disampaikan. Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur
komunikasi dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Sumber dapat berupa orang,
lembaga, buku, dokumen, dan lain sebagainya.
Contoh : Individu atau perorangan, Politisi, Guru, Motivator, Dosen, Pembicara
dalam seminar, dan lain sebagainya.

2. Pesan (message)
Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai
materi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan
oleh komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui kata-kata, nada suara,
hingga gerak tubuh dan ekspresi wajah.
Contoh : Mengirim pesan Whatsaap kepada teman kita, Ketika kita berbicara saat
melakukan presentasi, Menyiarkan sebuah kabar lewat TV maupun radio.

3. Saluran atau Media (Channel)


Merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan media
komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni media
komunikasi personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi personal
digunakan oleh dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Sifat dari media
komunikasi ini pribadi, sehingga dampaknya tidak bisa dirasakan oleh orang banyak.
Media komunikasi yang kedua adalah media komunikasi massa. Media komunikasi
ini digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu atau beberapa orang kepada
khalayak ramai. Karena sifatnya yang masif, maka media komunikasi massa dapat
memiliki dampak yang besar bagi banyak orang.
Contoh : Whatsapp, TV, Radio, Youtube.

4. Penerima atau Komunikan (Receiver)


Komunikasi sebagai salah satu unsur dalam unsurunsur komunikasi dapat dibedakan
dalam berbagai macam kategori, mulai dari segi sifatnya, arahnya,
hingga jumlah orang yang terlibat di dalamnya.
Unsur-unsur komunikasi ini umumnya dibedakan berdasarkan kategori sifat, yakni
dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal.
Contoh : Siswa yang mendengarkan guru menjelaskan pelajaran, Pemirsa yang
menyaksikan siaran televisi atau video streaming, Audience yang mendengarkan
pembicara dalam suatu acara seminar

5. Akibat atau Pengaruh (Effect)


Efek merupakan unsur-unsur komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu
komunikasi. Efek komunikasi dapat beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga
kategori: Personal opinion, adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah
tertentu. Publik opinion, merupakan penilaian sosial mengenai suatu hal berdasarkan
proses pertukaran pikiran. Majority opinion, dapat dipahami sebagai pendapat yang
disetujui oleh sebagian besar publik atau masyarakat
Contoh : Ketika kita menyampaikan atau mengirim sebuah pesan, nantinya pesan kita
ada efeknya atau tidak kepada komunikan tersebut. Seperti membalas pesan yang kita
sampaikan kepada komunikan ataupun reaksi yang terjadi kepada komunikan Ketika
membalas pesan tersebut.

BAB 5
PRINSIP - PRINSIP KOMUNIKASI

A. PRINSIP – PRINSIP KOMUNIKASI


1. Komunikasi adalah proses
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu
lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang . Lambang bisa bermacam
macam tergantung kepada kesepakatan bersama: bisa berupa kata-kata lisan dan
tulisan, isyarat anggota tubuh, bunyi bunyian, benda benda yg dikenakan manusia
(artefak),lokasi rumah , pakaian, dll
CONTOH : lambang / simbol bendera kuning sebagai tanda bahwa dirumah / tempat
tersebut sedang berduka , atau symbol janur kuning sebagai tanda bahwa adanya acara
pernikahan disekitar lingkungan tersebut .

2. Setiap perilaku punya potensi komunikasi


Berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. namun komunikasi terjadi ketika
seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri. Setiap
perilaku seseorang punya potensi untuk di tafsirkan.Ketika seseorang
tersenyum,cemberut,berdiam diri,tertawa, dll.
CONTOH : Jika seseorang tersenyum, ia ditafsirkan bahagia; kalua cemberut maka
akan ditafsirkan sedang kesal atau marah. Bahkan ketika kita berdiam diri sekalipun,
ketika kita mengundurkan diri dari komunikasi dan lalu menyendiri, sebenarnya kita
mengkomunikasikan banyak pesan. Orang lain mungkin akan menafsirkan diam kita
sebagai malu, segan, ragu-ragu, tidak setuju, tidak peduli, marah, atau bahkan
malas atau bodoh.

3. Komuniaksi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan


Dimensi isi (menunjukkan apa yang dikatakan) disandi secara verbal, sedangkan
Dimensi hubungan (menunjukkan bagaimana cara mengatakannya) disandi secara
nonverbal.Bagaimana cara mengatakan ini mengisyaratkan bagaimana kedekatan
hubungan peserta komunikasi dan menunjukkan bagaimana pesan itu
ditafsirkanDalam Dimensi isi, Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih
baik apabila menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan. Penggunaan bahasa
secara efektif, bahasa yang digunakan, siapa yang menjadi sasaran adalah perwujudan
dari Komunikasi sebagai proses budaya.
CONTOH :
- Dimensi isi : Dalam sebuah esai filsafat, penulis bisa menjelaskan konsep
kebebasan atau keadilan.
- Dimensi hubungan : Petuah orangtua dianggap lebih penting ketimbang
dari yang seumuran.

4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesenjangan


Komunikasi Berlangsung Dalam Berbagai Tingkat Kesenjangan mulai dari
Komunikasi yang tidak disengaja sama sekali hingga Komunikasi yang benar-benar
direncanakan dan disadari. Memang kesengajaan bukan merupakan syarat
Komunikasi.Implikasi dari Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat
kesengajaan adalah bahwa Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesadaran.
Artinya bisa terjadi tanpa direncanakan atau bisa juga yang betul-betul direncanakan
sedemikian rupa.
CONTOH : Mengangguk kepala sebagai tanda persetujuan atau menggelengkan
kepala sebagai tanda ketidaksetujuan.

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu


Saat sedang di rumahnya sendiri, seseorang bisa bertindak sesukanya tanpa
mempedulikan sopan santun, sebab ia merasa sedang di rumahnya sendiri. Namun
saat ia sedang bertamu di rumah orang, perilakunya bisa berubah drastis demi
menghormati sang tuan rumah, ia bisa berubah menjadi jauh lebih sopan dan lebih
tidak banyak bicara, hanya karena ruang dan waktunya berbeda.
CONTOH : Seperti , topik-topik yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja,
atau tempat hiburan seperti“lelucon”, “acara televisi”, “mobil”, “bisnis” , atau
“perdagangan” terasa kurang sopan bila dikemukakan di masjid.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi


Prinsip ini mengasumsikan bahwa hingga derajat tertentu ada keteraturan pada
komunikasi manusia.Dengan kata lain bahwa karena perilaku manusia memiliki
keteraturan maka minimal secara parsial dapat diramalkan/ diprediksi.Ketika orang-
orang berkomunikasi mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka dan
orang lain juga., ini artinya bahwa efek yang terjadi dalam komunikasi dipengaruhi
oleh aturan atau tatakrama oleh sebab itu dalam berkomunikasi orang mempersiapkan
strategi tertentu yang baik, berdasarkan begaimana orang yang menerima
pesan akan merespon.
CONTOH : Di Indonesia, setelah makan, seseorang yang ingin bersendawa akan
berusaha menahannya atau melakukannya tanpa suara karena merasa itu adalah suatu
tindakan yang tidak sopan, sebab ia sebagai komunikator akan memprediksikan reaksi
orang-orang di sekitarnya, dan tentunya ia akan malu jika dianggap jorok dan tidak
sopan. Namun di Arab, seseorang yang melakukan sendawa setelah makan akan
dianggap menghormati masakan tuan rumah, kaena sendawa di Arab diartikan
sebagai suatu kepuasan akan makanan yang dihidangkan. Jadi orang Arab akan
memprediksikan reaksi orang-orang di sekitarnya sebelum akan bersendawa, dan saat
ia merasa itu tidak apa-apa dan ia akan dianggap menghormati masakan tuan rumah
selesai bersendawa, maka ia akan bersendawa tanpa merasa malu.

7. Komunikasi sistemik
Komunikasi dari hal baru dan pesan berbeda yang dibuat ketika berbagai individu
atau seseorang menafsirkannya dan menarik dengan kesimpulan dengan caranya
sendiri. ada dua system dasar beroprasi dalam transaksi komunikasi yaitu system
internal dan eksternal.
CONTOH : Joko terus berpikir, bagaimana caranya menasehati Anita tentang
kebiasaan buruknya itu tanpa menyakiti perasaannya atau membuatnya marah. pesan
itu Joko sampaikan lewat perkataan, Anita, saya sebagai teman yang peduli kepadamu
mau menasehatimu, menurutku sebaiknya kamu berusaha menghilangkan kebiasaan
buruk itu, sebab menjelek-jelekkan orang di belakang mereka itu
bukanlah hal yang baik.

8. Semakin mirip latar belakang social budaya semakin efektif


Prinsip komunikasi ini menjelaskan bahwa kesamaan latar belakang, seperti suku dan
pendidikan, akan membuat orang lebih mudah berkomunikasi. Karena kedua belah
pihak punya makna yang sama terhadap simbol yang saling dipertukarkan.
CONTOH : Karena Bunga yang berasal dari Indonesia berteman dengan Ashraf yang
berasal dari Malaysia, maka komunikasi di antara mereka berdua dapat berjalan
dengan efektif, sebab kehidupan sosial-budaya di Indonesia dan Malaysia
tidak jauh berbeda.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial
komunikasi bersifat nonsekuensial maksudnya adalah bahwa komunikasi dalam
bentuk dasarnya bersifat dua arah, yaitu antara komunikator dan komunikan.
CONTOH : Misalkan, ketika saya berbicara kepada teman saya dalam diskusi itu
berjalan komunikasi dua arah, karena orang-orang yang kita anggap sebagai
pendengar atau penerima pesan sebenarnya juga menjadi pembicara atau pemberi
pesan juga pada saat yang sama, yaitu bisa melalui perilaku nonverbal.

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional


komunikasi harus melalui proses yang berkesinambungan, komunikasi bersifat
dinamis, dan juga komunikasi bersifat transaksional.
CONTOH :
Prosesual
ketika kita meminta mengambilkan buku pada teman, itu terjadi suatu proses pada
saat kita memintanya sampai dia memberikan buku itu, namun bukan berarti
komunikasi itu berhenti pada saat setelah memberikan buku saja.
Dinamis
misalkan ketika kita pada saat SD berbincang pada teman, maka komunikasi tersebut
sudah berbeda dengan saat kita bertemu dia lagi pada saat kuliah. Itu karena
komunikasi bersifat dinamis, "rasa dulu beda sekarang".
Transaksional
ketika saya membujuk orang lain atau membujuk orang tua saya untuk membelikan
sesuatu, itu juga yang disebut komunikasi sebagai transaksional.

11. Komunikasi bersifat irreversible


Dalam komunikasi, sekali kita mengirimkan pesan, kita tidak dapat mengendalikan
pengaruh pesan tersebut bagi khalayak, apalagi menghilangkan efek pesan tersebut
sama sekali.
CONTOH : Mengingatkan anak jika mereka membuat salah namun dengan kata-kata
yang tidak baik. Mereka akan terus mengingat apa yang orang tua
ucapkan seumur hidup.

12. Komunikasi bukan panasea (obat munjarab) untuk menyelesaikan masalah


Komunikasi bukanlah penyelesaian dari segala bentuk konflik. Ada beberapa hal yang
perlu diselesaikan dengan tindakan dan aksi nyata. Ada masa, dimana kita perlu
membicarakan, mendiskusikan, ataupun menegosiasikan masalah kita. Namun, juga
ada fase dimana kita perlu mengambil keputusan agar bisa bertindak dengan benar
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
CONTOH : Orang tua yang menasehati anak untuk senantiasa berbuat baik. Namun,
hanya menyuruh tanpa memberikan contoh dalam perbuatan

13. Komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan


Dimensi isi (verbal), menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan. Dimensi hubungan (nonverbal), menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana seharusnya pesan
itu ditafsirkan. Dalam komuniaksi massa, pemilihan jenis media adalah dimensi
hubungan ( the medium is the message).
CONTOH : Menambahkan kata tolong atau mohon pada perkataan atau penambahan
kata sebelum isi dari kalimat tersebut.
REFERENSI

Turner, Pengantar Teori Komunikasi 1. Penerjemah Maria Natalia Damayanti.


(Jakarta:Salemba Humanika. 2008) h.5-9
Shannon dan Weaver dalam Brent D. Ruben & Lea P Stewart. Komunikasi dan
Perilaku Manusia. Edisi 5 cetakan 1. Penerjemah Ibnu Hamad. (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada 2013)h. 43.
Imran, Hasyim Ali. 2011. Peran Hipotesis dan Pretest dalam Penelitian Komunikasi.
Jurnal Studi Komunikasi dan Media. Jakarta : Balai Pengkajian dan
Pengembangan Informasi Wilayah II Jakarta
Hanum Salma, 2005 Sukses Meniti Karir sebagai Presenter
Dunar, Hilbram. 2017. My Public Speaking. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai