Fix Proposal Kti - Auliya Rizka N Er - 120170036
Fix Proposal Kti - Auliya Rizka N Er - 120170036
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti sidang proposal penelitian pada
Program Studi Akademik Pendidikan Dokter
Oleh :
NPM 120170036
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2024
HUBUNGAN USIA DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN
LOW BACK PAIN PADA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA
CIREBON
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti sidang proposal penelitian pada
Program Studi Akademik Pendidikan Dokter
Oleh :
NPM 120170036
FAKULTAS KEDOKTERAN
CIREBON
2024
ii
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh
120170036
Telah disetujui
Cirebon, 12 Februari 2024
Pembimbing 1 Pembimbing 2
dr. Moh. Irwan Dharmansyah, M. Biomed dr. Ignatius Hapsoro Wirandoko., M.Si
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi syarat kelulusan blok Academic Writing
di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Kami menyadari
sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak sejak penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Bersama ini
kami menyampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya serta penghargaan yang
setinggi – tingginya kepada :
1. Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Prof. Dr. Ir. H. Achmad Faqih,
S.P., M.M yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Dr. dr. H.
Catur Setiya Sulistiyana, M.Med.Ed yang telah memberikan sarana dan prasarana
kepada kami dalam penyusunan KTI ini.
3. dr. Moh. Irwan Dharmansyah, M. Biomed dan dr. Igantius Hapsoro Wirandoko.,
M. Si yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami
dalam penyusunan KTI ini.
4. Orangtua beserta keluarga saya yang senantiasa memberikan dukungan moral
maupun material.
5. Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu – persatu atas bantuannya
secara langsung maupun tidak langsung sehingga KTI ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan yang telah membantu saya. Semoga KTI ini bermanfaat bagi kita semua.
Cirebon, 12 Februari 2024
v
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………………I
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................... 7
vi
2.1.3 Usia ............................................................................................................ 18
2.1.4 Indeks Massa Tubuh (IMT) ....................................................................... 19
2.2 KERANGKA TEORI .............................................................................................. 21
GAMBAR 2. KERANGKA TEORI ................................................................................. 21
2.3 KERANGKA KONSEP ........................................................................................... 22
2.4 HIPOTESIS .......................................................................................................... 22
vii
3.9.3 Analisis Bivariat ......................................................................................... 29
3.9.4 Etika Penelitian .......................................................................................... 29
3.10 JADWAL PENELITIAN ........................................................................................ 30
LAMPIRAN ................................................................................................................ 33
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Orisinalitas penelitian…………………………………………………….4
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh…………………………………………11
Tabel 3. Tanda-tanda red flags pada LBP…………………………………………16
Tabel 4. Back Pain Functional Scale (BPFS)……………………………………..18
Tabel 5. Jadwal Penelitian…………………………………………………………32
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anatomi Vertebra Lumbal……………………………………………....8
Gambar 2. Kerangka Teori………………………………………………………….21
Gambar 3. Kerangka Konsep……………….………………………………………21
Gambar 4. Alur Penelitian…………………………………………………………..30
x
DAFTAR SINGKATAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
LBP adalah rasa nyeri yang dirasakan pada punggung bagian bawah yang
berasal dari tulang belakang daerah punggung bawah, otot, saraf, atau bagian tubuh
lainnya yang terletak di sekitar area tersebut. LBP paling sering terjadi pada rentang
usia 40 hingga 69 tahun. Berdasarkan data WHO, pada tahun 2019 menyatakan
bahwa 33% dari orang-orang di negara berkembang mengalami nyeri persisten. Di
dunia jumlah orang yang mengalami LBP sangat bervariasi setiap tahunnya,
dengan jumlah 15-45%. Sekitar 17,3 juta orang di Inggris pernah mengalami LBP
dan 1,1 juta dari mereka menjadi lumpuh akibat LBP tersebut. Sedangkan di
Amerika Serikat, 26% orang dewasa mengalami LBP selama setidaknya 1 hari
dalam waktu 3 bulan. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018
menunjukkan bahwa prevalensi penyakit muskuloskeletal di Indonesia
didiagnoskan oleh tenaga kesehatan yaitu 11,9% dan 24,7% berdasarkan gejala dan
diagnosis. Jumlah penderita LBP di Indonesia tidak diketahui pasti, tetapi
diperkirakan antara 7,6-37%.1,2,3
LBP dapat menjadi masalah kesehatan yang dapat terjadi pada berbagai jenis
pekerjaan. Pekerja dapat menderita LBP karena adanya faktor risiko seperti
kondisi tempat kerja, peralatan kerja, proses produksi, cara kerja, dan hasil
produksi. Degenerasi tulang akan terjadi seiring bertambahnya usia pada pekerja,
keadaan ini mulai terjadi pada usia 30 tahun. Pada usia 30 tahun terjadi kerusakan
jaringan, penggantian jaringan menjadi jaringan parut, dan penurunan jumlah
cairan dalam tubuh. Ini mengurangi stabilitas otot dan tulang. Risiko mengalami
penurunan elastisitas tulang, yang menyebabkan gejala LBP meningkat seiring
dengan bertambahnya usia. Setelah usia 30-40 tahun, fungsi fisiologis, neurologis,
dan kemampuan fisik menurun sehingga menyebabkan penurunan kemampuan
1
2
melakukan aktivitas dan kemampuan kerja. Hal ini terjadi dalam irama yang
berbeda untuk setiap individu. Pada penelitian yang dilakukan oleh Saputra pada
tahun 2020, menjelaskan bahwa faktor usia dapat mempengaruhi beberapa
terjadinya LBP pada pekerja disebabkan oleh adanya ketegangan otot, gerakan
yang sering dilakukan secara tiba-tiba, dan posisi tubuh yang tidak stabil. Hal ini
terjadi karena pada usia 30 tahun terjadi pergantian jaringan menjadi jaringan parut
dan pengurangan cairan sehingga menyebabkan berkurangnya stabilisasi pada
tulang dan otot. Semakin tua seseorang, maka semakin besar kemungkinan
mengalami penurunan elastisitas tulang, yang menyebabkan timbulnya keluhan
LBP.3,4,5,6
LBP dapat terjadi juga karena Indeks Massa Tubuh (IMT), semakin lama
seseorang duduk maka ketegangan otot akan bertambah. Seseorang yang
overweight dapat mengalami LBP karena mereka membebani otot dan tulang
mereka selama bertahun-tahun, yang menyebabkan rongga discus menyempit
secara permanen dan menyebabkan degenerasi tulang belakang. Orang yang
bekerja dengan beban kerja statis yang lama dan tidak memperhatikan ergonomi
juga lebih rentan mengalami LBP. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Risa pada tahun 2022, menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan LBP. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi akan berdampak pada
beban vertebra lumbal, sehingga menyebabkan gangguan pada struktur tulang
belakang dan meningkatkan risiko keluhan LBP.7,8,9
Menganalisis hubungan antara usia dan indeks massa tubuh dengan kejadian
LBP pada pegawai di Sekretariat Daerah Kota Cirebon.
