1. Dari Abstrak diatas, silahkan anda rumuskan 2 (dua) Rumusan masalah apa
yang bisa diangkat dan jelaskan?
2. Tulislah secara ringkas 3 (tiga) Teori Hukum yang dapat menjadikan Tinjauan
Pustaka dalam menyelesaikan penelitian tersebut?
2. Apa kemungkinan permasalahan yang akan muncul jika kewenangan judicial review
disatukan dalam satu atap di Indonesia, dan bagaimana pendekatan perbandingan
dengan beberapa praktek di negara-negara yang sudah melakukan hal tersebut?
Oleh karena itu, penting untuk memahami kemungkinan permasalahan yang muncul
jika kewenangan judicial review disatukan dalam satu atap di Indonesia, serta
pendekatan perbandingan dengan beberapa praktek di negara-negara yang sudah
melakukan hal tersebut, sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut dan memperbaiki sistem pengujian peraturan
perundang-undangan di Indonesia.
Berikut adalah tiga teori hukum yang dapat menjadi tinjauan pustaka dalam
menyelesaikan penelitian tentang persoalan judicial review dalam "dua atap" di
Indonesia:
1. Teori tentang kekuasaan kehakiman dan judicial review: Teori ini membahas tentang
kekuasaan kehakiman dan peran judicial review dalam membatasi kebijakan
pemerintah dan memastikan bahwa peraturan-peraturan yang dikeluarkan sesuai
dengan konstitusi.
Teori tentang kekuasaan kehakiman dan judicial review merupakan salah satu teori
hukum yang membahas tentang peran kekuasaan kehakiman dalam sistem
ketatanegaraan. Teori ini menekankan pentingnya kekuasaan kehakiman dalam
membatasi kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan konstitusi.
Sementara itu, judicial review merupakan salah satu bentuk kontrol kekuasaan
kehakiman terhadap peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam
judicial review, keputusan peradilan digunakan untuk memeriksa dan membatasi
tindakan pemerintah yang dianggap melanggar konstitusi atau hak-hak warga negara.
Dalam praktiknya, judicial review digunakan untuk memastikan bahwa pemerintah
tidak melanggar hak-hak asasi manusia, hak-hak minoritas, dan kebebasan sipil.
Teori tentang kekuasaan kehakiman dan judicial review penting untuk memastikan
bahwa kekuasaan pemerintah dalam sistem ketatanegaraan tidak melampaui batas-
batas konstitusional dan hak-hak warga negara terlindungi dengan baik. Melalui teori
ini, kekuasaan kehakiman dapat menjaga keseimbangan kekuasaan dalam sistem
ketatanegaraan dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah diambil dengan
memperhatikan aspek-aspek hukum dan keadilan.
Dalam teori konstitusionalisme, supremasi konstitusi menjadi hal yang sangat penting.
Supremasi konstitusi mengacu pada kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh konstitusi
dalam sebuah negara, di mana seluruh kebijakan dan tindakan pemerintah harus
sesuai dengan isi konstitusi. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya pelanggaran
hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah.
Dalam praktiknya, teori konstitusionalisme dapat diterapkan dalam banyak hal, seperti
penyusunan konstitusi yang demokratis, penerapan hukum yang adil dan merata,
pengakuan hak asasi manusia, dan pemisahan kekuasaan yang efektif. Hal ini akan
membantu menciptakan negara yang berdasarkan hukum, demokratis, dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Referensi :
https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=HKUM4306/&doc=M5.pdf
https://bisariyadi.files.wordpress.com/2017/11/persoalan-judicial-review-dalam-dua-
atap-bisariyadi.pdf
http://repository.lppm.unila.ac.id/17305/1/%282013%29%20Konstitusionalisme%20Indo
nesia%20Buku%20I%20Dasar%20dan%20Teori.pdf