Pemeriksaan Ny. Marwa / Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
Anc (K1) pada 31 Tahun (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
(G2P1A0 UK 9 hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
BB : 74,4
Minggu) Kg untuk menjamin agar proses alamiah tetap sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini
berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang mungkin pada trimester pertama.
TB : 156 cm tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin
PELAKSANAAN
3/7/23 terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi
secara dini serta ditangani secara memadai. - Anamnesis:
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah Pasien usia 31 tahun datang dengan keluhan terlambat
kehamilannya berjalan dengan baik atau haid sudah 2 bulan lebih disertai mual terutama dipagi
mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi hari, selama ini haid pasien teratur dengan siklus 28-30
obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan hari. Hari pertama haid terakhir pasien adalah 29 April
ibu atau janinnya. 2023. Keluhan lain tidak ada. BAB biasa, BAK Baik.
Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga Riwayat Penyakit lain tidak ada.
kesehatan, secara professional akan Riwayat Obstetri
memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu 1. 2020/2800 gr/Bidan/Normal
hamil merasa pas atas pelayanan yang 2. Kehamilan Saat Ini
diberikan. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang merasa pus atas - Pemeriksaan Fisik:
pelayanan di suatu tempat, seperti pengalaman KU: Baik
bidan selama proses pemeriksaan, fasilitas yang
lengkap, kemudahan lokasi yang mudah TB: 156cm
dijangkau, tarif yang kompetitif, kecepatan
BB: 74,4kg
dalam melakukan pemeriksaan, keramahan
bidan dalam pelayanan ANC, dan persalinan.
Dengan diadakannya ANC Terpadu diharapkan LiLA: 32 cm
dapat menurunkan angka kematian ibu dan
TD: 110/70mmHg
balita, meningkatkan status gizi masyarakat
serta pencegahan dan penanggulangan penyakit N: 80x/menit
menular.
P: 20x/menit
S: 36,7C
Status Generalis
•Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
•Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
•Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1
tidak hiperemis.
•Faring: Tidak Hiperemis
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)
•Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : Peristaltik kesan normal.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),
Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik
Pemeriksaan Obstetri:
TFU: tidak teraba
Fluxus: -
- Pemeriksaan Penunjang:
Tes HIV: NR
Tes Sifilis: NR
Tes HbsAg : NR
Hb : 10,4 mg/dl
Protein urin : NR
- Diagnosis:
- Tatalaksana:
Imunisasi TT
KIE:
Objek yang ada dari ilmu ini yaitu 3. Kehamilan Saat Ini
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru
dilahirkan. Dewasa ini, Ilmu kebidanan atau - Pemeriksaan Fisik:
obstetri menjadi dasar usaha-usaha untuk KU: Baik
menjamin agar setiap ibu hamil dapat TB: 148cm
memelihara kesehatannya sehingga diharapkan
BB: 52 kg
dapat melahirkan bayi yang sehat tanpa
LiLA: 24 cm
gangguan apapun dan dapat merawat bayinya
TD: 100/70mmHg
dengan baik. Usaha-usaha ini senantiasa
N: 82x/menit
diwujudkan dengan penerapan Antenatal Care
(ANC) atau pemeriksaan Obstetri yang dilakukan P: 20x/menit
maupun perinatal di dunia termasuk di •Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
Indonesia. Menurut WHO kematian maternal
•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
adalah kematian seorang wanita saat hamil atau
serumen (-)
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan
•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya
•Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk tidak hiperemis.
mengakhiri kehamilan. Pada tahun 2018 angka •Faring: Tidak Hiperemis
kematian maternal di dunia setiap harinya
sebanyak 830 ibu, khusus di Indonesia terjadi
Jantung
rata-rata 38 kematian maternal setiap harinya.
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
Kematian perinatal setiap harinya adalah 7000 teraba.
bayi diseluruh dunia, sedangkan di Indonesia Perkusi :
sebanyak 185 bayi perharinya. batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
Penyebab kematian maternal dan batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
perinatal belum berkurang hingga sekarang
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
diantaranya adalah ketersediaan tenaga
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
kesehatan yang kompeten masih kurang
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
sehingga faktor resiko yang dapat menjadi
penyulit dalam persalinan kadang terlambat
Paru
dideteksi dan ditangani, dan sistem rujukan yang
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
tidak efektif karena keterlambatan petugas
dan dinamis.
kesehatan maupun keluarga dalam mengambil
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
keputusan.
