SKRIPSI
Oleh:
SITI MUJAYANAH
NIM:2020020003
AJARAN 2023/2024
2
2
i
MOTTO
“Jangan pernah menyesali satu hari pun dalam hidupmu. Hari- hari baik
yang kita lalui akan memberi kebahagiaan dan hari-hari buruk akan
(Siti Mujayanah)
i
i
ABSTRAK
ii
i
ABSTRACT
This research aims to determine how the role of peers in shaping the
personality of students at MI Sabilil Muttaqin Batumarta x. This type of
research is field research, with a qualitative approach using descriptive
methods. The data collection techniques are observation (non-participatory),
interviews (semi-structured), and documentation. The data analysis
techniques are data reduction, data presentation and conclusion
drawing/verification. While the data validity technique is source triangulation
and technical triangulation. The results of this study are: the role of peers in
shaping the personality of grade VI students at MI Sabilil Muttaqin Batumarta
x, including: 1) Peers act as facilitators, meaning that peers play a role in
providing new information that students do not know, which can lead to better
behavior or vice versa, peers teach how to socialize and communicate, and
pay attention. 2) Peers act as mediators, meaning taking the time to listen to
their friends' stories, a place to complain and help solve problems experienced
by their friends and provide advice and peers are a place to exchange feelings
and problems for students. 3) Peers act as motivators, meaning that peers play
a role in providing support and enthusiasm and inviting learning together,
which gives support and encouragement to students is a very important
thing in the formation and development of children's personalities, especially
when the support comes from their peers.
Keywords: Role of Peers, Personality Formatio
iii
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan
Batumarta x”laporan proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. karna itu pada kesempatan ini saya ingin
1. Bapak Mudiyono ,S.Pd, M.Pd.I selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah.
9. Teristimewa kepada orang tua yang saya cintai yaitu bapak Widianto dan Ibu
iv
v
Widyana).
Penyusun
Siti Mujayanah
2020020003
v
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
MOTTO.................................................................................................. i
ABSTRAK.............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 5
B. Kepribadian............................................................................................. 18
1. Pengertian Kepribadian........................................................................ 18
2. Tipe-Tipe Kepribadian......................................................................... 19
3. Pembentukan Kepribadian................................................................... 21
C. Kajian Pustaka........................................................................................ 27
vi
v
D. Kerangka Berpikir.................................................................................. 30
2. Sumber Data......................................................................................... 32
B. Fokus Penelitian...................................................................................... 33
1. Observasi.............................................................................................. 35
2. Wawancara........................................................................................... 37
3. Dokumentasi......................................................................................... 39
1. Reduksi Data........................................................................................ 41
2. Penyajian Data...................................................................................... 42
3. Penarikan Kesimpilan.......................................................................... 42
BAB IV PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian....................................................................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 71
B. Saran....................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 74
LAMPIRAN
vii
v
viii
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4:dokumentasi
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
akal dan pikiran, dengan akal dan pikiran tersebut manusia mampu
manusia itu sendiri. Dengan akal, manusia bisa memahami dan menerima
berkelompok.
1
Ichsan Anshory Dan Ima Wahyu Putri Utami, Pengantar Pendidikan. (Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang. 2018), hal. 2
1
2
individu yang memiliki kedudukan, usia, status, dan pola pikir yang hampir
kelompok sosial yang terdiri dari orang-orang dengan usia atau tingkat
kedewasaan sama.2
situasi dari suasana emosional yang aman, yang dalam hal ini hubungan yang
kehidupan dunia baru, yaitu teman sebaya. Dalam dunia baru yang dimasuki
anak, ia harus pandai menempatkan diri diantara teman sebaya yang sedikit
yang berbeda dan karakteristik yang menentukan gaya personal individu dan
kepribadian ini tidak dapat dipisahkan dari situasi hubungan individu dengan
2
Yusuf Kurniawan dan Ajat sudrajat, Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan
Karakter Siswa Madrasah Tsanawiyah, Socia (Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial). Vol.15 No. 2,
2018, hal. 154 https://journal.uny.ac.id
3
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Taman KanakKanak.
