Anda di halaman 1dari 13

TEORI AKUNTANSI SYARIAH

Disusun
Oleh :
Kelompok 1
1. Aisyah Azzahra (01031382126144)
2. Nadia Isra Kusuma (01031382126149)
3. Zalfa Adilah Putri (01031382126185)

Dosen Pengampu :
Dr. Inten Meutia, S.E, M.Acc., Ak., CA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI UNIVERSITAS
SRIWIJAYA 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Terimakasih kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dengan judul “Teori Akuntansi
Syariah” ini dengan baik dan tepat waktu. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Dr. Inten
Meutia, S.E, M.Acc., Ak., CA. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Syariah yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum dapat dikatakan sempurna, baik dari
materi maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran sebagai
masukan yang dapat membangun untuk dapat menyempurnakan makalah-makalah yang akan
kami buat dilain waktu dan dapat berguna bagi para pembaca. Sesudah dan sebelumnya kami
ucapkan terimakasih.

Palembang, 03 September 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Filosofis Akuntansi Syari’ah......................................................................5


2.2 Konsep Dasar Teori Akuntansi Syariah..................................................................7
2.3 Pengertian Propietary Theory.................................................................................7
2.4 Pengertian Entity Theory........................................................................................8
2.5 Pengertian Enterprise Theory..................................................................................9
2.6 Pengertian Syariah Enterprise Theory......................................................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

3
BAB 1

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Akuntansi sebagai suatu system informasi yang mengidentifikasikan, dan


mengukur masalah keuangan yang menyangkut suatu entitas untuk membuat suatu
keputusan mengenai berbagai macam transaksi keuangan yang ada di perusahaan dan
bisnis. Akhir-akhir ini akuntansi syariah sedang diminati oleh beberapa kalangan di
Indonesia dan juga luar negeri. Karena akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi
konvensional, yang dimana akuntansi syariah dapat memberikan semua informasi
yang baik maupun buruk kepada prospek dengan jelas.
Ilmu akuntansi memang sangat luas dan terdiri dari berbagai macam. Untuk dapat
mudah dalam memahami ilmu akuntansi memang dibutuhkan kesungguhan dalam
memahami akuntansi syariah. Maka dari itu makalah ini memberikan penjelasan
mengenai, prinsip filosofis, konsep dasar, proprietary theory, entity theory, enterprise
theory atau syariah enterprise theory dari akuntansi syariah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja yang menjadi prinsip filosofis akuntansi syari’ah ?
2. Apa saja konsep dasar akuntansi syariah ?
3. Apa yang dimaksud dengan proprietary theory ?
4. Apa yang dimaksud dengan entity theory ?
5. Apa yang dimaksud dengan enterprise theory ?
6. Apa yang dimaksud dengan syariah enterprise theory ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi prinsip filosofis akuntansi syari’ah
2. Untuk mengetahui konsep dasar akuntansi syariah
3. Untuk mengetahui dan memahami teori – teori dari akuntansi syariah
(proprietary theory, entity theory, enterprise theory dan syariah enterprise
theory).
4
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Prinsip Filosofis Akuntansi Syari’ah

1. Prinsip filosofis humanis

Humanis berarti bahwa akuntansi syariah memiliki prinsip yang manusiawi atau dapat
dipahami dan dipelajari oleh manusia. Hal ini memilki arti bahwa akuntansi syariah
bukanlah hal yang asing yang kemudian menjadi aneh di masyarakat. Manusia yang
notabene selalu berinteraksi dengan orang lain dan menjalani kehidupan secara
dinamis, akuntansi syariah ini juga memiliki prinsip untuk dapat dipahami oleh
manusia berdasar pada kemampuan dan kapasitas yang dimiliki oleh manusia itu
sendiri. Dalam prinsip filosofis humanis terdapat konsep dasar intrumental dan socio-
economic. Konsep dasar intrumental ini diperoleh dengan dasar pemikiran bahwa
Akuntansi Syari’ah merupakan instrumen yang dapat dipraktikkan di dalam dunia
nyata. Dengan demikian instrumen ini mempunyai hubungan dengan nilai-nilai
masyarakat yang membangun dan mempraktikannya. Sedangkan konsep dasar socio-
economic mengindikasikan bahwa teori Akuntansi Syari’ah tidak membatasi wacana
yang dimilikinya pada transaksi-transaksi ekonomi saja, tetapi juga mencakup
“transaksi-transaksi sosial”. Dalam transaksi sosial ini meliputi transaksi mental dan
spiritual dari sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis.

