Anda di halaman 1dari 1

Puisi Sedih

Dalam keheningan malam yang gelap, Kesedihan merayap perlahan di hati. Seperti bayang-
bayang yang tak terelakkan, Ia datang, membawa aroma lara.

Di mata yang berkaca, riak kesedihan, Seolah hujan yang membasahi bumi kering. Setitik air
mata, mengalir perlahan, Merintik, menciptakan lagu duka yang hening.

Kesedihan, bagaikan ombak yang menghantam, Menyisakan jejak di tepi pantai hati. Dalam
sunyi yang terasa begitu dalam, Ia mengiringi langkah-langkah kesendirian.

Namun, di dalam gelapnya malam kesedihan, Ada pelajaran yang tersembunyi. Seperti bintang
yang bersinar di kegelapan, Ia mengajarkan kebijaksanaan dari setiap luka.

Dalam kepedihan, kita temukan kekuatan, Bagaikan bunga yang tumbuh di tanah gersang.
Kesedihan adalah guru yang datang tak terduga, Mengajarkan arti kehidupan dan keberanian.

Maka, biarkan kesedihan menjadi pelajaran, Bukan belenggu yang mengikat jiwa. Ia adalah
bagian dari perjalanan hidup, Sebuah catatan yang menulis kekuatan dalam diri.

Dalam setiap butir kesedihan, ada keindahan, Seperti pelangi yang muncul setelah hujan. Dan di
balik malam yang kelam, Muncul harapan yang bersinar di ufuk pagi.

Anda mungkin juga menyukai