(Jakarta: Prenadamedia Group. 2015), hal. 165-167
2
3
orang lain. Menurutnya tingkah laku yang bersifat sosial juga dapat dianggap
sebagai kepribadian.4
Adler berpendapat bahwa kepribadian setiap orang itu unik dan tidak
sifat, serta nilai-nilai khas tiap tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang
hubungan teman sebaya anak dan remaja belajar tentang hubungan timbal
mudah bergaul, mudah diatur, dan ingin serba sempurna. Bahkan ada siswa
yang sering izin keluar kelas, mengganggu teman, suka mengatur orang lain,
4
Putu Sukma Manika Sari, Pengaruh Tipe Kepribadian A Dan B Pada Kinerja
Mahasiswa Akuntansi. E.Jurnal Akuntansi, Vol 298 (1), 2019. hal.
55.https://booksc.org/book/82418153/d801f2 diakses 18 Agustus 2021
5
Nur Fatwikiningsi, Teori Psikologi Kepribadian Manusia. (Yogyakarta:
Penerbit Andi. 2020), hal
6
Mirta Sari, “Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk Kepribadian Siswa MI
Ma’arif Singosaren Ponorogo”, Jurusan PGMI, (Skiripsi: Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo. 2019). hlm. 4-5
3
4
terdapat beberapa siswa yang awalnya memiliki rasa tanggung jawab dan
pengamatan kepada siswa agar bisa mengetahui apa yang telah menyebabkan
awalnya siswa tersebut terkenal pendiam, dan sekarang sudah mulai atau
berani berbicara dan aktif saat proses pembelajaran berlangsung, hal tersebut
sebelumnya.7
7
Anis safitri Guru MI Sabilil Muttaqin,MI Sabilil Muttaqin 01 desember 2023
4
5
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, penulis
Muttaqin batumarta x.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Muttaqin Batumarta x.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Muttaqin BatumartaX.
5
6
2. Secara Praktis
BAB II
6
7
LANDASAN TEORI
sosialnya.
mengartikan teman sebaya sebagai anak yang memiliki usia dan taraf
Teman sebaya atau Peer yaitu anak atau remaja yang memiliki
8
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI Daring). (Kementrian Pendidikan, 2016)
9
Tim Penyusun Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasonal, 2002), hal. 563.
7
8
anak. Anak yang merasa diperhatikan dan dianggap ada oleh teman-
dengan baik, anak terlebih dahulu harus bisa menyesuaikan diri dengan
dan remaja pada lingkungan sosial. Mereka mulai bergaul dan berinteraksi
dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya. Ini dilakukan agar
dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan
keluarga.12
10
Endang Mei Yunalia & Arif Nurma Etika, Remaja Dan Konformitas Teman
Sebaya. (Malang: Ahlimedia Press, 2020). hal.19
11
Diwitika, Tinjauan Tentang Sosialisasi Anak Dengan Teman Sebaya Dalam
Perkembangan Sosialnya Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi 1 Kantor Gubernur Padang,
(Universitas Negeri Padang, 2012). Hal. 4
12
Diwitika, Tinjauan Tentang Sosialisasi Anak Dengan Teman Sebaya Dalam
Perkembangan Sosialnya Di Taman Kanak-Kanak Pertiwi 1 Kantor Gubernur Padang,
(Universitas Negeri Padang, 2012). Hal. 4
8
9
keluarga.13
(anak) yang memiliki usia atau tingkat kematangan kurang lebih sama dan
13
Pengantar sosiologi Jakarta (pradenemia groub,2015)hal 154
9
1
dan keinginan untuk bergaul dengan anak lain di luar lingkungan rumah,
teman sebaya adalah tidak memiliki struktur organisasi yang jelas, namun
14
Erhansyah, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Teman
Sebaya Terhadap Budaya Religious Siswa SMA Se Kecamatan Muara Muntai Kutai
Kartanegara. Syamil, Vol.6, No.1, 2018. Hal.97 diakses 20 September 2021
10
1
adalah:
dalam keluarga.15
yang berbeda-beda.
status yang lain. Misalnya ada kelas menengah dan kelas rendah
15
Endang Mei Yunalia & Arif Nurma Etika, Remaja Dan Konformitas Teman
Sebaya. (Malang: Ahlimedia Press, 2020). hal. 21.
