Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI


MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

KADEK REGITA ANJANI


PO. 71.3.201.21.1.022

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN MAKASSAR
PRODI D.III KEPERAWATAN
2024
KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI


MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK
EFEKTIF PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Terapan Keperawatan

KADEK REGITA ANJANI


PO. 71.3.201.21.1.022

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEPERAWATAN MAKASSAR
PRODI D.III KEPERAWATAN
2024
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Penelitian
“PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI MASALAH
KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN
TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA
MAKASSAR”

Disusun Oleh :
Kadek Regita Anjani
PO.71.3.201.21.1.022

telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan pada seminar proposal


Program Studi D.III Keperawatan Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Makassar
pada tanggal :

……………………………..
Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

(Iwan, S.Kp, M.Kes) ( Sukma Saini, S.Kep, Ns, M.Kes)


Nip. 197411022001121002 Nip. 197702232000031001

Makassar,……………….
Ketua Jurusan D-III Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Makassar

Iwan, S.Kp, M.Kes


NIP. 197411022001121002
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


“PENERAPAN TEKNIK BATUK EFEKTIF UNTUK MENGATASI MASALAH
KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN
TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA MAKASSAR”

Disusun Oleh
Kadek Regita Anjani
Po.71.3.201.21.1.022

Telah dipertahankan dalam seminar di depan Dewan Penguji


Pada Tanggal :……………..2024

SUSUNAN DEWAN PENGUJI


Ketua,
Nama (……………………………)
NIP………………………
Anggota 1,

Nama (……………………………)
NIP………………………
Anggota 2,

Nama (……………………………)
NIP………………………
Anggota 3,
Makassar,……………….
Ketua Jurusan D-III Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Makassar

Iwan, S.Kp, M.Kes


NIP. 197411022001121002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Pengaruh senam yoga terhadap kualitas tidur pada lansia di wilayah kerja puskesmas
kassi-kassi” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Amd. Kep pada Prodi D-III Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Makassar. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu peneliti sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan izinnya
memberi saya kesempatan untuk bisa sampai pada tahap ini dan peneliti juga menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Kepada Bapak Dr. Drs. Rusli, Apt, Sp.FRS Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Makassar.
2. Kepada Bapak Iwan, S.Kp, M.Kes Selaku Ketua Jurusan D-III Keperawatan
3. Kepada Ibu Naharia Laubo, S.Pd,S.Kep,Ns,M.Kes Selaku Ketua Prodi D3
Keperawatan
4. Kepada Bapak Iwan, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing utama yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan, yang dalam kesibukannya dapat
menyempatkan diri untuk mengarahkan dan membimbing dalam penulisan ini.
5. Kepada Sukma Saini, S.Kep, Ns, M.Kes selaku pembimbing pendamping yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan dan saran, yang dapat
menyempatkan diri untuk mengarahkan dan membimbing dalam penulisan ini.

6. Para staf dan para dosen program studi Keperawatan Makassar yang telah sangat
berjasa yang membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu dan perhatian selama
mengikuti pendidikan.
7. Kepada orang tua Ayahanda tercinta Nyoman Sutarja dan Ibunda tercinta Ni Desak
Made Rai RawatiGiri atas jerih payahnya yang telah membesarkan,mencurahkan
kasih sayangnya, mendoakan dukungan moral maupun materi, motivasi dan
membiayai pendidikan saya, sehingga dapat menyelesaikan studi.
8. Kepada saudara Laki-laki saya I Putu Panji Arjana yang selalu memberikan saya
motivasi, semangat dan tidak henti-hentinya mengingatkan berhati-hati dalam
melakukan segala kegiatan, dan memberi semangat biar bisa menyelesaikan studi
tepat waktu.
9. Para sahabat tercinta Natasya, Ayu, Arnisa , Elisa Terima kasih atas segala doa,
motivasi, dukungan, semangat, serta telah menjadi tempat berkeluh kesah di masa-
masa sulit penulis.
10. Kepada teman-teman D III-Keperawatan Angkatan 2021 terima kasih atas segala
bantuan dan motivasi yang telah di berikan kepada penulis, Terutama Untuk 11
bersaudara Adel, Manda, Della, Aisya, Fatimah, Fadiya, Caca, Ince, Kartini, Pira
Yang membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan. Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan perawat pada khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dan
wawasan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di
masa akan datang.
Akhir kata semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada
peneliti merupakan amal kebaikan Tuhan Yang Maha Esa dan semoga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai pedoman bagi rekan-rekan perawat
mencapai profesionalisme dalam meningkatkan mutu pelayanan terkhusus bagi peneliti
sendiri.

