Anda di halaman 1dari 20

ATORVASTATIN KALSIUM

Atorvastatin 2

Atorvastatin kalsium mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%,
C66H68CaF2N4O10, dihitung terhadap zat anhidrat bebas pelarut. Jika pada etiket
tercantum propilen glikol solvate, mengandung atorvastatin kalsium tidak kurang dari
98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C66H68CaF2N4O10, dihitung terhadap zat anhidrat
bebas propilen glikol dan bebas pelarut. Mengandung antioksidan yang sesuai.

Pertanyaan 1:
Mengapa diperlukan penambahan antioksidan?

Kelarutan:
Tidak larut hingga sangat sukar larut dalam air, dalam dapar fosfat pH 7,4 dan dalam
asetonitril; larut hingga mudah larut dalam metanol; sukar larut dalam etanol; tidak larut
dalam larutan pH 4 dan lebih kecil.

Baku pembanding:
Atorvastatin Kalsium BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat,
terlindung cahaya, pada suhu ruang terkendali. Senyawa Sejenis A Atorvastatin BPFI;
Senyawa Sejenis B Atorvastatin BPFI; Senyawa Sejenis C Atorvastatin BPFI; Senyawa
Sejenis D Atorvastatin BPFI; Senyawa Sejenis E Atorvastatin BPFI; Senyawa Sejenis H
Atorvastatin BPFI; Senyawa Sejenis I Atorvastatin BPFI.

Pertanyaan 2:
Mengapa diperlukan baku pembanding senyawa sejenis A, B, C, D, E, H dan I
Atorvastatin?
Fenomena apakah yang mengakibatkan terbentuknya senyawa-senyawa
tersebut?

Identifikasi
A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P
menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti
pada Atorvastatin Kalsium BPFI.
Atorvastatin 3

[Catatan Jika spektrum serapan inframerah analit dan baku menunjukkan hasil yang
berbeda, larutkan jumlah yang sama pada masing-masing zat dan baku pembanding
dalam sejumlah metanol P yang sama, uapkan larutan hingga kering dalam wadah yang
umum dibawah kondisi identifikasi, dan ulangi pengujian pada residu.]
# apakah penambahan metanol dan penguapan untuk memastikan bahwa kondisi yang sama?

Pertanyaan 3:
Apa tujuan dilakukan identifikasi menggunakan FTIR dan parameter apa yang
diamati?

JP XVIII
Fig 1. IR Spktrum Atorvastatin kalsium hidrat

B. Kalsium Pengencer Buat campuran metanol P-air-asam hidroklorida P (75:25:2).


Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan
Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL. Blangko Gunakan
Pengencer. Prosedur Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji secara
bersamaan pada garis emisi kalsium 422,7 nm dengan spektrofotometer serapan
atom seperti tertera pada Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya, nyala
asetilen– udara. Ukur serapan Larutan blangko dan lakukan koreksi. Kriteria
keberterimaan serapan Larutan uji sesuai dengan garis emisi kalsium 422,7 nm.
Atorvastatin 4

Pertanyaan 4:
Metode analisa apa yang digunakan untuk identifikasi kalsium?
Buatlah perencanaan konsentrasi larutan uji pada identifikasi kalsium?

Logam berat:
Tidak lebih dari 20 bpj.

Pertanyaan 5:
Apa metode pengujian logam berat dan teknik preparasi sampel yang digunakan
yang digunakan?
Senyawa apa saja yang memberikan respon terhadap pengujian tersebut?

Kemurnian enansiomer:
Tidak lebih dari 0,3%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi. Fase gerak Buat campuran heksan P-etanol mutlak P-
asam trifluoroasetat P (940:60:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi.

Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Atorvastatin Kalsium


BPFI dan Senyawa Sejenis E Atorvastatin BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol
P hingga kadar berturut-turut lebih kurang 5 mg per mL dan 37,5 µg per mL. [Catatan
Senyawa sejenis E atorvastatin adalah 3S,5S enansiomer atorvastatin.]

Larutan kesesuaian sistem Pipet 2,0 mL Larutan kesesuaian sistem persediaan ke dalam
labu tentukur 10-mL, tambahkan 2,0 mL etanol mutlak P dan encerkan dengan heksan P
sampai tanda.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 10 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur
10-mL, larutkan dalam 2,0 mL metanol P, tambahkan 2,0 mL etanol mutlak P dan
encerkan dengan heksan P sampai tanda.
Atorvastatin 5

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 244 nm
dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L51. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per
menit.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan
ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa
sejenis E atorvastatin dan atorvastatin tidak kurang dari 2,0. [Catatan Urutan elusi puncak
adalah senyawa sejenis E atorvastatin diikuti atorvastatin.] Prosedur Suntikkan sejumlah
volume (lebih kurang 20 μL) Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan
ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis E atorvastatin dalam
zat dengan rumus:

rU adalah respons puncak senyawa sejenis E atorvastatin; dan rT adalah jumlah semua
respons puncak senyawa sejenis E atorvastatin dan atorvastatin.

Atorvastatin Calcium
calcium;(3R,5R)-7-[2-(4-fluorophenyl)-3-phenyl-
4-(phenylcarbamoyl)-5-propan-2-ylpyrrol-1-yl]-
3,5-dihydroxyheptanoate

Senyawa sejenis E atorvastatin


(βS,δS)-2-(4-Fluorophenyl)-β,δ-dihydroxy-5-(1-
methylethyl)-3-phenyl-4-
[(phenylamino)carbonyl]-1H-pyrrole-1-heptanoic
acid hemicalcium salt, 3S,5S-Atorvastatin
calcium
Atorvastatin 6

Senyawa RT (menit) W
Related compound E 20,080 1,92
Atorvastatin API 26, 713 2,36

source: Jacob, 2016, Enantiomeric Purity Analysis of the Drug Product Atorvastatin on Lux® Amylose-1
According to the United States Pharmacopeia (USP) Monograph 2263

Senyawa RT (menit) Area


Related compound E 20,080 23,5
Atorvastatin API 26, 713 58503,2

Pertanyaan 6:
Cemaran organik:
Berapa resolusi pada perhitungan data di atas?
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Berapa konsentrasi enasiomer nya?
Kromatografi.

Prosedur 1 [Catatan Berdasarkan rute sintesis atau sifat padat zat obat, lakukan Prosedur
1 atau Prosedur 2. Prosedur 2 sesuai untuk atorvastatin lakton, analog atorvastatin
epoksi tetrahidrofuran dan atorvastatin asetonid adalah senyawa sejenis yang tersedia,
Atorvastatin 7

dan sesuai untuk zat dalam bentuk amorf.] Dapar, Larutan A, Larutan B, Fase gerak,
Pengencer, dan Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti tertera pada Penetapan
kadar. Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Atorvastatin BPFI,
Senyawa Sejenis B Atorvastatin BPFI, Senyawa Sejenis C Atorvastatin BPFI, dan
Senyawa Sejenis D Atorvastatin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga
kadar masing-masing lebih kurang 1,5 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer
hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL. [Catatan Sonikasi jika perlu.] Sistem kromatografi
Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada
Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis B atorvastatin dan atorvastatin
tidak kurang dari 1,5. Waktu retensi relatif seperti tertera pada Tabel 1.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 μL) Larutan
baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua
respons puncak. Hitung persentase masing masing senyawa sejenis A, B, C, D dalam
zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons
puncak senyawa sejenis atorvastatin dari Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa
Sejenis Atorvastatin BPFI yang sesuai dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah
kadar atorvastatin kalsium dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang
ditimbang. Hitung persentase cemaran lain dalam zat dengan rumus:
ri adalah respons puncak masing-masing cemaran lain dari Larutan uji; rT adalah jumlah

semua respons puncak dari Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak
lebih dari batas yang tertera pada Tabel 1. Tabel 1 Nama Waktu Retensi Relatif Batas
Atorvastatin 8

(%) Senyawa sejenis A atorvastatin 0,8 0,3 Senyawa sejenis B atorvastatin 0,9 0,3
Atorvastatin 1,0 - Senyawa sejenis C atorvastatin 1,2 0,3 Senyawa sejenis D atorvastatin
2,1 0,2 Cemaran lain - 0,1 Total cemaran - 1,0 Abaikan puncak yang kurang dari 0,05%.
Cemaran Waktu Retensi Relatif Batas (%)
Senyawa sejenis A atorvastatin 0,8 0,3
Senyawa sejenis B atorvastatin 0,9 0,3
Atorvastatin 1,0 -
Senyawa sejenis C atorvastatin 1,2 0,3
Senyawa sejenis D atorvastatin 2,1 0,2
Cemaran lain - 0,1
Total cemaran - 1,0

