Anda di halaman 1dari 3

Kaum muslimin rahima kumullah

Menjadi faktor kebahagiaan seseorang adalah jika mempunyai seorang anak yang soleh san
solehah , bagaimana tidak dengan adanya anak yang soleh dan solehan saat kita mati ada
yang mengsholati kita, saat kita mati ada yang mendokan kita, saat kita mati ada yang
mengziarahi makam kita, dengan adanya anak generasi penerus yang soleh dan solehah saat
kita tidak ada anak kita lah yang menghidupkan masjid,
Kaum muslimin rahima kumullah
Maka dari itu rasulullah saw bersabda “min saadatil mar i antakuna zaujatuhu sholihah wa
auladuhu abroro ”
Nabi jg mengtakan bahwa sanya kebahagiaan seseorang jikalau orang tersebut mempunyai
istri yang solehah dan dari istri yang solehah itu lahirlah anak yang soleh dan solehah
Maka dalam suatu kisah seorang ulama

Ada seorang pemuda yang bernama Idris yang sedang kelaparan berjalan menyusuri sungai,
didalam perjalanannya tiba-tiba ia menemukan buah delima yang hanyut terbawa arus
sungai itu. Tanpa pikir panjang karena sedang lapar, ia langsung memakan buah yang
ditemukannya tersebut, namun setelah itu ia tersadar, "Apakah buah yang aku makan ini
halal?

Pertanyaan tersebut sangat membebani idris kemudian menuntunnya untuk mencari dari
mana asal buah delima yang hanyut tersebut. Ia kemudian berjalan menyusuri arah yang
berlawanan dengan sungai. Hingga akhirnya ia mendapati sebuah pohon delima yang
berbuah lebat dan Ia yakin jika buah yang dimakannya itu berasal dari pohon tersebut.
Seketika Idris langsung mencari tahu siapa pemilik pohon itu hingga akhirnya ia berhasil
menemui pemilik pohon.
Setelah bertemu sang pemilik pohon, Idris pun meminta kehalalan dari buah tersebut

Tetapi sebelum itu sang pemilik buah memberikan syarat kepada dris

ia harus bekerja menjaga, merawat, dan membersihkan kebun nya selama sebulan tanpa
gaji,”

Mendengar jawaban pemilik pohon itu, Idris sebagai pemuda yang sangat taat terhadap
agama menyanggupi syarat itu demi mendapat kehalalan buah delima yang ia makan.
Sebulan berlalu tenpa terasa. Idris kembali menemui pemilik pohon berniat untuk kembali
meminta kehalalan buahnya.

Ternyata pemilik pohon masih saja belum ingin memberikan kehalalan buah yang dimakan
Idris.

Pemilik pohon kemudian memberikan satu syarat lagi kepada idris. yaitu menikahi putri nya.
(Seorang gadis yang buta, tuli, bisu dan lumpuh)"

Karena kesalehan Idris, ia pun tidak mampu menolaknya. Akhirnya ia menikah dengan anak
gadis pemilik pohon itu .Setelah akad nikah selesai, tuan pemilik kebun memerintahkan Idris
untuk menemui putrinya di kamarnya. Setelah masuk dikamar idris terkejut karena gadis
yang ada didalam kamar adalah gadis yang sempurna dan anggun, ternyata maksud dari
cacatnya bahwa dia buta ia tidak pernah melihat sesuatu selain sesuatu yang baik, ia bisu
karena tidak pernah mengakatan sesuatu yang buruk, dan ia lumpuh karena tidak pernah
melangkahkan kakinya ke tempat tempat yang kotor.

Singkatnya

Dari pernikahan itulah kemudian terlahir seorang ulama besar yang pendapat-pendapatnya
diikuti oleh jutaan orang di dunia yang bernama muhammad bin idris As Syafi'i salah satu
dari 4 ulama mazhab. Adapun alasan pemilik pohon meminta Idris menikahi putrinya adalah
karena kegigihan, kejujuran dan kesalehannya yang membuat pemilik pohon tidak rela
melepaskan pemuda itu.

Yang menjadi pertanyaan kini masi adakah pemuda yang kejujuran sama seperti idris?

Kaum muslimin Rahimahullah

Dari kisah tersebut mengajarkan kepada kita bahwa sesungguhnya faktor yang paling
mempengaruhi bagaimana seorang anak kedepannya dalah orang tuanya, peran orang tua
merupakan nomor satu dalam perkembangan seorang anak

Maka dari itu marilah kita kembali memperhatikan lebih baik bagaimanakah pendidikan
anak kita generasi kita, beberapa tahun kedepan bangsa ini nantinya akan dipegang oleh
generasi penerus

Apabila kualitas anak2 dan generasi kita buruk maka itu akan menjadi cerminan bangsa kita

Barakallhu li

Anda mungkin juga menyukai