Anda di halaman 1dari 54

PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

1. MELAKUKAN ANC (K1-3)

Judul Laporan Identitas Latar Belakang Gambaran Pelaksanaan


Kegiatan Pasien

Pemeriksaan Ny. Marwa / Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
Anc (K1) pada 31 Tahun (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
(G2P1A0 UK 9 hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
BB : 74,4
Minggu) Kg untuk menjamin agar proses alamiah tetap sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini
berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang mungkin pada trimester pertama.
TB : 156 cm tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin
PELAKSANAAN
3/7/23 terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi
secara dini serta ditangani secara memadai. - Anamnesis:
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah Pasien usia 31 tahun datang dengan keluhan terlambat
kehamilannya berjalan dengan baik atau haid sudah 2 bulan lebih disertai mual terutama dipagi
mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi hari, selama ini haid pasien teratur dengan siklus 28-30
obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan hari. Hari pertama haid terakhir pasien adalah 29 April
ibu atau janinnya. 2023. Keluhan lain tidak ada. BAB biasa, BAK Baik.

Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga Riwayat Penyakit lain tidak ada.
kesehatan, secara professional akan Riwayat Obstetri
memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu 1. 2020/2800 gr/Bidan/Normal
hamil merasa pas atas pelayanan yang 2. Kehamilan Saat Ini
diberikan. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi seseorang merasa pus atas - Pemeriksaan Fisik:
pelayanan di suatu tempat, seperti pengalaman KU: Baik
bidan selama proses pemeriksaan, fasilitas yang
lengkap, kemudahan lokasi yang mudah TB: 156cm
dijangkau, tarif yang kompetitif, kecepatan
BB: 74,4kg
dalam melakukan pemeriksaan, keramahan
bidan dalam pelayanan ANC, dan persalinan.
Dengan diadakannya ANC Terpadu diharapkan LiLA: 32 cm
dapat menurunkan angka kematian ibu dan
TD: 110/70mmHg
balita, meningkatkan status gizi masyarakat
serta pencegahan dan penanggulangan penyakit N: 80x/menit
menular.
P: 20x/menit

S: 36,7C

Status Generalis
•Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
•Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
•Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1
tidak hiperemis.
•Faring: Tidak Hiperemis

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)

•Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : Peristaltik kesan normal.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),

Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Obstetri:
TFU: tidak teraba

Nyeri Tekan/Massa Tekan uterus: -/-

Fluxus: -

- Pemeriksaan Penunjang:

Plano Test: Positif (+)

Tes HIV: NR

Tes Sifilis: NR

Tes HbsAg : NR

Hb : 10,4 mg/dl

Protein urin : NR

- Diagnosis:

G2P1A0 Usia Kehamilan 9 Minggu

- Tatalaksana:

Imunisasi TT

Tablet Tambah Darah Kombinasi (Ferrous Fumarat 60mg


+ Asam Folat 0,4mg) 1x1

KIE:

Kontrol Kembali pada trimester ke II

1) Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas


normal.
2) Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia
harus lebih dijaga karena selama kehamilan
terjadi peningkatan sekret vagina.
3) Pemilihan makan sebaiknya yang bergizi dan
serat tinggi.
4) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu
dengan tenaga kesehatan.
5) Hentikan dan hindari perokok atau peminum
Pemeriksaan Ny. Ilmu kebidanan atau obstetri merupakan K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
Anc (K1) pada Wahyuni S / kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk
bagian ilmu kedokteran yang khusus
G3P2A0 UK 11 23 Tahun mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif
Minggu mempelajari segala yang bersangkutan dengan sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini
BB : 52 Kg
kehamilan dan lahirnya bayi. Dalam sejarahnya, mungkin pada trimester pertama.
TB : 148 Cm
ilmu obstetri mulai dikenal sebagai salah satu PELAKSANAAN
7/7/23
cabang dari ilmu kedokteran pada abad ke-16 di - Anamnesis:
Prancis, dimana para ahli bedah memberi Pasien usia 23 tahun datang dengan keluhan terlambat
banyak perhatian terhadap penelitian mengenai haid sudah 2 bulan lebih disertai mual terutama dipagi
hari, selama ini haid pasien teratur dengan siklus 28-30
kesulitan-kesulitan dalam persalinan yang perlu
hari. Hari pertama haid terakhir pasien adalah 18 April
tindakan dengan jalan pembedahan, yang 2023. Keluhan lain tidak ada. BAB biasa, BAK Baik.
membawa ilmu kedokteran mengenal Riwayat Penyakit lain tidak ada.
pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi Riwayat Obstetri
1. 2020/2600 gr/Bidan/Normal
alat-alat kandungan, dan keadaan patologi
dalam ilmu persalinan dan kebidanan. 2. 2021/2800 gr/Bidan/Normal

Objek yang ada dari ilmu ini yaitu 3. Kehamilan Saat Ini
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru
dilahirkan. Dewasa ini, Ilmu kebidanan atau - Pemeriksaan Fisik:
obstetri menjadi dasar usaha-usaha untuk KU: Baik
menjamin agar setiap ibu hamil dapat TB: 148cm
memelihara kesehatannya sehingga diharapkan
BB: 52 kg
dapat melahirkan bayi yang sehat tanpa
LiLA: 24 cm
gangguan apapun dan dapat merawat bayinya
TD: 100/70mmHg
dengan baik. Usaha-usaha ini senantiasa
N: 82x/menit
diwujudkan dengan penerapan Antenatal Care
(ANC) atau pemeriksaan Obstetri yang dilakukan P: 20x/menit

secara rutin oleh ibu selama hamil hingga S: 36,5 C


menjelang persalinan. Status Generalis
Antenatal Care (ANC) menjadi penting •Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
karena tingginya angka Kematian maternal tidak mudah dicabut

maupun perinatal di dunia termasuk di •Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
Indonesia. Menurut WHO kematian maternal
•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
adalah kematian seorang wanita saat hamil atau
serumen (-)
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan
•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya
•Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1
kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk tidak hiperemis.
mengakhiri kehamilan. Pada tahun 2018 angka •Faring: Tidak Hiperemis
kematian maternal di dunia setiap harinya
sebanyak 830 ibu, khusus di Indonesia terjadi
Jantung
rata-rata 38 kematian maternal setiap harinya.
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
Kematian perinatal setiap harinya adalah 7000 teraba.
bayi diseluruh dunia, sedangkan di Indonesia Perkusi :
sebanyak 185 bayi perharinya. batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
Penyebab kematian maternal dan batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
perinatal belum berkurang hingga sekarang
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
diantaranya adalah ketersediaan tenaga
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
kesehatan yang kompeten masih kurang
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
sehingga faktor resiko yang dapat menjadi
penyulit dalam persalinan kadang terlambat
Paru
dideteksi dan ditangani, dan sistem rujukan yang
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
tidak efektif karena keterlambatan petugas
dan dinamis.
kesehatan maupun keluarga dalam mengambil
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
keputusan.
Perkusi : Sonor.
Oleh karena itu, untuk mengatasi hal-hal
tersebut diatas pengetahuan mengenai Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)
pemeriksaan obstetri oleh petugas kesehatan
khususnya dokter umum yang menjadi lini
pertama yang akan melakukan Antenatal Care •Abdomen
(ANC) di fasilitas pelayanan kesehatan primer Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
perlu untuk selalu ditingkatkan agar faktor
resiko pada ibu hamil dapat dideteksi dengan Auskultasi : Peristaltik kesan normal.
bak dan cepat sehingga edukasi, tindakan, dan Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
sistem rujukan yang efektif ke fasilitas Epigastric (-) ,
kesehatan yang lebih lengkap dapat segera
dilakukan. Perkusi : timpani (+),
Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Obstetri:

TFU: tidak teraba

Nyeri Tekan/Massa Tekan uterus: -/-

Fluxus: -

- Pemeriksaan Penunjang:

Plano Test: Positif (+)

Tes HIV: NR

Tes Sifilis: NR

Tes HbsAg : NR

Hb : 10,6 mg/dl

Protein urin : NR

- Diagnosis:

G3P2A0 Usia Kehamilan 11 Minggu

- Tatalaksana:

Imunisasi TT

Tablet Tambah Darah Kombinasi (Ferrous Fumarat 60mg


+ Asam Folat 0,4mg) 1x1

KIE:
Kontrol Kembali pada trimester ke II

1) Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas


normal.
2) Kebersihan pribadi khususnya daerah genitalia
harus lebih dijaga karena selama kehamilan
terjadi peningkatan sekret vagina.
3) Pemilihan makan sebaiknya yang bergizi dan
serat tinggi.
4) Pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu
dengan tenaga kesehatan.
5) Hentikan dan hindari perokok atau peminum
Pemeriksaan Ny. Antenatal care adalah cara penting Pada periode ini pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali
Anc (K2) pada Karmila / 24 mengingat manifestasi klinik kasus kegawatdaruratan
untuk memonitor dan mendukung kesehatan
Pasien G2P1A0 Tahun obstetrik yang berbeda - beda dalam rentang yang cukup
UK 23 Minggu ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan luas, maka perlu dilakukan kunjungan ANC yang teratur.
BB : 57 Kg
kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau Pada trimester II, ibu hamil diajurkan periksa kehamilan
TB : 155 cm 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28 minggu.
yang sering disebut pemeriksaan kehamilan
7/7/23
adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga
profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, PELAKSANAAN

dokter umum, bidan, pembantu bidan dan - Anamnesis:


perawat bidan, untuk itu selama masa Pasien usia 24 tahun datang untuk kontrol kehamilan.
kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan Keluhan saat ini tidak ada. Pasien hamil anak ke 2. Pasien
tidak ada Riwayat penyakit terdahulu, maupun pada
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin kehamilan sebelumnya. Riwayat Suntik TT 5x di
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk Puskesmas. Pasien rutin mengkonsumsi Tablet tambah
mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Darah Kombinasi sampai usia kehamilan 12 minggu.
Makan dan minum pasien baik. BAB dan BAK baik.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)
HPHT : 28 Januari 2023
adalah pemeriksaan kehamilan untuk TP : 4 November 2023
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
Riwayat ANC 1x di Puskesmas
hamil, hingga mampu menghadapi persalinan,
Riwayat USG 1x di dr. Obgyn
kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan
Riwayat KB ada yaitu suntik 3 bulan, dan berhenti 3
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. bulan yang lalu karena ingin program hamil
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah
Riwayat obstetri:
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini
I. 2019/2900gr/PPN/Aterm/Bidan/Sehat
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
II. Kehamilan saat ini
untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal
Care (ANC), petugas mengumpulkan dan - Pemeriksaan Fisik:

menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui KU: Baik


anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk TB: 155cm
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine BB: 57kg
serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
LiLA: 29 cm

TD: 100/70mmHg

N: 80x/menit

P: 20x/menit

S: 36,7C

Status Generalis
•Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
•Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
•Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
•Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
•Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1
tidak hiperemis.
•Faring: Tidak Hiperemis

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)

•Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : peristaltik kesan normal.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),

Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Obstetri:

TFU: 22cm (Tepat di Umbilkus)

DJJ: 142x/menit

Massa Tekan/Nyeri Tekan Fundus: -/-

Fluksus: -
- Pemeriksaan Penunjang:

Protein Urin: Negatif


Hb : 12 gr%

GDS: 110mg/dl

Tes Sifilis: NR

Tes HIV: NR

Tes HbsAg : NR
USG : 28 September 2023 ( DJJ (+) ; CRL 3,3 cm)

- Diagnosis:

G2P1A0 Usia Kehamilan 23 Minggu

- Tatalaksana:

KIE untuk USG Kontrol di RS

Rutin cek Tekanan Darah dan Gula Darah di Posyandu

Pemeriksaan Ny. Antenatal care adalah cara penting K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan
ANC (K3) Pada Nurnilam, kehamilannya pada trimester III (Usia kehamilan 28-36
untuk memonitor dan mendukung kesehatan
G1P0A0 UK 34 usia 27 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah
Minggu tahun, BB ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan melewati K1 dan K2
62kg, TB kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau
PELAKSANAAN
155 cm yang sering disebut pemeriksaan kehamilan
30-08 Anamnesis
adalah pelayanan yang di berikan oleh tenaga
Pasien G1P0A0 datang ingin mengontrol kehamilannya.
profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, Keluhan (-). Riwayat asma (-), riwayat HT (-), riwayat DM
dokter umum, bidan, pembantu bidan dan (-), riwayat alergi (-),riwayat operasi (-). Riwayat ANC (+)
5x di bidan dan puskesmas. Riwayat USG belum pernah
perawat bidan, untuk itu selama masa
Riwayat imunisasi TT (+) 5x. Rutin konsumsi tablet besi
kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan dan vitamin yang diberikan oleh bidan
HPHT : 05 – 01 - 2023
mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin
THP : 12 – 11 – 2023
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Riwayat Obstetri

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) 1.Kehamilan Saat Ini


adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu Pemeriksaan Fisik :
hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, Keadaan Umum : Baik
kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan
TB: 153cm
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. BB: 65kg
LiLA: 26 cm
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini Kesadaran : compos mentis
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
untuk mendapatkan pelayanan/asuhan TD : 110/70 mmHg
antenatal. Pada setiap kunjungan Antenatal
Nadi : 80 x/menit
Care (ANC), petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui RR: 20 x/menit
anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
Suhu : 36,5 °C
mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine
serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
Status Generalis
Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1 tidak
hiperemis.
Faring: Tidak Hiperemis

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)

Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : peristaltik kesan normal.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),

Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Luar
•TFU : 36 cm

•LP : 86 cm

•TBJ : 3096 gram

•HIS : Tidak ada

•DJJ : 155x/i , kesan regular

•Situs : memanjang

•Punggung : kiri

•Bag.Bawah : Kepala

•Perlimaan : 5/5

•Janin : Kesan tunggal

Pemeriksaan Dalam

•tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang:
HB: 11,4 mg/dl
Protein urin : strip habis
Tes HIV : NR
Tes Sifilis: NR
Tes HbsAg : NR

- Diagnosis:
G1P0A0 Usia Kehamilan 34 Minggu

- Tatalaksana:
Tablet FE 60 mg 1 x 1 tab
Folat 400 mcg 1 x 1 tab
Calsium 500 mg 3 x 1 tab
KIE tanda-tanda persalinan

Pemeriksaan Ny. Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care K3 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan
Anc (K3) pada Lindasari, (ANC) merupakan asuhan yang diberikan saat kehamilannya pada trimester III (Usia kehamilan 28-36
G2P0A1 Usia Usia: 29 hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah
Kehamilan 36 tahun, TB: untuk menjamin agar proses alamiah tetap melewati K1 dan K2
Minggu 161cm, BB: berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang
61kg tidak normal sehingga komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi PELAKSANAAN
21/7/23 secara dini serta ditangani secara memadai.
Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan - Anamnesis
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah Pasien G2P0A1 datang ingin mengontrol kehamilannya.
kehamilannya berjalan dengan baik atau Keluhan saat ini tidak ada . Riwayat asma (-), riwayat HT
mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi
(-), riwayat DM (-), riwayat alergi (-),riwayat operasi (-).
obstetrik yang dapat membahayakan kehidupan Riwayat ANC (+) 3x di bidan dan puskesmas. USG di dr.
ibu atau janinnya. Obgyn (-) . Riwayat imunisasi TT (+) 5x.
Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga HPHT: 12/11/2022
kesehatan, secara professional akan TP : 19/08/2023
memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu Riwayat Obstetri:
hamil merasa pas atas pelayanan yang
diberikan. Banyak faktor yang dapat 1. 2020/Abortus
mempengaruhi seseorang merasa pus atas 2. Kehamilan Saat Ini
pelayanan di suatu tempat, seperti pengalaman
bidan selama proses pemeriksaan, fasilitas yang
lengkap, kemudahan lokasi yang mudah
Pemeriksaan Fisik :
dijangkau, tarif yang kompetitif, kecepatan
dalam melakukan pemeriksaan, keramahan Keadaan Umum : Baik
bidan dalam pelayanan ANC, dan persalinan.
Dengan diadakannya ANC Terpadu diharapkan TB: 161cm
dapat menurunkan angka kematian ibu dan BB: 61kg
balita, meningkatkan status gizi masyarakat LiLA: 25 cm
serta pencegahan dan penanggulangan penyakit Kesadaran : compos mentis
menular. Tanda Vital

TD : 120/80 mmHg

Nadi : 708x/menit

RR: 20 x/menit

Suhu : 36,56°C

Status Generalis
Kepala : normocephal, distribusi rambut merata, hitam,
tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex
cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani utuh, sekret (-),
serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : Bibir kering (-), Lidah kotor (-), tonsil T1-T1 tidak
hiperemis.
Faring: Tidak Hiperemis

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak. Palpasi : ictus cordis
teraba.
Perkusi :
batas atas kiri ICS II LPS sinistra,
batas atas kanan ICS II LPS dekstra,
batas bawah kiri ICS V LMC sinistra,
batas bawah kanan ICS IV LPS dextra.
Auskultasi : S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru
Inspeksi : bentuk normal, pergerakan simetris saat statis
dan dinamis.
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri.
Perkusi : Sonor.
Auskultasi: rhonkhi (-), wheezing (-)

Abdomen
Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas.
Auskultasi : peristaltik kesan meningkat.
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan
Epigastric (-) ,
Perkusi : timpani (+),

Extremitas :
akral hangat, udema (-/-), capillary refill <2 detik

Pemeriksaan Luar

•TFU : 36,5 cm

•LP : 75 cm

•TBJ : 2737,5 gram

•HIS : Tidak ada

•DJJ : 145x/i , kesan regular

•Situs : memanjang

•Punggung : kiri

•Bag.Bawah : Kepala
•Perlimaan : 5/5

•Janin : Kesan tunggal

Pemeriksaan Dalam

•tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang :

HB: 12 mg/dl
Protein urin : strip habis
Tes HIV : NR
Tes Sifilis : NR
Tes HbsAg : NR

- Diagnosis:
G2P0A1 Usia Kehamilan 36 Minggu

- Tatalaksana:
KIE untuk USG Kontrol di pkm

Jika ada keluhan, tanda-tanda inpartu segera ke IGD

Konsumsi Sayur dan Buah

KB

Judul Laporan Identitas Latar Belakang Gambaran Pelaksanaan


Kegiatan Pasien

Konseling dan Ny. Jusmiati/ Paradigma baru Program Keluarga TUJUAN


Pemasangan Kb 31 tahun, Berencana Nasional telah diubah visinya dari A. Tujuan umum :
Iud
TB: 155cm, mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk Memberikan pelayanan pemasangan

BB: 58 kg mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. kontrasepsi IUD


09/10/2023 Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang B. Tujuan khusus :
P3A0
sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki Mengatur jarak anak / menjarangkan
Akseptor Kb
Iud jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, kelahiran.
bertanggung jawab, dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Berdasarkan visi dan misi tersebut, Pemasangan KB IUD pada Pasangan Usia Subur
Program Keluarga Berencana Nasional (PUS)
mempunyai kontribusi penting dalam upaya
meningkatkan kualitas penduduk. Kontribusi CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Program Keluarga Berencana Nasional tersebut 1. Anamnese
dapat dilihat pada pelaksanaan Program 2. Melakukan konseling.
Making Pregnancy Safer. Salah satu pesan 3. Melakukan pemeriksaan fisik.
kunci dalam rencana strategi nasional Making 4. Melakukan pemasangan IUD
Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 5. Memberitahu kapan harus kembali.
adalah bahwa setiap kehamilan harus
merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk SASARAN
mewujudkan pesan kunci tersebut Keluarga PUS yang ingin menjarangkan kehamilan & PUS
Berencana merupakan upaya pelayanan pasca keguguran
kesehatan preventif yang paling dasar dan JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KB
utama Waktu dan Lokasi
Telah terjadi perkembangan yang  Tempat Pelaksanaan : Poli KIA
berarti dalam tekhnologi kontrasepsi, misalnya Puskesmas Labuha
transisi dari estrogen dosis tinggi ke dosisi  Waktu Pelaksanaan : 09
rendah pada pil kombinasi, atau dari AKDR Oktober 2023
inert ke AKDR yang mengeluarkan  Sasaran : Ny.
levonorgestrel. Perkembangan ini telah Jusmiati
menghasilkan pilihan lebih banyak tentang
metode kontrasepsi yang lebih aman dan EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
efektif. Salah satu alat kontrasepsi yang akan Setelah dilakukan konseling ke Ny. Jusmiati dan suami,
dibahas pada makalah ini adalah tentang IUD / mereka setuju untuk menggunakan kontrasepsi IUD,
AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim). sehingga dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
terlebih dahulu. Saat dipastikan kondisi akseptor aman
untuk dilakukan pemasangan IUD, dan kebetulan pasien
sedang menstruasi saat datang untuk menggunakan KB
sehingga dapat dipastikan bahwa pasien tidak hamil,
sehingga langsung dilakukan pemasangan IUD pada saat
itu juga. Adapun efek samping yang terjadi akseptor
merasa sedikit nyeri saat pemasangan, namun tidak
terjadi efek yang membahayakan akseptor. Setelah
dilakukan pemasangan, akseptor diedukasi tentang
bagaimana melakukan pengecekan posisi IUD, dan
dianjurkan kontrol jika ada keluhan.
Konseling dan Ny. Atika / Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk Kontrasepsi implant adalah batang silastik lembut untuk
Pemasangan Kb 34 tahun mencegah terjadinya kehamilan. Implant pencegah kehamilan yang pemakaiannya dilakukan
Implan dengan jalan pembedahan minor untuk insersi
TB: 152cm adalah suatu alat kontrasepsi yang
(pemasangan) dan pencabutan. Pemakaian kontrasepsi
BB: 55kg mengandung levonogestrel yang dibungkus implant dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada
12/09/2023 dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi
P2A0 ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum
dan di susukkan dibawah kulit. Implant adalah
Akseptor Kb waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Implan metode kontrasepsi yang hanya mengandung
Tujuan
progestin dengan masa kerja panjang, dosis
1. Tujuan umum :
rendah, reversible untuk Wanita.
Sebagai pedoman petugas dalam
Kontrasepsi implant adalah batang silastik
pemasangan Implan secara tepat dan
lembut untuk pencegah kehamilan yang
benar.
pemakaiannya dilakukan dengan jalan
2. Tujuan khusus :
pembedahan minor untuk insersi
Mengatur jarak anak / menjarangkan
(pemasangan) dan pencabutan
kelahiran.
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi
berbentuk kapsul silastik berisi hormon jenis
KEGIATAN
progestin (progestin sintetik) yang dipasang
Pemasangan KB implant pada Pasangan Usia
dibawah kulit.
Subur ( PUS )
Kontrasepsi implant disebut alat kontrasepsi
bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit
PELAKSANAAN KEGIATAN
pada lengan atas, alat kontrasepsi ini
1. Memanggil pasien
disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah
2. Memasukkan kedalam register
dalam.
3. Melakukan anamesa
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau
4. Melakukan konseling tentang kontrasepsi
pembungkus plastik berongga dan ukurannya implant
sebesar batang korek api. Kontrasepsi implan 5. Mengisi inform consent
dipasang seperti kipas dengan enam buah 6. Melakukan pemasangan sesuai prosedur
kapsul atau tergantung jenis Kontrasepsi 7. Anjurkan pasien untuk kontrol 7 hari setelah
implan yang akan dipakai. Di dalamnya berisi pemasangan/ bila ada keluhan
zat aktif berupa hormon. kontrasepsi implant 8. Penulisan resep, catat dalam kartu status,
tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit masukkan dalam buku register KB
demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya
menghalangi terjadinya ovulasi dan SASARAN
menghalangi migrasi sperma. Pasangan Usia Subur ( PUS ) yang ingin
Pemakaian kontrasepsi implant dapat diganti menjarangkan kehamilan & PUS pasca keguguran
setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang (dalam hal ini Ny. Fina)
diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi
ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
sebelum waktunya jika memang ingin hamil 12- September – 2023
lagi. Di Poli KIA Puskesmas Labuha

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Setelah dilakukan konseling ke Ny. Atika dan
suami, mereka setuju untuk menggunakan
kontrasepsi Implan, sehingga dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.
Saat dipastikan kondisi akseptor aman untuk
dilakukan pemasangan Implan, dan kebetulan
pasien baru melahirkan 1 hari yang lalu sehingga
dapat dipastikan bahwa pasien tidak hamil,
sehingga langsung dilakukan pemasangan Implan
pada saat itu juga. Adapun efek samping yang
terjadi akseptor merasa sedikit nyeri saat
pemasangan, namun tidak terjadi efek yang
membahayakan akseptor. Setelah dilakukan
pemasangan, akseptor diedukasi tentang
bagaimana melakukan pengecekan posisi Implan,
dan dianjurkan kontrol jika ada keluhan.
Konseling Ny. Sania/ Kontrasepsi berasal dari kata kontra Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang
Penggunaan Kb 24 tahun
yang berarti mencegah atau melawan, disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
Suntik untuk
TB: 155cm sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
Menjarangkan
Kehamilan BB: 50kg sel telur yang matang dan sel sperma yang diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna
P1A0 mengakibatkan kehamilan. Maksud dari untuk mencegah timbulnya kehamilan.