Atorvastatin Calcium
calcium;(3R,5R)-7-[2-(4-fluorophenyl)-3-phenyl-4-
(phenylcarbamoyl)-5-propan-2-ylpyrrol-1-yl]-3,5-
dihydroxyheptanoate

Senyawa sejenis A Atorvastatin


(βR,δR)-β,δ-Dihydroxy-2-(1-methylethyl)-4,5-
diphenyl-3-[(phenylamino)carbonyl]-1H-pyrrole-1-
heptanoic acid hemicalcium salt

Senyawa sejenis B Atorvastatin


(ßS,δR)-2-(4-Fluorophenyl)-β,δ-dihydroxy-5-(1-
methylethyl)-3-phenyl-4-[(phenylamino)carbonyl]-
1H-pyrrole-1-heptanoic acid hemicalcium salt
Atorvastatin 9

Senyawa sejenis C Atorvastatin


(βR,δR)-2,3-Bis(4-fluorophenyl)-β,δ-dihydroxy-5-(1-
methylethyl)-4-[(phenylamino)carbonyl]-1H-pyrrole-
1-heptanoic acid hemicalcium salt

Senyawa sejenis D Atorvastatin


3-[(4-fluorophenyl)carbonyl]-2-(2-methylpropanoyl)-
N,3-diphenyloxirane-2-carboxamide, 3-(4-
Fluorobenzoyl)-2-isobutyryl-N,3-diphenyloxirane-2-
carboxamide, Atorvastatin Related Compound D

Penetapan kadar
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi. Dapar Timbang saksama sejumlah amonium asetat P, larutkan dan
encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 3,9 g per L. Atur pH hingga 5,0 ± 0,1
dengan penambahan asam asetat glasial P.

Larutan A Buat campuran asetonitril P– tetrahidrofuran P bebas stabilisator-Dapar


(21:12:67). Larutan B Buat campuran asetonitril P-tetra hidrofuran bebas stabilisator-
Dapar (61:12:27). Fase gerak Buat variasi campuran Larutan A dan Larutan B. [Catatan
Jika perlu, sesuaikan Fase gerak dengan meningkatkan atau menurunkan persentase
asetonitril P atau pH larutan amonium asetat untuk mencapai waktu retensi 26-34 menit
untuk puncak atorvastatin.] Pengencer Gunakan N,N-dimetilformamida P.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Atorvastatin Kalsium BPFI dan
Senyawa Sejenis B Atorvastatin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga
kadar berturut-turut lebih kurang 0,05 mg per mL dan 0,06 mg per mL. Larutan baku
Timbang saksama sejumlah Atorvastatin Kalsium BPFI, larutkan dan encerkan dengan
Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per mL. [Catatan Sonikasi jika perlu.]
Atorvastatin 10

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer
hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per mL. [Catatan Sonikasi jika perlu.]

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 244 nm
dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 µm.
Pertahankan suhu kolom pada 35°. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Kromatograf
diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit) Larutan A (%) Larutan B (%)


0 100 0
40 100 0
70 20 80
85 0 100
100 0 100
105 100 0
115 100 0

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan


ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa
sejenis B atorvastatin dan atorvastatin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi
terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,6; dan simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,6%. [Catatan Jika puncak senyawa sejenis B
atorvastatin dan atorvastatin berhadapan, gunakan Pengencer campuran asetonitril-
tetrahidrofuran bebas stabilisator-air (1:1:2) untuk menyiapkan Larutan uji, Larutan baku,
dan Larutan kesesusian sistem.]