11
1
tinggi.
penolakan kelompok menjadi salah satu hal yang sangat penting bagi
16
Roseanna Febriyani, dkk. Model Interaksi Sosial Peran Teman Sebaya Dalam
Pembentukan Nilai Kepribadian Siswa. Jurnal Studi Sosial, Vol.2 (2). hal. 13
12
1
anak. Sebab akibatnya tidak hanya berdampak pada perilaku anak pada
saat itu, tetapi akan berdampak pada perilaku yang akan ditampilkan pada
masa dewasa. Pada masa kanak-kanak atau remaja hampir tidak ada
17
Ahmad Susanto. Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Konsep, Teori, dan
Aplikasinya). (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hal. 193
13
1
lebih kurang daripada temannya. Selain itu, peran teman sebaya adalah
mengerti, memahami dan berbagai dengan orang lain. Begitu besar peran
18
John W, Santrock, Perkembangan Anak. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007). hal.
220 221.
14
1
perkembangan.
kelompok.19
pendapat dengan teman sebaya dan juga belajar mencari tahu ketertarikan
19
Mirta Sari, “Peran Teman Sebaya Dalam Membentuk Kepribadian Siswa MI
Ma’arif Singosaren Ponorogo”, Jurusan PGMI, (Skiripsi: Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo. 2019). Hal 24-25
15
1
dan pandangan dari teman sebaya dengan maksud agar bisa bergabung
keluarga, guru, juga dijauhi oleh teman sebaya, baik dilingkungan rumah,
terutama pada anak itu sendiri adalah anak akan dijauhi dan bahkan
mendatang.
sebaya.
20
Hendriati Agustiani, Fungsi Teman Sebaya Bagi Remaja.(Universitas
Padjadjaran, 2008). Hal.9
21
Ahmad Susanto. Bimbingan dan konseling di Taman Kanak-Kanak.
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), hal.
16
1
B. Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
17
1
kepribadian yang sehat atau bermasalah, seperti: “dia baik” atau “dia
pendendam”.
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas
dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan
2. Tipe-Tipe Kepribadian
a. Kepribadian Sanguinis
18
1
bisa menguasai diri atau penguasaan diri lemah. Oleh karena itu,
b. Kepribadian Melankolis
moral kognitifnya.
c. Kepribadian Korelis
19
2
d. Kepribadian Plegmatis
selalu cinta damai dengan menjadi netral (tidak ada warna perasaan
pelaku cerita.
orang lain dan cenderung egois. Oleh karena itu, mereka perlu
20
2
3. Pembentukan Kepribadian
itu hidup.
diantaranya:
1) Genetika (Pembawaan)
23
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan,teori kepribadian
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) hal. 26
24
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan remaja,
(Bandung PY Rodaskarya,2012.hal 128-129)
21
2
a) Fisik
b) Inteligensi.
2) Lingkungan
a) Faktor Keluarga
22
2
cenderung positif.
b) Faktor Kebudayaan
23
2
c) Faktor Sekolah
sebagai berikut:
24
2
ketertiban.
3) Disiplin (tata-tertib)
sama.
4) Prestasi Belajar
25
2
siswa.
dan menjadi anggota dari kelompoknya. Pada saat inilah dia mulai
sesuai harapan orang tua nya. Melalui hubungan interpersonal dengan teman
kelompok.
keagamaan atau etika dari orang tua nya biasanya kurang memiliki
C. Kajian Pustaka
25
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, Teori Kepribadian. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008) hal. 20-33
26
2
bagi siswa, dan menjadi model atau contoh berperilaku bagi siswa
lain.
dan agresif.
27
2
peranan yang sangat penting. Ada dua peranan yang dilakukan peer
27
Evi Nurhayati, “Peran Peer Group Dalam Membentuk Perilaku Komsumtif
Remaja di SMK Wasis Klaten”. Program Studi Sosiologi Agama , (Skripsi: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2008). hal. 72-73
28
Artha Alviyan, dkk. Peran Kelompok Teman Sebaya Dalam Upaya
Pembentukan Moral Siswa Di Kabupaten Ponorogo. Jurnal Ilmu Pendidikan PKn dan
Sosial Budaya. Volume 4 (2), 2020. hal. 49
28
2
Pada masa remaja menuju dewasa, anak akan mengalami masa kritis,
D. Kerangka Berpikir
variable-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variable-variabel itu
diturunkan, serta mengapa variabel itu yang diteliti. Uraian dalam kerangka
29
3
Muttaqin”
Interaksi sosial
siswa
Teman sebaya
Sebagai Sebagai
Sebagai
Fasilator Mediator
Motivator
29
Irwan hermawan metodologi penelitian pendidikan kualitatif,kualitatif & mixed
methode (kunungan hidayatul Qur’an,kuningan 2019)hal 126.
30
3
Jika dilihat dari kerangka berpikir di atas, bisa diketahui melalui proses
interaksi sosial, anak akan bertemu dengan teman sebaya, dimana teman
didapatkan oleh siswa, maka teman sebaya bisa menjadi salah satu faktor
Membentuk
Kepribadian
31
3
BAB III
METODE PENELITIAN
mendalam dengan apa adanya, secara obyektif sesuai dengan data yang
generalisasi.30
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
32
3
penelitian sehingga tergambar ciri, karakter, sifat dan model dari fenomena
tersebut.
dibutuhkan, hal ini dilakukan karena peneliti ingin memperoleh data yang
2. Sumber Data
data yang diambil langsung oleh peneliti kepada sumbernya tanpa ada
33
3
responden. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Orang Tua
Batumarta x.
B. Fokus Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis
34
3
1. Observasi
mereka.32
35
3
35
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan (Research And
Development/R&D). (Bandung: Alfabeta, 2019). hal. 223
36
Observasi,MI Sabilil Muttaqin,15 Februari 2024.
36
3
2. Wawancara (Interview)
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh
oleh informan.
37
Djam‟an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif.
(Bandung: Alfabeta, 2014). hal.130
37
3
akan ditanyakan.38
diantaranya:
tentang tugas wali kelas dan usaha yang dilakukan dalam pembentukan
38
Development/R&D). (Bandung: Alfabeta, 2019). hal. 232-233
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan (Research and
38
3
3. Dokumentasi
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya seni, yang dapat berupa
letak geografis, keadaan guru dan siswa, serta yang berkaitan dengan
Batmarta X.40
39
Djam‟an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif.
(Bandung: Alfabeta, 2014). hal.147-148
40
Dokumentasi,MI Sabilil Muttaqin,18 Februari 2024
39
4
Menurut Bodgan dan Biklen analisis data adalah upaya yang dilakukan
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
41
Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar- Ruzz
Media, 2014). hal. 248.
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Aifabeta,2006)hal
139.
40
4
dengan rumusan masalah yang telah dibuat tentang peran teman sebaya
Sabili Mutaqin.
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti- bukti
43
Djam‟an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif.
(Bandung: Alfabeta, 2014). hal.219
41
4
didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
Sabilil Muttaqin.
BAB IV
44
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan (Research and
Development/R&D). (Bandung: Alfabeta, 2019). hal. 374-375
42
4
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
spiritual,keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak
dan negara”
2. Struktur organisasi
43
4
Madrasah.
a. Visi
hedaknya mempunyai visi dan misi ,dengan visi dan misi yang jelas
teladan”.