Tulang belakang terdiri atas susunan Os. vertebrae, setiap Os. vertebrae
dipisahkan oleh diskus intervertebralis dan disatukan oleh ligamentum longitudinal
anterior dan posterior. Medulla spinalis akan bercabang menjadi radiks dan saraf
perifer di canalis vertebralis yang terbentuk oleh susunan vertebrae ini. Nyeri di leher,
lengan, pinggang bawah, pantat, dan kaki dapat disebabkan oleh radikulopati. Struktur
yang terdapat ditulang belakang yaitu periosteum, dura, sendi facet, annulus fibrosus,
vena dan arteri epidural, serta ligamentum longitudinalis. Struktur tersebut peka
terhadap rangsangan nyeri dan memiliki kemampuan untuk memicu nyeri ke pusat
nyeri yang lebih tinggi pada struktur saraf pusat dan menyebabkan nyeri punggang
bawah.12
Selama dua puluh tahun pertama kehidupan, 80 - 90 % beban tubuh
ditransmisikan ke sepertiga posterior diskus. Namun, seiring bertambahnya tinggi
diskus, aksis biomekanik beralih ke persendian bagian posterior, atau facet. Untuk
mempertahankan stabilitas sendi vertebrae, pertumbuhan tulang mengkompensasi
peningkatan tekanan biomekanik ini. Seiring berjalannya waktu, facet vertebrae akan
menjadi lebih besar dan endplate vertebrae akan menjadi lebih besar. Ini mengarah
pada penyempitan foramina intervertebralis dan kanalis sentralis. Dengan kompresi
neural, diameter anteroposterior kanal dan patensi foramina akan berkurang. Mielopati
radikular atau sindroma vaskular seperti pseudoklaudikasio dan iskemia medulla
spinalis dapat muncul sebagai akibat dari spinal stenosis.12
7
8
pekerjaan yang sebagian besar dilakukan dengan sikap duduk dan diperlukan
gerakan yang berulang-ulang untuk meregangkan tulang rusuk bawah agar tidak
terjadi kekakuan.8
2.1.2.2 Faktor Risiko Low Back Pain
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian LBP, antara
lain:
1. Jenis Kelamin
LBP lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria,
karena wanita memiliki kapasitas otot yang lebih rendah daripada pria secara
fisiologis. Sehingga jenis kelamin sangat memengaruhi tingkat risiko
keluhan pada otot rangka. Berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan
bahwa kasus musculoskeletal disorders lebih sering terjadi pada wanita
dibandingkan dengan pria.5
Faktor jenis kelamin dan hormonal seseorang juga dapat
mempengaruhi terjadinya LBP. Pada wanita lebih sering mengalami
keluhan LBP dibandingkan dengan pria, karena pada wanita memiliki
hormon estrogen yang dapat mempengaruhi hal tersebut. Peningkatan dan
penurunan kadar estrogen dipengaruhi oleh kehamilan, penggunaan
kontrasepsi, dan menopause. Peningkatan kadar estrogen pada proses
kehamilan dan penggunaan kontrasepsi dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan hormon relaxin. Ketika hormon relaxin meningkat hormon
tersebut dapat menyebabkan terjadinya kelemahan pada sendi dan ligamen.
Selain itu, penurunan hormon estrogen selama proses menopause juga dapat
menyebabkan penurunan kepadatan tulang, yang memungkinkan
terjadinya LBP. Di dalam teori menyebutkan bahwa kekuatan otot wanita
lebih lemah daripada laki-laki.14
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
perawat di RS TK. III R.W Monginsidi Manado yang mengalami keluhan
LBP lebih banyak terjadi pada perawat berjenis kelamin wanita yaitu
10
dapat disebabkan oleh olahraga yang tidak sehat dengan mengangkat beban
yang terlalu berat tanpa memperhatikan intensitas olahraga yang bertahap
sehingga dapat menyebabkan suplai oksigen ke otot menjadi lebih sedikit
dan otot jantung tidak terlatih dengan baik saat memompa.15
2.1.2.3 Klasifikasi Low Back Pain
Berdasarkan dari waktu timbulnya keluhan, LBP diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Akut
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mentari pada tahun
2019, LBP akut ditandai dengan rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba,
timbul dalam waktu < 6 minggu. LBP akut dapat berasal dari luka traumatik
seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, dan itu dapat hilang atau sembuh.
