Anda di halaman 1dari 3

Materi FKKI September 2023

MENGENAL KECERDASAN ANAK UNTUK MEMILIH SEKOLAH


APA ITU KECERDASAN?
Menurut Howard Gardner, dalam bukunya yang berjudul: Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, disebutkan
bahwa KECERDASAN adalah kemampuan untuk memecahkan suatu masalah atau menciptakan sesuatu yang bernilai. Selama
ini kita banyak beranggapan bahwa, anak yang cerdas hanyalah anak yang juara kelas, anak yang pintar matematika, siswa
teladan, atau mereka yang jadi dokter, insinyur, guru, dan sebagainya. Padahal :
1. Anak yang terampil memperbaiki sendiri sepeda yang rusak
2. Anak yang pengertian dan berhasil menghibur temannya yang sedih
3. Anak yang mampu membuat hidangan di keluarga dengan idenya sendiri
4. Anak yang mampu merawat tanaman hingga tumbuh subur berbuah
5. Anak yang paham cara mencari jalan saat tersesat
6. Anak yang mampu mengatur ruang dengan estetik (indah) dan rapih
7. Anak yang menyadari bahwa dirinya sedang marah/emosi/sedih dan bisa mengontrol emosinya
8. Anak yang mampu mengatur uang saku dengan baik bahkan bisa menabung
9. Anak yang kreatif berjualan menawarkan barang dagangan hingga laku banyak
10. Anak yang lancar menyampaikan nasehat, berani bicara di depan umum
11. Anak yang terampil olahraga, ASAD, taktis menggocek bola di lapangan
12. Anak bisa membuat kerajinan tangan yang indah, memotret dengan estetik, meng-edit video keren, dll

1) TIPE KECERDASAN ANAK


Masing-masing anak terlahir membawa jenis kecerdasaannya sendiri-sendiri, yang bisa berbeda dengan anak lain, yang
bisa berbeda dengan orang tuanya. Setidaknya ada 9 tipe kecerdasan anak yang dinamakan kecerdasan majemuk. Seorang
anak, bisa saja memiliki 1 atau lebih kemampuan menonjol, misal anak pandai bicara di depan umum, sekaligus mampu
merawat tanaman dengan baik. Tipe kecerdasan anak 1) Spiritual, 2) Hubungan dengan orang lain, 3) kelola emosi diri, 4)
gerak fisik, 5) visual ruang, 6) alam tanaman dan hewan, 7) seni estetik dan artistic, 8) logis matematis dan berhitung, 9)
bicara Bahasa.

2) SEMUA TIPE KECERDASAN, BISA SUKSES


Saat ini zaman media sosial, jaman generasi-Z, generasi kekinian, banyak profesi baru yang sebelumnya belum pernah ada,
misalnya: youtuber, penjual tiktok, penata ruang, make-up-artist/penata rias, dll. Zaman media sosial ini juga merupakan
kesempatan untuk setiap orang bisa sukses dengan potensi kecerdasannya masing-masing. Orang sukses bahkan super-sukses
mulai muncul dari semakin banyak bidang: sukses jadi reseller jualan, sukses bertanam hidroponik, sukses jual bawang goreng,
sukses ternak ayam, sukses membuat kerajinan tangan, sukses menjadi content creator, sukses menjadi animator, sukses
membuat konten masak, konten menata rumah, sukses sebagai penata rias, dll. Saat ini, untuk dipandang sukses tidak lagi
dibatasi dengan harus sarjana, harus dokter, harus insinyur, harus polisi, dll

3) BEKAL UNTUK SUKSES DI TENGAH PERSAINGAN KETAT


Banyaknya orang sukses yang kita saksikan di media sosial, memicu keinginan semua orang untuk ingin sukses juga, semua
ingin menonjol, semua berlomba menjadi yang terbaik. Di masa yang penuh persaingan ini, jika tidak ahli di bidangnya, jika
tidak menonjol di bidangnya, jika tidak mumpuni, maka akan ditinggalkan. Untuk menjadi mumpuni, anak perlu giat
mempelajari hal yang ingin dikuasai, sering mempraktekkannya, gigih berlatih bahkan berinovasi. Bekal penting untuk
menguatkan kegigihan dan daya juang anak dalam menggeluti suatu keilmuan/bidang tertentu adalah minat dan Potensi dasar
anak. Jika anak berminat/suka pada bidang itu, memiliki potensi pada bidang itu, maka dengan sendirinya dia akan betah
berlama-lama belajar, tidak bosan-bosannya berlatih, rela mengorbankan kesenangan sesaatnya, untuk fokus mencapai
target, sehingga tercapai tujuannya
4) DUKUNGAN ORANG TUA
Anak perlu MENJALANI DAN MENEKUNI hal yang mereka sukai/menarik bagi anak, bidang dimana anak memiliki
kemampuan menonjol. Sebagai orang tua, harus memberikan dukungan. Sebagai contoh: (atas izin Allah bisa sukses dalam
bidang yang sesuai). Anak suka/bakat masak arahkan menempuh pendidikan SMK/S1 Tata Boga/magang di restoran, untuk
semakin melatih kemampuannya sehingga terampil, berdaya, bisa sukses membuka rumah makan/membuat produk makanan
sendiri, sukses jadi juragan restoran, punya pabrik roti, pabrik snack. Anak suka/bakat bercocok tanam/memelihara hewan,
arahkan mempelajari pertanian/peternakan, atau berlatih pertanian hidroponik, berkebun, berternak sederhana dll yang
akhirnya bisa sukses menjadi juragan sayuran hidroponik, juragan buah, juragan kayu, juragan lele, juragan ayam, dll. Anak
senang belajar, pintar dalam belajar, juara kelas terus arahkan untuk kuliah setinggi-tingginya sesuai minat bidang
keilmuannya, sukses menjadi ahli, bahkan sampai bisa menjadi professor, semua atas izin Allah

5) PERBEDAAN ANAK
Anak Anak yang menjalani sekolah/kuliah sesuai minat/bidang keahliannya maka akan semangat dalam belajar, Gigih
menyelesaikan masalah yang dihadapi, mampu berinovasi, pendidikan lancar, lulus bisa tepat waktu, tidak semakin
merepotkan orang tua, semangat menatap masa depan, bangga pada pencapaian diri sendiri, bagai bunga yang mekar.
Anak yang menjalani sekolah/kuliah TIDAK sesuai minat/bidang keahliannya maka belajar tidak semangat, mudah putus
asa menghadapi problem sekolah/kuliah, tertinggal dibandingkan teman lainnya, pendidikan tersendat, masa studi bisa molor,
menjadi beban berat bagi kedua orang tua, tidak semangat menatap masa depan, tidak bangga pada diri sendiri, bagai bunga
yang layu