2. Prinsip filosofis emansipatoris

Emansipatoris berarti bahwa akuntansi syariah memiliki prinsip untuk membebaskan


manusia daripada belenggu ideologi semu. Akuntansi syariah yang mengenal adanya
perubahan yang signifikan mencoba untuk melakukan perubahan pemikiran yang
tadinya sempit dan terbatas saat melihat bidang akuntansi ini dapat melihat akuntansi
secara luas, holistik, dan tercerahkan. Dalam prinsip filosofis terdapat emansipatoris,
adapun konsep dasar dari emansipatoris diantaranya konsep dasar critical dan konsep
dasar justice. Konsep dasar critical memberikan dasar pemikiran bahwa konstruksi
teori akuntansi syariah tidak bersifat dogmatis dan eksklusif. Konsep ini harus
5
diterapkan pada akuntansi, karena sifat kritis sagat diperlukan dalam akuntansi, agar

6
kita bisa menilai secara rasional kelemahan dan kelebihan akuntansi modern. Dalam
akuntansi juga terdapat konsep dasar justice, guna untuk aspek-aspek penting dalam
akuntansi yang didudukan secara adil.

3. Prinsip filosofis transendental

Transdental maksudnya adalah bahwa teori akuntansi syari’ah dapat melintas batas
disiplin ilmu akuntansi itu sendiri, selain itu akuntansi syariah juga dapat terkait
dengan bidang ilmu lainnya seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, entologi,
antropologi, dan bidang ilmu yang lainnya. Kemudian selain itu akuntansi syariah
juga mencakup pada objek yang non materi juga melingkupi mental dan spiritual,
maksudnya disini adalah akuntansi syariah terus menjalani pendekatan dengan bidang
ilmu yang lain untuk mencapai emansipatoris tadi. Dalam prinsip filosofis
transendental terdapat konsep dasar all-inclusive dan rational-intuitive. Konsep dasar
all-inclusive memberikan dasar pemikiran bahwa kontruksi teori Akuntansi Syariah
bersifat terbuka. Dalam hal ini berarti akuntansi syariah ada kemungkinan
menggunakan konsep dari akuntansi modern, namun yang digunakan hanya konsep
selaras dengan nilai-nilai akuntansi Islam. Konsep dasar rational-intuitive
mengindikasikan bahwa secara epistemologi, kontruksi teori Akuntansi Syari’ah
memadukan kekuatan rasional dan intuisi manusia. Pada konsep ini berbeda dengan
konsep teori modern, karena konsep teori modern lebih mengutamakan rasio dari pada
intuisi dalam proses teorinya. Sedangkan dalam konstruksi teori Akuntansi Syari’ah
intuisi merupakan instrumen yang sangat penting dan memiliki kekuatan dalam
melakukan perubahan-perubahan signifikan dalam masyarakat, kemudian hal ini juga
disinergikan dengan instrumen raional manusia.

4. Prinsip filosofis teleogikal

Teleologikal memiliki artian bahwa akuntansi syariah juga merupakan bentuk


pertanggungjawaban kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan juga
kepada alam semesta. Pertanggungjawaban ini adalah untuk menuju keberhasilan
manusia kepada Sang Pencipta. Dalam prinsip filosofis teleologikal terdapat konsep
dasar ethical dan holostic welfare. Ethical merupakan konsep dasar yang dihasilkan
dari konsekuensi logis keinginan kembali ke Tuhan dalam keadaan tetang dan suci.

7
Karena Akuntansi Syari’ah dibangun bedasarkan nilai-nilai etika Islam maka
konsekuensi disini pada penggunaan nilai-nili etika Islamnya dalam kontruksi
Akuntansi Syari’ah yang berupa kesejahteraan pada Akuntansi Syari’ah bukan hanya
pada kesjahteraan materi saja namun pada kesejahteraan non-materi atau bisa disebut
juga dengan kesejahteraan yang utuh (holistic welfare).

2.2 Konsep Dasar Teori Akuntansi Syariah

1. Entitas Bisnis

Entitas atau juga kesatuan bisnis adalah Lembaga yang dianggap sebagai entitas
ekonomi dan hukum yang terpisah dari pihak-pihak pemilik secara pribadi dan juga
yang memiliki kepentingan.

2. Kesinambungan

Dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu period eke periode lainnya,
apakah diperoleh secara akurat mengenai naik turunnya pendapatan dan beban yang
di dapat, sehingga suatu aktivitas tersebut dianggap akan berjalan terus.

3. Stabilitas Daya Beli Unit Moneter

Uang ataupun alat tukar lainnya yang digunakan haruslah tetap dan stabil. Satu-
satunya uang yang memungkinkan itu adalah uang yang bahan dasarnya berupa emas
sehingga nilainya relative setara dengan benda.

