Anda di halaman 1dari 1

Filsafat hukum menangani konsep tanggung jawab hukum dengan mempertimbangkan

peran hukum sebagai kerangka normatif yang mengatur tindakan dan keputusan pemerintah
serta individu dalam masyarakat. Konsep ini berkaitan dengan bagaimana hukum
menetapkan batasan dan standar dalam kegiatan administrasi dan eksekutif, serta bagaimana
ini mempengaruhi tanggung jawab hukum, khususnya dalam kasus-kasus yang kompleks
atau tidak terduga. Dalam konteks administrasi pemerintahan, filsafat hukum menekankan
pentingnya administrator untuk beroperasi dalam kerangka hukum yang ditetapkan oleh
undang-undang atau standar yang diakui, sebagai lawan dari bertindak berdasarkan
kekuasaan semata atau diskresi tanpa kriteria yang jelas. Hal ini mencakup pentingnya
prosedur reguler dan aturan yang membatasi diskresi yang tidak terkontrol serta memberikan
perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh agen pemerintah. Filsafat hukum
juga mempertimbangkan bagaimana hukum di negara-negara tertentu mendasarkan
intervensinya pada pelanggaran hukum, bukannya pada tindakan preventif oleh administrasi.
Ini mencerminkan preferensi dalam beberapa sistem hukum untuk meminimalkan peran
administratif dan memprioritaskan hukum sebagai alat untuk menentukan dan menuntut
pelanggaran setelah terjadi, bukan sebelumnya. Selain itu, filsafat hukum mengakui
perbedaan antara hukum dan moralitas, dimana moralitas mengacu pada norma-norma yang
diterima secara internal oleh individu dan tidak selalu ditegakkan melalui paksaan fisik
eksternal atau ancaman, sedangkan hukum bisa mencakup area yang tidak secara khusus
terkait dengan pertimbangan moral. Meskipun ada area hukum yang tidak terkait langsung
dengan nilai-nilai moral, ada juga norma hukum yang bertujuan menjamin dan memperkuat
penerapan imperatif moral yang dianggap esensial untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam
kasus-kasus yang tidak terduga atau kompleks, filsafat hukum akan menitikberatkan pada
pentingnya pemeriksaan terhadap hukum yang berlaku, prosedur yang diikuti, dan batasan
yang ditetapkan oleh hukum, untuk menentukan tanggung jawab hukum. Ini termasuk
mengakui bahwa hukum harus cukup fleksibel untuk menangani situasi yang beragam dan
tidak terprediksi, sambil juga menegakkan prinsip-prinsip dasar keadilan dan kepatutan.

Anda mungkin juga menyukai