15/08/2023 Akseptor Kb kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah


TUJUAN
Suntik terjadinya kehamilan sebagai akibat
Tujuan umum :
pertemuan antara sel telur yang matang
Memberikan suntikan obat KB pada klien .
dengan sel sperma.Di Indonesia sejak zaman
Tujuan khusus :
dulu telah dipakai obat dan jamu yang
Mengatur jarak anak / menjarangkan kelahiran.
maksudnya untuk mencegah kehamilan. Di
Indonesia keluarga berencana modren mulai
dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan Pemberian suntikan pada Pasangan Usia Subur
tokoh masyarakat telah mulai membantu (PUS) yang ikut KB suntik
masyarakat memecahkan masalah-masalah
pertumbuhan penduduk. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Secara ringkas, inovasi teknologi 1.Anamnese
kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana 2.Melakukan konseling.
seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan 3.Melakukan pemeriksaan fisik.
akhirnya cara yang sangat mantap yaitu 4.Melakukan penyuntikan
kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi 5.Memberitahu kapan harus kembali.
dan vasektomi.Misi Program KB Nasional salah
satunya adalah meningkatkan kualitas SASARAN
pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Hasil PUS yang ingin menjarangkan kehamilan & PUS
studi pendahuluan di BPS ANISA Jakarta pasca keguguran
terhadap 10 akseptor KB suntik, dimana 6
akseptor (60%) diantaranya tidak mengetahui JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM
tentang KB suntik, dan 4 (40%) diantaranya KB
mengetahui tentang KB suntik. Ketepatan Waktu dan Lokasi
waktu suntik kembali sangat penting bagi  Tempat Pelaksanaan : Poli KIA Puskesmas
akseptor KB suntik tersebut karena bila tidak LABUHA
tepat untuk suntik kembali maka dapat  Waktu Pelaksanaan : 15-08-2023
menyebabkan kehamilan.  Sasaran : Ny. Sania
Pengertian Keluarga Berencana (KB)
menurut UU No. 10 th 1992 adalah upaya EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
peningkatan kepedulian dan peran serta PELAPORAN
masyarakat melalui pendewasaan usia Setelah dilakukan konseling ke Ny. Sania dan
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, suami, mereka setuju untuk menggunakan
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kontrasepsi Suntik, dan sebelum ini, Ny. Sania
kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan memang telah menggunakan KB suntik 3 bulan
sejahtera. untuk menjarangkan kehamilan, Ny. Sania telah
Program KB secara Nasional berkaitan erat menggunakan KB suntik selama kurang lebih 6
dengan program Nasional di bidang kesehatan, Bulan. Setelah pasien tandatangan inform
karena program KB Nasional bersifat concent, dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
mendukung dan mempunyai sasaran serupa fisik terlebih dahulu. Saat dipastikan kondisi
dengan program kesehatan. Program Keluarga akseptor aman untuk dilakukan penyuntikan KB
Berencana Nasional memberikan arahan 3 bulan, maka dilakukan penyuntikan. Adapun
kebijakan untuk meningkatkan kualitas efek samping yang terjadi akseptor merasa
penduduk melalui pegendalian kelahiran, sedikit nyeri saat penyuntikan, namun tidak
memperkecil angka kematian dan peningkatan terjadi efek yang membahayakan akseptor.
kualitas program KB. KIE : Tanggal Balik Suntik Selanjutnya : 07-11-
Program Keluarga Berencana (KB) 2023
salah satunya KB suntik pada dasarnya kurang
berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan,
pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap,
jumlah anak, dukungan suami.
Salah satu yang mempengaruhi kurangnya
kepatuhan pemakaian KB suntik salah satunya
tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor
pendukung lainnya, dimana sikap yang positif
tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik,
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang
maka kepatuhan menjalani program KB suntik
juga akan berkurang.

Konseling Ny. Natali/ Kontrasepsi berasal dari kata kontra Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang
Penggunaan Kb 28 tahun
yang berarti mencegah atau melawan, disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka waktu
Suntik untuk
TB: 160cm sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah
Menjarangkan
Kehamilan BB: 574kg sel telur yang matang dan sel sperma yang diserap sedikit demi sedikit oleh tubuh yang berguna
P2A0 mengakibatkan kehamilan. Maksud dari untuk mencegah timbulnya kehamilan.

18/09/2023 Akseptor Kb kontrasepsi adalah menghindari/ mencegah


TUJUAN
Suntik terjadinya kehamilan sebagai akibat
Tujuan umum :
pertemuan antara sel telur yang matang
Memberikan suntikan obat KB pada klien .
dengan sel sperma.
Tujuan khusus :
Secara ringkas, inovasi teknologi
Mengatur jarak anak / menjarangkan kelahiran.
kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana
seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
akhirnya cara yang sangat mantap yaitu
Pemberian suntikan pada Pasangan Usia Subur
kontrasepsi pembedahan seperti tubektomi
(PUS) yang ikut KB suntik
dan vasektomi.Misi Program KB Nasional salah
satunya adalah meningkatkan kualitas CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Hasil 1.Anamnese
studi pendahuluan di BPS ANISA Jakarta 2.Melakukan konseling.
terhadap 10 akseptor KB suntik, dimana 6 3.Melakukan pemeriksaan fisik.
akseptor (60%) diantaranya tidak mengetahui 4.Melakukan penyuntikan
tentang KB suntik, dan 4 (40%) diantaranya 5.Memberitahu kapan harus kembali.
mengetahui tentang KB suntik. Ketepatan
waktu suntik kembali sangat penting bagi SASARAN
akseptor KB suntik tersebut karena bila tidak PUS yang ingin menjarangkan kehamilan & pus
tepat untuk suntik kembali maka dapat pasca keguguran
menyebabkan kehamilan.
Program KB secara Nasional berkaitan erat JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM
dengan program Nasional di bidang kesehatan, KB
karena program KB Nasional bersifat Waktu dan Lokasi
mendukung dan mempunyai sasaran serupa  Tempat Pelaksanaan : Poli KIA Puskesmas
dengan program kesehatan. Program Keluarga Labuha
Berencana Nasional memberikan arahan  Waktu Pelaksanaan : 18 September2023
kebijakan untuk meningkatkan kualitas  Sasaran : Ny. Natali
penduduk melalui pegendalian kelahiran,
memperkecil angka kematian dan peningkatan EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
kualitas program KB. PELAPORAN
Program Keluarga Berencana (KB) Setelah dilakukan konseling ke Ny. Natali dan
salah satunya KB suntik pada dasarnya kurang suami, mereka setuju untuk menggunakan
berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, kontrasepsi Suntik, dan sebelum ini, Ny. Natali
pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap, memang telah menggunakan KB suntik 3 bulan
jumlah anak, dukungan suami. untuk menjarangkan kehamilan, Ny. Natali telah
Salah satu yang mempengaruhi kurangnya menggunakan KB suntik selama kurang lebih 9
kepatuhan pemakaian KB suntik salah satunya bulan. Setelah pasien tandatangan inform
tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor concent, dilakukan anamnesis dan pemeriksaan
pendukung lainnya, dimana sikap yang positif fisik terlebih dahulu. Saat dipastikan kondisi
tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, akseptor aman untuk dilakukan penyuntikan KB
demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang 3 bulan, maka dilakukan penyuntikan. Adapun
maka kepatuhan menjalani program KB suntik efek samping yang terjadi akseptor merasa
juga akan berkurang. sedikit nyeri saat penyuntikan, namun tidak
terjadi efek yang membahayakan akseptor.
KIE Tanggal Balik untuk suntukan berikutnya :
11- Desember- 2023
Konseling Ny. Saftina/ Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang
Penggunaan Kb 32 tahun
terjadinya kehamilan, upaya itu bisa bersifat berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi
Pil untuk
TB: 157cm sementara, dapat pula bersifat permanen. gabungan hormone estrogen dan progesterone atau
Menjarangkan
Kehamilan BB: 59kg Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja.
P1A0 variabel yang mempengaruhi fertilitas. Pil kb adalah tablet yang berisi hormone ekstrogen dan

Akseptor Kb Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah progesterone yang berbeda-beda pula jenis dan
Pil terjadinya konsepsi dengan menggunakan alat takarannya.
26/07/2023
atau obat-obatan. Keluarga berencana adalah Pil kb merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri
suatu usaha menjarangkan atau atas kombinasi ekstrogen dan progesterone atau hanya
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan berisi progestin saja. Hormone ini dapat menekan
dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi produksi gonadotropin sehingga menghambat ovulasi.
adalah menghindari / mencegah terjadinya Hormone komsumsi peroral ini juga bisa menjadi pilihan
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel kontasepsi pasca koitus dalam kondisi darurat.
telur yang matang dengan sel sperma. TUJUAN
Sampai sekarang cara kontrasepsi yang Tujuan umum :
ideal belum ada. Kontrasepsi ideal itu harus Memberikan acuan pada pemberian kontrasepsi Pil KB
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : pada klien
dapat dipercaya, tidak ada efek yang Tujuan Khusus :
mengganggu kesehatan, daya kerjanya dapat Mengatur jarak kelahiran anak/ menjarangkan
diatur menurut kebutuhan, tidak menimbulkan kelahiran /menunda kehamilan
gangguan sewaktu melakukan koitus, tidak
memerlukan motivasi terus menerus, mudah KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
pelaksanaannya, murah harganya sehingga Pemberian Pil KB pada pasangan usia subur (PUS) yang
dapat dijangkau oleh seluruh lapisan ikut KB PIL
masyarakat, dapat diterima penggunannya oeh
pasangan yang bersangkutan. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Kontrasepsi hormonal merupakan1. Memanggil pasien
kontrasepsi yang paling banyak digunakan2. Memasukan data pasien ke dalam regester
wanita di negara-negara maju. Para wanita3. Melakukan Anamnesa
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.4. Melakukan konseling tentang kontrasepsi Pil
Kecenderungan peningkatan pasangan
menikah usia subur akan berdampak pada SASARAN
peningkatan angka kelahiran dan kepadatan PUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan PUS pasca
penduduk yang nantinya bila tidak diatur akan keguguran
mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan
kualitas hidup suatu keluarga, sehingga akan JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PRORAM KB
bertolak belakang dengan program Waktu dan lokasi
pemerintah yaitu mewujudkan keluarga kecil Tempat pelaksanaan : Poli KIA Puskesmas Labuha
yang bahagia dan sejahtera. Tata laksana untuk Waktu pelaksanaan : 26 Juli 2023
mengatasi permasalahan tersebut sangat Sasaran : Ny. Saftina
diperlukan, termasuk dalam penggunaan
kontrasepsi hormonal baik berupa estrogen EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
saja maupun kombinasi estrogen dan
Setelah dilakukan konseling ke Ny. Saftina, dan
progesterone.
suami, mereka setuju untuk menggunakan kontrasepsi
Akhir-akhir ini banyak wanita
pil, dan sebelum ini, Ny. Saftina memang telah
menggunakan kontrasepsi hormonal
menggunakan Pil KB Kombinasi untuk menjarangkan
kombinasi estrogen dan progesteron karena
kehamilan, Ny. Saftina telah menggunakan KB pil
pemberian estrogen saja dapat meningkatkan
selama kurang lebih 3 bulan. Setelah pasien
resiko terjadinya hyperplasia bahkan
tandatangan inform concent, dilakukan anamnesis dan
karsinoma endometrium, sedangkan
pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Saat dipastikan
progesterone digunakan sebagai tambahan
kondisi akseptor aman untuk menggunakan pil KB
untuk mengurangi resiko tersebut.
kombinasi, maka pasien diberi Paket Pil KB Kombinasi
Dua jenis pil kontrasepsi oral yang tersedia untuk 1 bulan.
di pasar, kontrasepsi oral kombinasi yang PiL KIE : Tanggal balik Lanjut KB pill (26-08-2023)
Konseling Ny. Marni/ mengandung estrogen dan progesteron dan Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang
Penggunaan Kb 19 tahun
progestin yang hanya berisi hanya berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi
Pil Untuk
TB: 154cm progesteron. Estrogen di sebagian besar gabungan hormone estrogen dan progesterone atau
Menunda
Kehamilan BB: 55kg kontrasepsi oral kombinasi adalah senyawa yang hanya terdiri dari hormon progesterone saja.
P0A0 yang sama, etinil estradiol, bervariasi 20-50 Pil kb adalah tablet yang berisi hormone ekstrogen dan

Akseptor Kb mikrogram (mcg). Pil yang diresepkan oleh progesterone yang berbeda-beda pula jenis dan
Pil penyedia Pelayanan Kesehatan di Brown takarannya.
22/08/2023
umumnya memiliki estrogen 35 mcg atau Pil kb merupakan kontrasepsi hormonal yang terdiri
kurang. Progestin merupakan komponen atas kombinasi ekstrogen dan progesterone atau hanya
kedua kontrasepsi oral kombinasi ini. berisi progestin saja. Hormone seks ini dapat menekan
Perusahaan farmasitelah menciptakan produksi gonadotropin sehingga menghambat ovulasi.
sejumlah progestin yang berbeda dengan Hormone komsumsi peroral ini juga bisa menjadi pilihan
kualitas yang sedikit berbeda, yang telah kontasepsi pasca koitus dalam kondisi darurat.
memungkinkan berbagai kontrasepsi oral TUJUAN
kombinasi yang tersedia. Tujuan umum :
Mayoritas kontrasepsi oral kombinasi Memberikan acuan pada pemberian kontrasepsi Pil KB
berisi 21 pil aktif ; tujuh pil pertama pada klien
menghambat ovulasi dan sisanya 14 pil Tujuan Khusus :
mempertahankan anovulasi. Biasanya wanita Mengatur jarak kelahiran anak/ menjarangkan
pengguna pil ini mempunyai tujuh hari bebas kelahiran /menunda kehamilan
pil atau meminum tujuh tablet plasebo
sebelum memulai paket pil berikutnya. Dalam
rentang waktu ini kebanyakan wanita tersebut KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
akan mengalami perdarahan withdrawal. Pemberian Pil KB pada pasangan usia subur (PUS) yang
ikut KB PIL

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


5. Memanggil pasien
6. Memasukan data pasien ke dalam regester
7. Melakukan Anamnesa
8. Melakukan konseling tentang kontrasepsi Pil

SASARAN
PUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan PUS pasca
keguguran

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PRORAM KB


Waktu dan lokasi
 Tempat pelaksanaan : Poli KIA Puskesmas Labuha
 Waktu pelaksanaan : 22 Agustus 2023
 Sasaran : Ny. Marni

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Setelah dilakukan konseling ke Ny. Marni dan
suami, mereka setuju untuk menggunakan kontrasepsi
pil untuk menunda kehamilan. Sebelum nya Ny. Marni
belum pernah menggunakan kontrasepsi, Setelah
pasien tandatangan inform concent, dilakukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Saat
dipastikan kondisi akseptor aman untuk menggunakan
pil KB kombinasi, maka pasien diberi Paket Pil KB
Kombinasi untuk 1 bulan.

IMD DAN ASI EKSKLUSIF

Judul Laporan Identitas Latar Belakang Gambaran Pelaksanaan


Kegiatan Pasien

Konseling Ny. Nina / Kesehatan merupakan investasi dalam Permasalahan:


Pentingnya Asi 28 tahun
mendukung pembangunan ekonomi serta Rendahnya pengetahuan mengenai pentingya
Eksklusif untuk
BB : 60 Kg memiliki peran penting dalam upaya pemberian ASI pada bayi dan bagaimana menyusui yang
Meningkatkan
benar salah satunya menjadi penyebab rendahnya
Imunitas Anak TB : 160 cm penanggulangan kemiskinan. Pembangunan
angka pemberian ASI pada bayi di Indonesia. Bayi yang
P2A0 Post kesehatan harus dipandang sebagai mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia hanya 15,3
Partum H0 persen. Rendahnya pemberian ASI bisa jadi ancaman
suatuinvestasi untuk meningkatkan kualitas
serius bagi tumbuh kembang anak yang akan
12/08/23 sumber daya manusia. Salah satu tujuan dari mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di
Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia di masa mendatang.
kesehatan yaitu menurunkan kematian anak.
Berdasarkan laporan Plan Of Action Puskesmas
Rambipuji 2014, didapatkan angka kematian Perencanaan &Pemilihan Intervensi:
bayi pada tahun 2012 sejumlah 5 bayi Pemberian pengetahuan dengan upaya untuk
sedangkan pada tahun 2013 jumlahnya meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai
pemberian ASI eksklusif. Dijelaskan cara menyusui yang
meningkat menjadi 7 bayi atau sekitar 30%.
benar dan bagaimana meningkatkan produksi ASI.
Kematian pada bayi di wilayah kerja
Puskesmas Rambipuji yang meningkat ini
Pelaksanaan:
disebabkan oleh banyak faktor antara lain
Konseling diberikan kepada ibu hamil dalam hal ini
kurangnya penyuluhan tentang kesehatan ibu
Ny.Nina dan suami serta keluarga yang hadir di Kamar
hamil, serta kurangnya pengetahuan ibu hamil Bersalin Puskesmas agar bayi yang baru saja dilahirkan
tentang asupan gizi yang baik dan kepatuhan dapat memperoleh gizi penuh dari ASI ibunya.

ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan.


Sebagaimana diketahui bahwa salah Monitoring Evaluasi:
satu masalah gizi yang paling utama pada saat
Respon Ny.Nina dan keluarga sangat baik dan antusias
ini di Indonesia adalah kurang kalori dan untuk menerapkan pemberian ASI Eksklusif kepada bayi
nya yang baru lahir. Pengetahuan Ny.Nina dan keluarga
protein, hal ini banyak ditemukan pada bayi
akan manfaat pemberian ASI eksklusif, tata cara
dan anak yang masih kecil. Keadaan juga menyusui yang benar, maupun cara meningkatkan
diperparah karena anak dan bayi merupakan produksi ASI meningkat setelah diberikan konseling.
golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi
selain disebabkan makanan yang kurang, Air
Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu
formula dengan cara dan jumlah yang tidak
memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya
perubahan sosial dan budaya yang negatif
dipandang dari segi gizi.Pertumbuhan dan
perkembangan bayi sebagian besar ditentukan
oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk
energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di
dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan
lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan
sampai usia sekitar enam bulan. Setelah itu,
ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein,
vitamin, dan mineral utama untuk bayi yang
telah mendapat makanan tambahan yang
berupa beras.
Dalam pembangunan bangsa,
peningkatan kualitas manusia harus dimulai
sedini mungkin, yaitu sejak masih bayi, salah
satu faktor yang memegang peranan penting
dalam peningkatan kualitas manusia adalah
pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI
semaksimal mungkin merupakan kegiatan
penting dalam pemeliharaan anak dan
persiapan generasi penerus di masa depan.
Dukungan politis dari pemerintah terhadap
peningkatan penggunaan ASI termasik ASI
EKSKLUSIF telah memadai, hal ini terbukti
dengan telah dicanangkannya Gerakan
Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu
(GNPP-ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu
tanggal 22 Desember 1990 yang bertemakan
"Dengan ASI, kaum ibu mempelopori
peningkatan kualitas manusia Indonesia".
Dalam pidatonya presiden menyatakan juga
bahwa ASI sebagai makanan tunggal harus
diberikan sampai bayi berusia enam bulan.
Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain
ini disebut dengan menyusui secara ekslusif.
Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan
pendamping ASI kemudian pemberian ASI di
teruskan sampai anak berusia dua tahun.
ASI merupakan makanan yang bergizi
sehingga tidak memerlukan tambahan
komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna
oleh bayi dan langsung terserap. Diperkirakan
80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata
mampu menghasilkan air susu dalam jumlah
yang cukup untuk keperluan bayinya secara
penuh tanpa makanan tambahan selama enam
bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang
baik pun sering dapat menghasilkan ASI cukup
tanpa makanan tambahan selama tiga bulan
pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi
bayi tidak perlu diragukan lagi, namun akhir-
akhir ini sangat disayangkan banyak diantara
ibu-ibu menyusui melupakan manfaat
menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi
terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal
hanya sedikit bayi yang sebenarnya
menggunakan susu formula. Kalau hal yang
demikian terus berlangsung, tentunya hal ini
merupakan ancaman yang serius terhadap
upaya pelestarian dari peningkatan
penggunaan ASI.
Menurut hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003,
didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif
pada bayi di bawah usia dua bulan hanya
mencakup 64% dari total bayi yang ada.
Persentase tersebut menurun seiring dengan
bertambahnya usia bayi yakni, 46% pada bayi
usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5
bulan. Fakta yang memprihatinkan lagi bahwa
13% bayi di bawah dua bulan telah diberi susu
formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan
telah diberi makanan tambahan.
Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-
ibu mengapa keliru dalam pemanfaatan ASI
secara eksklusif kepada bayinya, antara lain
adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi
dalam menghisap, keadaan puting susu ibu
yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan
untuk disebut modern dan pengaruh
iklan/promosi pengganti ASI dan tidak kalah
pentingnya adalah anggapan bahwa semua
orang sudah memiliki pengetahuan tentang
manfaat ASI.
Konseling Ny. Permasalahan:
Pentingnya Hasnah / 35 Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI
Rendahnya pengetahuan mengenai pentingya
Inisiasi Menyusui tahun kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh pemberian ASI pada bayi dan bagaimana menyusui yang
Dini (Imd) Segera
TB: 155 dibersihkan terlebih dahulu dan tidak benar salah satunya menjadi penyebab rendahnya
Setelah
angka pemberian ASI pada bayi di Indonesia. Bayi yang
Melahirkan BB : 60 Kg dipisahkan dari ibu. Pada inisiasi menyusu dini
mendapatkan ASI eksklusif di Indonesia hanya 15,3
P5A0 Post ibu segera mendekap dan membiarkan persen. Rendahnya pemberian ASI bisa jadi ancaman
Partum H0 bayimenyusu dalam 1 jam pertama serius bagi tumbuh kembang anak yang akan
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di
26/7/2023 Indonesia di masa mendatang.
kelahirannya . Peran MilleniumDevolepment
Goals(MDGs) dalam pencapaian Inisiasi
Perencanaan & Pemilihan Intervensi:
Menyusu Dini (IMD),yaitu Inisiasi Menyusu Dini
dapat meningkatkan keberhasilan Pemberian pengetahuan dengan upaya untuk
ASI
meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai
eksklusifdan lama menyusui maka akan pentingnya melakukan IMD segera setelah bayi lahir.
membantu mengurangi kemiskinan, Dijelaskan cara IMD yang benar beserta manfaat yang
dapat diberikan.
membantumengurangi kelaparan karena ASI
dapat memenuhi kebutuhan makanan
bayisampai usia dua tahun, membantu Pelaksanaan:

mengurangi angka kematian anak Konseling diberikan kepada ibu hamil dalam hal ini Ny.
Hasnah dan suami serta keluarga yang hadir di Kamar
balita.Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu
Bersalin Puskesmas agar bayi yang baru saja dilahirkan
hal yang berpengaruh palingkuat terhadap dapat langsung dilakukan IMD sekaligus meminta
kelangsungan hidup, pertumbuhan dan persetujuan pasien dan keluarga untuk pelaksanaannya
setelah bayi dilahirkan.
perkembangan anak.Penelitian menyatakan
bahwa inisiasi menyusu dini dalam 1 jam
pertamadapat mencegah 22% kematian bayi di Monitoring Evaluasi:

bawah umur 1 bulan di negaraberkembang Respon Ny. Hasnah dan keluarga sangat baik dan
antusias untuk menerapkan IMD saat nanti bayinya
(APN, 2007). Pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif
telah lahir. Pengetahuan Ny. Hasnah dan keluarga akan
bergantung padakeberhasilan inisiasi dalam manfaat Inisiasi Menyusui Dini segera setelah bayi lahir
satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 meningkat setelah diberikan konseling.

bulanpertama kehidupan, bersamaan dengan


pemberian makanan pendamping ASIdan
meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun,
dapat mengurangisedikitnya 20% kematian
anak balita (Roesli, 2008).Pemberian ASI secara
dini tidak terlepas dari peran tenaga
kesehatankhususnya dokter dan bidan.
Namun, di Indonesia masih banyak
tenagakesehatan maupun pelayanan
kesehatan (termasuk Rumah Sakit) yang
belummendukung pemberian ASI secara dini
dengan alasan keadaan ibu masihlemah, masih
banyak darah dan lendir yang harus
dibersihkan, takut bayiterkena hipotermi,
bahkan ada yang mengatakan Inisiasi Menyusu
Dinidengan membiarkan bayi merangkak
sendiri mencari puting susu ibu adalahhal
primitife yang melecehkan bangsa Indonesia
(padahal IMD juga dilakukandi negara maju).
Angka kematian bayi baru lahir sebanyak
22% dalam satu bulanpertama dapat dicegah
apabila bayi menyusu pada ibu satu jam
pertama,sedangkan menyusu pada hari
pertama lahir dapat menekan angka
kematianbayi hingga 16% (Roesli, 2008).
Proses inisiasi menyusu dini menyebabkanbayi
tidak mengalamihipotermiatau kedinginan
karena dekapan ibu terhadapbayi dan suhu di
dada ibu akan naik 2oC (Roesli, 2008).Suatu
hasil penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh
jurnal pediatriksmenunjukkan bahwa 16%
kematian bayi dapat dicegah melalui
pemberianASI pada bayi sejak hari pertama
kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22%jika
pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama
setelah kelahirannya. ASI adalah asupan gizi
yang terbaik untuk melindungi dari infeksi
pernafasan,diare, alergi, sakit kulit, asma,
obesitas juga membentuk
perkembanganintelegensia, rohani,
perkembangan emosional. Hasil telaah dari 42
negara menunjukkan bahwa ASI eksklusif
memiliki dampak terbesar terhadappenurunan
angka kematian balita, yaitu 13% dibanding
intervensi kesehatan masyarakat lainnya
(Roesli, 2008).Menyusui bayi di Indonesia
sudah menjadi budaya namun praktik
pemberian ASI masih jauh dari yang
diharapkan. Menurut Survei
DemografiKesehatan Indonesia 2007 hanya
10% bayi yang memperoleh ASI pada
haripertama, yang diberikan ASI kurang dari 2
bulan sebanyak 73%, yangdiberikan ASI 2
sampai 3 bulan sebanyak 53% yang diberikan
ASI 4 sampai 5bulan sebanyak 20% dan
menyusui eksklusif sampai usia 6 bulan
sebanyak49% (WHO, 2007)Penyebab utama
rendahnya angka cakupan ASI ini
adalahkarenafaktor sosial budaya, kesadaran
akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatandan
petugas kesehatan yang belum sepenuhnya
mendukung serta gencarnyapromosi susu
(Depkes RI, 2003).Kesadaran akan pentingnya
ASI termasuk IMD dipengaruhi olehtingkat
pengetahuan ibu hamil tentang inisiasi
menyusu dini yang rendahkarena dipengaruhi
oleh faktor pendidikan ibu yang rendah, tidak
adadorongan atau motivasi untuk mengetahui
perkembangan zaman, ketersediaaninformasi,
ketersediaan fasilitas kesehatan, pendapatan
perkapita yangmenyebabkan ibu melakukan
persalinan dengan dukun, dukungan dari orang
terdekat, dukungan dari tenaga kesehatan,
kebudayaan, dan adanya promosiI nsiasi
Menyusu Dini.

Pemasangan Kb Implant

Identitas : Atika 29 tahun, P2A0, BB 56 kg; TB 156 cm; IMT 23,1

Latar Belakang :

Program KB adalah program pembatasan jumlah anak, yakni dua orang anak untuk setiap keluarga. Program tersebut berpotensi meningkatkan
status kesehatan wanita dan menyelamatkan kehidupannya. Hal itu dapat dilakukan dengan cara memungkinkan wanita untuk merencanakan
kehamilan sebagai hak reproduksi sehingga dapat menghindari kehamilan pada umur atau jumlah persalinan yang dapat membawa bahaya dengan
cara menurunkan kesuburan.

KB dapat menyebabkan penurunan jumlah kelahiran karena setiap kehamilan yang berkaitan dengan beberapa resiko dapat dihindari.. KB
membantu menurunkan jumlah kehamilan yang tidak diinginkan karena kehamilan yang tidak diinginkan selalu menjadi ancaman bagi kesehatan
wanita. Rata-rata jenis kontrasepsi yang digunakan di Indonesia adalah kontrasepsi jenis suntik, kondom, AKDR, dan Implan.F

Kontrasepsi implan adalah metode kontrasepsi berupa batang atau kapsul silastik yang berisi hormon progesteron, pemasangan implan dilakukan
dengan cara memasukkan alat yang berupa batang atau kapsul silastik ini ke bawah kulit melalui insisi. Implan merupakan salah satu metode
kontrasepsi hormonal dimana hormon tersebut akan dilepaskan secara perlahan dan akan bekerja dengan efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3-
5 tahun.

Implan memiliki perlindungan jangka panjang dengan pengembalian kesuburan yang cepat setelah dilakukan pencabutan, selain itu kontrasepsi
implan tidak mengganggu dalam kegiatan senggama, tidak diperlukan kontrol bila tidak ada keluhan selama pemakaian kontrasepsi serta tidak
mengganggu produksi ASI.

Gambaran Pelaksanaan :

Sasaran : Wanita Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Labuha

Lokasi : Poli KIA Puskesmas Labuha

Waktu : 12- September- 2023

Identitas : Ny. Atika, 29 tahun, P2A0, BB 56 kg; TB 156 cm; IMT 23,1

Anamnesa : Pasien mengatakan tidak adanya keluhan dan ingin dipasangkan KB implant

Pemeriksaan Fisik :

GCS: E4V5M6

TD: 116/78 mmHg

N: 80x/menit

R: 18x/menit

S: 36,5°C
Keadaan umum: baik

Kepala: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cowong -/-, edema palpebra -/- mukosa mulut lembab, THT dalam batas normal.

Thorax: Pulmo: vesikuler +/+, ronkhii -/-, wheezing -/-

Cor: BJ I/II reguler, murmur -, gallop -

Abdomen: datar, bising usus (+) normal, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 detik, edema tungkai -/-, sianosis –

HCG Test : Negatif

Rincian Tindakan :

Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan kontraindikasi dilakukannya KB Implant Ny. RH, setelah menjelaskan
mengenai KB implant serta efek sampingnya kemudian dilakukan prosedur sebagai berikut :

Tahap pemasangan implant:

1. Memakai sarung tangan steril

2. Lengan yang akan dipasangkan implant dicuci bersih terlebih dahulu, lalu diberi antiseptic dan dipasangkan doek steril di area
pemasangan implant

3. Dilakukan anastesi lokal dengan lidokain injeksi sebanyak +/- 2,5 cc di bawah kulit dimana implant akan di pasang

4. Insisi tempat yang akan dimasukkan trochar sekitar =/- 2mm

5. Masukkan ujung trochar melalui tempat insisi. Ketika ujung trochar telah sampai pada garis pertama, implant didorong masuk sambil
ditahan pada posisi yang telah ditentukan, dan trochar ditarik keluar.
6. Ketika implant pertama telah pada tempatnya, tanpa mengelurkan seluruh ujung trochar, masukkan kembali ujung trochar di bawah kulit
sebelah implant pertama hingga membentuk huruf V, kemudian dorong kembali implant keluar sambil menahan posisi implant agar tidak ikut
keluar bersama trochar yang ditarik.

7. Setelah memastikan implant pada posisinya (huruf V), luka dapat dijahit dan ditutup dengan kasa steril.

Setelah pemasangan implant selesai, pasien diberikan obat untuk mencegah komplikasi infeksi setelah pemesangan implant. Pasien juga diberi
edukasi jadwal kontrol dan kapan harus kembali jika dirasakan ada komplikasi berat.
Kegiatan Edukasi IMD & ASI Eksklusif Di Poli KIA PKM Labuha

Identitas Pasien : Pasien adalah Ibu Hamil dengan usia kehamilan 30-38 minggu yang Berkunjung untuk ANC di Periode Agustus.

Latar Belakang :

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses meletakkan bayi baru lahir pada dada atau perut ibu agar bayi secara alami dapat mencari sendiri
sumber air susu ibu atau ASI dan mulai menyusu. Bayi akan mendapatkan kekebalan tubuh. IMD bermanfaat bagi ibu karena dapat membantu
mempercepat proses pemulihan pasca persalinan. Dalam 1 jam kehidupan pertama bayi dilahirkan ke dunia, bayi dipastikan untuk mendapatkan
kesempatan melakukan IMD (Kemenkes RI, 2017). Berdasarkan penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2011, ditemukan sebagian besar
ibu sudah meletakkan bayi di dadanya segera setelah kelahiran. Namun 87% bayi hanya diletakkan dengan durasi kurang dari 30 menit, padahal
IMD yang tepat harus dilakukan minimal 1 jam atau sampai bayi mulai menyusu (IDAI, 2016).

Berdasarkan data yang telah dirilis oleh United Nations of Children’s Fund (UNICEF) tahun 2010 bahwa di Indonesia tercatat angka kematian bayi
masih tinggi yaitu 22% dari kematian bayi di seluruh dunia. Sedangkan menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup. Penurunan kematian bayi dan ibu telah menjadi tujuan
utama untuk mencapai tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Kematian bayi yang
terjadi dalam bulan pertama kelahiran, dapat dicegah dengan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencari dan menghisap sendiri ASI
pada payudara ibu serta membiarkan kontak kulit ibu ke kulit bayi dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya, maka kematian bayi serta
gangguan perkembangan bayi dapat dihindari.

Ringkasan isi kegiatan :

Telah dilaksanakan edukasi tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif kepada 5 pasien / ibu hamil yang datang kontrol kehamilan dan 5
pasien tersebut mengerti terhadap pentingnya dilakukan IMD & pemberian ASI Eksklusif kepada bayi pasca melahirkan.

Perencanaan &Pemilihan Intervensi:

Pemberian pengetahuan dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pemberian ASI eksklusif. Dijelaskan cara menyusui
yang benar dan bagaimana meningkatkan produksi ASI.

Pelaksanaan:

Konseling diberikan kepada ibu hamil dalam hal ini :


Ny.Ayu Andriani dan suami /keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny. Aisa Abdullah dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny. Indri dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny. Meri Gana dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny. Sasca Lila dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Monitoring Evaluasi:

Respon Ny.Ayu, Aisa, Indri, Meri, Sasca dan keluarga sangat baik dan antusias untuk menerapkan pemberian ASI Eksklusif kepada calom bayi nya
yang akan lahir. Pengetahuan ke pasien dan keluarga akan manfaat pemberian ASI eksklusif, tata cara menyusui yang benar, maupun cara
meningkatkan produksi ASI meningkat setelah diberikan konseling.
Kegiatan Edukasi IMD & ASI Eksklusif Di Poli KIA PKM Labuha

Identitas Pasien : Pasien adalah Ibu Hamil dengan usia kehamilan 30-38 minggu yang Berkunjung untuk ANC di Periode September.

Latar Belakang :

Inisiasi Menyusu Dini yaitu memberikan ASI kepada bayi baru lahir, bayi tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu dan tidak dipisahkan dari ibu.
Pada inisiasi menyusu dini ibu segera mendekap dan membiarkan bayimenyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya . Peran
MilleniumDevolepment Goals(MDGs) dalam pencapaian Inisiasi Menyusu Dini (IMD),yaitu Inisiasi Menyusu Dini dapat meningkatkan
keberhasilan ASI eksklusifdan lama menyusui maka akan membantu mengurangi kemiskinan, membantumengurangi kelaparan karena ASI dapat
memenuhi kebutuhan makanan bayisampai usia dua tahun, membantu mengurangi angka kematian anak balita. Pencapaian 6 bulan ASI
Eksklusif bergantung padakeberhasilan inisiasi dalam satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 bulanpertama kehidupan, bersamaan dengan
pemberian makanan pendamping ASIdan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat mengurangisedikitnya 20% kematian anak balita
(Roesli, 2008).Pemberian ASI secara dini tidak terlepas dari peran tenaga kesehatankhususnya dokter dan bidan. Namun, di Indonesia masih
banyak tenagakesehatan maupun pelayanan kesehatan (termasuk Rumah Sakit) yang belummendukung pemberian ASI secara dini dengan
alasan keadaan ibu masihlemah, masih banyak darah dan lendir yang harus dibersihkan, takut bayiterkena hipotermi, bahkan ada yang
mengatakan Inisiasi Menyusu Dinidengan membiarkan bayi merangkak sendiri mencari puting susu ibu adalahhal primitife yang melecehkan
bangsa Indonesia (padahal IMD juga dilakukandi negara maju).
Angka kematian bayi baru lahir sebanyak 22% dalam satu bulanpertama dapat dicegah apabila bayi menyusu pada ibu satu jam
pertama,sedangkan menyusu pada hari pertama lahir dapat menekan angka kematianbayi hingga 16%. Proses inisiasi menyusu dini
menyebabkanbayi tidak mengalami hipotermiatau kedinginan karena dekapan ibu terhadapbayi dan suhu di dada ibu akan naik 2’ c. Suatu hasil
penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh jurnal pediatriksmenunjukkan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberianASI pada
bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22%jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahirannya

Ringkasan isi kegiatan :


Telah dilaksanakan edukasi tentang Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif kepada 5 pasien / ibu hamil yang datang kontrol kehamilan dan 4
pasien tersebut mengerti terhadap pentingnya dilakukan IMD & pemberian ASI Eksklusif kepada bayi pasca melahirkan.

Perencanaan &Pemilihan Intervensi:

Pemberian pengetahuan dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai pemberian ASI eksklusif. Dijelaskan cara menyusui
yang benar dan bagaimana meningkatkan produksi ASI.

Pelaksanaan:

Konseling diberikan kepada ibu hamil dalam hal ini :

Ny.Miranti dan suami /keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny. Nurwidi dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny.Waica dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Ny. Masna Saum dan suami/Keluarga yang hadir di poli KIA Puskesmas

Monitoring Evaluasi:

Respon Ny.Miranti, Nurwidi, Waica, dan Masna Saum dan keluarga sangat baik dan antusias untuk menerapkan pemberian ASI Eksklusif kepada
calom bayi nya yang akan lahir. Pengetahuan ke pasien dan keluarga akan manfaat pemberian ASI eksklusif, tata cara menyusui yang benar,
maupun cara meningkatkan produksi ASI meningkat setelah diberikan konseling.
Belum upload

PENYULUHAN TENTANG KB AKDR DI POLI KIA PUSKESMAS SUNGAI KUPANG

1. Latar Belakang
Metode kontrasepsi dibagi menjadi dua macam yakni Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan metode kontrasepsi non-
MKJP. MKJP merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama lebih dari 2 tahun, efektif, dan efisien seperti Intra
Uterine Device (IUD), implan, kontrasepsi mantap dengan Metode Operasi Pria (MOP) dan Metode Operasi Wanita (MOW). Sedangkan
non-MKJP merupakan alat kontrasepsi yang bersifat temporer seperti pil KB, suntik, dan kondom.
IUD (Intra Uterine Device) adalah atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi terbuat dari plastik
yang flesibel dipasang dalam rahim. Kontrasepsi yang paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui adalah tidak menekan
produksi ASI yakni Alat Kontarsepsi Dalam rahim (AKDR)/Intra Uterine Device (IUD), suntikan KB yang 3 bulan, minipil dan kondom
Keuntungan menggunakan IUD adalah mempunyai efektivitas yang tinggi, AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan,
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti, Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat,
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil, Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
(apabila tidak terjadi infeksi).
Adapun kerugian penggunaan alat kontrasepsi IUD adalah Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan
berkurang setelah 3 bulan), Haid lebih lama dan banyak

2. Permasalahan
- Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai definisi, kelebihan dan kekurangan, efektivitas, efek samping penggunaan dan cara
pemasangan KB IUD
- Masih tingginya pertentangan paradigma masyarakat ( budaya, agama ) tentang pemakaian KB
3. Pelaksanaan dan Pemilihan Intervensi
Kegiatan penyuluhan tentang kontrasepsi IUD dilakukan di Poli KIA PKM Labuha pada ibu hamil yang berencana melahirkan
dalam jangka waktu dekat

Identitas :

Ny. Irawati /31 th/ G5P4A0/ UK 30 minggu

Ny. Riska Wati/ 29 th/G3P2A0/ UK 25 minggu


4. Monitoring & Evaluasi
- Evaluasi Struktur
Persiapan penyuluhan dilakukan oleh dokter internship . Dokter memberikan penyuluhan dengan metode sosialisasi interaktif
dua arah dengan pasien.

- Evaluasi Proses
Peserta penyuluhan adalah pasien Ny. I dan Ny. R yang datang ke Poli untuk melakukan ANC (pemeriksaan antenatal care)
trimester 3 dan Kontrol Kehamilan persiapan persalinan. Pelaksanaan penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana
peserta memperhatikan materi dan beberapa peserta melontarkan pertanyaan.

5. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mampu memberikan umpan balik kepada pemateri mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
peserta.

Anda mungkin juga menyukai