Anda di halaman 1dari 2

Setiap negara yang ada di dunia biasanya memiliki berbagai tempat menarik yang indah dan dapat

menarik wisatawan untuk berkunjung yang berasal dari dalam negeri maupun mancan negara.Maka dari
itu, tempat-tempat yang memiliki keunikan tersendiri ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan
suatu negara dengan cara di kelola sebagai industry pariwisata yang dapat mendatangkan banyak turis
baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Industri Pariwisata ini dapat membuat perekonomian dari
suatu negara menjadi lebih baik karena dapat meningkatkan penerimaan devisa dan memungkinkan
budaya dari suatu negara dapat dilihat oleh negara lain.

Untuk mendatangkan turis asing ke suatu negara, tentu saja di butuhkan suatu strategi agar tempat
wisata kita dapat diketahui banyak orang dan membuat banyak turis tertarik untuk datang berkunjung.
Selain itu, dengan membuat kesan tempat wisata kita ramah terhadap orang asing dapat membuat
mereka betah berlama-lama berada di lokasi wisata sehingga kita dapat mendapatkan keuntungan yang
lebih banyak. Untuk itu, kita perlu mempelajari dimensi budaya dari setiap negara yang menjadi target
pasar agar kita dapat mengetahui perilaku dari turis yang akan berkunjung ke tempat wisata kita.

Dalam artikel ini kami akan mengambil kasus dari beberapa negara sebagai contoh dari target pasar
suatu industry pariwisata yang bertujuan untuk mempelajari perilaku dan budaya dari orang-orang di
negara-negara tersebut (France, Indonesia, Japan, and Saudi Arabia).

Untuk mempelajari budaya dan juga perilaku dari orang-orang di empat negara tersebut, kami
menggunakan “Teori Dimensi Budaya” yang dikemukakan oleh Geert Hofstede. Dalam teori ini Hofstede
membagi budaya negara menjadi lima dimensi.

Berikut lima dimensi budaya yang dikemukakan oleh Geert Hofstede :

1. Power Distance

This dimension describes the conditions under which lower members of society accept and expect
that power is distributed unequally. In cultures with high power distance,social hierarchy is very
strong, while cultures with low power distance tend to expect equality.

2. Individualism-Collectivism

This dimension is opposite, describing whether people care more about themselves and their
immediate family (individualism) or focus more on the larger group (collectivism).

3. Masculinity-Femininity

This dimension describes whether cultures value achievement and success more (masculine) or
focus more on caring for others and quality of life (feminine).

4. Uncertainty Avoidance

This dimension measures the extent to which people feel threatened by uncertainty and confusion
and try to avoid it. Cultures with strong uncertainty avoidance tend to have strict rules and high
formality.
5. Long-Term Orientation: This dimension measures whether the culture values a pragmaticlong-
term orientation over a conventional short-term view.

Dengan menggunakan lima teori yang digagas oleh Geert Hofstede ini kita dapat mempelajari perilaku,
kebiasaan serta budaya dari negara-negara yang menjadi target pasar dari industry wisata yang kita
miliki sehingga hal ini dapat membuat turis merasa nyaman dan meningkatkan jumlah turis yang
berkunjung industry wisata kita.

Dari data di atas kita dapat mengetahui bahwa perilaku dan budaya dari masing-masing negara itu
berbeda. Hal ini dapat dilihat dari indikator nilai dari lima dimensi budaya dari setiap negara cukup
berbanding jauh. Contohnya tingkat Masculinity di Japan itu jauh lebih tinggi dari tiga negara lain yaitu
95. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di jepang sangat suka dengan jenis wisata yang ekstrim dan
dapat memacu adrenalin mereka. Sedangkan untuk turis negara Perancis, Indonesia dan arab Saudi
mereka memiliki tingkat Masculinity sebesar 46 yang berarti tidak semua turis dari negara itu menyukai
wisata ekstrim.

Based on the above data analysis, some recommendations are needed. Each The country must
understand that tourism marketing strategy is not only seen from one side, but also on the other side.
For example, a complex strategy that focuses only on the beauty of one destination, what about other
strategies for other concepts like education. Because,Many people dream of studying abroad. In
addition, the Government must participate in implementing tourism marketing strategies in each
country. By developing policies or travel regulations. After that, maintain cooperative relationship with
other countries have outstanding skills. Because the network is very important

Anda mungkin juga menyukai