Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN JASMANI BAGI CALON JAMAAH

HAJI puskesmas kedundung


SEHAT, BUGAR ?
SEHAT JASMANI ROHANI SOSIAL TERBEBAS DARI
SEGALA PENYAKIT
BUGAR MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS SEHARI HARI
TIDAK MENGALAMI KELELAHAN YANG BERARTI
MASIH ADA CADANGAN TENAGA DISAAT KEADAAN
DARURAT
SEHAT BELUM TENTU BUGAR
BUGAR PASTI SEHAT
MANFAAT PEMERIKSAAN
KEBUGARAN
#MENGETAHUI TINGKAT
KEBUGARAN
#MENGETAHUI ADANYA KELAINAN
ATAU PENYAKIT
#MEMBUAT PROGRAM LATIHAN
FISIK YANG SESUAI
#MENGEVALUASI HASIL PROGRAM
Sebelum melakukan latihan fisik, setiap CJH perlu
mengikuti Pengukuran Kebugaran sehingga CJH
tahu kondisi tubuhnya, apakah tingkat
kebugarannya dalam kategori baik, cukup, atau
kurang. Sehingga latihan fisik yang dilakukan
sesuai dengan porsi atau kondisi fisik masing-
masing CJH. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji menyatakan
bahwa untuk mewujudkan istithaah kesehatan
jemaah haji maka perlu pembinaan dan
pelayanan kesehatan jemaah haji sejak dini agar
setiap CJH dapat melaksanakan ibadahnya
sesuai dengan ketentuan syariat Islam
Istithaah adalah kemampuan jemaah haji secara jasmaniah,
ruhaniah, pembekalan dan keamanan untuk menunaikan
ibadah haji tanpa menelantarkan kewajiban terhadap
keluarga
Untuk memenuhi syarat istithaah kesehatan haji, perlu dilakukan
pengukuran tingkat kebugaran setidaknya 2 kali, yaitu pada 6 bulan
sebelum keberangkatan dan 3 bulan sebelum keberangkatan. Metode
pengukuran tingkat kebugaran jemaah haji dapat menggunakan
metode Rockport atau metode Jalan 6 Menit. Kedua metode tersebut
direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk diterapkan
dalam pengukuran tingkat kebugaran dikarenakan dapat dilakukan
dengan murah, mudah, dan cepat.
LINTASAN LARI 1,600 M
ATAU

metode Jalan 6 Menit


MANUAL ATAU DENGAN APLIKASI SIPGAR
persiapan peserta

pemeriksaan fisik (TD)


Tingkat Kebugaran Kurang dapat melakukan 2. Tingkat Kebugaran Cukup dapat melakukan program
program latihan dengan frekuensi latihan
sebanyak 2x seminggu, intensitas latihan fisik latihan dengan frekuensi latihan sebanyak 3x
dengan denyut nadi 100-120/menit, lama seminggu, intensitas latihan fisik dengan denyut nadi
latihan fisik cukup 20-30 menit (diluar waktu
pemanasan dan pendinginan), dan tipe/jenis 120-130/menit, lama latihan fisik cukup 30-40 menit
latihan yang dapat dilakukan hanya dengan
aerobik tipe 1 saja (jalan santai, jalan cepat, (diluar waktu pemanasan dan pendinginan), dan
jogging, bersepeda); tipe/jenis latihan yang dapat dilakukan dengan aerobik
tipe 1 (jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda)
dan tipe 2 (senam, renang, step dance, diskorobik);
3. Tingkat Kebugaran Baik dapat melakukan program
latihan dengan frekuensi latihan sebanyak 4-5x
seminggu, intensitas latihan fisik dengan denyut nadi
130-150/menit, lama latihan fisik cukup 40-60 menit
(diluar waktu pemanasan dan pendinginan), dan
tipe/jenis latihan yang dapat dilakukan dengan aerobik
tipe 1 (jalan santai, jalan cepat, jogging, bersepeda),
tipe 2 (senam, renang, step dance, diskorobik), dan
tipe 3 (olahraga permainan seperti sepak bola, tenis
lapangan, tenis meja, bulu tangkis, bola basket, bola
voli).
Thank You For
Your attention

Anda mungkin juga menyukai