Anda di halaman 1dari 5

Nama : Izzati Karna Wastitya

NIM : 20312007

STRENGTHENING PANCASILA AS NATIONAL IDEOLOGY TO

IMPLEMENTATE THE BALANCING VALUES TO IMPROVE LAW’S

1. Pembahasan mengenai apa?

Jurnal ini membahas tentang asal-usul terbentuknya Pancasila dari zaman sriwijaya
sampai dengan masa Orde Lama, Pancasila sebagai sumber filosofi negara, fungsi
Pancasila sebagai ideologi bangsa, dan nilai ekuilibrium dalam perspektif Pancasila
(Pancasila sebagai sumber hukum)

2. Strengths

Kekuatannya adalah Pancasila dapat mempererat persatuan serta tali persaudaraan.


Pancasila dapat menyatukan beraneka ragam suku dan bangsa yang ada Indonesia. Orang-
orang saling bantu-membantu satu sama lain tanpa mempedulikan ras, suku, serta agama.
Pada saat terjadi tsunami di Aceh, para rakyat Indonesia saling menggalang dana dan
membantu masyarakat Aceh terlepas dari adanya konflik politik yang terjadi

3. Weaknesses

Kelemahannya adalah Pancasila masih dianggap remeh oleh bangsa Indonesia dan juga
banyak orang yang belum menerapkan Pancasila di kehidupan sehari-hari. Selama ini
masih banyak hanya diterapkan dalam ucapan saja bukan diaplikasikan langsung.
Padahal, Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa, di dalam pancasila juga
terdapat nilai-nilai pokok(inti) yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara
sehingga persatuan dan kesatuan di masyarakat dapat tetap utuh.

4. Opportunities

Peluangnya adalah dengan menjadikan Pancasila sebagai suatu kesepakatan, kita dapat
membangun bangsa yang saling menghormati satu sama lain, bergotong royong, tanpa
melihat latar belakang berbeda yang meliputi agama, ras, etnis, budaya, bahasa dan
lainnya. Dengan menjadikan Pancasila sebagai tonggak hukum negara Indonesia, kita
dapat menciptakan hukum yang adil serta tidak condong ke pihak tertentu dan dapat
melindungi seluruh warga negara Indonesia.

5. Threats

Ancamannya adalah dengan adanya suatu kelompok yang berpendapat bahwa Pancasila
sudah ketinggalan zaman dan tidak dapat mengikuti perkembangan sains dan technology
saat ini akan mengakibatkan terancamnya kedudukan Pancasila sebagai ideologi dari
Indonesia menjadi salah satu ancaman yang dapat terjadi. Padahal, Pancasila memiliki
dimensi yang bersifat fleksibel.

6. Kesimpulan

Kesimpulan dari jurnal ini adalah Pancasila adalah hasil pemikiran dari para pendahulu
dan pendiri bangsa dengan memperhatikan karakter bangsa, budaya, serta reiligi. Filosofi
yang terkandung dalam Pancasila akan menjamin kelangsungan keamanan pemerintahan
bangsa Indonesia dan persaudaraan bangsa, maka dari itu kita harus menerapkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila berfungsi sebagai ideologi bangsa,
dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan sebagai kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi bangsa berperan sebagai ilmu pengetahuan yang diyakini
benar untuk menjadi pandangan hidup Indonesia dan bimbingan dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi oleh masyaraka, bangsa, dan negara Indonesia. Pancasila
sebagai sumber hukum mempunyai arti bahwa seluruh hukum dan peraturan yang ada di
Indonesia harus berlandaskan Pancasila dan tidak boleh bertolak belakang dengan
Pancasila.

7. Pendapat

Pendapat saya mengenai jurnal ini yaitu kita sebagai generasi penerus bangsa harus
menerapkan Pancasila di kehidupan sehari-hari dan tidak hanya diucapkan saja karena
Pancasila memiliki nilai-nilai yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dan akan
sangat berguna di kehidupan bermasyarakat. Pancasila mengajarkan toleransi, persatuan,
gotong royong, dan musyawarah.
PANCASILA AND RADICALISM: PANCASILA ENCULTURATION

STRATEGIES AS RADICAL MOVEMENT PREVENTIONS

1. Pembahasan mengenai apa?

Jurnal ini membahas tentang pengertian radikalisme secara luas, latar belakang dari
radikalisme, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya radikalisme, pentingnya
penguatan Pancasila untuk mencegah gerakan radikal dan apa saja yang dapat dilakukan
untuk menghindari gerakan radikalisme di Indonesia.

