Anda di halaman 1dari 5

Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat

Faktor Pendorong Isu Strategis Faktor Penghambat


 adanya perubahan pola  IPM Sabu Raijua Ketersediaan SDM berdaya  Kabupaten Sabu Raijua  Kurangnya tenaga guru
pikir masyarakat untuk bertumbuh terus setiap Saing merupakan Kabupaten yang professional
menyekolahkan anak tahun yang IPM yang paling  Kurangnya tenaga
  Etos kerja yang tinggi dari rendah di NTT kesehatan yang terlatih
masyarakat sabu  Kualitas pelayanan  Tidak tersedianya
 Adanya potensi local pendidikan yang terbatas lembaga pembinaan
(makanan local yang bisa  Kualitas pelayanan tenaga kerga (BLK)
menjadi sumber nutrisi kesehatan yang terbatas  Terbatasnya sumber
baru)  Masih banyaknya jumlah makanan yang bergizi
orang yang tidak bekerja  Kurangnya daya beli
masyarakat
  Adanya potensi pertanian Pembangunan Sektor  Lahan pertanian yang  Adanya alih fungsi
(kacang hijau), perikanan Pertanian untuk Ketahanan mulai berkurang lahan pertanian untuk
(perikanan tangkap dan Ekonomi  Masih terbatasnya kepentingan lain
rumput laut dan ternak pengelolaan sektor  Terbatasnya modal
(sapi, kerbau, dan kelautan dan Perikanan usaha
domba)  Pengembangan  Terbatasnya pakan,
peternakan yang belum serta pemeliharaan
memadai ternak masih
 Terbatasnya infrastruktur tradisional
jalan untuk mendukung
distribusi sektor jasa
 Dokumen Perencanaan  Adanya pengembangan Reformasi Birokrasii dan dan  Masih kurangnya jumlah  Terbatasnya jumlah
dan Penganggaran sistem pemerintahan politik dan sebaran ASN Anggaran untuk belanja
sudah dilakukan secara berbasis elektronik  terbatasnya kualitas pegawai
elektronik  Adanya pendidikan Pelayanan Birokrasi  Kurang Bimtek bagi
 politik dan pembinaan  Terbatasnya jumlah ASN
partai politik perempuan yang menjadi  Budaya patriarki
anggota DPRD

 Pengalihan polsek  Tersedianya lembaga dan penataan sistem hukum untuk  masiih adanya kasus 
menjadi polres aparat penegak hukum mewujudkan keadilan social kriminal di sabu
 
  Masyarakat sabu sosial budaya dan kehidupan  Tingginya tingkat 
raijua sangat adalah beragama ketergantungan
masayarakat yang masyarakat terhadap
sangat toleran dan bantuan pemerintah.
menghormati
perbedaan.
 Adanya atraksi
budaya seperti
tarian pado’a yang
menjadi symbol
persatuan
 Adanya dukungan
program
kesejahteraan sosial
dari pemerintah
untuk membantu
masyarakat.

  Secara umum Pengembangan SDA dan  Kondisi sabu 


masyarakat sabu Lingkungan Hidup yang kekeringan
raijua hidup dari menyebabkan
sector pertanian belum optimalnya
produksi hasil
pertanian
 Pembangunan
dan
pengembangan
wilayah di
kabupaten sabu
raijua
menyebabkan
Sebagian
masyarakat
kehilangan lokasi
mata
pencaharian,
 Sabu raijua
adalah kabupaten
yang rentan
terhadap resiko
bencana.
  Masih kuatnya kebijakan Ketertiban dan Ketentraman  Masih terjadi ganguan  Terbatasnya pola pikir
local untuk menangani Umum serta perlindungan kentibmas masyarakat
gangguan kantibmas masyarakat  Adanya budaya baru
 yang masuk
 Pengaruh buruk dari
berkembangnya
infoiormasi
 Ada potensi pariwisata  SDA dan potensi untuk di Pengembangan sektor  Masih terbatasnya jumlah  Kabupaten sabu raijua
 Adanya potensi garam kembangkan perdagangan dan industri industry di Sabu Raijua yang terisolir
 Adanya potensi rumput  Masyarakat Sabu yang serta pengembangan iptek  Terbatasnya SDM untuk menyebabkan
laut ramah dan terbuka dan penciptaan iklim investasi pengembangan IPTEK  sektor tersier
 Adanya potensi terhadap perubahan untuk pertumbuhan ekonomi  Terbatasnya data untuk dalam hal ini
pagelaran budaya  perencanaan sektor jasa
 Adanya potensi  Terbatasnya investasi dari perdagangan, hotel
luar dan restoran; jasa
 Sector jasa belum angkutan dan
terlalu mendapat komunikasi, jasa
perhatian di keuangan,
kabupaten sabu persewaan dan jasa
raijua sehingga perusahaan, jasa
kontribusi dari Pendidikan yang
masih terbatas.
sector ini masih
rendah.
 Masih terbatasnya
kajian yang dipakai
dalam melakukan
perencanaan.

 Sabu memiliki potensi  Adanya dukungan Pengembangan infrastukrur  belum semua  Terbatasnya sumber
pengembangan pengembangan dasar dan infrastruktur wilayah ada ada jalur pendanaan yang hanya
 Sabu merupakan infrastruktur Ekonomi ekonomi transportasi untuk bersumber dari APBN
daerah perbatasan APBN dan APBD distribusi barang  Tidak adanya
 Sabu merupakan  Adanya dukungan dan jasa pemeliharaan terhadap
daerah dengan kategori untuk pembangunan (2017: menambah moda infrastruktur yang
3T sarana transportasi transportasi, semua dibangun.
membuka isolasi desa ada transportasi.  Belum adanya mitigasi
 Adanya dukungan Angkutan perintis, bencana
untuk pembangunan sudah membentuk

embung dan sarana jaringan lalulintas)
pendukung air Transportasi laut: 3
bersih pelabuhan (seba, biu,
 Adanya dukungan namo), 2 dermaga
pendanaan untuk penyebrangan (seba dan
pencapaian SPM raijua)
Pendidikan dan Udara: bandara masi
Kesehatan kapasitas terbatas, ada
upaya pembangunan
bandara baru, anggaran
untuk infrastruktur
sudah ada di RPJMN
 Kondisi sabu yang
terbatas air bersih.
 Belum semua
wilayah disabu dapat
dijangkau dengan

Anda mungkin juga menyukai