Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS CARA MENGATASI PENYAKIT KKN DI INDONESIA

Rikki Pati Hutasoit

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

rriki9912 @gmail.com

ABSTRAK

Budaya korupsi,kolusi dan nepotisme(KKN) masih menjadi masalah sejak masa pemerintahan
orde lama sampai sekarang.Hal ini tidak dapat kita hindari karena sifat manusia yang serakah
dan selalu mengingini harta dan tahta sehingga merelakan segala tindakan agar tujuannya dapat
tercapai.Pada zaman sekarang Indonesia sangat memerlukan pemimpin yang memahami aspirasi
rakyatnya dan membaca kecenderungan zaman yang terus berubah.Agar seluruh masyarakat
Indonesia dapat merasakan kesejahteraan dan keadilan sosial.

Pada dasarnya, kepemimpinan dan pemerintahan adalah dua konsep teoretis yang
berbeda. Kepemimpinan sering di-artikan sebagai teknik, cara, gaya, dan strategi seorang
pemimpin dalam memenga-ruhi orang lain dalam proses pencapaian tujuan. Pemerintahan adalah
wadah atau ins-titusi tempat penguasa (pemerintah) dengan rakyat (yang diperintah) melakukan
interaksi. Kepemimpinan pemerintahan adalah ke-mampuan atau kemahiran seorang pemimpin
dalam memengaruhi orang lain dalam pencapaian tujuan pemerintahan.

Kata kunci:kkn,koruptif,mengatasi

Menurut saya cara paling efektif dan efisien untuk menghapus KKN adalah dengan
kesadaran masing-masing individu. Hanya saja sekiranya hal itu sulit diwujudkan dengan kondisi
moral, mental, dan kesadaran bangsa Indonesia yang relatif buruk. Maka dari itu, untuk
memberantas KKN perlu diupayakan banyak hal dan perlu pula kerja sama dari setiap pimpinan
bangsa dengan perannya masing-masing. Di bawah ini adalah pimpinan dengan peranannya
masing-masing;

1. Pemerintah dan Perangkat Kenegaraan Membuat dan menegakkan peraturan


perundangan yang melarang korupsi, kolusi, dan nepotisme. Membuat maupun
mendukung lembaga-lembaga pemberantasan KKN. Mengadakan maupun
mensponsori event-event yang mendukung pemberantasan KKN, misalnya
penyuluhan, workshop, dan sebagainya. Sebisa mungkin menjauhi praktik KKN
sekalipun dalam porsi kecil. Menumbuhkan jiwa anti-KKN dalam diri dan
menularkan semangat itu baik pada sesama aparatur kenegaraan maupun pada orang
lain .
2. Guru, Dosen, dan Keluarga, dan Lainnya Mengajarkan pada generasi muda tentang
seberapa negatif KKN. Memberi pendidikan yang mengarah pada kesadaran diri
agar sebisa mungkin selalu jujur dan adil di setiap tindakan. Sebisa mungkin
menjauhi praktik KKN sekalipun dalam porsi kecil. Menumbuhkan jiwa anti-KKN
dalam diri dan menularkan semangat itu baik pada sesama guru maupun pada
lainnya.
3. Praja dan Mahasiswa Mempelajari KKN dan seluk-beluknya untuk mengetahui
seberapa negatif KKN itu. Sebisa mungkin menjauhi praktik KKN sekalipun dalam
porsi kecil. Membiasakan diri jujur dalam setiap tindakan. Mempersiapkan masa
depan Indonesia bersih dari KKN dimulai dari penerapan gerakan anti-KKN pada
diri sendiri dan dilanjutkan dengan mengalirkan semangat anti-KKN pada orang di
sekitar terutama teman, sesama generasi muda.
4. Pegawai pemerintah Sebisa mungkin menjauhi praktik KKN sekalipun dalam porsi
kecil. Menumbuhkan jiwa anti-KKN dalam diri dan menularkan semangat itu pada
masyarakat. Mengadakan maupun mensponsori kegiatan-kegiatan yang mendukung
anti-KKN seperti penyuluhan, workshop, dan sebagainya di tingkat masing-masing
(desa, kecamatan, kabupaten, dan lain-lain).
5. Aktivis Mengadakan maupun menseponsori event-event yang mendukung anti-KKN,
misalnya penyuluhan, workshop, dan sebagainya. Sebisa mungkin menjauhi praktik
KKN sekalipun dalam porsi kecil. Menumbuhkan jiwa anti-KKN dalam diri dan
menularkan semangat itu pada orang lain.

Seorang pemimpin haruslah memiliki sikap-sikap yang terpuji dan memang terlahir sebagai
seorang pemimpin,dibina serta dididik dalam lingkungan yang baik Agar KKN di Indonesia
dapat diatasi meskipun secara perlahan akan tetapi lama kelamaan akan dapat diatasi sepenuhnya
,terdapat Tiga teori utama yang menarasikan kemunculan seorang pemimpin:

 Teori Genetis, menyatakan bahwa pemimpin itu tidak dibuat, tetapi seorang pemimpin
lahir karena bakat yang dibawa sejak lahirnya
 Teori Sosial, menyatakan bahwa pemimpin harus disiapkan dan dibentuk. Pe-mimpin
tidak lahir begitu saja, tetapi melalui suatu proses penggemblengan yang sistema-tis,
seperti pengkaderan, pendidikan, dan pelatihan.
 Teori Ekologis, menyatakan bahwa seorang akan sukses menjadi pemimpin, bila sejak
lahir dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Bakat-bakat itu dikem-bangkan
dalam kehidupannya melalui proses pendidikan, pelatihan, dan pengalaman sesuai
dengan kepentingan dan tuntutan zaman.

Menurut saya teori ekologis adalah teori yang paling dibutuh kan pada zaman ini karena
ketika kita sejak lahir sudah memiliki sifat kepemimpinan ditambah dengan pelatihan,pendidikan
dan pengalaman kepemimpinan menjadikan kita menjadi pemimipin yang ideal,terkhusus bagi
seorang praja yang dilatih,diasuh dan diberikan pengajaran mengenai kepemimpinan.Oleh
karena itu sebagai kader-kader harapan bangsa seorang praja harus dapat mengikuti
perkembangan zaman,jangan termakan doktrin-doktrin lama dan menjadi seorang pelurus bukan
penerus.

Dulu Indonesia adalah macan asia akan tetei sekarang banyak negara yang mengatakan
bahwa Indonesia adalah MACAN ASIA YANG TERTIDUR di era modern.Mereka mengakui
bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi sebuah negeri adidaya.Belanda tidak punya
gunung,Swiss tidak punya pantai dan lautan,Arab Saudi tidak punya hutan sedangkan Indonesia
punya semuanya,seharusnya Indonesia bias semakmur Negara-negara
tersebut,bahkan lebih.

Oleh karena itu dalam mengikuti semangat zaman yang menyertai kepemimpinan
pemerintahan, dibutuhkan syarat-syarat kepemimpinan. Ada tiga hal penting yang senantiasa
disarankan oleh para ahli dalam mengkaji dan menganalisis masalah syarat-syarat kepe-
mimpinan, yaitu: kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan. Dalam memahami aspirasi rakyat,
seorang pemimpin harus senantiasa melakukan komunikasi timbal balik dengan rakyat yang
dipimpinnya. Dari proses interaksi tersebut akan diketahui hakikat dari keinginan dan re-alitas
yang dihadapi masyarakat. Jangan sam-pai orang di luar wilayah pemerintahan yang
memberitahu kondisi internal wilayah seorang pemimpin. Hal ini sangat fatal, na-mun tidak
jarang terjadi dalam realitas ke-hidupan kepemimpinan pemerintahan.

Dalam konteks kemampuan membaca ke-cenderungan zaman yang terus berubah, seorang
pemimpin tidak boleh kehilangan informasi, wacana, dan isu yang terus berkembang dalam
pelaksanaan pemerinta-han.Seorang pemimpin dapat melakukan inovasi-inovasi dan kreasi
dalam melaksanakan pemerintahan. Tidak terpaku mati pada aturan normatif yang cenderung
kaku dan tidak perspektif. Sepanjang tidak berten-tangan dengan aturan yang ada dan diabdi-kan
untuk kepentingan pemerintahan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka
inovasi dan kreaktivitas pemimpin adalah suatu keniscayaan.

KESIMPULAN

Hal yang paling utama dalam memberantas KKN di Indonesia adalah perubahan Karakter
Pemimpin yang dapat menyesuiakan dengan perkembangan zaman. Saat mengambil sebuah
keputusan dan strategi tentunya harus ada evaluasi yang nantinya dapat menjadi tolak ukur
mengenai langkah langkah yang sudah diambil, juga melakukan antisipasi saat situasi di
lapangan berubah.Dengan kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat, setidaknya kita
mampu menurunkan angka korupsi.

Anda mungkin juga menyukai