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 μL) Larutan
baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons
puncak utama. Hitung persentase atorvastatin kalsium, C66H68CaF2N4O10 dalam zat
dengan rumus:
Atorvastatin 11

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama dari Larutan uji dan Larutan baku;
CS adalah kadar Atorvastatin Kalsium BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU
adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Pertanyaan 7:
Bagaimana kondisi pemisahan pada analisa cemaran organik dan penetapan kadar?
Jelaskan bagaimana pemisahan atorvastatin terjadi berdasarkan fase gerak nya?

Pertanyaan 8:
Lengkapilah data-data sifat fisikokimia berikut!
a. Kelarutan dalam berbagai pelarut
b. Nilai pKa
c. Koefisien partisi oktanol/air
d. Kondisi stabilitas senyawa
FENOFIBRATE
Fenofibrate 2

Fenofibrat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C 20H21ClO4,

dihitung terhadap zat kering.

Kelarutan:
Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam metilen klorida; sukar larut dalam
etanol.

Baku pembanding:
Fenofibrat BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung
cahaya. Senyawa Sejenis A Fenofibrat BPFI. Senyawa Sejenis C Fenofibrat BPFI.

Pertanyaan 1:
Mengapa diperlukan baku pembanding senyawa sejenis A Fenofibrat dan senyawa
sejenis C Fenofibrat.

Identifikasi:
Spektrum serapan inframerah zat kering dan didispersikan dalam kalium bromida P
menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada
fenofibrat BPFI.

JP XVIII
Fig 1. IR Spektrum Fenofibrate
Fenofibrate 3

Pertanyaan 2:
Apa tujuan dilakukan identifikasi menggunakan FTIR dan parameter apa yang diamati?
Gugus fungsi apa saja yang menggambarkan karakteristik Fenofibrat?
Logam berat

<371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj. Lakukan penetapan menggunakan 1 g zat.

Pertanyaan 3:
Apa metode pengujian logam berat dan teknik preparasi sampel yang digunakan
yang digunakan?
Senyawa apa saja yang memberikan respon terhadap pengujian tersebut?

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera pada Kromatografi <931>.
Fase gerak dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Pertanyaan 4:
Apa saja cemaran organik dari fenofibrat?
Fenomena apakah yang mengakibatkan terbentuknya senyawa-senyawa cemaran
tersebut?
Tentukan kondisi kromatografi (fase gerak dan larutan uji) dalam penetapan kadar.
Apa jenis detektor dan kolom yang digunakan?

Larutan baku senyawa sejenis


Timbang saksama sejumlah Fenofibrat BPFI, Senyawa Sejenis A Fenofibrat BPFI,
Senyawa Sejenis B Fenofibrat BPFI dan Senyawa Sejenis C Fenofibrat BPFI. Larutkan
dan encerkan dengan Fase gerak dan jika perlu bertahap hingga kadar masing-masing
lebih kurang 1 μg per mL dan untuk senyawa sejenis C fenofibrat lebih kurang 2 μg per
mL.
Fenofibrate 4

Sistem kromatografi
Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 286 nm dan kolom 4 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1,
laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku
senyawa sejenis, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada
Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A fenofibrat dan senyawa sejenis
B fenofibrat tidak kurang dari 1,5.

Prosedur analisis cemaran „Senyawa Sejenis Fenofibrate”


Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 μL) Larutan baku dan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
fenofibrat dan puncak-puncak seperti tertera pada Tabel. Ukur respons puncak utama
dan hitung persentase masing-masing senyawa sejenis dengan rumus:

Cara 1:
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑈𝑗𝑖 𝐶𝑜𝑛𝑐. 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑
( )( ) 𝑥 100
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝐶𝑜𝑛𝑐. 𝑈𝑗𝑖
rU dan rS adalah respons puncak masing-masing senyawa sejenis fenofibrat yang diperoleh dari Larutan uji
dan Larutan baku senyawa sejenis. CS adalah kadar senyawa sejenis fenofibrat dalam μg per mL Larutan
baku senyawa sejenis; CU adalah kadar zat dalam μg per mL Larutan uji.

Cara 2:
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑈𝑗𝑖
𝐶𝑜𝑛𝑐. 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = ( ) 𝑥 𝐶𝑜𝑛𝑐. 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑
𝐶𝑜𝑛𝑐. 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑥 100%
𝐶𝑜𝑛𝑐. 𝑈𝑗𝑖
*analit: senyawa sejenis fenofibrat;
**standard: baku pembanding senyawa sejenis fenofibrat
Fenofibrate 5

Prosedur analisis cemaran „senyawa lain”


Hitung persentase cemaran lain terhadap fenofibrat dengan rumus:

ri adalah respons puncak cemaran lain yang diperoleh dari Larutan uji; rS adalah respons puncak fenofibrat
yang diperoleh dari Larutan baku; CS adalah kadar fenofibrat dalam μg per mL Larutan baku senyawa
sejenis; CU adalah kadar fenofibrat dalam μg per mL Larutan uji.

Waktu Retensi
Cemaran Batas (%)
Relatif
Senyawa sejenis A fenofibrat 0,34 0,1

Senyawa sejenis B fenofibrat 0,36 0,1

(3RS)-3-[4-(4- klorobenzoil)fenoksi]butan- 2-on 0,50 0,1

Metil 2-[4-(4- klorobenzoil)fenoksi]-2- metil-propanoat 0,65 0,1

Etil 2-[4-(4- klorobenzoil)fenoksi]-2- metil-propanoat 0,80 0,1

(4-klorofenil)[4-(1- metiletoksi)fenil]metanon 0,85 0,1

Senyawa sejenis C fenofibrat 1,35 0,2

Cemaran lain - 0,1

Total cemaran - 0,5


Fenofibrate 6

Fenofibrate
C20H21ClO4 BM 360,83
Isopropil 2-[p-(p-klorobenzoil)fenoksi]-2-metil propanoat [49562-28-9]
2-[4-(4-Chlorbenzoyl)-phenoxy]-2-methyl-propanoic acid-isopropylester

Senyawa sejenis A
4-Chlor-4′-hydroxy-benzophenon, (4-Chlorphenyl)(4-hydroxyphenyl)-methanon

Senyawa sejenis B
2-[4-(4-Chlorbenzoyl)phenoxy]-2-Methylpropionic acid

Senyawa sejenis C
2-[4-(4-Chlorbenzoyl)-phenoxy]-2-methylpropanoic acid-1,1-dimethyl-2-(1-methylethoxy)-2-oxoethylester

Fig 2. Unit struktur fenofibrat dan cemaran senyawa sejenis


Fenofibrate 7

(3RS)-3-[4-(4- klorobenzoil)fenoksi]butan- 2-on


PubChem CID 60626773

Metil 2-[4-(4- klorobenzoil)fenoksi]-2- metil-propanoat


PubChem CID 10062338

Etil 2-[4-(4- klorobenzoil)fenoksi]-2- metil-propanoat


PubChem CID 3038934

(4-Chlorophenyl)[4-(1-Methylethoxy)phenyl]Methanone
CAS 154356-96-4

https://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB32551422.htm

Fig 3. Unit struktur cemaran fenofibrat (selain senyawa sejenis)


Fenofibrate 8

Source: Kadav et al, 2008 doi:10.1016/j.jpba.2008.05.018, with modification

Fig 4. Kromatogram fenofibrat, senyawa sejenis fenofibrat, dan cemaran lain

Penetapan kadar
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.

Fase gerak Buat campuran air (pH 2,5 yang diasamkan dengan asam fosfat P)-asetonitril
P (30:70). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 25 mg Fenofibrat BPFI, masukkan ke dalam
labu tentukur 25-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.
Fenofibrate 9

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur
100-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair
kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 286 nm dan kolom 4,0 mm x 25 cm, berisi bahan
pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 μm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada enam kali penyuntikan tidak
lebih dari 1,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 5 μL) Larutan
baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons
puncak utama. Hitung persentase fenofibrat, C20H21ClO4,

Pertanyaan 5:
Mengapa fenofibrat dapat dideteksi pada panjang gelombang UV? Jelaskan!
Apa yang menyebabkan urutan retention time dari chromatogram HPLC adalah
senyawa sejenis A, B, fenofibrat, dan C? Jelaskan!

Pertanyaan 6:
Lengkapilah data-data sifat fisikokimia berikut!
a. Kelarutan dalam berbagai pelarut
b. Nilai pKa
c. Koefisien partisi oktanol/air
d. Kondisi stabilitas senyawa

Anda mungkin juga menyukai