b. Misi
44
4
NPSM :10648321
NSM :312160109208
Alamat :Batumarta X
administrasi dan para staf lainya itu tidak boleh dilupakan karena juga
45
4
1. I 11 1 kelas
2. II 8 1 kelas
3. III 11 1 kelas
4. IV 9 1 kelas
5. V 9 1 kelas
46
4
6. VI 10 1 kelas
Jumlah 58 6 kelas
Batumarta X
siswa
4. computer 3 Baik
9. Brangkas 1 Baik
47
4
kelas
3. Ruang Tu 1 36 m Baik
Sekolah
5. UKS 1 34 m Bail
6. Mushola 1 84 m Baik
7. Perpustakaaan 1 54 m Baik
8. WC.Siswa 1 36 m Baik
9. WC.peria 1 36 m Baik
olahraga
sekolah m
48
4
baik dan islami akan menjadikan jiwa anak lebih berakhlak,stabil dan
B. Hasil Penelitia
49
5
50
5
masalah. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Anis safitri selaku wali
menjelaskan bahwa:
51
5
kelas dan orang tua siswa kelas VI, mereka menjelaskan bahwa
52
5
mengatakan bahwa:
selain bisa memberikan contoh yang baik, teman sebaya juga bisa
49
Ririn,Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI Sabilil
Muttaqin, 16 Februari 2024.
50
Ayu,Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI Sabilil
Muttaqin, 16Februari 2024.
51
Udin,Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI Sabilil
Muttaqin, 16Februari 2024.
53
5
54
5
masalah bagi anak, karena teman sebaya bisa mengerti dirinya dan
bisa mereka ceritakan pada orang tua ataupun guru mereka. Hal
ini diungkapkan oleh Ibu Anis safitri wali kelas VI, yang
mengatakan bahwa:
52
Anis safitri Guru MI Sabilil Muttaqin,Wawancara MI Sabilil Muttaqin 16
Februari 2024
55
5
tua siswa kelas VI, mereka menjelaskan bahwa selain peran teman
54
Marlina ,Orang Tua Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara,
MI Sabilil Muttaqin, 16 Februari 2024.
55
Uci ,Orang Tua Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI
Sabilil Muttaqin, 16 Februari 2024.
56
5
ungkapkan wali kelas dan orang tua siswa diperkuat oleh Ririn
Hal senada juga diungkapkan oleh Ayu siswa kelas VI, yang
mengatakan bahwa:
56
Ririn,Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin, Wawancara, MI Sabilil
Muttaqin, 16 Februari 2024.
57
Ayu,Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI Sabilil
Muttaqin, 16 Februari 2024.
58
,Udin,Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI Sabilil
Muttaqin, 16 Februari 2024.
57
5
bentuk kepedulian teman sebaya kepada anak, ketika ada hal yang
di nilai kuran baik dari sikap yang dimiliki anak, maka teman
memperbaiki sikapnya.
58
5
belajar siswa agar lebih giat belajar dan mendapatkan hasil nilai
menjelaskan bahwa:
59
6
menjelaskan bahwa:
59
Anis safitri Guru MI Sabilil Muttaqin,Wawancara MI Sabilil Muttaqin
16 Februari 2024
60
Jumiati,Orang Tua Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara,
MI Sabilil Muttaqin, 16 Februari 2024.
61
Marlina,Orang Tua Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara,
MI Sabilil Muttaqin, 16 Februari 2024.
60
6
kelas dan orang tua siswa kelas VI, mereka menjelaskan bahwa
mengatakan bahwa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ayu siswa kelas VI, yang
mengatakan bahwa:
61
6
bahwa:
65
Udin,Orang Tua Siswa Kelas VI MI Sabilil Muttaqin , Wawancara, MI
Sabilil Muttaqin, 16 Februari 2024.
62
6
63
6
66
Irmayanti, “Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan Kepribadian
Mahasiswa Jurusan Dakwah dan Komunikasi IAIN Parepare”. Program Studi
Bimbingan Konseling Siswa, (Skripsi: IAIN Parepare, 2018) hal. 61-62
64
6
kepribadian anak.
atau mengarah pada perilaku yang lebih baik atau sebaliknya, hal
wali kelas dan orang tua siswa kelas VI bahwa teman sebaya
67
John W. Santrock, Perkembangan Anak. (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2007). Hal. 220-221
65
6
anak, ketika ada hal yang di nilai kurang baik dari sikap yang
66
6
seorang siswa.