Perkusi : Sonor.
Oleh karena itu, untuk mengatasi hal-hal
tersebut diatas pengetahuan mengenai Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)
pemeriksaan obstetri oleh petugas kesehatan
khususnya dokter umum yang menjadi lini
pertama yang akan melakukan Antenatal Care •Abdomen
(ANC) di fasilitas pelayanan kesehatan primer Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
perlu untuk selalu ditingkatkan agar faktor
resiko pada ibu hamil dapat dideteksi dengan Auskultasi : Peristaltik kesan normal.
bak dan cepat sehingga edukasi, tindakan, dan Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
sistem rujukan yang efektif ke fasilitas Epigastric (-) ,
kesehatan yang lebih lengkap dapat segera
dilakukan. Perkusi : timpani (+),
Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik
Pemeriksaan Obstetri:
Fluxus: -
- Pemeriksaan Penunjang:
Tes HIV: NR
Tes Sifilis: NR
Tes HbsAg : NR
Hb : 10,6 mg/dl
Protein urin : NR
- Diagnosis:
- Tatalaksana:
Imunisasi TT
KIE:
Kontrol Kembali pada trimester ke II
TD: 100/70mmHg
N: 80x/menit
P: 20x/menit
S: 36,7C
Status Generalis
•Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
•Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
•Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1
tidak hiperemis.
•Faring: Tidak Hiperemis
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)
•Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : peristaltik kesan normal.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),
Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik
Pemeriksaan Obstetri:
DJJ: 142x/menit
Fluksus: -
- Pemeriksaan Penunjang:
GDS: 110mg/dl
Tes Sifilis: NR
Tes HIV: NR
Tes HbsAg : NR
USG : 28 September 2023 ( DJJ (+) ; CRL 3,3 cm)
- Diagnosis:
- Tatalaksana:
Pemeriksaan Ny. Antenatal care adalah cara penting K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan
ANC (K3) Pada Nurnilam, kehamilannya pada trimester III (Usia kehamilan 28-36
untuk memonitor dan mendukung kesehatan
G1P0A0 UK 34 usia 27 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah
Minggu tahun, BB ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan melewati K1 dan K2
62kg, TB kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau
PELAKSANAAN
155 cm yang sering disebut pemeriksaan kehamilan
30-08 Anamnesis
adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga
Pasien G1P0A0 datang ingin mengontrol kehamilannya.
profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, Keluhan (-). Riwayat asma (-), riwayat HT (-), riwayat DM
dokter umum, bidan, pembantu bidan dan (-), riwayat alergi (-),riwayat operasi (-). Riwayat ANC (+)
5x di bidan dan puskesmas. Riwayat USG belum pernah
perawat bidan, untuk itu selama masa
Riwayat imunisasi TT (+) 5x. Rutin konsumsi tablet besi
kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan dan vitamin yang diberikan oleh bidan
HPHT : 05 – 01 - 2023
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin
THP : 12 – 11 – 2023
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Riwayat Obstetri
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : peristaltik kesan normal.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),
Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik
Pemeriksaan Luar
•TFU : 36 cm
•LP : 86 cm
•Situs : memanjang
•Punggung : kiri
•Bag.Bawah : Kepala
•Perlimaan : 5/5
Pemeriksaan Dalam
•tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang:
HB: 11,4 mg/dl
Protein urin : strip habis
Tes HIV : NR
Tes Sifilis: NR
Tes HbsAg : NR
- Diagnosis:
G1P0A0 Usia Kehamilan 34 Minggu
- Tatalaksana:
Tablet FE 60 mg 1 x 1 tab
Folat 400 mcg 1 x 1 tab
Calsium 500 mg 3 x 1 tab
KIE tanda-tanda persalinan
Pemeriksaan Ny. Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan
Anc (K3) pada Lindasari, (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat kehamilannya pada trimester III (Usia kehamilan 28-36
G2P0A1 Usia Usia: 29 hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah
Kehamilan 36 tahun, TB: untuk menjamin agar proses alamiah tetap melewati K1 dan K2
Minggu 161cm, BB: berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang
61kg tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi PELAKSANAAN
21/7/23 secara dini serta ditangani secara memadai.
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan - Anamnesis
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah Pasien G2P0A1 datang ingin mengontrol kehamilannya.
kehamilannya berjalan dengan baik atau Keluhan saat ini tidak ada . Riwayat asma (-), riwayat HT
mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi
(-), riwayat DM (-), riwayat alergi (-),riwayat operasi (-).
obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan Riwayat ANC (+) 3x di bidan dan puskesmas. USG di dr.
ibu atau janinnya. Obgyn (-) . Riwayat imunisasi TT (+) 5x.
Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga HPHT: 12/11/2022
kesehatan, secara professional akan TP : 19/08/2023
memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu Riwayat Obstetri:
hamil merasa pas atas pelayanan yang
diberikan. Banyak faktor yang dapat 1. 2020/Abortus
mempengaruhi seseorang merasa pus atas 2. Kehamilan Saat Ini
pelayanan di suatu tempat, seperti pengalaman
bidan selama proses pemeriksaan, fasilitas yang
lengkap, kemudahan lokasi yang mudah
Pemeriksaan Fisik :
dijangkau, tarif yang kompetitif, kecepatan
dalam melakukan pemeriksaan, keramahan Keadaan Umum : Baik
bidan dalam pelayanan ANC, dan persalinan.
Dengan diadakannya ANC Terpadu diharapkan TB: 161cm
dapat menurunkan angka kematian ibu dan BB: 61kg
balita, meningkatkan status gizi masyarakat LiLA: 25 cm
serta pencegahan dan penanggulangan penyakit Kesadaran : compos mentis
menular. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 708x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu : 36,56°C
Status Generalis
Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1 tidak
hiperemis.
Faring: Tidak Hiperemis
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : peristaltik kesan meningkat.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),
Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik
Pemeriksaan Luar
•TFU : 36,5 cm
•LP : 75 cm
•Situs : memanjang
•Punggung : kiri
•Bag.Bawah : Kepala
•Perlimaan : 5/5
Pemeriksaan Dalam
•tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang :
HB: 12 mg/dl
Protein urin : strip habis
Tes HIV : NR
Tes Sifilis : NR
Tes HbsAg : NR
- Diagnosis:
G2P0A1 Usia Kehamilan 36 Minggu
- Tatalaksana:
KIE untuk USG Kontrol di pkm
KB
Konseling Ny. Natali/ Kontrasepsi berasal dari kata kontra Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang
Penggunaan Kb 28 tahun
yang berarti mencegah atau melawan, disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
Suntik untuk
TB: 160cm sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
Menjarangkan
Kehamilan BB: 574kg sel telur yang matang dan sel sperma yang diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna
P2A0 mengakibatkan kehamilan. Maksud dari untuk mencegah timbulnya kehamilan.
Akseptor Kb Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah progesterone yang berbeda-beda pula jenis dan
Pil terjadinya konsepsi dengan menggunakan alat takarannya.
26/07/2023
atau obat-obatan. Keluarga berencana adalah Pil kb merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri
suatu usaha menjarangkan atau atas kombinasi ekstrogen dan progesterone atau hanya
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan berisi progestin saja. Hormone ini dapat menekan
dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi produksi gonadotropin sehingga menghambat ovulasi.
adalah menghindari / mencegah terjadinya Hormone komsumsi peroral ini juga bisa menjadi pilihan
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel kontasepsi pasca koitus dalam kondisi darurat.
telur yang matang dengan sel sperma. TUJUAN
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang Tujuan umum :
ideal belum ada. Kontrasepsi ideal itu harus Memberikan acuan pada pemberian kontrasepsi Pil KB
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : pada klien
dapat dipercaya, tidak ada efek yang Tujuan Khusus :
mengganggu kesehatan, daya kerjanya dapat Mengatur jarak kelahiran anak/ menjarangkan
diatur menurut kebutuhan, tidak menimbulkan kelahiran /menunda kehamilan
gangguan sewaktu melakukan koitus, tidak
memerlukan motivasi terus menerus, mudah KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
pelaksanaannya, murah harganya sehingga Pemberian Pil KB pada pasangan usia subur (PUS) yang
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan ikut KB PIL
masyarakat, dapat diterima penggunannya oeh
pasangan yang bersangkutan. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kontrasepsi hormonal merupakan1. Memanggil pasien
kontrasepsi yang paling banyak digunakan2. Memasukan data pasien ke dalam regester
wanita di negara-negara maju. Para wanita3. Melakukan Anamnesa
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.4. Melakukan konseling tentang kontrasepsi Pil
Kecenderungan peningkatan pasangan
menikah usia subur akan berdampak pada SASARAN
peningkatan angka kelahiran dan kepadatan PUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan PUS pasca
penduduk yang nantinya bila tidak diatur akan keguguran
mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan
kualitas hidup suatu keluarga, sehingga akan JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PRORAM KB
bertolak belakang dengan program Waktu dan lokasi
pemerintah yaitu mewujudkan keluarga kecil Tempat pelaksanaan : Poli KIA Puskesmas Labuha
yang bahagia dan sejahtera. Tata laksana untuk Waktu pelaksanaan : 26 Juli 2023
mengatasi permasalahan tersebut sangat Sasaran : Ny. Saftina
diperlukan, termasuk dalam penggunaan
kontrasepsi hormonal baik berupa estrogen EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
saja maupun kombinasi estrogen dan
Setelah dilakukan konseling ke Ny. Saftina, dan
progesterone.
suami, mereka setuju untuk menggunakan kontrasepsi
Akhir-akhir ini banyak wanita
pil, dan sebelum ini, Ny. Saftina memang telah
menggunakan kontrasepsi hormonal
menggunakan Pil KB Kombinasi untuk menjarangkan
kombinasi estrogen dan progesteron karena
kehamilan, Ny. Saftina telah menggunakan KB pil
pemberian estrogen saja dapat meningkatkan
selama kurang lebih 3 bulan. Setelah pasien
resiko terjadinya hyperplasia bahkan
tandatangan inform concent, dilakukan anamnesis dan
karsinoma endometrium, sedangkan
pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Saat dipastikan
progesterone digunakan sebagai tambahan
kondisi akseptor aman untuk menggunakan pil KB
untuk mengurangi resiko tersebut.
kombinasi, maka pasien diberi Paket Pil KB Kombinasi
Dua jenis pil kontrasepsi oral yang tersedia untuk 1 bulan.
di pasar, kontrasepsi oral kombinasi yang PiL KIE : Tanggal balik Lanjut KB pill (26-08-2023)
Konseling Ny. Marni/ mengandung estrogen dan progesteron dan Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang
Penggunaan Kb 19 tahun
progestin yang hanya berisi hanya berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi
Pil Untuk
TB: 154cm progesteron. Estrogen di sebagian besar gabungan hormone estrogen dan progesterone atau
Menunda
Kehamilan BB: 55kg kontrasepsi oral kombinasi adalah senyawa yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja.
P0A0 yang sama, etinil estradiol, bervariasi 20-50 Pil kb adalah tablet yang berisi hormone ekstrogen dan
Akseptor Kb mikrogram (mcg). Pil yang diresepkan oleh progesterone yang berbeda-beda pula jenis dan
Pil penyedia Pelayanan Kesehatan di Brown takarannya.
22/08/2023
umumnya memiliki estrogen 35 mcg atau Pil kb merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri
kurang. Progestin merupakan komponen atas kombinasi ekstrogen dan progesterone atau hanya
kedua kontrasepsi oral kombinasi ini. berisi progestin saja. Hormone seks ini dapat menekan
Perusahaan farmasitelah menciptakan produksi gonadotropin sehingga menghambat ovulasi.
sejumlah progestin yang berbeda dengan Hormone komsumsi peroral ini juga bisa menjadi pilihan
kualitas yang sedikit berbeda, yang telah kontasepsi pasca koitus dalam kondisi darurat.
memungkinkan berbagai kontrasepsi oral TUJUAN
kombinasi yang tersedia. Tujuan umum :
Mayoritas kontrasepsi oral kombinasi Memberikan acuan pada pemberian kontrasepsi Pil KB
berisi 21 pil aktif ; tujuh pil pertama pada klien
menghambat ovulasi dan sisanya 14 pil Tujuan Khusus :
mempertahankan anovulasi. Biasanya wanita Mengatur jarak kelahiran anak/ menjarangkan
pengguna pil ini mempunyai tujuh hari bebas kelahiran /menunda kehamilan
pil atau meminum tujuh tablet plasebo
sebelum memulai paket pil berikutnya. Dalam
rentang waktu ini kebanyakan wanita tersebut KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
akan mengalami perdarahan withdrawal. Pemberian Pil KB pada pasangan usia subur (PUS) yang
ikut KB PIL
SASARAN
PUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan PUS pasca
keguguran
mengurangi angka kematian anak Konseling diberikan kepada ibu hamil dalam hal ini Ny.
Hasnah dan suami serta keluarga yang hadir di Kamar
balita.Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu
Bersalin Puskesmas agar bayi yang baru saja dilahirkan
hal yang berpengaruh palingkuat terhadap dapat langsung dilakukan IMD sekaligus meminta
kelangsungan hidup, pertumbuhan dan persetujuan pasien dan keluarga untuk pelaksanaannya
setelah bayi dilahirkan.
perkembangan anak.Penelitian menyatakan
bahwa inisiasi menyusu dini dalam 1 jam
pertamadapat mencegah 22% kematian bayi di Monitoring Evaluasi:
bawah umur 1 bulan di negaraberkembang Respon Ny. Hasnah dan keluarga sangat baik dan
antusias untuk menerapkan IMD saat nanti bayinya
(APN, 2007). Pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif
telah lahir. Pengetahuan Ny. Hasnah dan keluarga akan
bergantung padakeberhasilan inisiasi dalam manfaat Inisiasi Menyusui Dini segera setelah bayi lahir
satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 meningkat setelah diberikan konseling.
Pemasangan Kb Implant
Latar Belakang :
Program KB adalah program pembatasan jumlah anak, yakni dua orang anak untuk setiap keluarga. Program tersebut berpotensi meningkatkan
status kesehatan wanita dan menyelamatkan kehidupannya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memungkinkan wanita untuk merencanakan
kehamilan sebagai hak reproduksi sehingga dapat menghindari kehamilan pada umur atau jumlah persalinan yang dapat membawa bahaya dengan
cara menurunkan kesuburan.
KB dapat menyebabkan penurunan jumlah kelahiran karena setiap kehamilan yang berkaitan dengan beberapa resiko dapat dihindari.. KB
membantu menurunkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan karena kehamilan yang tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi kesehatan
wanita. Rata-rata jenis kontrasepsi yang digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi jenis suntik, kondom, AKDR, dan Implan.F
Kontrasepsi implan adalah metode kontrasepsi berupa batang atau kapsul silastik yang berisi hormon progesteron, pemasangan implan dilakukan
dengan cara memasukkan alat yang berupa batang atau kapsul silastik ini ke bawah kulit melalui insisi. Implan merupakan salah satu metode
kontrasepsi hormonal dimana hormon tersebut akan dilepaskan secara perlahan dan akan bekerja dengan efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3-
5 tahun.
Implan memiliki perlindungan jangka panjang dengan pengembalian kesuburan yang cepat setelah dilakukan pencabutan, selain itu kontrasepsi
implan tidak mengganggu dalam kegiatan senggama, tidak diperlukan kontrol bila tidak ada keluhan selama pemakaian kontrasepsi serta tidak
mengganggu produksi ASI.
Gambaran Pelaksanaan :
Identitas : Ny. Atika, 29 tahun, P2A0, BB 56 kg; TB 156 cm; IMT 23,1
Anamnesa : Pasien mengatakan tidak adanya keluhan dan ingin dipasangkan KB implant
Pemeriksaan Fisik :
GCS: E4V5M6
N: 80x/menit
R: 18x/menit
S: 36,5°C
Keadaan umum: baik
Kepala: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cowong -/-, edema palpebra -/- mukosa mulut lembab, THT dalam batas normal.
Abdomen: datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema tungkai -/-, sianosis –
Rincian Tindakan :
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan kontraindikasi dilakukannya KB Implant Ny. RH, setelah menjelaskan
mengenai KB implant serta efek sampingnya kemudian dilakukan prosedur sebagai berikut :
2. Lengan yang akan dipasangkan implant dicuci bersih terlebih dahulu, lalu diberi antiseptic dan dipasangkan doek steril di area
pemasangan implant
3. Dilakukan anastesi lokal dengan lidokain injeksi sebanyak +/- 2,5 cc di bawah kulit dimana implant akan di pasang
5. Masukkan ujung trochar melalui tempat insisi. Ketika ujung trochar telah sampai pada garis pertama, implant didorong masuk sambil
ditahan pada posisi yang telah ditentukan, dan trochar ditarik keluar.
6. Ketika implant pertama telah pada tempatnya, tanpa mengelurkan seluruh ujung trochar, masukkan kembali ujung trochar di bawah kulit
sebelah implant pertama hingga membentuk huruf V, kemudian dorong kembali implant keluar sambil menahan posisi implant agar tidak ikut
keluar bersama trochar yang ditarik.
7. Setelah memastikan implant pada posisinya (huruf V), luka dapat dijahit dan ditutup dengan kasa steril.
Setelah pemasangan implant selesai, pasien diberikan obat untuk mencegah komplikasi infeksi setelah pemesangan implant. Pasien juga diberi
edukasi jadwal kontrol dan kapan harus kembali jika dirasakan ada komplikasi berat.
Kegiatan Edukasi IMD & ASI Eksklusif Di Poli KIA PKM Labuha
Identitas Pasien : Pasien adalah Ibu Hamil dengan usia kehamilan 30-38 minggu yang Berkunjung untuk ANC di Periode Agustus.
Latar Belakang :
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses meletakkan bayi baru lahir pada dada atau perut ibu agar bayi secara alami dapat mencari sendiri
sumber air susu ibu atau ASI dan mulai menyusu. Bayi akan mendapatkan kekebalan tubuh. IMD bermanfaat bagi ibu karena dapat membantu
mempercepat proses pemulihan pasca persalinan. Dalam 1 jam kehidupan pertama bayi dilahirkan ke dunia, bayi dipastikan untuk mendapatkan
kesempatan melakukan IMD (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2011, ditemukan sebagian besar
ibu sudah meletakkan bayi di dadanya segera setelah kelahiran. Namun 87% bayi hanya diletakkan dengan durasi kurang dari 30 menit, padahal
IMD yang tepat harus dilakukan minimal 1 jam atau sampai bayi mulai menyusu (IDAI, 2016).
Berdasarkan data yang telah dirilis oleh United Nations of Children’s Fund (UNICEF) tahun 2010 bahwa di Indonesia tercatat angka kematian bayi
masih tinggi yaitu 22% dari kematian bayi di seluruh dunia. Sedangkan menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Penurunan kematian bayi dan ibu telah menjadi tujuan
utama untuk mencapai tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Kematian bayi yang
terjadi dalam bulan pertama kelahiran, dapat dicegah dengan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencari dan menghisap sendiri ASI
pada payudara ibu serta membiarkan kontak kulit ibu ke kulit bayi dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya, maka kematian bayi serta
gangguan perkembangan bayi dapat dihindari.
Telah dilaksanakan edukasi tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif kepada 5 pasien / ibu hamil yang datang kontrol kehamilan dan 5
pasien tersebut mengerti terhadap pentingnya dilakukan IMD & pemberian ASI Eksklusif kepada bayi pasca melahirkan.
Pemberian pengetahuan dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pemberian ASI eksklusif. Dijelaskan cara menyusui
yang benar dan bagaimana meningkatkan produksi ASI.
Pelaksanaan:
Ny. Aisa Abdullah dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas
Ny. Meri Gana dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas
Ny. Sasca Lila dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas
Monitoring Evaluasi:
Respon Ny.Ayu, Aisa, Indri, Meri, Sasca dan keluarga sangat baik dan antusias untuk menerapkan pemberian ASI Eksklusif kepada calom bayi nya
yang akan lahir. Pengetahuan ke pasien dan keluarga akan manfaat pemberian ASI eksklusif, tata cara menyusui yang benar, maupun cara
meningkatkan produksi ASI meningkat setelah diberikan konseling.
Kegiatan Edukasi IMD & ASI Eksklusif Di Poli KIA PKM Labuha
Identitas Pasien : Pasien adalah Ibu Hamil dengan usia kehamilan 30-38 minggu yang Berkunjung untuk ANC di Periode September.
Latar Belakang :
Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu dan tidak dipisahkan dari ibu.
Pada inisiasi menyusu dini ibu segera mendekap dan membiarkan bayimenyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya . Peran
MilleniumDevolepment Goals(MDGs) dalam pencapaian Inisiasi Menyusu Dini (IMD),yaitu Inisiasi Menyusu Dini dapat meningkatkan
keberhasilan ASI eksklusifdan lama menyusui maka akan membantu mengurangi kemiskinan, membantumengurangi kelaparan karena ASI dapat
memenuhi kebutuhan makanan bayisampai usia dua tahun, membantu mengurangi angka kematian anak balita. Pencapaian 6 bulan ASI
Eksklusif bergantung padakeberhasilan inisiasi dalam satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 bulanpertama kehidupan, bersamaan dengan
pemberian makanan pendamping ASIdan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat mengurangisedikitnya 20% kematian anak balita
(Roesli, 2008).Pemberian ASI secara dini tidak terlepas dari peran tenaga kesehatankhususnya dokter dan bidan. Namun, di Indonesia masih
banyak tenagakesehatan maupun pelayanan kesehatan (termasuk Rumah Sakit) yang belummendukung pemberian ASI secara dini dengan
alasan keadaan ibu masihlemah, masih banyak darah dan lendir yang harus dibersihkan, takut bayiterkena hipotermi, bahkan ada yang
mengatakan Inisiasi Menyusu Dinidengan membiarkan bayi merangkak sendiri mencari puting susu ibu adalahhal primitife yang melecehkan
bangsa Indonesia (padahal IMD juga dilakukandi negara maju).
Angka kematian bayi baru lahir sebanyak 22% dalam satu bulanpertama dapat dicegah apabila bayi menyusu pada ibu satu jam
pertama,sedangkan menyusu pada hari pertama lahir dapat menekan angka kematianbayi hingga 16%. Proses inisiasi menyusu dini
menyebabkanbayi tidak mengalami hipotermiatau kedinginan karena dekapan ibu terhadapbayi dan suhu di dada ibu akan naik 2’ c. Suatu hasil
penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh jurnal pediatriksmenunjukkan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberianASI pada
bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22%jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahirannya
Pemberian pengetahuan dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pemberian ASI eksklusif. Dijelaskan cara menyusui
yang benar dan bagaimana meningkatkan produksi ASI.
Pelaksanaan:
Ny. Masna Saum dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas
Monitoring Evaluasi:
Respon Ny.Miranti, Nurwidi, Waica, dan Masna Saum dan keluarga sangat baik dan antusias untuk menerapkan pemberian ASI Eksklusif kepada
calom bayi nya yang akan lahir. Pengetahuan ke pasien dan keluarga akan manfaat pemberian ASI eksklusif, tata cara menyusui yang benar,
maupun cara meningkatkan produksi ASI meningkat setelah diberikan konseling.
Belum upload
1. Latar Belakang
Metode kontrasepsi dibagi menjadi dua macam yakni Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan metode kontrasepsi non-
MKJP. MKJP merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama lebih dari 2 tahun, efektif, dan efisien seperti Intra
Uterine Device (IUD), implan, kontrasepsi mantap dengan Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW). Sedangkan
non-MKJP merupakan alat kontrasepsi yang bersifat temporer seperti pil KB, suntik, dan kondom.
IUD (Intra Uterine Device) adalah atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi terbuat dari plastik
yang flesibel dipasang dalam rahim. Kontrasepsi yang paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui adalah tidak menekan
produksi ASI yakni Alat Kontarsepsi Dalam rahim (AKDR)/Intra Uterine Device (IUD), suntikan KB yang 3 bulan, minipil dan kondom
Keuntungan menggunakan IUD adalah mempunyai efektivitas yang tinggi, AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan,
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti, Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat,
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil, Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi).
Adapun kerugian penggunaan alat kontrasepsi IUD adalah Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan), Haid lebih lama dan banyak
2. Permasalahan
- Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai definisi, kelebihan dan kekurangan, efektivitas, efek samping penggunaan dan cara
pemasangan KB IUD
- Masih tingginya pertentangan paradigma masyarakat ( budaya, agama ) tentang pemakaian KB
3. Pelaksanaan dan Pemilihan Intervensi
Kegiatan penyuluhan tentang kontrasepsi IUD dilakukan di Poli KIA PKM Labuha pada ibu hamil yang berencana melahirkan
dalam jangka waktu dekat
Identitas :
- Evaluasi Proses
Peserta penyuluhan adalah pasien Ny. I dan Ny. R yang datang ke Poli untuk melakukan ANC (pemeriksaan antenatal care)
trimester 3 dan Kontrol Kehamilan persiapan persalinan. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana
peserta memperhatikan materi dan beberapa peserta melontarkan pertanyaan.
5. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu memberikan umpan balik kepada pemateri mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
peserta.