6) BEBERAPA KENDALA DALAM KESUKSESAN SEKOLAH ANAK


1. Biaya, Banyak anak ingin melanjutkan pendidikan namun terkendala biaya, sebaiknya merencanakan biaya sekolah tidak
mendadak, rajin mencari informasi beasiswa, bekerja dulu kumpul biaya baru sekolah/kuliah, bekerja sambil kuliah,
mencari donatur, dll.
2. Gengsi, kuliah dengan gaya hidup mewah. malu kalau tidak pakai motor/mobil, beli baju, tas, gadget kekinian hanya untuk
dibilang keren, memaksakan diri bergaya, mengorbankan kepentingan kuliahnya atau parahnya, kuliah hanya karena malu
kalau tidak sarjana, ambil jurusan sekenanya, kuliah hanya karena punya biaya, akhirnya malah tersendat, kesulitan,
kuliahnya mangkrak tidak keurus, biaya terus-terusan keluar banyak, tidak barokah, memaksakan diri kuliah harus di
kampus TOP, atau di kota besar, agar dipandang wah. Sehingga keluar biaya lebih besar, lebih memberatkan
3. Keiinginan orang tua vs anak, anak berkeinginan mondok/buka usaha/kerja tapi orang tua memaksanya kuliah, atau
sebaliknya, solusinya bisa kuliah dan tinggal di PPM, Anak maunya kuliah ambil jurusan Kedokteran tapi orang tua memaksa
masuk jurusan Teknik. Anak tidak semangat, keberatan, lulus jadi Sarjana pun bukan Sarjana yang baik & hebat, karena
bukan keinginannya
4. Mental, kemandirian dan perilaku, Anak tidak kuat menjaga pergaulan, mudah terpengaruh sana sini, tidak fokus pada
agenda kuliahnya, anak tidak mandiri karena terbiasa dimanja, selalu dilayani kalau di rumah, saat kuliah anak tidak bisa
urus diri: kamar tidak bersih, baju kotor tumpuk-tumpuk, beli makan sendiri tidak teratur, kesehatan tidak dijaga, sering
jatuh sakit, anak tidak bisa atur jadwal dan prioritas, bingung atur waktu, bingung atur kegiatan sehari-hari, ribet dan ruwet
sendiri. Perilaku anak buruk: suka mencuri, berbohong, bicara kasar, tidak menerapkan 6 thobi’at luhur jamaah. Anak dicap
jelek, dan mempengaruhi keberhasilan studinya, bahkan setelah lulus
5. Kemampuan anak, kemampuan komunikasi anak kurang, bingung menghadapi dosen, bingung saat disuruh presentasi,
tidak punya teman gambuh, akhirnya pendidikannya tersendat. Kemampuan kecerdasan anak kurang, namun dipaksa
kuliah, akhirnya anak malah mengalami depresi, gangguan cemas, bahkan menyakiti diri sendiri
6. Anak dengan kondisi khusus, Anak dengan sakit kronis seperti: asma, epilepsi, autoimun, dll, yang kadang bisa kambuh,
harus dibekali kemampuan cara penanganan saat kambuh, berobat rutin, dan informasikan pada teman serta pengurus
setempat tentang kondisi kesehatannya, agar saat kambuh orang-orang di sekitar dapat membantu dengan tepat. Anak
dengan gangguan penglihatan: berkacamata, buta warna, atau dengan keterbatasan fisik lainnya, diarahkan mengambil
sekolah yang sesuai, dan disupport dengan alat bantu untuk kelancaran kegiatan sehari-harinya
7) MENJAGA KONDISI FISIK & MENTAL
Saat ini banyak penyakit metabolik (hipertensi, diabetes/gula) hingga penyakit mental seperti depresi, gangguan cemas,
yang sudah diderita remaja/ dewasa muda. Ini harus diperhatikan - jangan sampai anak kesulitan mendapatkan pekerjaan
karena ternyata terbukti menderita sakit pada cek kesehatan saat seleksi penerimaan kerja. Untuk itu perlu dibiasakan pada
anak-anak kita untuk: Makan makanan sehat, hindari produk makanan cepat saji, makanan instan, serta minuman kemasan &
kekinian yang tinggi kadar gula, Olahraga teratur: jalan kaki, jogging, bersepeda, sepakbola, ASAD, dsb. Olahraga rutin minimal
3x/minggu selama 30 menit, Menjaga kebersihan lingkungan: kamar, rumah tinggal, pondok, tempat belajar, dll. Bersosialisasi
dengan teman sebaya, pengurus, keluarga, tidak mengurung diri di kamar, untuk kesehatan mental yang lebih baik, bijak ber-
sosial media, baik dalam mengunggah postingan atau dalam berkomentar, serta memiliki hobi yang positif.

8) MENJAGA KONDISI FISIK & MENTAL


1) Anak terlahir dengan potensi kecerdasan masing-masing yang bisa berbeda dengan saudara atau orang tuanya
2) Anak yang menjalani dan menekuni bidang sesuai potensi kecerdasannya akan lebih bersemangat dan inovatif di bidang
tersebut dan insya Allah akan mencapai hasil yang lebih baik
3) Saat ini banyak anak yang ingin sukses instan, padahal untuk sukses, memerlukan proses yang terdiri dari perjalanan,
ketekunan, kegigihan, tidak pantang menyerah, berintegritas dan berperilaku baik/ akhlaqul karimah

Semoga Allah Senantiasa memberikan kita kesabaran,


kesehatan, kekuatan, serta umur panjang yang barokah,
tetap dalam keimanan sampai husnul khotimah. Aamiin.

Contact Person FKKI


1. dr. Dani Pramudya, Sp.EM
081292951675
2. dr. Heris Setiawan Kusumaningrat
082141952424

Anda mungkin juga menyukai