Resume Moderasi Peran Asrama dalam Menumbuhkan Moderasi dan Nasionalisme Brigjen. Pol. Dr. H. Ahmad Nurwakhid Direktur Pencegahan BNPT
Radikalisme mengatasnamakan agama selalu berhasil menipu
rakyat yang membuat intervensi asing. Pola tersebut sudah sering terjadi di negara-negara lain. Yang jadi masalah kita belum memiliki regulasi yang melarang ideologi yang menentang Pancasila. Radikalisme yang mengatasnamakan agama sejatinya adalah pengambil alih politik dengan mengganti panacasila. Paham ini mengkafirkan semua hal yang bertenatangan dengan paham mereka. Namun kita harus lega karena hal tersebut sudah mulai surut, puncaknya adalah pada tahun 2017. Ketika beliau diangkat menjadi Direktur Cegah BNPT, beliau langsung membuat inovasi dan perubahan untuk mengurangi radikalisme tersebut. Angkanya sudah mulai menurun hingga 12,2% semenjak beliau menjabat menjadi Direktur Cegah BNPT RI. Dari 12,2% tadi 85% nya adalah generasi muda. Kenapa generasi muda? Karena generasi muda masih mencari jati diri dan menjadi sasaran pihak radikalisme dengan prospek jangka panjang. Perempuan juga menjadi target karena perempuan sifatnya adalah perasa dan susah untuk diradikalisasi. Beliau sudah menyiapkan tim diradikalisasi perempuan, supaya angka diradikalisasi perempuan menurun karena biasanya perempuan tidak ingin berkontak dengan laki-laki, sehingga diperlukan tim diradikalisasi perempuan. Civitas akademika harus bisa menjaga masyarakat moderat supaya tidak terpapar oleh paham radikalisme, dengan diberi vaksinasi ideologi. Karena kelompok radikal ini cenderung kurang bersosialisasi. Jika Pancasila dijalankan dengan benar, bangsa Indonesia dapat mencegah radikalisme, terorisme, dan segala ancaman yang akan datang. Radikalisme bukan memonopoli satu agama, tetapi kepada seluruh agama. Ini pure virus yang bisa memapar siapa saja. Tidak ada hubungannya agama dengan terorisme karena tidak ada agama yang mengajarkan terorisme dan kekerasan. Hal ini biasanya terjadi pada mayoritas agama di suatu negara. Empat dasar Kepribadian & Peran Bermasyarakat di era Demokrasi dan Keterbukaan Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.si selaku Ketua DGB FISIP UI.
Kehidupan mahasiswa di sebuah Asrama adalah kesempatan
menempa diri untuk memaksimalkan potensi diri dalam ruang pergaulan yang lua & multicultural. Asrama adalah Mini Indonesia. Berinteraksi dengan kolega, menjalani proses belajar, mengambil inspirasi, mengasah proses belajar, mengambil inspirasi, mengasah untuk mengatasi berbagai bentuk masalah pribadi menuju sosok mandiri. Kami mahasiswa diharapkan mampu membangun karya kerja dan hasil usaha yang akan menambah nilai tambah: mengolah, memproduksi, menyumbnag pemikiran dibidang komersial maupun non komersial. Mahasiswa harus mampu membangun relasi, bergau, dan bekerja tim untuk Bersama menghasilkan kemajuan organisasi, tempat kerja, masyarakat secara luas, termasuk dalam lingkup ASEAN dan dunia. Mahasiswa harus menyayangi dirinya dengan menggunakan/mengkonsumsi makanan, informasi, aktifitas yang mampu menignkatakn prestasi jangka dan pencapaian cita-cita jangka Panjang. Kita semua adalah bagian bangsa Indonesia yang besar dan penuh potensi. Kita harus mandiri dan memimpin proses kemandirian bagi kedaulatan bangsa. Sebagai rakyat, kita perlu menjaga kepentingan bersama. Bangsa lain berlari kencang dan mencapai keberhasilan. Kita tidak boleh lari di tempat. Kita menatap ke depan dan membangun landasan baru untuk maju. Bersama, memimpin, dan membangun keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.