68
Nila Pratiwi, dkk, Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan Akhlak
Anak: Studi Di MTs Muhammadiyah Curup. Jurnal Al – Mau’izhoh. Vol 3 (1),
2021. hal.25
69
John W. Santrock, Perkembangan Anak. (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2007). Hal. 220-221
67
6
kepribadiannya.
68
6
maka siswa akan merasa ada yang peduli dengan masalah yang ia
bagi siswa, karena teman sebaya bisa mengerti dirinya dan dapat
69
7
berkeluh kesah dan saling mengadu ketika ada masalah atau ada
yang mengganggu.
70
7
yaitu:
individu lain.
72
John W. Santrock, Perkembangan Anak. (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2007). Hal. 220-221
71
7
terselesaikan.
diperlukan dalam proses belajar siswa agar lebih giat belajar dan
73
Ihsan Mz1 dan Isnaeni Marhani, Dukungan Teman Sebaya Dan
Pengaruhnya Terhadap Kedisiplinan Siswa. Psycho Idea. Vol.18(2),2020. Hal.199
72
7
sosialnya.
73
7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diantaranya adalah:
ketahui, yang bisa mengarah pada perilaku yang lebih baik atau
74
7
siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembentukan dan
teman sebayanya.
B. Saran
yang lebih pada anak, jangan sampai anak merasa kurang kasih
sayang dan perhatian dari orang tuanya, karena jika hal itu terjadi bisa
saja anak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik yang bisa
75
7
3. Bagi Guru
sikap dan perilaku seorang guru pasti sangat membekas dalam diri
bagi siswa. Dengan demikian jika guru memberikan contoh yang baik
bagi siswa.
4. Bagi Sekolah
perilaku dan belajar agama, untuk itu diharapkan kepada sekolah dapat
76
7
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Kurniawan dan Ajat sudrajat, Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan
Putu Sukma Manika Sari, Pengaruh Tipe Kepribadian A Dan B Pada Kinerja
77
7
Endang Mei Yunalia & Arif Nurma Etika, Remaja Dan Konformitas Teman
20 September 2021
Endang Mei Yunalia & Arif Nurma Etika, Remaja Dan Konformitas Teman
Roseanna Febriyani, dkk. Model Interaksi Sosial Peran Teman Sebaya Dalam
hal. 13
78
7
220 221.
Yusuf Kurniawan dan Ajat Sudrajat, “Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan
79
8
Artha Alviyan, dkk. Peran Kelompok Teman Sebaya Dalam Upaya Pembentukan
2003), hal. 4.
80
8
Februari 2024
16 Februari 2024.
16 Februari 2024.
16 Februari 2024.
81
8
Februari 2024
Februari 2024.
16 Februari 2024.
16 Februari 2024.
Februari 2024
82
8
16 Februari 2024.
16 Februari 2024.
220-221
Nila Pratiwi, dkk, Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan Akhlak Anak: Studi
2021. hal.25
220-221
Yusuf Kurniawan dan Ajat sudrajat, Peran Teman Sebaya Dalam Pembentukan
Fahrul Rozi, Peran Mediator Dukungan Sosial Teman Sebaya Dalam Hubungan
83
8
220-221
Ihsan Mz1 dan Isnaeni Marhani, Dukungan Teman Sebaya Dan Pengaruhnya
84
8
PEDOMAN WAWANCARA
NIM :2020020003
Batumarta X.
kepribadian?
siswa?
85
8
kepribadian siswa?
siswa?
86
8
teman sebaya?
mu?
PEDOMAN OBSERVASI
87
8
7. Menjalankan peran
sebagai fasilitator
Tempat :Batumarta X
teman sebayanya?