4. Periode Akuntansi

Perhitungan zakat merupakan salah satu tujuan dari akuntansi syariah. Zakat
diwajibkan bagi orang yang telah mencapai nishob atau haul. Yangmana nishob
adalah jumlah sementara haul adalah periodenya yamg setahun. Perhitungan
dilakukan setiap akhir tahun, periode akuntansi syariah mengikuti haul zakat.

2.3 Proprietary Theory


Dalam Proprietary theory adalah sebuah teori yang didasarkan pada pemikiran bahwa
proprietor (pemilik) adalah pusat dari seluruh perhatian. Di bawah pemikiran
pandangan ini seluruh konsep akuntansi, prosedur dan aturan diformulasikan disusun
sesuai dengan kepentingan pemilik sebagai dasar pemikirannya. Menurut Vernon
Kam (1990) dalam Amrullah (2014) proprietary adalah “subtansi” dari sistem doule-
8
entry dan sejarah munculnya akuntansi berkaitan dengan proprietoship. Tujuan utama
teori proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik
karena kepemilikan menggambarkan kekayaan bersih atas bisnis (kegiatan usaha)
dan dapat direpresentasikan dengan persamaan akuntansi :

Proprietorship = Asset – Liability

Menurut Vernon Kam (1990) dalam Amrullah (2014) Teori ini merupakan teori
akuntansi yang paling kuno dan banyak konsep akuntansi yang dikembangkan dari
teori ini . semakin besarnya perkembangan suatu perusahaan dan lingkungan industri
yang semakin cepat, maka perkembangan pasar uang dari reliabilitas informasi
akuntansi, mengakibatkan pendekatan proprietary theory menjadi tidak sesuai.
Sehingga munculah konsep entity theory, yang mengarah pusat perhatiannya pada
unit ekonomi, perbedaan dan pemisahaan kepemilikan.

2.4 Entity Theory


Entity Theory (teori entitas) memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan
berbeda dari pihak yang menanamkan modal kedalam perusahaan dan unit usaha
itulah yang menjadi pusat perhatiaan dan menyajikan informasi yang harus dilayani,
bukan pemilik. Unit usaha (entity) itulah yang dianggap memiliki kekayaan dan
kewajiban perusahaan baik kepada kreditur maupun kepada pemilik. Persamaan
akuntansi dari konsep entity theory adalah sebagai berikut :

Asset =Liability + Equity

Mulawarman (2009) menjelaskan bahwa sebenarnya model bisnis kontemporer


sekarang ini sangat berbeda dengan modal bisnis masa lalu. Yang berarti
keberlangsungan hidup perusahaan tidak lagi ditentukan sendiri oleh pemilik, tetapi
banyak sekali dipengaruhi oleh banyak pihak seperti pelanggan, kreditur, manajemen,
pegawai, pemasok, pemerintah, dan lain-lain yang juga sama-sama memiliki
kepentingan terhadap perusahaan . Oleh karena itu kedua teori tersebut tidak akan
mampu mewadahi kemajemukan stakeholder dan percepatan bisnis yang ada saat ini,
dan untuk mengatasi hal ini diperlukan alternatif yang tepat, yaitu enterprise theory.

9
2.5 Enterprise Theory
Akuntansi hanya mementingksn informasi bagi pemilik entitas saja, dan membiarkan
saja pihak lainnya padahal mereka juga memberikan kontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung atas pencapian yang telah didapat oleh sutau perusahaan.
Menurut Amrullah, pandangan Enterprise theory dilandasi oleh gagasan perusahaan
yang berfungsi sebagai institusi social yang memliki pengaruh ekonomi yang luas dan
kompleks sehingga dari hal tersebut maka dituntunlah pertanggungjawaban sosial.

Tujuan perusahaan dalam konsep ini adalah memberikan kesejahteraan kepada


sekelompok orang yang berkepentingan kepada perusahaan. konsep ini memang
mendekati dengan syariah namun, dari sudut pandang syariah belum mengakui
adanya pertisipan lain secara tidak langsung memberikan kontribusi ekonomi. Teori
ini memang sangat pas dengan akuntansi syariah yang mengandung nilai keadilan,
kejujuran, amanah, kebenaran, dan pertanggungjawaban. Namun demikian konsep ini
masih bersifat duniawi dan tidak ada konsep tauhid. oleh karena itu, Triyuwono
(2006) mengajukan konsep syariah untuk entrprise theory.

2.6 Syariah Enterprise Theory?


Akuntansi syariah jika dilihat dari pendekatan teoritis dan prakteknya dibagi menjadi
dua yaitu, akuntansi syariah idealis dan pragmatis. Akuntansi syariah pragmatis
mengutamakan adaptasi akuntansi konvensional mulai dari konsep dasar teoritis
sampai dengan bentuk teknologinya yang disesuaikan dengan nilai-nilai islam.
Sedangkan, akuntansi syariah idealis mencoba membangun teori sampai bentuk
teknologinya berdasarkan nilai-nilai islam. Konsep dasar akuntansi syariah yang
sesuai dengan nilai dan tujuan syariah menurut aliran idealis adalah Syari’ate
Enterprise Theory. Menurut konsep ini stakeholders adalah pihak yang berhak
menerima distribusi nilai tambah baik dalam golongan direct stakeholder maupun
indirect stakeholder.

Menurut syariah enterprise theory (SET) stakeholders meliputi Tuhan, manusia dan
alam. Tuhan yang ditetapkan sebagai stakeholder tertinggi maka tali penghubung agar
akuntansi syariah tetap bertujuan pada membangkitkan kesadaran ketuhanan para
penggunanya tetap terjamin. Menetapkan Tuhan sebagai stakeholders tertinggi
dengan digunakannya sunatullah sebagai basis bagi kontruksi akuntansi syariah
intinya bahwa dengan sunnahtullah akuntansi syariah hanya dibangung berdasarkan
10
pada tata-aturan atau hukum-hukum Tuhan.

kedua manusia sebagai stakeholder, hal ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu, direct stakeholder dan indirect stakeholder. Direct stakeholder adalah pihak-
pihak yang secara langsung memberikan kontribusi dari perusahaan baik dalam entuk
kontribusi keuangan maupun non-keuangan. Dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan. Sedangkan indirect stakeholder adalah
pihak-pihak yang sama sekali tidak memberikan kontribusi kepada perusahaan baik
itu kontribusi keuangan ataupun non-keuangan tetapi secara syariah mereka memiliki
hak mendapatkan kesejahteraan dari perusahaan.

Dan yang terkahir alam sebagai stakeholder, alam adalah pihak yang memeberikan
kontribusi bagi keberlangssungan mati dan hidupnya perusahaan sebagaimana pihak
Tuhan dan manusia. Perusahaan eksis secara fisik didirikan diatas bumi, menggunkan
energi yang tersebar dari alam, memproduksi dengan menggunakan bahan baku dari
alam, dan memberikan jasa kepada pihak lainnya dengan menggunakan energi yang
tersedia dari alam, dll. Namun, alam tidak menghendaki distribusi kesejahteraan dari
perusahaan dalam bentuk keuangan sebagaimana yang diinginkan manusia, tetapi
wujud dari kesejahteraan alam berupa perusahaan peduli terhadap kelestarian alam,
pencengahan pencemaran dll. (Isnaini, 2010). Syariah enterprise theory tidak
mendukung manusia sebagai pusat kegiatan, melainkan tuhanlah yang menjadi pusat
dalam setiap kegiatan.

11
KESIMPULAN

Prinsisp, Konsep dan Teori akuntansi syariah diperlukan sebagai landasan dalam
pengembangan praktik akuntansi syariah. Pemahaman yang benar tentang teori
akuntansi syariah akan mendorong perkembangan akuntansi menuju praktik akuntansi
yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Praktik akuntansi syariah hadir sebagai
jawaban atas permasalahan transaksi konvensional yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai syariah. Teori akuntansi syariah diperlukan untuk menjelaskan berbagai asumsi
dasar yang mendasari praktik akuntansi syariah di Indonesia dan menjelaskan praktik
akuntansi yang sudah berjalan dan landasan dalam pengembangan akuntansi syariah
pada masa akan datang. Terdapat 4 teori akuntansi syariah yaitu proprietary theory,
entity theory, enterprise theory dan syariah enterprise theory.

SARAN

Dalam penerapan akuntansi syariah kita diberikam pemahaman mengenai kaidah-


kaidah agama islam, seusai dengan 3 prinsipnya tadi ,yaitu pertanggungjawaban,
keadilan, dan kebenaran. Melalui pemahaman berdasarkan prinsip filosofis teori
akuntansi syariah, konsep dasar teori akuntansi syariah, dan teori – teori seperti
proprietary theory, entity theory, enterprise theory dan syariah enterprise theoryc.
Maka dalam penerepan kegiatannya akuntansi syariah harus dapat berjalan dengan
baik karna memiliki landasaran yang jelas dan terarah, serta mengurangi segala
bentuk penyimpangan baik yang sudah ataupun belum terjadi.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.darmajaya.ac.id/988/3/BAB%20II.pdf . Diakses pada 01 September 2022.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23597/BAB%20II.pdf?sequence=2&is
Allowed=y. Diakses pada 01 September 2022.

https://www.academia.edu/34667461/Akuntansi_Syariah_Pengertian_Arti_Penting_Konsep_D
asar_dan_Prinsip_prinsip . Diakses pada 01 September 2022.

13

Anda mungkin juga menyukai