Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

UNIT OPERASI DAN UNIT PROSES


ANALISA AYAKAN MEDIA
Dosen Pengampu : Ni Nyoman Nepi Marleni, S.T., M.Sc., Ph.D.

Disusun Oleh :

Kelompok 5 D
1. Riko Abdi Negoro (202101461)
2. Rizky Akbar Pratama (202101425)
3. Sekar Ayu Kinanti (202101433)
4. Togu Jaya Gandi (202101442)
5. Zalfa Naqiya (202101456)

PROGAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK LINGKUNGAN


AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA
MAGELANG
2024
PEAKTIKUM 1
ANALISA AYAKAN MEDIA

A. Latar Belakang
Analisa ayakan adalah prosedur yang digunakan untuk mengukur distribusi
ukuran partikel dari suatu bahan. Hal ini dapat digunakan untuk semua jenis non
organik atau organic bahan butiran termasuk pasir, tanah lain dan masih banyak
lagi.

Sejumlah sampel ditimbang dan ditaruh di atas ayakan dengan ukuran tertentu,
ayakan disusun berdasarkan ukuran, ukuran yang paling besar di tempatkan pada
bagian atas dan yang kecil ditempatkan pada bagian bawah, ada bagian paling
bawah di tempatkan sebagai tempatpenampungan akhir.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui distribusi ukuran partikel media filter
2. Menentukan presentase partikel filter
3. Menentukan ukuran efektif (ES-Effective Size) dan koefisien
keseragaman (UC Uniformity)

C. Landasan Teori
Analisa saringan atau analisa (Sieve Analysis) adalah prosedur yang
digunakan untuk mengukur distribusi ukuran partikel dari suatu media. Distribusi
ukuran partikel merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dapat digunakan untuk
semua jenis non-organik atau organic bahanbutiran termasuk pasir, tanah liat,
granit, batu bara, tanah dan berbagai produk bubuk, termasuk gandum dan biji
bijian.
Sejumlah sampel yang mewakili sampel tertentu ditimbang dan ditaruh dia
tas ayakan dengan ukuran tertentu, ayakan disusun berdasarkan ukuran, ukuran
yang besar ditempatkan pada bagian atas dan pada bagian bawah ditempatkan pan
(wadah) sebagai tempat penerimaan terakhir, namun tidak selamanya metode
seperti tersebut selalu digunakan ada beberapa cara atau metode yang dapat
digunakan tergantung dari material yang akan dianalisa.

Dalam proses filtrasi, ukuran efektif dan koefisien keragaman termasuk


dalam kriteria desai yang ditetapkan untuk filter. Ukuran efektif (effective size-
ES) adalah ukuran media filter bagian atas yang dianggap paling efektif dalam
memisahkan kotoran yang besarnya 10% dari total kedalam lapisan media filter
atau 10% dari fraksi berat d10. Sedangkan koefisien keseragaman (uniformity
coefficient-UC) adalah angka keseragaman media filter yang dinyatakan dengan
perbandingan antara ukuran diameter pada 60% fraksi berat dengan efektivitas
(d60/d10). Kriteria media filter untuk pengolahan air minum dapat dilihat sebagai
berikut :

D. Metode
1. Alat
 Timbangan
 Ayakan dengan berbagai ukuran
 Penampungan bahan ayakan
 Timer
 Sikat pembersih

2. Bahan
 Pasir Silica atau pasir Kwarca

3. Cara Kerja
 Timbang contoh tanah
 Timbang setiap ayakan
 Masukkan contoh tanah
 Goyang selama 10 menit
 Timbangan setiap ayakan + tanah yang tertahan, catat
 Hitung % berat partikel tertahan pada setiap ayakan (berat tertahan/berat
total)
 Hitung % partikel yang lolos sebagai prosedur kamulatif

E. Hasil Perhitungan
No Diameter Berat Berat Lolos % % Lolos
Ayakan (mm) Tertahan (gr) (gr) Tertahan
1 4,75 - 509,729 0% 100%
2 2,35 177,732 332,997 34,86% 65,14%
3 1,70 122,848 209,149 20,10% 41,04%
4 1,18 104,140 105,009 20,43% 20,61%
5 0,850 64,054 40,959 12,56% 8,05%
6 0,600 9,558 31,397 1,87% 6,18%
7 0,250 22,831 8,566 4,47% 1,71%
8 0,150 8,203 0,363 1,63% 0,08%
9 0,075 0,244 0,119 0,06% 0,02%
10 0,045 0,119 0 0,02% 0%
Berat Total 509,729
Maka didapat :
D10 = 0,8 mm
D60 = 2,1 mm
𝐷60 2,1
UC = 𝐷10 = = 2,625 mm ( tidak sesuai kriteria )
0,8

Sedangkan Kriteria pasir adalah sebagai berikut :


ES : 0,35 – 0,70
UC : <1,7

F. Pembahasan
Dari hasil perhitungan di atas tidak seusai dengan kriteria perencanaan
media filter untuk pengolahan air minum, di mana ES rentan 0,35-0,70 dan UC
berada di < 1,7
Maka diasumsikan :
 D10/ES = 0,65 mm
 UC = 1,5 mm
Maka didapatkan :

D60 = D10 x UC

= 0,65 x 1,5

= 0,975 mm

Kemudian diberi titik dan ditarik garis. Maka didapatkan hasil :

 Pst10 = 5,1%
 Pst60 = 15%
a) Presentase stok pasir yang dapat digunakan
Puse = 2 ( Pst60 - Pst10 )
= 2 ( 15 – 5,1 )
= 2 ( 9,9 )
= 19,8 % ( stok pasir yang dapat digunakan ) 1mm

b) Presentase ukuran pasir yang terlalu kecil


Pf = Pst10 - ( 0,1 x Puse )
= 5,1 - ( 0,1 x 19,8 )
= 5,1 – 1,98
= 3,12 % → 0,45mm

c) Presentase ukuran pasir yang terlalu besar


Pc = 100 - Pf - Puse
= 100 – 3,12% - 19,8%
= 77,08% → 0,45mm

d) Batas presentase pasir yang terlalu besar


= 100 - Pc
= 100 – 77,08%
= 22,92% → 1,1mm

Jadi diameter pasir yang di pakai antara 0,45mm -1,1mm

G. Kesimpulan
Dari hasil di atas dapat disimpulkan pasir yang dipakai tidak memenuhi
kriteria. Hal tersebut terjadi dikarenakan ketika dilakukan pengayakan kurangnya
tenaga atau kurang lama dalam pengayakan.

H. Daftar Pustaka
Laporan sementara UOUP

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai