Anda di halaman 1dari 3

Judul Konsep Dasar Ekonomi Menurut Syariat Islam

Vol & Halaman Vol. 12 No.1


Tahun Januari - Juni 2020
Jamaluddin
Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor
Penulis
Reza Syafrizal
UIN Sultan Hasanuddin Banten
Ananda Nur Ichwan Mubarok
Reviewer
170810201169
Tanggal 12 September 2023
Konsep dasar ekonomi dalam Islam dilandasi oleh lima nilai yang
dijadikan pondasi utama dalam berekonomi, yaitu Tauhid
(ketuhanan), 'Adl (keadilan), Nubuwah (kenabian), Khalifah
(pemerintah) dan Ma'ad (Hasil). selain lima nilai diatas penulis
menjelaskan bahwa terdapat nilai-nilai universal di dalamnya yaitu
Abstrak
tentang dialektika nilai-nilai spiritual dan materialisme, kebebasan
berekonomi, dualisme pemikiran serta menjaga kemaslahatan
individu dan masyarakat. kemudian di jelaskan bagaimana lembaga
keuangan syariah menetapkan prinsip keadilan, berbagi
keuntungan, kemitraan dan transparasi.
Pada artikel ini memberikan gambaran yang kuat tentang pentingnya
syariah dalam Islam yang mencakup aspek kompherensif dan
universal, dimana dijelaskan bahwa syariah Islam ditekankan
sebagai sistem yang mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk
ekonomi. Hal ini menggambarkan konsep Islam sebagai agama
yang kompherensif dan berlaku untuk semua waktu dan tempat.
Pendahuluan
Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW memberikan prinsip
umum dalam masalah hukum Islam, termasuk yang berkaitan
dengan muamalah, serta menekankan pentingnya akal dan pikiran
dalam menanggapi perubahan zaman dan mengatur kehidupan
duniawi dan menjaga hubungan erat antara ekonomi dan sosial
untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial.
Dalam artikel ini penulis membahas beberapa poin secara
mendetail, berikut adalah beberapa poin yang di bahas oleh penulis
menurut pembaca
1.Karakteristik Ekonomi Syariah
Artikel menyoroti empat karakteristik utama ekonomi syariah,
termasuk dialektika antara nilai-nilai spiritualisme dan materialisme,
kebebasan ber-ekonomi, dualisme kepemilikan, dan perhatian
terhadap kemaslahatan individu dan masyarakat.
2.Dasar-dasar dalam Alqur'an dan Hadis:
Prinsip-prinsip ekonomi Islam ditemukan dalam Alqur'an dan hadis.
Artikel mengutip beberapa ayat, seperti surah Al-Ahzab (33): 72, dan
Hud (11): 61, yang membantu membentuk dasar ekonomi syariah.
3.Nilai-nilai Universal:
Lima nilai universal, yaitu Tauhid (keimanan), 'Adl (keadilan),
Nubuwwah (kenabian), Khalifah (pemerintah), dan Ma'ad (hasil),
digunakan sebagai dasar inspirasi untuk menyusun teori-teori
ekonomi Islam.
4.Prinsip-prinsip Lembaga Keuangan Syariah:

Pembahasan
Lembaga keuangan syariah menerapkan prinsip-prinsip keadilan,
kemitraan, transparansi, dan universalitas dalam operasional
Pembahasan mereka. Mereka berbagi keuntungan berdasarkan kontribusi dan
risiko, menjalin kemitraan yang sejajar, memastikan transparansi
melalui laporan keuangan terbuka, dan tidak mendiskriminasi
berdasarkan faktor-faktor tertentu.
5.Tujuan Ekonomi Syariah:
Artikel menekankan bahwa ekonomi syariah tidak hanya berfokus
pada mencapai tujuan keuangan semata, tetapi juga
mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam setiap
aspek kegiatan ekonomi. Keadilan, keseimbangan, dan
kemaslahatan individu dan masyarakat adalah perhatian utama
dalam ekonomi syariah.
6. Pentingnya Keseimbangan:
Pembahasan dalam artikel menegaskan pentingnya mencapai
keseimbangan antara aspek spiritual dan material dalam ekonomi
syariah, serta menjaga kesetaraan, kemitraan, dan transparansi
dalam praktik ekonomi.
7.Tidak Diskriminatif :
Ekonomi syariah menekankan ketidakdiskriminan, dengan prinsip
universalitas yang menghargai semua individu tanpa memandang
suku, agama, ras, atau golongan.
Poin-poin ini mencerminkan landasan dan prinsip-prinsip utama
dalam ekonomi syariah yang diperjelas dalam artikel tersebut.
ekonomi syariah merupakan sistem ekonomi yang didasarkan pada
prinsip-prinsip Islam, yang mencakup nilai-nilai spiritualisme dan
materialisme yang seimbang. Artikel ini juga menguraikan
Kesimpulan
karakteristik ekonomi syariah, termasuk kebebasan ber-ekonomi,
dualisme kepemilikan, dan perhatian terhadap kemaslahatan
individu dan masyarakat.
1. Pendekatan Mendalam:
Artikel ini menyajikan pendekatan yang mendalam terhadap
ekonomi syariah, menguraikan prinsip-prinsip dasar dan
karakteristiknya dengan baik.
2. Dasar-dasar dalam Al-Qur'an dan Hadits
menyediakan dasar-dasar ekonomi syariah dalam Alqur'an dan
hadis, memberikan landasan agama yang kuat untuk pembahasan.
3. Point-point Utama yang jelas
Artikel ini merangkum poin-poin utama dalam ekonomi syariah
Kelebihan Artikel dengan jelas, termasuk karakteristik, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip
lembaga keuangan syariah.
4.Keterkaitan dengan Moral dan Etika
penekanannya pada keterkaitan ekonomi syariah dengan moral dan
etika Islam, menunjukkan bahwa ekonomi tidak terpisah dari nilai-
nilai agama.
5.Pengenalan Konsep-konsep Penting
Artikel ini memperkenalkan pembaca pada konsep-konsep penting
dalam ekonomi syariah seperti keadilan, kemitraan, transparansi,
dan universalitas.
1.Detail yang Terbatas
Artikel ini memberikan pandangan umum tentang ekonomi syariah
dan konsep-konsepnya. Namun, untuk pembaca yang menginginkan
pemahaman yang lebih mendalam atau rincian lebih lanjut, artikel ini
mungkin terlalu singkat.
2. Keterbatasan Sumber:
Artikel ini tidak mengutip banyak sumber atau penelitian khusus
yang dapat mendukung argumen-argumennya. Menambahkan
referensi lebih lanjut akan memperkuat validitas informasi yang
disajikan.
3.Keterbatasan Ruang untuk Studi Kasus
Kelemahan Artikel Artikel ini tidak memberikan contoh konkret atau studi kasus yang
mengilustrasikan penerapan prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam
praktik. Studi kasus semacam itu bisa menjadikan pembahasan
lebih konkret.
4.Konteks yang Terbatas:
Artikel ini mungkin lebih berfokus pada pemahaman ekonomi syariah
dalam konteks Islam tertentu, dan mungkin tidak menggambarkan
variasi dalam praktik ekonomi syariah di berbagai negara.
5.Tidak Ada Diskusi tentang Perkembangan Terkini:
Artikel ini memiliki potensi untuk menjadi lebih relevan jika
memasukkan diskusi tentang perkembangan terkini dalam ekonomi
syariah, mengingat bahwa praktik ekonomi selalu berubah seiring
waktu.

Anda mungkin juga menyukai