Kejadian tersebut tidak hanya dapat menyebabkan kerusakan jaringan, tetapi
juga dapat merusak ligamen, tendon, dan otot. Dalam kasus kecelakaan yang
lebih serius, fraktur tulang lumbal dan spinal masih dapat
sembuh. Penatalaksanaan awal untuk LBP akut terfokus pada istirahat dan
penggunaan analgesik.15
2. Sub-akut
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cahya Andaru pada tahun
2021, LBP dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu. Keluhan LBP subakut
dapat terjadi dalam waktu 6 minggu sampai 3 bulan.12
3. Kronik
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mentari pada tahun
2019 LBP kronik terjadi dalam waktu > 3 bulan. Biasanya sembuh dalam
waktu yang lama dan dapat timbul kembali. LBP kronik dapat disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu osteoarthritis, rheumatoid arthritis, proses
degenerasi discus intervertebralis, dan tumor.15
13
otot yang berlebihan, ketegangan otot, cedera otot, ligamen, dan diskus yang
menyokong tulang belakang. Selain itu kondisi nonmekanik seperti
peradangan pada ankilosing spondilitis, infeksi, neoplasma, dan
osteoporosis juga dapat menyebabkan kondisi ini.13
Patofisiologi LBP sangat kompleks. Terdapat banyak elemen dan
struktur anatomis dari tulang lumbal seperti tulang, ligamen, tendon, otot,
dan diskus yang dapat menyebabkan gangguan. Sebagian besar elemen
lumbal memiliki inervasi sensorik, yang memungkinkan mereka untuk
menghasilkan sinyal nosiseptif sebagai tanggapan terhadap stimulus yang
menyebabkan kerusakan jaringan. Sebab lainnya adalah gangguan saraf,
seperti skiatika. Dalam kasus LBP kronis, penyebabnya seringkali adalah
kombinasi nosiseptif dan neurologis.13
2.1.2.6 Tanda dan Gejala Low Back Pain
Gejala LBP berhubungan dengan neurologis, dimana LBP dapat
menimbulkan gejala nyeri radikular dan nyeri radikulopati. Penyebab nyeri
ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada radiks atau dapat disebut
sebagai sciatica. Diagnosis sciatica didasarkan pada temuan klinis seperti
riwayat nyeri kaki dermatomal, nyeri kaki yang lebih berat dibandingkan
dengan nyeri pinggang, dan perburukan nyeri kaki saat batuk, mengejan,
atau bersin. Pada nyeri radikulopati dapat ditandai dengan adanya
kelemahan, penurunan sensasi sensorik atau motorik yang terkait dengan
radiks atau kombinasi dari keduanya ditandai dengan radikulopati. Nyeri
radikular juga dapat muncul bersamaan dengan kondisi ini. Dibandingkan
dengan orang-orang yang hanya mengeluh LBP, mereka yang mengalami
gejala ini dilaporkan mengalami kondisi yang lebih buruk. Salah satu sumber
utama nyeri radikular dan radikulopati adalah herniasi diskus yang disertai
dengan inflamasi pada jaringan sekitarnya. Pasien yang mengalami
LBP harus memperhatikan tanda-tanda red flags pada tabel. Jika ditemukan
adanya tanda-tanda red flags, pasien harus segera dirujuk dan diberikan
terapi.12
15
Unable
Quite a A little
to Extreme Moderate No
No Items bit of bit of
perform Difficulty Difficulty difficulty
Difficulty Difficulty
activity
7 Sleeping 0 1 2 3 4 5
8 Standing for 0 1 2 3 4 5
1 hour
9 Walking a 0 1 2 3 4 5
mile
10 Going up or 0 1 2 3 4 5
down 2
flights of
stairs (about
20 stairs)
11 Sitting for 1 0 1 2 3 4 5
hour
12 Driving 1 0 1 2 3 4 5
hour
Total score = 60
(The points are totaled and compared with a maximum possible score of 60, which
represents no difficulty in performing any listed activities) Interpretation: minimum
score: 0, maximum score: 60 maximum adjusted score: 1 (100%), the higher score the
greater the patient's functional ability.
Fisioterapi, kompres panas atau dingin, korset lumbal, traksi pelvis, dan
obat analgetik dan pelemas otot
2. Tirah Baring
Waktu yang disarankan untuk tirah baring adalah 2-4 hari, dengan
tujuan untuk mengurangi tekanan intradiskal dan nyeri mekanik. Pasien
secara bertahap dilatih untuk kembali ke aktivitas sehari-hari mereka.
Selama beberapa minggu hingga 3 bulan, pasien harus tidur di atas kasur
yang keras dengan papan di bawahnya agar kasur tidak melengkung.
3. Tindakan Operasi
Tujuan operasi adalah untuk mengurangi nyeri dan gangguan fungsi
saraf dengan mengurangi penekanan dan iritasi. Tindakan operasi
harus dilakukan terutama jika kelainan neurologik semakin memburuk,
seperti paresis otot tungkai bawah, gangguan otonom (miksi, defekasi,
seksual), dan paresis otot tungkai bawah. Selain itu, jika terapi konservatif
tidak berhasil, tindakan operasi harus dilakukan.
2.1.3 Usia
Menurut Departemen Kesehatan RI pada tahun 2009 menyatakan bahwa
usia manusia terbagi menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok
menggambarkan tahapan pertumbuhan manusia tersebut, antara lain:18
Tulang Lamanya
Perbedaan Perbedaan
mengalami durasi Berkurang
kapasitas kapasitas Meningkat Terjadinya
degenerasi kerja nya
otot dan otot dan kan durasi cedera
dan meningka mineral
pengaruh pengaruh kerja pada otot
kerusakan tkan risiko tulang
hormonal hormonal
pada jaringan LBP
Gangguan
muskuloskeletal
Persepsi nyeri
tulang punggung
belakang
LBP
Usia
Low back pain
Keterangan:
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3. Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
Pada penelitian ini hipotesis yang akan diuji yaitu :
1. Terdapat prevalensi kejadian LBP pada pegawai di Sekretariat Daerah Kota
Cirebon.
2. Terdapat hubungan antara usia dengan kejadian LBP pada pegawai di
Sekretariat Daerah Kota Cirebon.
3. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian LBP pada
pegawai di Sekretariat Daerah Kota Cirebon.
BAB III
METODE PENELITIAN
23
24
bulan terakhir.
3. Pegawai dengan rentan usia 30-58 tahun.
4. Pegawai yang melakukan aktifitas kerja dalam posisi duduk
selama ≥ 1 jam / hari.
3.4.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pegawai yang sedang hamil, mengalami edema dan acites.
2. Responden yang tidak menjawab 75% dari keseluruhan
pertanyaan kuisioner.
3. Pegawai yang didiagnosa mengalami masalah kongenital
seperti lordosis, skoliosis, dan kifosis.
3.4.4 Cara Sampling
Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling
dengan jenis teknik yang digunakan adalah Consecutive sampling. Pada
consecutive sampling semua subjek yang memenuhi kriteria pemilihan
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan
terpenuhi.
3.4.5 Besar Sampel
Rumus Lameshow merupakan rumus yang digunakan untuk
mengetahui jumlah sampel yang tidak diketahui. Sampel akan sangat
berpengaruh pada representasi populasi dalam sebuah proses
penelitian. Jika besar populasi (n) tidak diketahui maka akan
digunakan rumus Lemeshow.
(1 − )
n=
²
Keterangan:
n = jumlah sampel yang dicari
Z = skor z pada kepercayaan 90% (1,96)
P = fokus suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui
25
Pengajuan Ethical
Usulan Proposal Pengesahan Proposal
Clearance
No Kegiatan Bulan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
2023 2024 2024 2024 2024 2024 2024 2024
1 Penyusunan
proposal
2 Ujian
proposal
4 Persiapan ke
lapangan
5 Pengumpulan
data
6 Analisis data
7 Penyusunan
skripsi
DAFTAR PUSTAKA
1. Prastuti B, Sintia I, Ningsih KW. Hubungan Lama Kerja dan Posisi Duduk
Terhadap Kejadian Low Back Pain Pada Penjahit di Kota Pekanbaru. J Endur
Kaji Ilm Probl Kesehat [Internet]. 2020;5(2):375–82. Available from:
http://doi.org/10.22216/jen.v5i2.4431
2. Perdana Putra E, Mardatillah S, Nova R. Gambaran Radiografi Vertebrae
Lumbal pada Pasien Lansia dengan Low Back Pain di Rumah Sakit dr.
Reksodiwiryo Padang Tahun 2021. Sci J. 2022;1(6):434–45.
3. Nyeri K, Bawah P, Nelayan P. Journal of. 2021;2:21–6.
4. Guesteva VC, Anggraini RA, Maudi LP, Rahmadiani PY, Azzahra N. Faktor-
Faktor Penyebab Kejadian Low Back Pain pada Pekerja Kantoran: Systematic
Review. J Ilm Kesehat Masy Media Komun Komunitas Kesehat Masy.
2021;13(3):151–9.
5. Andini F. Fauzia Andini| Risk Factors of Low Back Pain in. Work J Major |.
2015;4:12.
6. Mastuti KA, Husain F. Gambaran Kejadian Low Back Pain pada Karyawan CV.
Pacific Garment. J Ilmu Kesehat Mandira Cendikia. 2023;2(8):297–305.
7. Arwinno LD. Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Penjahit Garmen. Higeia J
Public Heal Res Dev. 2018;2(3):406–16.
8. Wulandari M, Setyawan D, Zubaidi A. Faktor Risiko Low Back Pain Pada
Mahasiswa Jurusan Ortotik Prostetik Politeknik Kesehatan Surakarta. J
Keterapian Fis. 2017;2(1):8–14.
9. Yulianto AB, Sartoyo, Wardoyo P, Fariz A. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah Bengkulu. Sereal Untuk. 2023;8(1):51.
10. Husna I, Arifin A, Setiadi G. Usia Dan Posisi Kerja Pengrajin Payet
Berpengaruh Terhadap Keluhan Low Back Pain. J Kesehat Lingkung J dan Apl
Tek Kesehat Lingkung. 2021 Jan 2;18(1):1–6.
11. Br Silitonga SS, Utami TN. Hubungan Usia dan Lama Kerja dengan Keluhan
Nyeri Punggung Bawah pada Nelayan di Kelurahan Belawan II. PREPOTIF J
31
32
33
34
Cirebon, 2024
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Derajat Fungsional Low Back Pain Pada Pegawai
Sekretariat Kota Cirebon.
Petunjuk pengisian:
Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan kemudian jawablah sesuai
dengan kondisi atau keadaan anda saat ini
Isilah pertanyaan di bawah ini secara lengkap
Jika anda menemui kesulitan dalam mengisi kuesioner ini, silahkan
bertanya langsung kepada peneliti
A. Karakteristik Responden
Nama : …………………………..
Umur :…………………………..
Jawaban : ………………..
Jawaban :…………….
Jawaban :……………..
37
4. Manakah Posisi dibawah ini yang sering saudara lakukan selama bekerja ?
(beri tanda (√) pada kolom)
3. Mampu melakukan
aktivitas berat di
lingkungan rumah
4. Mampu melakukan
gerakan
membungkuk
5. Mampu mengenakan
sepatu dan kaos kaki
sendiri
6. Mampu mengambil
barang dilantai
7. Mengalami
gangguan
tidur
8. Mampu berdiri
selama satu jam
9. Mampu berjalan
sejauh 1 km
10. Mampu naik
turun tangga
(sekitar 20 anak
tangga)
11. Mampu duduk
selama 1 jam
12. Mampu berkendara
selama 1 jam