Abstract
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tranformasional dan Transaksional Terhadap Kinerja
Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai Institut Agama Islam Negeri
Kediri”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja, untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transaksional terhadap kepuasan kerja, untuk
mengetahui pengaruh Kepuasaan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja, untuk mengetahui apakah kepuasan kerja
dapat menjadi mediator hubungan antara kepemimpinan transaksioanal dan kinerja, serta untuk mengetahui
apakah kepuasan kerja dapat menjadi mediasi hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kinerja
pegawai di lingkungan IAIN Kediri. Populasi penelitian ini sebanyak 100 orang pegawai IAIN Kediri. Penelitian
dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan untuk metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur
(Path analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan kerja. Gaya kepemimpinan transaksional memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan kerja. Hal ini
berarti bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional, diprediksi dapat
meningkatkan kepuasaan kerja karyawan di IAIN Kediri. Kepuasan kerja juga memiliki pengaruh terhadap
variabel kinerja. Artinya dengan adanya kepuasaan kerja yang dialami pegawai di IAIN Kediri, diprediksi akan
meningkatkan kinerja para pegawai yang berkerja di IAIN Kediri. Sebagai variabel intervening, kepuasan kerja
mampu menjadi mediator antar gaya kepemimpinan transaksional dan kinerja karyawan. Pada hasil penelitian ini
juga ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kepempimpinan Transformasional terhadap
Kepuasaan Kerja. Hal ini berarti bahwa Kepuasan Kerja mampu memediasi penuh hubungan antara
Transformasional dan Kinerja. Dengan kata lain, gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional yang
diterapkan dengan baik oleh pemimpin akan memberikan kepuasan kerja yang tinggi sehingga akan dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Namun, jika gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional belum
maksimal yang dilakukan oleh pemimpin akan memberikan kepuasan kerja yang kurang dan tentu juga akan
menurunkan kinerja karyawan.
Keywords: Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Transaksional, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja
Karyawan, Intervening, Mediasi
321
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
menganalisis dan meneliti dari aspek pengikut dan pengaruh dari pemimpin
kepemimpinan transformasional dan kepada para pengikut (Yukl, 2010: 304).
transaksional apakah akan berdampak positif
dan signfikan terhadap kinerja pegawai yang Kepemimpinan transformasional
tentunya juga dipengaruhi oleh kepuasan Kepemimpinan transformasional
kerja terhadap apa yang diperoleh pegawai di menurut (Yukl, 2009:290), adalah gaya
Institut Agama Islam Negeri Kediri. kepemimpinan yang menyerukan nilai-nilai
moral dari para pengikut dalam upayanya
Tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan kesadaran mereka
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya tentang masalah etis dan untuk memobilisasi
kepemimpinan transformasional energi dan sumber daya mereka untuk
terhadap kepuasan kerja para pegawai mereformasi institusi. Sedangkan (Burn,
IAIN Kediri. 2013:176) mendefinisikan “Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui pengaruh gaya transformasional merupakan proses dimana
kepemimpinan transaksional terhadap orang terlibat dengan orang lain, dan
kepuasan kerja para pegawai IAIN menciptakan hubungan yang meningkatkan
Kediri. motivasi dan moralitas dalam diri pemimpin
3. Untuk mengetahui pengaruh Kepuasaan dan pengikut”.
Kerja berpengaruh terhadap Kinerja
para pegawai di IAIN Kediri. Kepemimpinan transformasional
4. Untuk mengetahui apakah kepuasan Definisi kepemimpinan transaksional
kerja dapat menjadi mediator hubungan menurut Burns (1978) yaitu kepemimpinan
antara kepemimpinan transaksioanal dan yang melakukan transaksi memotivasi para
kinerja pegawai di IAIN Kediri; pengikut dengan menyerukan kepentingan
5. Untuk mengetahui apakah kepuasan pribadi para pengikut (Yukl, 2010:290). Yukl
kerja dapat menjadi mediasi hubungan mengatakan bahwa Gaya Kepemimpinan
antara kepemimpinan transformasional transaksional melibatkan sebuah proses
dan kinerja pegawai di IAIN Kediri pertukaran yang dapat menghasilkan
antusiasme dan komitmen terhadap sasaran
Gaya Kepemimpinan. tugas (Yukl, 2010: 305). Kepemimpinan
Para ahli telah banyak transaksional adalah pemimpin yang
mendefinisikan tentang gaya kepemimpinan, memandu atau memotivasi para pengikut
Dari beberapa definisi diatas dapat mereka menuju ke sasaran yang ditetapkan
disimpulkan gaya kepemimpinan adalah cara dengan memperjelas persyaratan peran dan
yang disenangi dan digunakan pemimpin tugas (Robbins ,2008:472).
dalam mempengaruhi orang lain. Gaya Bass mendefinisikan kepemimpinan
kepemimpinan yang baik adalah suatu gaya transaksional sebagai model kepemimpinan
yang dapat memaksimumkan produktivitas, yang melibatkan suatu proses pertukaran
kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah (exchange process) dimana para pengikut
menyesuaikan dengan segala situasi yang mendapat reward yang segera dan nyata
berkembang dan nyata. setelah melakukan perintahperintah
Beberapa teori mengenai pemimpin (Bass, 1990:338). “Kepemimpinan
kepemimpinan didasarkan pada ide dari transaksional adalah penukaran suatu nilai
Burns, tetapi telah ada lebih banyak dengan nilai lainnya.”. Kepemimpinan
penelitian empiris mengenai versi teori yang transaksional merupakan sebuah
diformulasikan oleh Bass daripada versi kepemimpinan dimana seorang pemimpin
lainnya. Bass memformulasikan dua jenis mendorong karyawannya untuk bekerja
kepemimpinan yaitu kepemimpinan dengan menyediakan sumber daya dan
transformasional dan transaksional yang penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi,
didefinisikan dalam hal perilaku komponen produktivitas, dan pencapaian tugas yang
yang digunakan untuk mempengaruhi para efektif (Burns, 1978:19). Pemimpin
transaksional mengidentifikasikan keinginan
322
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
atau pilihan bawahan dan membantu mereka kepuasan bagi dirinya sendiri (Robbins dan
mencapai kinerja yang menghasilkan reward judge, 2011: 277).
yang dapat memuaskan bawahan (Gibson et Kepuasan kerja (job satisfaction)
al, 1997:84). karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya
Menurut Robbins dan Judge, Gaya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan
Kepemimpinan Transaksional dapat diukur kedisiplinan karyawan meningkat (Hasibuan,
dengan : 2014:202). Kepuasan kerja (job satisfaction)
1. Memberikan penghargaan untuk kinerja sebagai keadaan emosional yang
yang bagus dan mengakui pencapaian menyenangkan atau tidak menyenangkan
yang di peroleh (contingent reward). dengan mana para pegawai memandang
2. Mengamati dan mencari penyimpangan pekerjaan mereka (Handoko, 2012: 87).
dari aturan-aturan dan standar. Menurut teori pertukaran sosial (Blau;
3. Melakukan tindakan perbaikan. Cropanzano dan Mitchell dalam Bontis et al.,
4. Melakukan perbaikan sistem apa bila 2011) dan norma pertukaran (Gouldner
standar tidak tercapai. dalam Bontis et al., 2011) menerangkan
5. Memberikan kesempatan pada para bahwa individu yang mengalami kepuasan
bawahan untuk tanggung jawab pribadi kerja, dapat meningkatkan usaha mereka dan
(Robbins dan Judge, 2008: 28). menurunkan perilaku-perilaku yang tidak
produktif
Kepuasan Kerja
Setiap orang ingin mendapatkan Kinerja
pekerjaan, karena dengan bekerja ia Kinerja atau performance adalah
mengharapkan mendapat imbalan untuk seperangkat perilaku yang ditunjukkan oleh
menghidupi dirinya dan keluarganya. Namun, seseorang yang berhubungan dengan
seringkali terjadi bahwa mendapatkan pekerjaan mereka atau dalam kata lain tingkat
imbalan saja dirasakan belum cukup. Mereka efisiensi yang diperoleh dalam melakukan
menginginkan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya (Rashidoor, 2014:24) Kinerja
pekerjaannya. Namun demikian, adalah nilai dari perilaku yang nyata sebagai
permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaan fungsi-fungsi yang merupakan
menentukan ukuran kepuasan kerja. terhadap kombinasi dari kemampuan, usaha dan
pekerjaan dan imbalan yang sama, kepuasan kesempatan (Fadli et. Al, 2012:683). Kinerja
orang dapat berbeda, orang yang satu dapat merupakan catatan hasil yang diproduksi
merasa puas, sedangkan orang lainnya belum (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan tertentu
mendapatkan kepuasan. Kepuasan kerja atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu
adalah hasil persepsi karyawan tentang tertentu (Benardin, 2014:8). Sementara itu
seberapa bagus satu pekerjaan memberikan Kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai
segala sesuatu yang dilihat sebagai sesuatu seseorang berdasarkan persyaratan-
yang penting melalui karyanya (Luthans, persyaratan pekerjaan (job requirement)
2011:141). (Bangun, 2012:231).
