id
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kemampuan Berpikir Analitis
a. Pengertian Kemampuan Berpikir Analitis
Berpikir merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan.
Kemampuan berpikir merupakan ciri peserta didik telah melakukan aktifitas
belajardengan menghubungan antar bagian-bagian pengetahuan (Suryabrata,
2006). Proses berpikir terdiri dari beberapa langkah sesuai yang dijelaskan
sebagai berikut:
Berpikir sebagai proses menentukan hubungan-hubungan secara
bermakna antara aspek-aspek dari suatu bagian pengetahuan, berpikir
merupakan proses dinamis yang terdiri dari tiga langkah yaitu:1)
pembentukan pengertian yaitu proses mendiskripsikan ciri-ciri objek, 2)
pembentukan pendapat yaitu meletakkan atau mencari hubungan antar
dua buah pengertian atau lebih dan melalui hubungan itu dapat
dirumuskan secara verbal pendapat menolak, pendapat menerima dan
pendapat asumtif yaitu mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan
suatu sifat, 3) pembentukan keputusan, yaitu penarikan kesimpulan yang
berupa keputusan sebagai hasil pekerjaan akal berupa pendapat baru yang
dibentuk berdasarkan pendapat - pendapat yang sudah ada
(Sagala, 2010: 129).
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
klasifikasi yang dibuat oleh Benjamin S Bloom, secara hirarki tingkat hasil
belajar kognitif terdiri dari enam tingkat yaitu:
1) Kemampuan menghafal (knowledge) merupakan kemampuan kognitif
paling rendah. Kemampuan ini merupakan kemampuan memanggil
kembali fakta yang disimpan dalam otak yang digunakan untuk merespon
suatu masalah. 2) Kemampuan pemahaman (comprehension) adalah
kemampuan untuk melihat hubungan fakta dengan fakta lainya. 3)
Penerapan (application) adalah kemampuan kognitif untuk memahami
aturan, hukum, rumus dan menggunakannuya untuk memecahkan suatu
masalah. 4) Kemampuan analisis (analysis) adalah kemampuan
memahami sesuatu dengan menguraikannya kedalam unsur-unsur. 5)
Kemampuan sintesis (synthesis) adalah kemampuan memahami dengan
mengorganisasikan bagian-bagian kedalam kesatuan. 6) Kemampuan
evaluasi (evaluation) adalah kemampuan membuat penilaian dan
mengambil keputusan dari hasil penilaian (Purwanto, 2013 : 50-51)
10
11
12
13
14
15
16
17
bersifat teacher centered yang mengakibatkan peserta didik pasif dan hanya
menerima materi yang disampaikan tanpa melakukan analisis. Selain itu
pembelajaran yang bersifat teacher centered kurang mengakomodasi peserta didik
untuk berpikir. Salah satu kemampuan berpikir yang kurang dilatihkan dalam
pembelajaran yaitu kemamapuan berpikir analitis.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka perlu adanya inovasi model
pembelajaran yang melatih peserta didik untuk berpikir analitis. Salah satu inovasi
yang diajukan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model discovery
learning. Penggunaan model discovery dapat mengaktifkan peserta didik dan
membangun pengetahuan secara mandiri melalui kegiatan pengumpulan data yang
diperoleh dari eksplorasi terhadap lingkungan maupun literatur buku.
Penggunaan model discovery learning telah banyak diteliti dan
berdasarkan hasil penelitiandiketahui dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik. Beberapa penelitian yang mendukung yaitu:
1. Pengaruh Penerapan model discovery learning Berbantu Modul Ekosistem
Pantai terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMAN 1
Tanjungsari tahun ajaran 2013/2014 oleh Sulastri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran discovery learning mempengaruhi
kemampuan berpikir tingkat tinggi dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional.
2. Pengaruh Model Guided Discovery learning Berbantu concept map dengan
Model Konvensional terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Kelas XI
IPA SMAN 5 Surakarta pada Materi Sistem Imun oleh Tri wahyuni. Penelitian
yang dilakukan merupakan penelitian Quasi Experimental Research yang
menunjukkan hasil bahwa penerapan model guided discovery learning
berbantu concept map berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir
analitis.
3. Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery untuk meningkatkan
Kemampuan berpikir Analitis Pada Materi Sistem Ekskresi Siswa Kelas XI
IPA 5 SMA MTA Surakarta oleh Heni Rahmawati. Penelitian yang dilakukan
commit
merupakan penelitian Tindakan kelas to(PTK)
user yang menunjukkan hasil bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
Fakta Ideal
- Pembelajaran Biologi - Hakikat pembelajaran Sains
di kelas X2 SMAN (Biologi) yang terdiri dari 4 hal
Gondangrejo yaitu: produk, proses, teknologi
menekankan pada dan sikap (Rustaman,2005)
produk - Prinsip pembelajaran student
- Pembelajaran bersifat centered (Permendikbud RI No
teacher centered 81A tahun 2013)
- Cara belajar dengan - Melatihkan kemampuan berpikir
cara menghafal analitis (BSNP,2006)
-
-
Target
Meningkatkan kemampuan berpikir analitis Biologi 25%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
C. Hipotesis Tindakan
commit to user