Makassar Januari 2024

Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Tuberculosis yang merupakan kuman aerob dan dapat hidup di paru.
Selama beberapa tahun terakhir ini, angka kejadian kasus tuberculosis paru di
Indonesia meningkat (Lumbantoruan, 2019). Tuberculosis paru merupakan penyakit
infeksius, yang dapat menyerang parenkim paru. Tuberkulosis berasal dari tuberkel
yang merupakan tonjolan kecil dan keras berbentuk saat sistem kekebalan
membangun tembok dan mengelilingi bakteri dalam paru. Penyakit Tuberkulosis paru
dapat menular melalui udara, saat seseorang sedang bersin, batuk atau berbicara.
Penyakit Tuberculosis ini adalah penyakit yang serius tetapi masih bisa sembuh,
untuk mengatasi tuberculosis dapat dilakukan cara seperti batuk efektif, fisioterapi
dada, inhalasi serta melakukan pengobatan yang rutin. (Zainita, Pratami & Ekwantini,
2019)
Dalam Global Tuberculosis (WHO) menuliskan bahwa penyakit TB paru
termasuk dalam 10 penyebab utama kematian di dunia. Di tahun 2017, terdapat 10
juta penderita tb paru, dan sekitar 1,6 juta meninggal karena penyakit ini. Asia
Tenggara dan Pasifik Barat adalah wilayah dengan jumlah kasus terbesar TB paru
sekitar 62%, dan diikuti wilayah Afrika dengan 25% kasus baru. (WHO,2018)
Di Indonesia penyakit Tuberkulosis paru merupakan penyakit mematikan
nomor satu dibanding penyakit menular lainnya dan menempati peringkat ke-3 dalam
kategori penyakit mematikan tertinggi di Indonesia. Kemenkes Republik Indonesia
menjelaskan ditahun 2020 ditemukan sebanyak 351.936 kasus tuberculosis di
Indonesia, beberapa ditemukan pada umur 45-54 tahun yaitu sebesar 17,3%, pada
umur 25-34 tahun sebesar 16,8%, dan 15-24 tahun sebesar 16,7% (Kemenkes, 2021).
Pravelensi kasus TB paru di Sulawesi Selatan perkabupaten/ Kota tahun 2019
sebanyak 19.071 kasus dengan jumlah penderita laki-laki ssebanyak 11.226 orang dan
Perempuan sebanyak 7.845 orang. Kasus Tb di Kota Makassar masih cukup tinggi
dan menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus Tb di Sulawesi Selatan sebesar
2.614 kasus, Dimana 92,2% merupakan penderita baru (Dinkes Sulsel, 2019)
Komplikasi yang dapat muncul akibat infeksi mycrobacterium tuberculosis
cukup banyak diantaranya empeime, malnutrisi, efusi pleura, hepatitis. Sementara,
keluhan umum pada penderita TB paru adalah demam, anoreksia, penurunan berat
badan, nyeri dada, dan batuk menetap serta terjadi pembentukkan sputum. (Ashari,
Nurhayati dan Ludiana, 2022). Gejala dan sering dikeluhkan pada penderita
Tuberculosis paru adalah batuk yang terus menerus disertai penumpukan secret di
saluran bawah dan susah untuk dikeluarkan yang mengakibatkan penderita
mengalami sesak nafas. Batuk yang terjadi pada pada penderita sangat
membahayakan karena dapat mengakibatkan cedera pada struktur paru-paru dan
kemudian akan terjadi batuk yang semakin parah. Sehingga pentingnya untuk
diberikan Teknik batuk efektif untuk mengeluarkan sekret yang menumpuk dan susah
dikeluarkan. (Ariskiyani, 2018).
Batuk Efektif merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi untuk
mengeluarkan sekret yang menumpuk di paru-paru. Penerapan batuk efektif dilakukan
pada pasien dengan posisi yang benar agar pengeluaran sekret lancer. Batuk efektif
juga merupakan Tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan jalan nafas
(Bagaskara, 2019). Latihan batuk efektif adalah aktivitas untuk membersihkan sekresi
pada jalan napas. Latihan batuk efektif ini diberikan terutama pada pasien dengan
masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas. (Febryanti
Puspitasari,2021). Penyakit Tuberkulosis dapat menular karena kuman dibatukkan
atau dibersinkan dalam udara sekitar kita. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam
udara bebas selama 1-2 jam, tergantung pada ventilasi yang buruk dan kelembaban.
Apabila partikel infeksi ini terhirup oleh orang sehat, maka akan menempel pada
saluran pernapasan atau jaringan paru dan menyebabkan produktif secret berlebihan
dan sukar untuk dikeluarkan, sehingga terjadi masalah ketidakefektifan bersihan jalan
napas yang ditandai dengan pasien sukar untuk mengeluarkan batuk
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan dalam
membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk menjaga bersihan
jalan nafas. Obstruksi saluran napas disebabkan oleh menumpuknya sputum pada
jalan napas yang akan mengakibatkan ventilasi menjadi tidak adekuat. Oleh karena itu
perlu dilakukan tindakan pengeluaran sputum agar proses pernapasan berjalan dengan
baik untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh. (Ashari,Nurhayati dan Ludiana,
2022)
Berdasarkan latar belakang diatas penyusun tertarik untuk mengangkat judul
karya tulis ilmiah “Penerapan Teknik batuk efektif dan untuk mengatasi masalah
bersihan jalan napas pada pasien Tuberkulosis Paru.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan tindakan batuk efektif dalam mengatasi masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien tuberculosis paru di RS Bhayangkara
Kota Makassar?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan tindakan batuk efektif
dalam mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien
tuberculosis
2. Tujuan Khusus
a. Mengindentifikasi pengeluaran sputum sebelum dilakukan tindakan batuk
efektif.
b. Mengindentifikasi pengeluaran sputum sesudah dilakukan tindakan batuk
efektif.
c. Diketahuinya perubahan Bersihan jalan nafas pada pasien tuberculosis
paru setelah dilakukan penerapan Teknik batuk efektif.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi tentang
penerapan Teknik batuk efektif pada masalah bersihan jalan nafas dalam
perawatan Tuberculosis, khususnya bagi mahasiswa DIII Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Makassar.
2. Bagi Peneliti
Sebagai pengembangan kemampuan peneliti dalam membuat penelitian
sehingga dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan, khususnya
mengenai perawatan pasien Tuberculosis
3. Bagi Rumah Sakit
Secara praktis hasil penelitian ini dapat diterapkan sebagai tindakan untuk
mengatasi ketidakefektifan jalan nafas dalam perawatan Tuberculosis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi
Menurut Werdhani (2011) Tuberkulosis adalah penyakit yang menular
langsung disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycrobacterium Tuberculosis. Biasanya
kuman TB menyerang paru, tetapi kuman TB juga dapat menyerang organ tubuh
lainnya. (Sainita, Pratami, dan Ekwantini, 2019).

Bakteri Mycrobacterium Tuberculosis masuk ke dalam paru-paru dan dapat


menyebabkan penumpukkan secret di bronkus. (Muhammad Ismail,2021)

2. Faktor Resiko

Anda mungkin juga menyukai