Anda di halaman 1dari 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERNALAR KRITIS SISWA SD


DALAM MATERI TUMBUHAN SUMBER KEHIDUPAN DI BUMI KELAS
IV SD NEGERI 2 BANJARSARI WETAN

A. Deskripsi Studi Kasus


Pendidikan adalah tempat di mana untuk siswa mencari ilmu pada pembelajaran
yang diberikan guru, guru sebagai pengajar utama pada pendidikan akan
memberikan pembelajaran langsung kepada siswa supaya terdapat suatu
perubahan baik dari segi pengetahuan, sikap ataupun ketrampilan yang dipunyai
siswa. Akan tetapi, tentu saja terdapat pembelajaran yang mendapat hambatan
misalnya pada muatan pembelajaran IPAS kebanyakan para siswa beranggapan
bahwa pembelajaran IPAS merupakan pembelajaran yang menakutkan,
membosankan bahkan menjengkelkan. siswa menunjukan rendahnya
kemampuan dalam berpikir kritis yang memberikan dampak pula terhadap
berpikir kritis pada muatan pembelajaran IPAS. Salah satu pembelajaran yang
mampu dijadikan alternatif dalam mata pelajaran IPAS di SD adalah model
pembelajaran PBL berbasis pendekatan saintifik.

B. Analisis Situasi
Siswa sulit untuk mencerna konsep pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
IPAS dan mengkontekstualkan pada pengalaman kesehariannya. Siswa masih
kesulitan dalam proses penguasaan materi yang telah diberikan, sehingga materi
tidak terserap secara optimal dan menimbulkan siswa cepat merasa jenuh yang
mengakibatkan siswa tidak mampu untuk memecahkan masalah secara
mendalam. Selain itu siswa kurang mampu menyimpulkan materi maupun
persoalan secara bertahap terhadap soal yang diberikan. Siswa yang kurang bisa
memahami dan merumuskan masalah, mengumpulkan dan menganalisis materi
yang diberikan, serta kurang mampu memutuskan apa yang akan dilakukan,
biasanya kesusahan dalam mengerjakan persoalan IPAS. Alhasil nilai mereka
pasti banyak yang tidak mencapai KKM. Siswa mengaku tegang dalam
mengikuti proses pembelajaran dan mengakibatkan siswa kurang bisa
memahami apa yang disampaikan oleh guru.

C. Alternatif Solusi
Langkah dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa dan meningkatkan berpikir kritis IPAS adalah dengan melalui penerapan
suatu pembelajaran yang lebih berpusat pada upaya menumbuh kembangkan
partisipasi dan aktivitas siswa dalam mengatasi suatu permasalahan yang
kompleks. Salah satunya adalah mengemas pembelajaran inovatif yang mampu
menyediakan situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan serta mampu
menghilangkan perasaan bosan, cemas, takut, dan lelah siswa untuk belajar dan
pembelajaran yang mampu merangsang kemampuan berpikir kritis siswa. Salah
satu pembelajaran yang mampu dijadikan alternatif dalam mata pelajaran IPAS
di SD adalah model pembelajaran PBL berbasis pendekatan saintifik. Pada
model pembelajaran ini sisiswa dilatih untuk berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Model pembelajaran PBL
merupakan konsep baru dalam pembelajaran yang dapat merangsang siswa
untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan. Model
pembelajaran PBL dapat mempertinggi kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah yang mengartikan bahwa model pembelajaran PBL memacu siswa
untuk berpikir kritis. Model pembelajaran PBL sebagai salah satu metode
pembelajaran penunjang meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa, model
pembelajaran ini juga membutuhkan bantuan media guna untuk lebih
mengikatkan hasil berpikir kritis peserta didik. Model pembelajaran Problem
Based Learning merupakan konsep baru dalam pembelajaran yang dapat
merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran juga dapat membantu memecahkan kebutuhan
yang sering dihadapi dalam penggunaan model pembelajaran yang bersifat
tradisional. Saya melaksanakan diskusi dengan DPL maupun guru pamong
terkait alternatif solusi yang digunakan dalam mengatasi rendahnya berpikir
kritis pada siswa kelas IV pada pembelajaran IPAS. Setelah adanya dukungan
pembelajaran dilaksanakan pada 2 siklus yang mana masing-masing siklus berisi
2 pertemuan.

D. Evaluasi
Berdasarkan hasil tindakan Siklus I dan Siklus II yang telah dilaksanakan oleh
peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran
Problem Based Learning dapat meningkatkan berpikir kritis pada pembelajaran
IPAS Kelas IV SDN 2 Banjarsari Wetan yang dapat dilihat dari hasil berpikir
kritis pra-siklus memperoleh rata-rata berpikir kritis 68 kategori D (perlu
bimbingan) dengan persentase ketuntasan klasikal 20% yang mengalami
peningkatan rata-rata berpikir kritis pada siklus I menjadi 74 kategori C (cukup)
dan mengalami peningkatan 45% ketuntasan klasikal menjadi 65%, tetapi masih
belum mencapai batas ketuntasan yang dicapai maka dilakukan siklus II. Pada
siklus II kembali mengalami peningkatan rata-rata berpikir kritis dengan
memperoleh hasil 81 kategori B (baik) dan mengalami peningkatan 30% pada
persentase ketuntasan klasikal dengan memperoleh 95% siswa yang tuntas
KKM.

Anda mungkin juga menyukai