88
8
adalah pertama, faktor bawaan dari lahir atau faktor yang diturunkan
89
9
itu, peraturan sekolah, cara belajar dan cara bergaul anak juga bisa
menjadi teladan yang baik dan memberikan contoh yang baik pada
siswa, karena seorang guru merupakan seorang yang digugu dan ditiru,
percaya diri dan bahkan ada siswa yang susah diatur ketika diminta
90
9
Nama :Jumiati
91
9
siswa?
92
9
yang baik terhadap anak saya adalah selalu memantau dengan siapa
Nama :Marlina
bermain, selain itu jika ada tugas kelompok maka mereka akan
93
9
melakukan hal-hal yang baik, maka anak saya akan mengikuti ajakan
melakukan hal-hal yang buruk, maka anak saya juga akan mengikuti
bermain ke rumah, anak saya yang dulunya cuek dan belum paham
bagaimana cara bicara yang sopan dengan orang yang lebih tua, dan
94
9
mengatasi permasalahnnya, dengan hal ini kita sebagai orang tua bisa
Nama :Uci
membuat video tik tok. Tapi selain melakukan hal itu mereka juga
mereka telponan.
95
9
tidak suka keluar rumah dan juga tidak suka bermain, semenjak
96
9
bersama temannya
dunia luar, sehingga meskipun anak tidak mudah terjerumus pada hal-
hal yang tidak baik. Dengan hal ini maka bisa terbentuknya
2. Apakah kalian memiliki kelompok teman sebaya atau grup? Ya, saya
97
9
keanggotaan.
teman sebaya?
sama, suka bercanda, dan meskipun kami suka bercanda tapi sangat
kepribadianmu?
baik dan juga contoh yang buruk, contoh baik yang diberikan oleh
98
9
kelompok teman sebaya saya tidak suka berbicara hal-hal yang tidak
kelompok ini saya mulai suka berbicara meskipun hal tersebut tidak
saya meniru bahasa yang digunakan oleh salah satu teman saya, dan
diri, tetapi jika dilakukan bersama anggota kelompok kami, hal itu
bisa membuat saya percaya diri, di samping itu saya suka memerintah
99
1
orang, dan jika ada yang ribut saya juga ikut dalam keributan tersebut
100
1
Ya, saya juga memiliki kelompok teman sebaya atau geng. Saya
kelompok kami adalah gelang warna hitam, yang harus kami pakai.
teman sebaya?
adalah karena orang dalam kelompok ini baik dan di samping itu
orangnya juga suka bercanda yang bisa membuat saya nyaman berada
101
1
biasanya sering melihat bagaimana cara teman saya belajar tanpa rasa
102
1
103
1
2. Apakah kalian memiliki kelompok teman sebaya atau grup? Ya, saya
teman sebaya?
bergabung dalam kelompok ini saya bisa menjadi lebih percaya diri.
yang baik, akan tetapi ada juga yang memberikan contoh yang buruk.
Contoh yang baik yang diberikan teman sebaya kepada saya adalah
berani untuk maju ke depan kelas. Selain itu teman sebaya sering
104
1
kelompok ini, saya hanya berbicara yang menurut saya penting saja,
tetapi setelah bergabung dalam kelompok ini saya sudah mulai sering
biasanya saya menirukan gaya jilbab yang teman saya pakai, karena
menurut saya gaya atau model jilbab yang ia pakai sangat menarik
tersebut.
diri, tapi saya tidak pernah memerintah orang untuk membeli jajanan
atau mengambil barang, dan jika ada keributan saya akan ikut atau
105
1
106
1
diamati
1. Interaksi peserta didik
dengan teman sebaya saat
proses pembelajaran
107
1
108
1
7. Menjalankan peran
sebagai fasilitator
109
1
110
1
4. Keberanian peserta
didik dalam bertanya
5. Menjalankan peran
teman sebaya sebagai
motivator
6. Menjalankan peran
teman sebaya sebagai
mediator
7. Menjalankan peran
sebagai fasilitator
111
1
DOKUMENTASI
112
1
113
1
114
1
kegiatan wawancara dengan Ayu dwi sartika selaku Siswa Kelas VI MI Sabilil
Muttaqin batumarta X
115
1
116
1
117