Ketika seorang merasakan kepuasan
dalam bekerja tentunya ia akan berupaya Penelitian Sebelumnya
semaksimal mungkin dengan segenap Penelitian-penelitian terdahulu juga
kemampuan yang dimilikinya untuk banyak meneliti mengenai hubungan gaya
menyelesaikan tugas pekerjaannya. Kepuasan kepemimpinan transaksional dengan kinerja
kerja sebagai perasaan tentang pekerjaan karyawan. Penelitian Koesmono (2017)
seseorang yang dihasilkan dari penilaian mengenai The Effects of Transactional Leadership
karakteristiknya. Kepuasan kerja mengacu on Employees’ Turnover Intention at PT Sumber
pada perasaan individu yang dirasakan oleh Alfaria Trijaya Tbk. (Mini Market Alfamart)
individu tentang prestasi kerjanya East Surabaya Region, Indonesia Using Job
dikembangkan dari evaluasi karakteristik Involvement, Work Motivation, and Job Satisfaction,
pekerjaan sehingga dia bisa memutuskan as Mediating Variables. Hasil penelitian
apakah pekerjaannya dia kerjakan membawa menunjukkan kepemimpinan transaksional
323
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
324
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
terakhir di Institut Agama Islam Negeri dikatakan valid apabila nilai outer loadings >
Kediri. 0,7.
1. Deskriptif Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Hasil uji convergent validity pada model
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase penelitian ini termuat pada tabel berikut:
Laki-laki 61 61% Average Variance Extracted (AVE)
Perempuan 39 39%
Variabel (AVE) Ket.
Total Responden 100 100%
Sumber : Data Primer, 2023. Kepuasaan Kerja 0,519 Valid
Kinerja 0,586 Valid
2. Deskriptif Karakteristik Responden Kepemimpinan
Berdasarkan Usia 0,674 Valid
Transaksional
Kategori Usia Frekuensi Prosentase
Kepemimpinan
20 - 30 tahun 17 17% 0,662 Valid
Transformasional
31 - 40 tahun 46 46%
Sumber : Data Diolah, 2023
41 - 50 tahun 25 25%
> 50 tahun 12 12% Dari data yang tertuang dalam tabel
Total Responden 100 100% diatas, dapat diketahui bahwa nilai average
Sumber: Data Primer, 2023. variance extracted (AVE) pada seluruh variabel
penelitian > 0,50. Maka dapat diartikan
3. Deskriptif Karakteristik Responden bahwa seluruh indikator yang dimiliki oleh
Berdasarkan Pendidikan Terakhir setiap variabel pada penelitian ini, termasuk
Pendidikan dalam kategori valid.
Frekuensi Prosentase
Terakhir
S1 19 19% Sedangkan untuk output nilai cross loading
S2 74 74% dalam penelitian ini:
S3 7 7% Kepu-
Kinerja
Kep. Kep.
asaan Trans. Transf.
Total Responden 100 100%
KEP_1 0.615 0.445 0.383 0.358
Sumber: Data Primer, 2023
KEP_2 0.600 0.309 0.455 0.491
Analisis Model Penelitian KEP_3 0.860 0.489 0.615 0.646
PLS sebagai model prediksi tidak KEP_4 0.806 0.442 0.634 0.570
mengasumsikan distribusi tertentu untuk KEP_5 0.685 0.531 0.474 0.487
mengestimasi parameter dan memprediksi
KIN_1 0.472 0.781 0.301 0.302
hubungan kausalitas. Analisis model
penelitian dalam PLS secara prinsip dilakukan KIN_2 0.559 0.819 0.418 0.496
pada dua aspek, yakni model pengukuran KIN_3 0.436 0.777 0.276 0.270
“inner model” dan model struktural “outer KIN_4 0.404 0.726 0.307 0.257
model” (Abdillah dan Hartono, 2016).
KIN_5 0.406 0.713 0.348 0.266
Berdasarkan hasil pengolahan data yang
KIN_6 0.531 0.773 0.399 0.324
dilakukan dapat disajikan hasil sebagai berikut
: TRNF_1 0.586 0.307 0.658 0.805
TRNF_2 0.605 0.401 0.568 0.862
Model Pengukuran (Outer Model) TRNF_3 0.561 0.331 0.436 0.771
Uji Validitas TRNS_1 0.486 0.368 0.754 0.572
Untuk melihat sebuah indicator dan TRNS_2 0.619 0.413 0.826 0.563
construct dikatakan valid dengan cara, TRNS_3 0.654 0.386 0.861 0.575
melakukan uji convergent validity dan
TRNS_4 0.591 0.315 0.838 0.540
discriminant validity. Sebuah construct
dikatakan valid apabila, nilai average variance Sumber : Data Diolah, 2023
extracted (AVE) ≥ 0,50 dan item indikator
325
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
326
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
327
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
prediktor dan mediator. Kedua, adanya pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
hubungan yang signifikan antara variabel Hal ini berarti bahwa gaya kepemimpinan
mediasi dan variabel dependen. Ketiga, transformasional dan gaya kepemimpinan
hubungan antara variabel independen dan transaksional, diprediksi dapat meningkatkan
variabel dependen menjadi tidak signifikan kepuasaan kerja karyawan di IAIN Kediri.
ketika variabel mediator dimasukkan dalam Sementara itu, kepuasan kerja juga memiliki
model. pengaruh terhadap variabel kinerja. Artinya
dengan adanya kepuasaan kerja yang dialami
pegawai di IAIN Kediri, diprediksi akan
meningkatkan kinerja para pegawai yang
berkerja di IAIN Kediri.
Sebagai variabel intervening, ternyata
kepuasan kerja mampu memediasi gaya
Sumber : Hasil olah data dengan PLS kepemimpinan transaksional dan kinerja
karyawan. Dengan kata lain, gaya
kepemimpinan transaksional dan
Uji Mediasi transformasional yang diterapkan dengan
Kepuasaan Kerja mampu memediasi baik oleh pemimpin akan memberikan
secara signifikan hubungan antara kepuasan kerja yang tinggi sehingga akan
Kepemimpinan Transaksional dan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Kinerja. Sebaliknya, jika gaya kepemimpinan
Berdasarkan di atas, pengaruh transaksional dan transformasional belum
signifikansi dapat dilihat dari hasil path maksimal yang dilakukan oleh pemimpin
koefisien yang menunjukkan nilai T-statistik akan memberikan kepuasan kerja yang
sebesar 3.774 > 1.96 dan nilai p-value 0.000 kurang dan tentunya juga akan menurunkan
< 0,05. Sehingga, Hipotesis yang menyatakan kinerja para pegawainya.
bahwa Kepuasaan Kerja mampu memediasi
secara signifikan hubungan antara
Kepemimpinan Transaksional dan Kinerja Refferensi :
disimpulkan diterima. Abdillah, W., & Hartono, J. (2016). Partial
Least Square (PLS) Alternatif Structural
Kepuasaan Kinerja mampu memediasi Equation Modeling (SEM) dalam
secara signifikan hubungan antara Penelitian Bisnis. Andi Offset, 21(2015),
Kepemimpinan Transformasional dan 2016.
Kinerja. Arikunto, S. (2013).Prosedur Penelitian Suatu
Pengaruh signifikansi dapat dilihat pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka
dari hasil path koefisien pada tabel 4.10 di Cipta
atas, yang menunjukkan nilai T-statistik Armenakis, A. A., & Harris, S. G. (2002).
sebesar 4.017 > 1.96 dan nilai p-value 0.000 Crafting a change message to create
< 0,05. Sehingga, Hipotesis 5 yang transformational readiness. Journal of
menyatakan bahwa Kepuasaan Kerja mampu Organizational Change Management,
memediasi secara signifikan hubungan antara 15(2), 169–183.
Kepemimpinan Transformasional dan Kinerja https://doi.org/10.1108/095348102104
disimpulkan diterima 23080
Armenakis, A. A., Bernerth, J. B., Pitts, J. P.,
& Walker, H. J. (2007). Organizational
Kesimpulan change recipients’ beliefs scale:
Dari hasil penelitian ini dapat Development of an assessment
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan instrument. Journal of Applied
transformasional berpengaruh signifikan Behavioral Science, 43(4), 481–505.
terhadap kepuasan kerja, dan gaya https://doi.org/10.1177/002188630730
kepemimpinan transaksional juga memiliki 3654
328
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
Armenakis, A. A., Harris, S. G., & Feild, H. job satisfaction in the banking sector: A
S. (1999). Making change permanent A review. International review of
model for institutionalizing change management and marketing.Volume
interventions. Research in 4.No. 3.
Organizational Change and Bovey, W. H., & Hede, A. (2001). Resistance
Development, 12, 97–128. to organizational change: The role of
Armentrout, B.W (1996). Have your plans cognitive and affective processes.
for change had a change of plan?, HR Leadership & Organization
Focus, Vol.73 Development Journal, 22(8), 372–382.
Arzi, Soureh, Farahbod, Leyla (2014). Bradley, A. (2011). The Social Organization:
Relation of transformational and How to Use Social Media to Tap the
transactional leadership style with job Collective Genius of Your Customers.
satisfaction. Interdisciplinary Journal of Harvard Business School Press Books,1.
contemporaryResearch in business. Branch, L. A., Lingham, T., dan Lyytinen, K.
Volume 6. No.3. (2013). Change and discomfort in
Ashford, S. J. (1988). Individual Strategies for academia : How far should we stretch
Coping with Stress during in our readiness for change?.
Organizational Transitions. The Journal Proceedings of the Third International
of Applied Behavioral Science, 24(1), Conference on Engaged Management
19–36. Scholarship, 1-15.
Astuti, T., & Mustikawati, R. I. (2013). Burke, W. W. (2011). A perspective on the
Pengaruh Persepsi Nasabah Tentang field of organization development and
Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan change: The Zeigarnik Effect. Journal of
Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Applied Behavioral Science, 47(2), 143–
Menabung Nasabah. Nominal, 167.
Barometer Riset Akuntansi Dan Burns, D. D. (1999). The Feeling Good
Manajemen, 2(1). Handbook. Chemistr 1–7.
Bangun, W. (2012).Manajemen Sumber Daya Caruth, J.; Middlebrook, B. & Rachel, F.,
Manusia.Jakarta: Erlangga Overcoming resistance to change,
Bapuuroh, C. B. (2017). Exhibiting resistance Advanced Journal of Management, Vol.
during an organizational transformation: 50, Iss. 3, 1985
The telecommunications industry in Chen, M. J., & Miller, D. (2015).
Ghana. Qualitative Report, 22(7), 1809– Reconceptualizing competitive
1829. dynamics: A multidimensional
Bareil, C., Savoie, A., & Meunier, S. (2007). framework. Strategic Management
Patterns of Discomfort with Journal, 36(5), 758–775.
Organizational Change. Journal of Chin, W. W. (1995). Partial Least Squares Is
Change Management, 7(1), 13–24. To Lisrel As Principal Components.
Bass. 1990. The Implication of Transactional Technology Studies, 2(1995), 315–319.
and Transformational Leadership for Chin, W. W. (1998). The Partial Least
Individual, Team and Organizational Squares Approach to Structural
Development. In R. W. Woodman & Equation Modelling. Modern Methods
W. A. Passmore (eds), Research in for Business Research, 29(2), 295–336.
Organizational Change and Choi, M., & Ruona, W. E. A. (2011).
Development. Greenwich, CT: JAI. Individual readiness for organizational
Beer, M., & Nohria, N. (2000). Cracking the change and its implications for human
Code of Change Cracking the Code of resource and organization development.
Change The Idea in Brief The Idea in Human Resource Development Review,
Practice. Harvard Business Review, 10(1), 46–73.
May-June 2000, 11. Chreim, S. (2006). Managerial frames and
Belias, Dimitrios, Koustelios, Athanasios institutional discourses of change:
(2014). Transformational leadership and
329
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
330
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
versus strategic reorientation: The Hougland, J. G., & Brockner, J. (1989). Self-
antecedents of fast-paced organizational Esteem at Work: Research, Theory, and
change. Journal of Management, 26(5), Practice. Contemporary Sociology,
911–945. 18(5), 717.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Hui, C., & Lee, C. (2000). Moderating effects
Anderson, R. E. (2014). Multivariate of organization-based self-esteem on
Data Analysis Seventh Edition. In organizational uncertainty: Employee
Pearson New International. response relationships. Journal of
Hair, J. F., Sarstedt, M., Hopkins, L., & Management, 26(2), 215–232.
Kuppelwieser, V. G. (2014). Partial least Hultman, K. (1995). Scaling the wall of
squares structural equation modeling resistance. Training and Development,
(PLS-SEM): An emerging tool in 49(10), 15–18.
business research. In European Business Indriantoro, N., & Supomo, B. (2016).
Review (Vol. 26, Issue 2, pp. 106–121). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Handoko, T.H (2012). Manajemen Personalia Akuntansi & Manajemen. In
dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Yogyakarta : Penerbit BPFE.
BPFE. Ivancevich, Jhon.dkk. (2006). Perilaku dan
Harvey Hegarty, W. (1993). Organizational Manajemen Organisasi, Jilid 1. Jakarta:
survival means embracing change. In Erlangga.
Business Horizons (Vol. 36, Issue 6, pp. J. Greenberg, Managing behavior in
1–4). organizations, (USA: Prentice Hall,
Hasibuan, MP. (2014), Manajemen sumber 2005) h. 156
daya manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jaramillo, F., Mulki, J. P., Onyemah, V., &
Hayes, J. (2014). The Theory and Practice of Pesquera, M. R. (2012). Salesperson
Change Management. In The Theory resistance to change: An empirical
and Practice of Change Management. investigation of antecedents and
Hendarto, A. R., & Prihastuty, R. (2014). outcomes. International Journal of Bank
Resistance to change (studi deskriptif Marketing, 30(7), 548–566.
pada perubahan peraturan di pt. Mitra Joseph F. Hair, J., Hult, G. T. M., Ringle, C.
sentosa plastik industri semarang) M., & Rstedt, M. S. (2014). a prımer on
Abdul. Journal of Social and Industrial partıal least squares structural equation
Psychology, 3(1), 1–5. modelling. In Practical Assessment,
Heyden, M. L. M., Fourné, S. P. L., Koene, Research and Evaluation (V 21,Issue 1).
B. A. S., Werkman, R., & Ansari, S. S. Judge, W., & Douglas, T. (2009).
(2017). Rethinking “Top-Down” and Organizational change capacity: The
“Bottom-Up” Roles of Top and Middle systematic development of a scale.
Managers in Organizational Change: Journal of Organizational Change
Implications for Employee Support. Management, 22(6), 635–649.
Journal of Management Studies, 54(7), Kartono. K. 2011. Pemimpin dan
961–985. Kepemimpinan. PT. Rajawaligrafindo
Holt, D. T., Armenakis, A. A., Feild, H. S., & Persada.Jakarta.
Harris, S. G. (2007). Readiness for Kepemimpinan Transformasional dan
organizational change: The systematic Transaksional Terhadap Kepuasan
development of a scale. Journal of Kerja dan Dampaknya Terhadap
Applied Behavioral Science, 43(2), 232– Kinerja Karyawan.Jurnal Akuntansi,
255. Manajemen Bisnis dan Sektor
Hornung, S., & Rousseau, D. M. (2007). Publik.Volume 5.No. 3.
Active on the job-proactive in change: Kinicki, Angelo., Fugate, M. (2018).
How autonomy at work contributes to Organizational Behavior: A Practical,
employee support for organizational Problem-Solving Approach (2nd). In 2.
change. Journal of Applied Behavioral Koesmono, H.T (2017). The Effects of
Science, 43(4), 401–426. Transactional Leadership on Employees'
331
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
332
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
333
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
Robbins, Stephen P., & Judge, T. A. (2017). Academy of Management Annals, 12(2),
Organizational Behavior (17th) Edition. 752–788.
In Pearson Education Limited. Strebel, P. (1996). Why Do Employees Resist
Robert Kreitner & Angelo Kinicki, Perilaku Change? - Harvard Business Review.
Organisasi, Terjemahan Suandi Havard Business Review, 74(3), 86–92.
(Jakarta: Salemba Empat, 2003), h. 84 Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian
Rorimpandey, Lidya (2013). Gaya Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. In CV
Kepemimpinan Transformasional, Alfabeta.
Transaksional, Situasional, Pelayanan Sullivan, M. F., & Guntzelman, J. (1991). The
dan Autentik Terhadap Kinerja Pegawai grieving process in cultural change. The
Kelurahan di Kecamatan Bunaken Kota Health Care Supervisor, 10(2), 28–33.
Manado. Jurnal EMBA. Volume 1. Tandelilin, E. (2013). Keberhasilan
No.4. Melakukan Perubahan Melalui Adkar
Rosita, Titik (2016). Pengaruh Kepuasan Model. Sosial & Humaniora, 7(1), 36.
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Valdo Sutanto, Michael (2018). Pengaruh
Dengan Komitmen Organisasional Kepemimpinan Transaksional Terhadap
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan
ilmu dan riset manajemen. Volume 5. Kerja Karyawan Divisi Sales Dealer
No. 1. Mobil Surabaya. Jurnal AGORA Vol. 6,
Russ, T. L. (2008). Communicating Change: No. 2 (2018)
A Review and Critical Analysis of Van Dam, K., Oreg, S., & Schyns, B. (2008).
Programmatic and Participatory Daily work contexts and resistance to
Implementation Approaches. Journal of organisational change: The role of
Change Management, 8(3-4), 199–211. leader-member exchange, development
Saputra, Agus Tunggal, Bagia, I wayan, climate, and change process
Yulianthini, Ni Nyoman (2016). characteristics. Applied Psychology,
Pengaruh Kepuasan Kerja dan Loyalitas 57(2), 313–334.
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan. Vince, R., & Broussine, M. (1996). Paradox,
Ejurnal Bisma universitas Pendidikan defense and attachment: Accessing and
Ganesha. Volume 4. working with emotions and relations
Schein, E. (2017). Organizational Culture and underlying organizational change.
Leadership Organizational Culture and Organization Studies, 17(1), 1–21.
Leadership. Wiley & Sons, Inc., Idd,3–4. Walters, L. H., & Corey, G. (1980). Theory
Schlesinger, H. J. (1982). Resistance as and Practice of Counseling and
Process. In Resistance (pp. 25–44). Psychotherapy. Family Relations, 29(1),
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016a). Research 133.
methods for business : a skill-building Wanberg, C. R., & Banas, J. T. (2000).
approach / Uma Sekaran and Roger Predictors and outcomes of openness to
Bougie. In Nucleic Acids Research (Vol. changes in a reorganizing workplace.
34, Issue 11). Journal of Applied Psychology, 85(1),
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016b). Research 132–142.
Methods For Business. A Skill Builing Weiner, B. J. (2009). A theory of
Approch. 7th Edition. Book. organizational readiness for change.
Sheerer, E. T., Ellis, A., & Harper, R. A. Implementation Science, 4(1).
(1976). A New Guide to Rational Wong, K. K. (2013). Partial Least Squares
Living. The Family Coordinator, 25(2), Structural Equation Modeling.
196. Marketing Bulletin, 24(1), 1–32.
Stouten, J., Rousseau, D. M., & De Cremer, Wuradji. 2008. The Educational Leadership
D. (2018). Successful organizational (Kepemimpinan Transformasional).
change: Integrating the management Yogyakarta : Gama media
practice and scholarly literatures.
334
Otonomi Vol. 23 Nomor 2 Edisi Oktober 2023
335