2. Strengths

Kekuatannya adalah dengan adanya Pancasila kita dapat meminimalisir radikalisme yang
sudah tertanam di seluruh aspek yang ada di kehidupan. Caranya adalah dengan
menghindari membedakan orang dengan melihat kelompok masyarakat, agama, dan
rasnya, menjunjung tinggi HAM, saling menghormati antar suku dan agama. Pancasila
memiliki peran dan fungsi yang jelas untuk mengatur serta menjaga perilaku masyarakat.
Jiwa-jiwa Pancasila haruslah dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari seperti
politik, pendidikan, agama, budaya, sosial, dan ekonomi

3. Weaknesses

Kelemahannya adalah factor-faktor yang menyebabkan dan melatarbelakangi radikalisme


masih sering terjadi di kehidupan bermasyarakat (dalam aspek politik, umat muslim
sering didiskriminasi) sehingga tidak akan mudah untuk menghapus radikalisme yang
terjadi di Indonesia

4. Opportunities

Peluangnya adalah dengan adanya kebijakan deradikalisasi kita dapat meminimalisir


bahkan menghilangkan radikalisasi yang ada di Indonesia. Deradikalisasi pemahaman
agama berarti upaya menghilangkan paham radikal. Tujuannya bukan untuk
menyampaikan pemahaman baru tetapi lebih menekankan pada pemahaman yang holistik
dan kontekstual sesuai dengan misi utamanya sebagai desiminasi ajaran rahmatan lil
alamin dan semangat perdamaian dunia.
5. Threats

Ancamannya yaitu radikalisme/ terorisme adalah nyata dan menjadi permasalahan global
pada saat ini. Radikalisme atau terorisme bersifat merusak, merugikan orang lain, serta
menjadi ancaman bagi kedudukan Pancasila sebagai landasan serta pedoman hidup
bangsa Indonesia. Radikalisme atau terorisme ini dilakukan oleh kelompok tertentu yang
memiliki pemahaman agama yang kurang. Mereka mengatasnamakan perbuatan yang
bertolak belakang dengan ajaran-ajaran serta ayat-ayat dalam al-quran dan hadits tersebut
dengan kata jihad (perang suci) sehingga dapat merusak kesucian dari al-quran dan
hadist-hadist tersebut. Potensi radikal bisa dipengaruhi oleh aspek global, regional,
ataupun local.

6. Kesimpulan

Terorisme yang terjadi di Indonesia tidak selalu bersifat kekerasan, tetapi juga dapat
bersifat implisit seperti melalui ideologi. Ideologi agama cenderung menjadi motivasi
untuk membenarkan kekerasan. Penegakan kekerasan yang mengatasnamakan agama
dianggap sebagai dasar perjuangan keyakinan dan sebagai bentuk religi kaffah..
Radikalisme muncul karena faktor politik, ekonomi dan sosial-budaya dan pemahaman
yang salah terhadap agama (jihad). Radikalisme bukanlah berasal dari kelompok islam,
melainkan berasal dari kelompok yang mempunyai tujuan tertentu. Radikalisme dapat
dicegah dengan bekerja sama dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila, menghindari
membedakan orang dengan melihat kelompok masyarakat mereka, bangsa, (agama, ras,
dan budaya).

7. Pendapat

Pendapat saya mengenai jurnal ini yaitu radikalisme memang susah untuk dihilangkan
dan dihindarkan karena sudah tertanam di setiap aspek kehidupan, namun bukan berarti
kita tidak bisa menghilangkan radikalisme dari Indonesia. Jika kita memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, maka kita dapat
meminimalisir terjadinya radikalisme. Tugas untuk menghilangkan radikalisasi bukan
hanya tugas pemerinta, tetapi juga tugas kita semua selaku warga negara Indonesia agar
negara kita dapat terbebas baik dari radikalisasi maupun terorisme. Kita harus
membangun pikiran yang seimbang dalam mengikat hubungan yang harmonis antara
agama dan negara karena keduanya merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai