Anda di halaman 1dari 2

Nabil Arsyril Nuha

2106645531

Resume Moderasi
Peran Asrama dalam Menumbuhkan Moderasi dan Nasionalisme
Brigjen. Pol. Dr. H. Ahmad Nurwakhid Direktur Pencegahan BNPT

Radikalisme mengatasnamakan agama selalu berhasil menipu


rakyat yang membuat intervensi asing. Pola tersebut sudah sering terjadi
di negara-negara lain. Yang jadi masalah kita belum memiliki regulasi
yang melarang ideologi yang menentang Pancasila.
Radikalisme yang mengatasnamakan agama sejatinya adalah
pengambil alih politik dengan mengganti panacasila. Paham ini
mengkafirkan semua hal yang bertenatangan dengan paham mereka.
Namun kita harus lega karena hal tersebut sudah mulai surut, puncaknya
adalah pada tahun 2017.
Ketika beliau diangkat menjadi Direktur Cegah BNPT, beliau
langsung membuat inovasi dan perubahan untuk mengurangi radikalisme
tersebut. Angkanya sudah mulai menurun hingga 12,2% semenjak beliau
menjabat menjadi Direktur Cegah BNPT RI.
Dari 12,2% tadi 85% nya adalah generasi muda. Kenapa generasi
muda? Karena generasi muda masih mencari jati diri dan menjadi sasaran
pihak radikalisme dengan prospek jangka panjang. Perempuan juga
menjadi target karena perempuan sifatnya adalah perasa dan susah untuk
diradikalisasi. Beliau sudah menyiapkan tim diradikalisasi perempuan,
supaya angka diradikalisasi perempuan menurun karena biasanya
perempuan tidak ingin berkontak dengan laki-laki, sehingga diperlukan
tim diradikalisasi perempuan.
Civitas akademika harus bisa menjaga masyarakat moderat supaya
tidak terpapar oleh paham radikalisme, dengan diberi vaksinasi ideologi.
Karena kelompok radikal ini cenderung kurang bersosialisasi. Jika
Pancasila dijalankan dengan benar, bangsa Indonesia dapat mencegah
radikalisme, terorisme, dan segala ancaman yang akan datang.
Radikalisme bukan memonopoli satu agama, tetapi kepada seluruh
agama. Ini pure virus yang bisa memapar siapa saja. Tidak ada
hubungannya agama dengan terorisme karena tidak ada agama yang
mengajarkan terorisme dan kekerasan. Hal ini biasanya terjadi pada
mayoritas agama di suatu negara.
Empat dasar Kepribadian & Peran Bermasyarakat di era
Demokrasi dan Keterbukaan
Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.si selaku Ketua DGB FISIP UI.

Kehidupan mahasiswa di sebuah Asrama adalah kesempatan


menempa diri untuk memaksimalkan potensi diri dalam ruang pergaulan
yang lua & multicultural. Asrama adalah Mini Indonesia.
Berinteraksi dengan kolega, menjalani proses belajar, mengambil
inspirasi, mengasah proses belajar, mengambil inspirasi, mengasah untuk
mengatasi berbagai bentuk masalah pribadi menuju sosok mandiri.
Kami mahasiswa diharapkan mampu membangun karya kerja dan
hasil usaha yang akan menambah nilai tambah: mengolah, memproduksi,
menyumbnag pemikiran dibidang komersial maupun non komersial.
Mahasiswa harus mampu membangun relasi, bergau, dan bekerja tim
untuk Bersama menghasilkan kemajuan organisasi, tempat kerja,
masyarakat secara luas, termasuk dalam lingkup ASEAN dan dunia.
Mahasiswa harus menyayangi dirinya dengan
menggunakan/mengkonsumsi makanan, informasi, aktifitas yang mampu
menignkatakn prestasi jangka dan pencapaian cita-cita jangka Panjang.
Kita semua adalah bagian bangsa Indonesia yang besar dan penuh
potensi. Kita harus mandiri dan memimpin proses kemandirian bagi
kedaulatan bangsa. Sebagai rakyat, kita perlu menjaga kepentingan
bersama.
Bangsa lain berlari kencang dan mencapai keberhasilan. Kita tidak
boleh lari di tempat. Kita menatap ke depan dan membangun landasan
baru untuk maju. Bersama, memimpin, dan membangun keadilan sosial
bagi seluruh bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai